Translate

Sunday, March 16, 2014

Perjalanan Hidup Manusia, oleh : Ustad Fatih Karim



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM

Perjalanan Hidup Manusia 
Ustad Fatih Karim

Jum’at,  5 Jumadil Awal 1435 H – 7 Maret 2024.



Assalamu’alaikum wr.wb.

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam AlQur’an Surat Al Hasyr ayat 18 :

سُوۡرَةُ الحَشر

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ۬ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ۬‌ۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ (١٨)


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Sudahkah kita sadar setiap hari, setiap jam dan setiap detik bahwa suatu saat kita akan mati. Kain kafan akan membungkus kita dan kita dimasukkan ke dalam liang kubur. Sudahkah kita sadar bahwa saudara-saudara kita, sahabat-sahabat kita dan anak-anak muda yang gagah perkasa tidak mampu menjadi penolong kita.  Harta, tahta, (kekuasaan), jabatan dan pangkat tidak lagi bisa bicara kecuali amal-amal kita yang mengalir selamanya.

Sebentar lagi kain kafan kafan akan menutup (membungkus) tubuh kita dan saudara-saudara, tetangga, kerabat kita akan mengantar kita  ke -“rumah istirahat” kita (liang kubur) yang tidak terlalu besar, hanya sekitar 2 X 1 meter saja.
Harta, isteri dan anak serta kerabat yang mengantar ke kubur akan kembali ke rumah masing-masing dan kita ditinggal sendirian di alam kubur dengan tidak membawa apapun kecuali amal-amal sholih kita ketika masih hidup di dunia.

Sebagaimana disampaikan oleh guru-guru kita bahwa perjalanan umat manusia : Alam Ruh – Alam Rahim – Alam dunia (kita sedang berada di sini) lalu berjalan terus lalu mati – Alam Kubur – Alam Hisab (perhitungan amal) – Shirot – Surga atau Neraka tergantung amal-perbuatan kita di dunia.

Bila baik kehidupan dunia kita, maka baik pula kelak di Akhirat (Surga).  Dan bila hancur-lebur kehidupan dunia kita karena tidak beriman dan banyak maksiat maka sia-sialah di Akhirat dan masuk Neraka. Maka Surga itu mahal. Kita lihat dalam keseharian di sekitar kita, lebih banyak orang yang tidak sholat ketimbang orang yang yang sholat.  Demikian pula lebih banyak orang yang tidak bisa membaca AlQur’an.

Maka kami bersama beberapa teman mendirikan Yayasan Cinta AlQur’an, untuk memberikan kursus  kilat membaca AlQur’an. Kami menemukan metode cara cepat dan mudah membaca dan menerjemahkan AlQur’an untuk segala umur.  Hanya 4 (ermpat) kali pertemuan bisa langsung membaca AlQur’an dengan lancar. Tempatnya di gedung SCBD Gedung Energi (Metco), Belakang Gedung BEJ, Jl.Jenderal Sudirman.   Saat ini sudah kami buka angkatan ke-24. Belajarnya seminggu dua kali sesudah Maghrib 2 jam, satu kelas hanya 10 orang.  Dan selesai dalam 4 kali pertemuan, anda akan lancar membaca AlQur’an.

Bagi anda (bapak-ibu-saudara) yang belum bisa membaca dan menerjemahkan AlQur’an segera mendaftarkan diri.  Karena AlQur’an-lah yang akan menyelamatkan kita di Akhirat kelak. 

Sebelum ajal datang, persembahkan ibadah yang terbaik. Kalau anda bersodakoh, sodakoh-lah yang terbaik, jangan dengan recehan, tetapi sodakoh-lah yang tinggi nilainya.  Karena apa yang kita sedekahkan adalah milik kita yang sebenarnya dan kekal sampai di Akhirat.  Sedangkan harta yang kita pakai dan kita makan,  habis di dunia tidak sampai di Akhirat.

Kalau bekerja hendaknya dengan prestasi yang terbaik.  Jadilah karyawan yang berprestasi.  Kalau menjadi ayah, jadilah ayah yang dibanggakan oleh anak-anak kita.  Kalau menjadi isteri, menjadilah isteri yang dibanggakan oleh suami dan anak-anaknya. 
Kalau menjadi petugas masjid (marbot) menjadilah petugas yang dibanggakan oleh seluruh jamaah masjid.  Jadilah orang yang memiliki prestasi terbaik.

Persembahkan kondisi yang terbaik kepada Allah subahanahu wata’ala. Pada saat Allah “mengambil” kita,  hendaknya kita sedang dalam kondisi keimanan yang terbaik. Misalnya, ketika  “diambil” Allah, anda sedang sholat, atau sedang membaca AlQur’an, atau sedang duduk dalam Majlis Ta’lim, atau sedang bersodakoh, sedang membayar zakat, sedang Umrah, dst.  Jangan sampai “diambil” Allah subhanahu wata’ala, anda sedang maksiat. Na’udzubillah min dzalik.

Ajal kita tidak ada yang tahu.  Setelah ini kita melangkah tidak ada yang tahu. Kitalah yang memilih. Jadikan hari yang terbaik bagi hidup kita, jangan ditunda-tunda. Sholatlah sebelum kita disholati, tutuplah aurat sebelum kita ditutup dengan kain kafan dan bacalah AlQur’an selalu sebelum kita dibacakan ayat-ayat AlQur’an.

Semoga Allah subhanahu wata’ala melembutkan hati kita untuk senantiasa ingat bahwa dunia ini bukanlah akhir segalanya, dunia hanyalah sebuah perjalanan menuju Allah subhanahu wata’ala.  Kalau kita dibalas oleh Allah dengan Surga-Nya maka itulah sebaik-baik tempat kembali. Dan bila dibalas dengan Neraka, maka itulah seburuk-buruk tempat kembali. Dan semua itu ditentukan dari kehidupan di dunia.

Sekian bahasan mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

1 comment:

  1. Ustadz, saya mau ikut mengajar mengaji bagi para akhwat (ibu-ibu), bisakah saya bergabung?

    ReplyDelete