Translate

Wednesday, May 13, 2015

Bahaya Syi’ah (lanjutan ke III), oleh : Ustadz Ruslan Effendi



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM
 
Bahaya Syi’ah (lanjutan ke III)
Ustadz Ruslan Effendi

 Jum’at,  5 Rojab 1436H – 24 April - 2015
 
 Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Sebagai kelanjutan bahasan sebelumnya tentang Bahaya Syi’ah,  setelah kita pelajari Syi’ah adalah ajaran yang sudah keluar dari Islam, karena Syi’ah selalu mengingkari ayat-ayat Allah subhanahu wata’ala (Ayat-ayat Al Qur’an).

Pertama, Syi’ah telah mem-vonis para sahabat Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam (Abubakar as Siddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin ‘Affan rodhiyallahu ‘anhum) adalah kafir. 
Kedua, Syi’ah telah menuduh ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha isteri Rasulullah shollalalahu ‘alaihi wasallam adalah seorang pezina, tuduhan yang sangat kejam.
Ketiga,  Syi’ah mengatakan, menganggap bahwa AlQur’an yang ada sekarang adalah tidak sempurna, banyak perubahan-perubahan ayatnya.
Keempat,  Syi’ah menganggap Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam tidak tegas, dan salah, karena yang seharusnya menggantikan beliau adalah Ali bin Abi Thalib rodhiyallahu ‘anhu tetapi kenapa yang menggantikan beliau ketika beliau wafat justru Abubakar as Siddiq, r.a. sebagai Khalifah.

Padahal Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dijamin oleh Allah shollallahu ‘alaihi wasallam  tentang kebenarannya, selalu memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus. Lihat Surat Asy Syuura ayat 52-53 :

وَكَذَٲلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحً۬ا مِّنۡ أَمۡرِنَا‌ۚ مَا كُنتَ تَدۡرِى مَا ٱلۡكِتَـٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَـٰنُ وَلَـٰكِن جَعَلۡنَـٰهُ نُورً۬ا نَّہۡدِى بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَا‌ۚ وَإِنَّكَ لَتَہۡدِىٓ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٥٢) صِرَٲطِ ٱللَّهِ ٱلَّذِى لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۗ أَلَآ إِلَى ٱللَّهِ تَصِيرُ ٱلۡأُمُورُ (٥٣

52. Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

53. (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.

Artinya, , bahwa Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam pasti benar.  Tetapi orang-orang Syi’ah mengatakan bahwa Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam tidak tegas sehingga orang (umatnya) penuh kebimbangan.
Syi’ah juga menyalahkan malaikat Jibril karena Jibril telah salah menyampaikan wahyu, seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib, bukan kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.

Padahal malaikat tidak pernah berdusta, malaikat selalu lurus, apa perintah Allah subhanahu wata’ala dilaksanakan dengan benar.  Lihat Surat At Tahrim ayat  6 :

سُوۡرَةُ التّحْریم

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارً۬ا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡہَا مَلَـٰٓٮِٕكَةٌ غِلَاظٌ۬ شِدَادٌ۬ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ (٦)

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Artinya, para malaikat tidak pernah durhaka kepada Allah dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan Allah subhanahu wata’ala.  Tidak mungkin malaikat salah alamat.
Syi’ah juga meng-halalkan darah orang-orang Sunni (Ahlussunnah wal Jamaah). Padahal tidak boleh membunuh orang muslim. Membunuh orang muslim adalah dosa besar. Menurut Syi’ah darah orang Ahlussunnah adalah halal, boleh dibunuh.
Bertentangan dengan AlQur’an Surat Al Maa-idah ayat 33 :

سُوۡرَةُ المَائدة

إِنَّمَا جَزَٲٓؤُاْ ٱلَّذِينَ يُحَارِبُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَيَسۡعَوۡنَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَسَادًا أَن يُقَتَّلُوٓاْ أَوۡ يُصَلَّبُوٓاْ أَوۡ تُقَطَّعَ أَيۡدِيهِمۡ وَأَرۡجُلُهُم مِّنۡ خِلَـٰفٍ أَوۡ يُنفَوۡاْ مِنَ ٱلۡأَرۡضِ‌ۚ ذَٲلِكَ لَهُمۡ خِزۡىٌ۬ فِى ٱلدُّنۡيَا‌ۖ وَلَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ (٣٣)

Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.

Dan ternyata orang-orang Syi’ah telah membunuhi banyak sekali orang Sunni (Ahlussunnah wal Jamaah), yaitu di Irak dan di Syuriah sampai saat ini. Itulah yang dimaksud memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi, sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut di atas.

Bila kita berkenalan dengan orang-orang Syi’ah, pada awalanya mereka baik. Terlihat seperti orang sholeh.  Tetapi bila kita masuk (bergabung) dengan mereka, akan terlihat perilaku dan paham mereka yang bertetangan dengan Islam.  Mereka melarang orang sholat di tempat (masjid) orang Sunni. 

Mereka (Syi’ah) melakukan Nikah-Mut’ah, yang dilarang oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, karena Nikah-Mut’ah sama dengan zina. Nikah-Mut’ah adalah pelacuran yang diselubungi dengan agama.  Dan banyak sekali orang-orang Syi’ah yang sadar, mereka lalu keluar dari Syi’ah dan bertaubat kepada Allah subhanahu wata’ala, kembali kepada Islam yang benar. Jumlah orang Syi’ah sekarang di Indonesia sekitar 3 juta orang.  Maka waspada-lah.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

No comments:

Post a Comment