PENGAJIAN
DHUHA MASJID BAITUSSALAM
Bahaya Syi’ah (lanjutan ke III)
Ustadz Ruslan Effendi
Jum’at,
5 Rojab 1436H – 24 April - 2015
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Muslimin
dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Sebagai kelanjutan bahasan sebelumnya
tentang Bahaya Syi’ah, setelah kita
pelajari Syi’ah adalah ajaran yang sudah keluar dari Islam, karena Syi’ah
selalu mengingkari ayat-ayat Allah subhanahu
wata’ala (Ayat-ayat Al Qur’an).
Pertama, Syi’ah telah
mem-vonis para sahabat Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam (Abubakar as Siddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin ‘Affan rodhiyallahu ‘anhum) adalah kafir.
Kedua, Syi’ah telah
menuduh ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha
isteri Rasulullah shollalalahu ‘alaihi
wasallam adalah seorang pezina, tuduhan yang sangat kejam.
Ketiga, Syi’ah mengatakan, menganggap bahwa AlQur’an
yang ada sekarang adalah tidak sempurna, banyak perubahan-perubahan ayatnya.
Keempat,
Syi’ah menganggap Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam tidak
tegas, dan salah, karena yang seharusnya menggantikan beliau adalah Ali bin Abi
Thalib rodhiyallahu ‘anhu tetapi
kenapa yang menggantikan beliau ketika beliau wafat justru Abubakar as Siddiq,
r.a. sebagai Khalifah.
Padahal Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dijamin oleh Allah shollallahu ‘alaihi wasallam tentang kebenarannya, selalu memberikan
petunjuk kepada jalan yang lurus. Lihat Surat
Asy Syuura ayat 52-53 :
وَكَذَٲلِكَ
أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحً۬ا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِى مَا
ٱلۡكِتَـٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَـٰنُ وَلَـٰكِن جَعَلۡنَـٰهُ نُورً۬ا نَّہۡدِى
بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَہۡدِىٓ إِلَىٰ
صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٥٢) صِرَٲطِ ٱللَّهِ ٱلَّذِى لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۗ أَلَآ إِلَى ٱللَّهِ تَصِيرُ ٱلۡأُمُورُ (٥٣
52.
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) wahyu (Al Quran) dengan
perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al kitab (Al Quran)
dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu
cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara
hamba-hamba kami. dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada
jalan yang lurus.
53.
(Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.
Artinya, , bahwa Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam pasti
benar. Tetapi orang-orang Syi’ah
mengatakan bahwa Nabi Muhammad shollallahu
‘alaihi wasallam tidak tegas
sehingga orang (umatnya) penuh kebimbangan.
Syi’ah juga menyalahkan malaikat Jibril karena Jibril telah salah
menyampaikan wahyu, seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib, bukan kepada Nabi
Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Padahal malaikat tidak pernah berdusta,
malaikat selalu lurus, apa perintah Allah subhanahu
wata’ala dilaksanakan dengan benar.
Lihat Surat At Tahrim ayat 6 :
سُوۡرَةُ التّحْریم
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارً۬ا
وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡہَا مَلَـٰٓٮِٕكَةٌ غِلَاظٌ۬ شِدَادٌ۬
لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ (٦)
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.
Artinya, para malaikat tidak pernah
durhaka kepada Allah dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan Allah subhanahu wata’ala. Tidak mungkin malaikat salah alamat.
Syi’ah juga meng-halalkan darah
orang-orang Sunni (Ahlussunnah wal
Jamaah). Padahal tidak boleh membunuh orang muslim. Membunuh orang muslim
adalah dosa besar. Menurut Syi’ah darah orang Ahlussunnah adalah halal, boleh
dibunuh.
Bertentangan dengan AlQur’an Surat Al Maa-idah ayat 33 :
سُوۡرَةُ المَائدة
إِنَّمَا جَزَٲٓؤُاْ ٱلَّذِينَ يُحَارِبُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ
وَيَسۡعَوۡنَ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَسَادًا أَن يُقَتَّلُوٓاْ أَوۡ يُصَلَّبُوٓاْ أَوۡ
تُقَطَّعَ أَيۡدِيهِمۡ وَأَرۡجُلُهُم مِّنۡ خِلَـٰفٍ أَوۡ يُنفَوۡاْ مِنَ
ٱلۡأَرۡضِۚ ذَٲلِكَ لَهُمۡ خِزۡىٌ۬ فِى ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ
عَذَابٌ عَظِيمٌ (٣٣)
Sesungguhnya
pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat
kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong
tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat
kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka
didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.
Dan ternyata orang-orang Syi’ah telah membunuhi banyak sekali
orang Sunni (Ahlussunnah wal
Jamaah), yaitu di Irak dan di Syuriah sampai saat ini. Itulah yang dimaksud memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat
kerusakan di bumi, sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut di atas.
Bila kita berkenalan dengan orang-orang
Syi’ah, pada awalanya mereka baik. Terlihat seperti orang sholeh. Tetapi bila kita masuk (bergabung) dengan
mereka, akan terlihat perilaku dan paham mereka yang bertetangan dengan Islam. Mereka melarang orang sholat di tempat
(masjid) orang Sunni.
Mereka (Syi’ah) melakukan Nikah-Mut’ah,
yang dilarang oleh Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam, karena Nikah-Mut’ah sama dengan zina. Nikah-Mut’ah adalah
pelacuran yang diselubungi dengan agama.
Dan banyak sekali orang-orang Syi’ah yang sadar, mereka lalu keluar dari
Syi’ah dan bertaubat kepada Allah subhanahu
wata’ala, kembali kepada Islam yang benar. Jumlah orang Syi’ah sekarang di
Indonesia sekitar 3 juta orang. Maka
waspada-lah.
Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA
ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
No comments:
Post a Comment