PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM
Selangkah Lagi Anda Masuk Surga
Dr. H.Muhammad Luthfi,
Jum’at,
9 Rajab 1435 H – 9 Mei 2014
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala.
Sebagai seorang
muslim yang hakiki, tentu cita-citanya yang tertinggi adalah masuk surga. Masuk
surga bisa diganti dengan kata-kata Ridho
Allah atau dicintai Allah subhanahu
wata’ala. Orang yang dicintai Allah
atau diridhoi Allah subhanahu wata’ala
pasti dimasukkan ke dalam surga.
Pertanyaannya, apakah kita bisa masuk surga ? Jawabannya:
Semua umat Islam bisa (pasti) masuk surga.
Ada yang masuk surga-nya langsung,
ada yang harus mampir (singgah) dulu di neraka. Ada yang di neraka hanya
sehari, sebulan, setahun sepuluh tahun bahkan bisa berabad-abad. Tergantung
besar-kecilnya dosa yang diperbuat.
Tentu kita mau hendaknya tidak usah mampir, tetapi langsung masuk surga.
Pertanyaannya, kalau langsung masuk surga prosesnya
bagaimana, sulit atau mudah ? Ternyata jawabannya menurut Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam : Mudah.
Dalam Hadits,
ada seorang sahabat bernama Mu’az bin Jabal bertanya kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam : “Ya
Rasulullah, tunjukkan kepada
saya amalan yang
membawa saya masuk surga dan menghindarkan saya masuk neraka”. Jawaban Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam : “Masuk
Surga adalah mudah bagi yang dimudahkan oleh Allah subhanahu wata’ala”.
Siapakah yang
dimudahkan oleh Allah subhanahu wata’ala
masuk surga ?
Bila kondisi
kita seperti sekarang ini (Jum’at 9 Mei 2014) pagi-pagi sebelum kerja kantor
sudah duduk di Majlis Ta’lim, maka insya Allah kita termasuk yang dimudahkan
masuk surga. Langkah kita didorong untuk
masuk masjid, sholat Tahiyatul Masjid, sholat Dhuha, membaca Sayyidul
Istighfar, mendengarkan tausiyah, adalah pertanda kita
dimudahkan oleh Allah subhanahu wata’ala
masuk surga.
Seberapa jauhkah
jarak antara kita dengan surga ?
Menurut
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam
dalam Kitab Hadits Shahih Imam Bukhari :
Bahwa surga itu lebih dekat dengan seseorang
sebagaimana sandal dengan pasangannya.
(Maksudnya : surga itu dekat)
Bagaimana kuncinya agar kita didekatkan kepada
surga ? Menurut Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam dalam Hadits
yang lain, kuncinya adalah :
Semua
umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau. Orang yang mau mengikuti Sunnahku, maka ia akan masuk surga dan
orang yang tidak mau mengikuti Sunnahku berarti
ia tidak mau masuk surga.
Apakah kita
termasuk orang yang mau mengikuti Sunnah
Rasulullah sholallahu ‘alaihi
wasallam ? Apakah kita termasuk orang yang mau meng-kaji, mengetahui dan
mengamalkan Sunnah Rasulullah sholallahu
‘alaihi wasllam ?
Di manakah
Sunnah Rasulullah, apakah hanya ada di masjid ? Tidak.
Sunnah Rasulullah ada di mana-mana selama 24 jam sehari sepanjang tahun.
Di rumah, di kantor, di jalan raya, di pasar-pasar, di mana saja dan kapan
saja.
Kita sebagai
makhluk lemah ini, mudah tergoda, mudah terpengaruh, dsb.
Maka kita tidak
bisa melangkah menuju surga kecuali dengan melibatkan Allah subhanahu wata’ala. Inilah yang dimaksud dalam Hadits Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Tidak ada seorangpun di antara kita yang amalannya sanggup membawanya masuk surga.
Maksudnya,
sebagus apapun amalan kita sejak muda sampai tua, amalannya bagus tanpa ada
maksiat, amalan kita itu tidak sanggup
untuk “membeli” surga. Kemudian para sahabat bertanya : “Ya Rasulullah,
bagaimana dengan engkau ?”. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam terdiam
sejenak, menunggu wahyu, lalu menjawab : “Termasuk
aku, juga tidak bisa masuk surga dengan amal-ibadahku, kecuali dengan Ridho atau Rahmat Allah subhanahu wata’ala”
Jadi disamping
ibadah kita, juga ditambah Ridho dan
Rahmat Allah subhanahau wata’ala. Untuk
itu setiap amalan harus dimulai dengan Bismillah, artinya niat kita adalah Lillahi
Ta’ala. Semua perbuatan/ amalan baik, bila diniatkan karena Allah
(Lillahi Ta’ala) semua akan menjadi enak dijalankan. Berniat
berbuat baik saja sudah mendapat pahala dari Allah subhanahu wata’ala.
Menurut sabda
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam,
ketika Perang Tabuk dimana jarak
Tabuk dengan Madinah sangat jauh dan harus ditempuh jalan kaki
berbulan-bulan, sehingga membawa
peralatan dan perbekalan perang menjadi sulit dan sangat berat, tetapi menurut
beliau saat itu ada orang yang tinggal di Madinah, tidak ikut berperang tetapi
pahalanya sama dengan orang yang ikut perang Tabuk, karena orang itu sudah berniat untuk ikut Jihad (Perang)
tetapi ternyata ia sakit dan tidak bisa ikut berperang. Pahalanya tetap sama dengan orang yang ikut
perang Tabuk yang demikian berat itu.
Demikian
hebatnya ajaran Islam, orang berniat berbuat baik saja sudah diberi pahala yang
banyak oleh Allah subhanahu wata’ala.
Contoh
lain: Orang yang menunjukkan
kebaikan, lalu kebaikan itu dilakukan oleh
orang lain, maka yang menunjukkan kebaikan itupun mendapatkan pahala sama
(sebanyak) dengan pahala orang yang melakukannya.
Seseorang yang
mengajarkan sholat, lalu orang yang diajari itu melakukan sholat, maka orang
yang mengajarkan sholat akan mendapatkan pahala sama besarnya dengan orang yang
melakukan sholat yang diajarkan.
Dan masih banyak
Hadits-Hadits lain yang isinya sama dengan Hadits tersebut di atas, asalkan
semua amalan itu dikerjakan dengan Ikhlas
karena Allah (Lillahi Ta’ala). Sampai-sampai meskipun orang shodakoh tetapi
salah alamat, atau disalah gunakan oleh yang menerima, maka orang yang
bershodakoh itu tetap mendapat pahala yang besar dari Allah tanpa dikurangi
sedikitpun pahalanya.
Niat
baik saja
sudah berpahala. Misalnya ada seorang
berniat untuk membelikan karpet sebuah masjid, belum sampai dilaksanakan
ternyata orang itu meninggal,
maka meskipun
belum terlaksana, orang itu tetap
mendapat pahala sebesar yang ia niatkan .
Itulah kebaikan. Baru niat saja
sudah mendapatkan pahala. Orang baik tentu niatnya baik.
Selanjutnya
setelah Ikhlkas dan Niat, lanjutkan dengan Tawakkal.
Setelah Niat
karena Allah Ta’ala, lalu kuatkan Iman.
Kalau Iman sudah kuat, usahakan menambah Ilmu. Selanjutnya amal. Perbanyak amal, perbanyak Ibadah.
Karena ilmu
bertambah maka ketika bermu’amalah (bersosial) dengan benar dan santun.
Hiasilah hari-hari hidup dengan kebaikan.
Sambil menunggu kematian ber-khayallah : Andai aku masuk surga, jangan
berkhayal masuk neraka. Langkah selanjutnya adalah berdo’a.
Memperkuat Iman
maksudnya adalah dasar hubungan dengan Allah subhanahu wata’ala yaitu Iman
– Islam – Ihsan – Yakin – Tawakkal.
Ihsan
artinya menyembah Allah seolah-olah kita melihat
Allah subhanahu wata’ala, bila kita
belum mampu seolah-olah bisa melihat Allah, yakinlah bahwa Allah melihat kita.
Dengan kata lain : Seolah-olah kita melihat Allah tetapi kalau itu tidak bisa
dilakukan, yakinlah bahwa Allah selalu melihat kita.
Cara
meningkatkan hubungan dengan Allah subhanahu wata’ala.
Mulailah dengan Taubat, kemudian jaga dengan Sabar dan ditambah dengan Syukur.
Selanjutnya kawal dengan Muroqobah.
Bila semua itu sudah dilakukan, maka gapailah puncaknya dengan Taqwa. Kalau sudah ber-Taqwa, lalu
hiasi dengan Tawakkal. Kalau semua itu sudah bisa dilaksanakan, maka
pertahankan dengan Istiqomah.
Singkatnya :
1.
Taubat,
2.
Sabar,
3.
Syukur,
4.
Muroqobah (merasa selalu dilihat Allah).
5.
Taqwa,
6.
Tawakkal,
7.
Istiqomah.
Kita semua pasti
punya dosa, tidak seorangpun di antara kita yang tidak punya dosa. Maka dosa
inilah yang menjadi penghalang
kita untuk menjadi lebih baik lagi.
Dosa merupakan
penghalang kita untuk masuk surga, dan penghalang untuk kita menjadi orang yang
ideal. Karena itu ber-Taubat-lah. Karena
bertaubat bisa menghapuskan dosa. Allah
Maha Penerima Taubat Hamba-Nya.
Sebaiknya
bertaubat dilakukan setiap hari.
Rasulullah sholallahu ‘alaihi
wasallam memberikan contoh bertaubat setiap hari, membaca Astaghfirullah
sebanyak 70 kali. (Dalam riwayat lain beliau membaca Astagfirullah 100 kali
setiap hari).
Kenapa kita
harus selalu bertaubat (membaca Istighfar) ?.
Karena setiap manusia pasti selalu ber-dosa maka perlu Istighfar. Dalam
Hadits shahih disebutkan Rasulullah sholallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa
yang selalu ber-Istighfar maka Allah menjadikan orang itu setiap ia mendapatkan
masalah selalu diberikan solusi (kemudahan) dan akan diberi rezki dari
pintu-pintu yang tidak disangka-sangka”.
Tentang
Sabar.
Sabar
adalah cahaya. Sabar adalah anugerah terbesar dari Allah subhanahu wata-‘ala. Sabar adalah ke-istimewaan orang
beriman. Kapan kita harus bersabar ?
Sabar itu
dilihat di awal kejadian. Sabar harus diawali dengan usaha, yang nantinya akan
menjadi sabar. Sabar yang sempurna akan menjadikan pelakunya (penyabar-nya)
masuk surga. Hadits Qudsi : “Allah subhanahau wata’ala berfirman bahwa
tidak ada balasan bagi seorang hamba-Ku yang beriman di sisi-Ku diwaktu aku mengambil kekasihnya dari ahli
dunia kemudian ia mengharapkan ke-ridho-an dari Aku, melainkan surga”.
Maksudnya, misalnya
bila anak anda yang sangat anda cintai meninggal (diambil oleh Allah subhanahu wata’ala) tetapi anda menerima dengan sabar, maka pahala buat anda adalah surga.
Dalam Hadits
yang lain, diriwayatkan ada seorang wanita yang buta matanya, datang kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam dan berkata : “Ya Rasulullah doakan aku agar aku bisa melihat (tidak buta lagi)”.
Rasulullah sholallahu wata’ala menjawab : “Pilihlah olehmu salah satu dari dua ini :
Aku doakan dan kamu sembuh (bisa melihat lagi), atau kamu tetap buta tetapi Allah akan memasukkanmu ke
dalam surga”. Ternyata wanita itu memilih tidak sembuh dari butanya,
asalkan masuk suga.
Itulah salah
satu contoh tentang sabar.
Sabar yang
sempurna bisa membawa ke surga. Sabar
sekecil apapun akan ber-pahala. Termasuk sabar dalam kendaraan ketika jalanan
macet, mendapat pahala.
Jika Allah subhanahu wata’ala ingin meninggikan
derajat seseorang, maka orang itu akan diuji kesabarannya. Hakekat orang yang kuat adalah orang yang
sabar.
Do’a agar bisa
bersabar : A’udzubillahi minasysyaithonirojim (Aku berlindung kepada Allah
dari godaan syaithan yang terkutuk).
Karena syaithon selalu mendorong manusia untuk tidak bersabar. Syaithan
menjadikan orang agar tidak sabar.
Bila anda
memerlukan Hadits-Hadits anda bisa men-download program di Android, tinggal
buka, gratis. Alamatnya di AV vistor : Pusat
Kajian Hadis.
Kami punya 2
program :
1.
Qur’an Al Hadi,
2.
Masuk Surga (Selangkah lagi anda masuk
surga).
Dari internet,
Alamatnya : Masuksurga.pusatkajianhadis.com.
Sekian bahasan,
mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA
WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamua’alikum
warohmatullahi wabarokatuh.
____________
No comments:
Post a Comment