Translate

Monday, May 19, 2014

Selangkah Lagi Anda Masuk Surga, oleh : Dr. H.Muhammad Luthfi,



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM

Selangkah Lagi Anda Masuk Surga
 Dr. H.Muhammad Luthfi,
                           
Jum’at,  9 Rajab 1435 H – 9 Mei 2014

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala.
Sebagai seorang muslim yang hakiki, tentu cita-citanya yang tertinggi adalah masuk surga.  Masuk surga bisa diganti dengan kata-kata Ridho Allah  atau dicintai Allah subhanahu wata’ala.   Orang yang dicintai Allah atau diridhoi Allah subhanahu wata’ala pasti dimasukkan ke dalam surga.

Pertanyaannya,  apakah kita bisa masuk surga ? Jawabannya: Semua umat Islam bisa (pasti) masuk surga.  Ada yang masuk surga-nya langsung,  ada yang harus mampir (singgah) dulu di neraka. Ada yang di neraka hanya sehari, sebulan, setahun sepuluh tahun bahkan bisa berabad-abad. Tergantung besar-kecilnya dosa yang diperbuat.   Tentu kita mau hendaknya tidak usah mampir, tetapi langsung masuk surga.

Pertanyaannya,  kalau langsung masuk surga prosesnya bagaimana, sulit atau mudah ? Ternyata jawabannya menurut Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam : Mudah.  


Dalam Hadits, ada seorang sahabat bernama Mu’az bin Jabal bertanya kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam : “Ya Rasulullah, tunjukkan kepada
saya amalan yang membawa saya masuk surga dan menghindarkan saya masuk neraka”.  Jawaban Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam : “Masuk Surga adalah mudah bagi yang dimudahkan oleh Allah subhanahu wata’ala”.  

Siapakah yang dimudahkan oleh Allah subhanahu wata’ala masuk surga ?
Bila kondisi kita seperti sekarang ini (Jum’at 9 Mei 2014) pagi-pagi sebelum kerja kantor sudah duduk di Majlis Ta’lim, maka insya Allah kita termasuk yang dimudahkan masuk surga.  Langkah kita didorong untuk masuk masjid, sholat Tahiyatul Masjid, sholat Dhuha, membaca Sayyidul Istighfar, mendengarkan tausiyah, adalah pertanda kita dimudahkan oleh Allah subhanahu wata’ala masuk surga.

Seberapa jauhkah jarak antara kita dengan surga ?
Menurut Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam dalam Kitab Hadits Shahih Imam Bukhari  : Bahwa surga itu lebih dekat dengan seseorang sebagaimana sandal dengan pasangannya.  (Maksudnya : surga itu dekat)

Bagaimana kuncinya agar kita didekatkan kepada surga ?  Menurut Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam dalam Hadits yang lain, kuncinya adalah :

Semua umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau. Orang yang mau mengikuti Sunnahku, maka ia akan masuk surga dan orang yang tidak mau mengikuti Sunnahku berarti ia tidak mau masuk surga.

Apakah kita termasuk orang yang mau mengikuti Sunnah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam ? Apakah kita termasuk orang yang mau meng-kaji, mengetahui dan mengamalkan Sunnah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasllam ?
Di manakah Sunnah Rasulullah, apakah hanya ada di masjid ?   Tidak.  Sunnah Rasulullah ada di mana-mana selama 24 jam sehari sepanjang tahun. Di rumah, di kantor, di jalan raya, di pasar-pasar, di mana saja dan kapan saja.

Kita sebagai makhluk lemah ini, mudah tergoda, mudah terpengaruh, dsb.
Maka kita tidak bisa melangkah menuju surga kecuali dengan melibatkan Allah subhanahu wata’ala.  Inilah yang dimaksud dalam Hadits  Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Tidak ada seorangpun di antara kita yang amalannya  sanggup membawanya masuk surga.

Maksudnya, sebagus apapun amalan kita sejak muda sampai tua, amalannya bagus tanpa ada maksiat,  amalan kita itu tidak sanggup untuk “membeli” surga. Kemudian para sahabat bertanya : “Ya Rasulullah, bagaimana dengan engkau ?”.  Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam terdiam sejenak, menunggu wahyu, lalu menjawab : “Termasuk aku, juga tidak bisa masuk surga dengan amal-ibadahku, kecuali dengan Ridho atau Rahmat Allah subhanahu wata’ala”

Jadi disamping ibadah kita, juga ditambah Ridho dan Rahmat Allah subhanahau wata’ala. Untuk itu setiap amalan harus dimulai dengan Bismillah, artinya niat kita adalah Lillahi Ta’ala. Semua perbuatan/ amalan baik, bila diniatkan karena Allah (Lillahi Ta’ala) semua akan menjadi enak dijalankan.  Berniat berbuat baik  saja sudah mendapat pahala dari Allah subhanahu wata’ala.

Menurut sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam, ketika Perang Tabuk dimana jarak Tabuk dengan Madinah sangat jauh dan harus ditempuh jalan kaki berbulan-bulan,  sehingga membawa peralatan dan perbekalan perang menjadi sulit dan sangat berat, tetapi menurut beliau saat itu ada orang yang tinggal di Madinah, tidak ikut berperang tetapi pahalanya sama dengan orang yang ikut perang Tabuk, karena orang itu sudah berniat untuk ikut Jihad (Perang) tetapi ternyata ia sakit dan tidak bisa ikut berperang.  Pahalanya tetap sama dengan orang yang ikut perang Tabuk yang demikian berat itu.

Demikian hebatnya ajaran Islam, orang berniat berbuat baik saja sudah diberi pahala yang banyak oleh Allah subhanahu wata’ala.
Contoh lain:  Orang yang menunjukkan kebaikan,  lalu kebaikan itu dilakukan oleh orang lain, maka yang menunjukkan kebaikan itupun mendapatkan pahala sama (sebanyak) dengan pahala orang yang melakukannya.

Seseorang yang mengajarkan sholat, lalu orang yang diajari itu melakukan sholat, maka orang yang mengajarkan sholat akan mendapatkan pahala sama besarnya dengan orang yang melakukan sholat yang diajarkan.
Dan masih banyak Hadits-Hadits lain yang isinya sama dengan Hadits tersebut di atas, asalkan semua amalan itu dikerjakan dengan Ikhlas karena Allah (Lillahi Ta’ala).   Sampai-sampai meskipun orang shodakoh tetapi salah alamat, atau disalah gunakan oleh yang menerima, maka orang yang bershodakoh itu tetap mendapat pahala yang besar dari Allah tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya.

Niat baik saja sudah berpahala.  Misalnya ada seorang berniat untuk membelikan karpet sebuah masjid, belum sampai dilaksanakan ternyata orang itu meninggal,
maka meskipun belum terlaksana,  orang itu tetap mendapat pahala sebesar yang ia niatkan .   Itulah kebaikan. Baru niat saja sudah mendapatkan pahala. Orang baik tentu niatnya baik.

Selanjutnya setelah Ikhlkas dan Niat, lanjutkan dengan Tawakkal.
Setelah Niat karena Allah Ta’ala, lalu kuatkan Iman.  Kalau Iman sudah kuat, usahakan menambah Ilmu. Selanjutnya amal.  Perbanyak amal, perbanyak Ibadah.
Karena ilmu bertambah maka ketika bermu’amalah (bersosial) dengan benar dan santun. Hiasilah hari-hari hidup dengan kebaikan.  Sambil menunggu kematian ber-khayallah : Andai aku masuk surga, jangan berkhayal masuk neraka. Langkah selanjutnya adalah berdo’a.

Memperkuat Iman maksudnya adalah dasar hubungan dengan Allah subhanahu wata’ala yaitu Iman – Islam  – Ihsan – Yakin – Tawakkal.

Ihsan artinya  menyembah Allah seolah-olah kita melihat Allah subhanahu wata’ala, bila kita belum mampu seolah-olah bisa melihat Allah, yakinlah bahwa Allah melihat kita. Dengan kata lain : Seolah-olah kita melihat Allah tetapi kalau itu tidak bisa dilakukan, yakinlah bahwa Allah selalu melihat kita.

Cara meningkatkan hubungan dengan Allah subhanahu wata’ala.
Mulailah dengan Taubat, kemudian jaga dengan Sabar dan ditambah dengan Syukur.  Selanjutnya kawal dengan Muroqobah. Bila semua itu sudah dilakukan, maka gapailah puncaknya dengan Taqwa. Kalau sudah ber-Taqwa, lalu hiasi dengan Tawakkal.  Kalau semua itu sudah bisa dilaksanakan, maka pertahankan dengan Istiqomah.

Singkatnya :
1.     Taubat,
2.     Sabar,
3.     Syukur,
4.     Muroqobah (merasa selalu dilihat Allah).
5.     Taqwa,
6.     Tawakkal,
7.     Istiqomah.

Kita semua pasti punya dosa, tidak seorangpun di antara kita yang tidak punya dosa.  Maka dosa inilah yang menjadi penghalang kita untuk menjadi lebih baik lagi.
Dosa merupakan penghalang kita untuk masuk surga, dan penghalang untuk kita menjadi orang yang ideal.  Karena itu ber-Taubat-lah.  Karena bertaubat bisa menghapuskan dosa.   Allah Maha Penerima Taubat Hamba-Nya.

Sebaiknya bertaubat dilakukan setiap hari.  Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam memberikan contoh bertaubat setiap hari, membaca Astaghfirullah sebanyak 70 kali. (Dalam riwayat lain beliau membaca Astagfirullah 100 kali setiap hari).

Kenapa kita harus selalu bertaubat (membaca Istighfar) ?.  Karena setiap manusia pasti selalu ber-dosa maka perlu Istighfar. Dalam Hadits shahih disebutkan Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa yang selalu ber-Istighfar maka Allah menjadikan orang itu setiap ia mendapatkan masalah selalu diberikan solusi (kemudahan) dan akan diberi rezki dari pintu-pintu yang tidak disangka-sangka”.

Tentang Sabar.
Sabar adalah cahaya. Sabar adalah anugerah terbesar dari Allah subhanahu wata-‘ala.  Sabar adalah ke-istimewaan orang beriman.  Kapan kita harus bersabar ?

Sabar itu dilihat di awal kejadian. Sabar harus diawali dengan usaha, yang nantinya akan menjadi sabar. Sabar yang sempurna akan menjadikan pelakunya (penyabar-nya) masuk surga.  Hadits Qudsi : “Allah subhanahau wata’ala berfirman bahwa tidak ada balasan bagi seorang hamba-Ku yang beriman di sisi-Ku  diwaktu aku mengambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia mengharapkan ke-ridho-an dari Aku, melainkan surga”.

Maksudnya, misalnya bila anak anda yang sangat anda cintai meninggal (diambil oleh Allah subhanahu wata’ala)  tetapi anda menerima dengan sabar, maka pahala buat anda adalah surga. 

Dalam Hadits yang lain, diriwayatkan ada seorang wanita yang buta matanya,  datang kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam dan berkata : “Ya Rasulullah doakan aku agar aku bisa melihat (tidak buta lagi)”. 
Rasulullah sholallahu wata’ala menjawab : “Pilihlah olehmu salah satu dari dua ini : Aku doakan dan kamu sembuh (bisa melihat lagi), atau kamu  tetap buta tetapi Allah akan memasukkanmu ke dalam surga”. Ternyata wanita itu memilih tidak sembuh dari butanya, asalkan masuk suga.
Itulah salah satu contoh tentang sabar.

Sabar yang sempurna bisa membawa ke surga.  Sabar sekecil apapun akan ber-pahala. Termasuk sabar dalam kendaraan ketika jalanan macet, mendapat pahala.
Jika Allah subhanahu wata’ala ingin meninggikan derajat seseorang, maka orang itu akan diuji kesabarannya.  Hakekat orang yang kuat adalah orang yang sabar.

Do’a agar bisa bersabar : A’udzubillahi minasysyaithonirojim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk).  Karena syaithon selalu mendorong manusia untuk tidak bersabar. Syaithan menjadikan orang agar tidak sabar.

Bila anda memerlukan Hadits-Hadits anda bisa men-download program di Android, tinggal buka, gratis. Alamatnya di AV vistor : Pusat Kajian Hadis.
Kami punya 2 program :
1.     Qur’an Al Hadi,
2.     Masuk Surga (Selangkah lagi anda masuk surga).

Dari internet, Alamatnya : Masuksurga.pusatkajianhadis.com.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamua’alikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                         ____________

No comments:

Post a Comment