Translate

Wednesday, May 14, 2014

Pimpinan Menurut Islam (Lanjutan) , oleh : Ustad Ruslan Effendi


PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM


 Pimpinan Menurut Islam (Lanjutan)

 Ustad Ruslan  Effendi
  
 Jum’at,  2 Rajab 1435 H    2 Mei 2014



Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Sebagaimana sudah kita bahas pada pertemuan terdahulu bahwa  Syarat Pemimpin ada 5 yaitu :

1.     Orang beriman,  yang menegakkan sholat, membayar zakat dan taat kepada semua aturan Allah subhanahu wata’ala.
2.     Mempunyai wawasan Ilmu yang luas, tubuh yang sehat, perkasa, dst sebagaimana disebutkan dalam AlQur’an Surat Al Baqarah  247).
3.     Bertawakkal kepada Allah subhanahu wata’ala, suka bermusyawarah, lemah-lembut, santun,  tidak otoriter dan dan tidak diktator (Surat Ali Imran ayat 159).
4.     Lebih mengutamakan rakyatnya daripada pribadinya, merasakan penderitaan rakyat (Surat At Taubah ayat 128).
5.     Amanah (Surat Al Anfal ayat 27).  Baitul Mal (Harta Negara), hasil bumi, tambang dan semuanya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.  

Pertanyaannya,   adakah saat ini di Indonesia  pemimpin yang memenuhi kreteria tersebut di atas ?.    Bila tidak ada, padahal harus ada pemimpin, maka pemilihan pemimpin yang akan datang ini  (Pilpres) adalah keterpaksaan.  Terpaksa harus memilih.  Yang demikian masih dibolehkan, sepanjang pemimpin  itu tidak membahayakan umat Islam. Lihat Surat Ali Imran ayat 28 :

سُوۡرَةُ آل عِمرَان

لَّا يَتَّخِذِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ‌ۖ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٲلِكَ فَلَيۡسَ مِنَ ٱللَّهِ فِى شَىۡءٍ إِلَّآ أَن تَتَّقُواْ مِنۡهُمۡ تُقَٮٰةً۬‌ۗ وَيُحَذِّرُڪُمُ ٱللَّهُ نَفۡسَهُ ۥ‌ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلۡمَصِيرُ (٢٨)


Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya kepada Allah kembali (mu).

Maka untuk saat ini di Indonesia pilihlah pemimpin yang kira-kira tidak membahayakan Islam dan kaum muslimin.

Dalam AlQur’an banyak diceritakan bahwa kelak di Akhirat, antara pemimpin dan yang dipimpin saling berantem , gontok-gontokan, mereka ribut, saling menyalahkan, dst.   Lihat Surat Al A’raaf  ayat 38 – 41 :

   سُوۡرَةُ الاٴعرَاف

قَالَ ٱدۡخُلُواْ فِىٓ أُمَمٍ۬ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِڪُم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ فِى ٱلنَّارِ‌ۖ كُلَّمَا دَخَلَتۡ أُمَّةٌ۬ لَّعَنَتۡ أُخۡتَہَا‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا ٱدَّارَڪُواْ فِيہَا جَمِيعً۬ا قَالَتۡ أُخۡرَٮٰهُمۡ لِأُولَٮٰهُمۡ رَبَّنَا هَـٰٓؤُلَآءِ أَضَلُّونَا فَـَٔاتِہِمۡ عَذَابً۬ا ضِعۡفً۬ا مِّنَ ٱلنَّارِ‌ۖ قَالَ لِكُلٍّ۬ ضِعۡفٌ۬ وَلَـٰكِن لَّا تَعۡلَمُونَ (٣٨) وَقَالَتۡ أُولَٮٰهُمۡ لِأُخۡرَٮٰهُمۡ فَمَا كَانَ لَكُمۡ عَلَيۡنَا مِن فَضۡلٍ۬ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡسِبُونَ (٣٩) إِنَّ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا وَٱسۡتَكۡبَرُواْ عَنۡہَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمۡ أَبۡوَٲبُ ٱلسَّمَآءِ وَلَا يَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ ٱلۡجَمَلُ فِى سَمِّ ٱلۡخِيَاطِ‌ۚ وَڪَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلۡمُجۡرِمِينَ (٤٠) لَهُم مِّن جَهَنَّمَ مِهَادٌ۬ وَمِن فَوۡقِهِمۡ غَوَاشٍ۬‌ۚ وَكَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلظَّـٰلِمِينَ (٤١)



38. Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui".

39. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan".

40. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami(Allah) dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum.  Demikianlah Kami(Allah)  memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.

41. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim.

Maka di neraka itu tidak ada kawan dekat,  semua menjadi musuh. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami (Ayat-ayat AlQur’an dan Hadits), tidak mau mengerjakan Syari’at Islam,  dengan menyombongkan diri, menganggap Islam ketinggalan zaman, dst., maka di Akhirat kelak akan ditempatkan di neraka, tidak akan mereka masuk surga hingga unta bisa masuk lobang-jarum. Artinya tidak mungkin mereka masuk surga.  Tetap di neraka selamanya.

Itulah informasi dari Allah subhanahu wata’ala dalam AlQ   ur’an, jangan sam-pai salah memilih pemimpin.  Karena akan menyesal di kemudian hari (di Hari Kemudian).

Dijelaskan lagi dalam Surat As Saba’ ayat 31 – 33 :

سُوۡرَةُ سَبَإ

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَن نُّؤۡمِنَ بِهَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ وَلَا بِٱلَّذِى بَيۡنَ يَدَيۡهِۗ وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّـٰلِمُونَ مَوۡقُوفُونَ عِندَ رَبِّہِمۡ يَرۡجِعُ بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٍ ٱلۡقَوۡلَ يَقُولُ ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ لِلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ لَوۡلَآ أَنتُمۡ لَكُنَّا مُؤۡمِنِينَ (٣١) قَالَ ٱلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ لِلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُوٓاْ أَنَحۡنُ صَدَدۡنَـٰكُمۡ عَنِ ٱلۡهُدَىٰ بَعۡدَ إِذۡ جَآءَكُمۖ بَلۡ كُنتُم مُّجۡرِمِينَ (٣٢) وَقَالَ ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ لِلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ بَلۡ مَكۡرُ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ إِذۡ تَأۡمُرُونَنَآ أَن نَّكۡفُرَ بِٱللَّهِ وَنَجۡعَلَ لَهُ ۥۤ أَندَادً۬اۚ وَأَسَرُّواْ ٱلنَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُاْ ٱلۡعَذَابَ وَجَعَلۡنَا ٱلۡأَغۡلَـٰلَ فِىٓ أَعۡنَاقِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ هَلۡ يُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٣٣)


31. Dan orang-orang kafir berkata: "Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya". dan (alangkah mengerikan) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadap kan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman".

32. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah: "Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa".

33. Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "(Tidak) sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu(tandingan-tandingan) bagi-Nya". kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. dan Kami(Allah) pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.

Mereka orang-orang kafir setiap hari,  setiap saat selalu menipu kepada kita kaum muslimin, dan ternyata berhasil.  Yaitu kita (kaum muslimin) tidak mau memakai Hukum (Aturan) Allah subhanahu wata’ala. Kita tidak taat kepada AlQur’an, padahal seharusnya AlQur’an-lah yang harus kita ikuti (taati).

Maka kita kelak akan menyatakan penyesalan ketika menerima adzab sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat tersebut di atas.

Bab Macam-Macam Manusia.
Dalam AlQur’an disebutkan bahwa ada bermacam-macam manusia. Yaitu ada 3 macam manusia :

1.     Manusia Syaithan (Insan Syayathin)  yaitu manusia yang berwatak syaithan.
2.     Manusia Hewan, yaitu manusia yang berwatak seperti hewan.
3.     Manusia Robbani (insan robbani), yaitu manusia yang selalu belajar, mengamalkan dan menegakkan ajaran-ajaran AlQur’an.

Tentang Manusia syaithan (insan syayathin) lihat Surat Al An’am ayat 112 :  

سُوۡرَةُ الاٴنعَام

وَكَذَٲلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّ۬ا شَيَـٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ يُوحِى بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٍ۬ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورً۬ا‌ۚ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ‌ۖ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُونَ (١١٢)


Dan demikianlah Kami (Allah) jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,  maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

Syaithan dan Jin suka membisik-bisikkan kepada manusia, untuk menipu supaya manusia sesat. Sifat syaithan adalah sama, ada 3 :
1.     Menyuruh manusia untuk berbuat jahat, curang, dst.
2.     Menyuruh manusia untuk berbuat keji,
3.     Menyesatkan manusia. 

Lihat Surat Al Baqarah ayat 168 – 169 :

سُوۡرَةُ البَقَرَة

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ (١٦٨) إِنَّمَا يَأۡمُرُكُم بِٱلسُّوٓءِ وَٱلۡفَحۡشَآءِ وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ (١٦٩)


168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

169. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

Maksud makanan halal dan thoyyib (baik) adalah Halal cara mendapatkannya
dan thoyyib (baik) untuk kesehatan. Meskipun halal  tetapi tidak baik untuk kesehatan, misalnya makanan itu menyebabkan darah tinggi, kolesterol, jangan dimakan. Disesuaikan dengan kondisi masing-masing pribadi.

Dan jangan mengikuti langkah syaithan karena syaithan adalah musuh yang nyata.  Syaithan suka menyuruh, membisikkan agar manusia berbuat jahat, curang, tidak jujur dan seterusnya. Juga mendorong manusia untuk berbuat keji. Yang mengajak mabuk-mabukan, judi, zina adalah syaithan. Meskipun ujudnya manusia. Jangan diikuti.

Lihat Surat Al Maa-idah ayat 90 – 91 : 

سُوۡرَةُ المَائدة

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَـٰمُ رِجۡسٌ۬ مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ (٩٠) إِنَّمَا يُرِيدُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ أَن يُوقِعَ بَيۡنَكُمُ ٱلۡعَدَٲوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ فِى ٱلۡخَمۡرِ وَٱلۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَعَنِ ٱلصَّلَوٰةِ‌ۖ فَهَلۡ أَنتُم مُّنتَہُونَ (٩١)


90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

Khamar adalah minuman keras, adalah haram hukumnya.  Meskipun sedikit tetap haram hukumnya. Termasuk sesaji (untuk) berhala, untuk roh nenek moyang, adalah haram hukumnya. Upacara larung sesaji di laut, sedekah laut, sesaji kepada Nyai Lara Kidul, semuanya adalah haram dan musyrik. Sangat dilarang oleh Islam. Semua itu adalah hasil kreasi para syaithan (setan). Hasil perbuatan syaithan.  Jangan diikuti, bahkan harus dijauhi.

Syaithan akan selalu mendorong kepada khamar, judi, zina, berfoya-foya agar manusia jauh dari Allah subhanahu wata’ala dan tidak melakukan sholat atau ibadah lainnya.  Dan orang-orang kafir tahu, bagaimana agar orang Islam tidak sholat, atau ibadah, maka diadakanlah upacara-upacara sebagaimana tersebut di atas (sesaji laut, Grebeg Maulid, Sekaten, dst.).   Seolah-olah itu jalan yang benar.
Itulah ajakan syaithan.


Perbuatan keji,  adalah berkaitan dengan zina atau seks bebas. Lihat Al Isra’ (17) ayat 32 :

سُوۡرَةُ بنیٓ اسرآئیل / الإسرَاء

وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓ‌ۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ فَـٰحِشَةً۬ وَسَآءَ سَبِيلاً۬ (٣٢)


Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.

Antar syaithan dan Jin bekerjasama bagaimana agar manusia berbuat zina.  Maka dibikinlah proyek (acara) bagaimana agar manusia terbuka auratnya, yang merupakan sasaran agar manusia berbuat zina. Maka dalam kisah Adam dan Hawa, si Iblis berusaha agar Adam dan Hawa terbuka auratnya.  Lihat Surat Al A’raaf ayat 19 – 20 :


سُوۡرَةُ الاٴعرَاف

وَيَـٰٓـَٔادَمُ ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ فَكُلَا مِنۡ حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (١٩) فَوَسۡوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِيُبۡدِىَ لَهُمَا مَا وُ ۥرِىَ عَنۡہُمَا مِن سَوۡءَٲتِهِمَا وَقَالَ مَا نَہَٮٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنۡ هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيۡنِ أَوۡ تَكُونَا مِنَ ٱلۡخَـٰلِدِينَ (٢٠)



19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."

20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".

Selanjutnya ayat 21 dan 22 :

سُوۡرَةُ الاٴعرَاف

وَقَاسَمَهُمَآ إِنِّى لَكُمَا لَمِنَ ٱلنَّـٰصِحِينَ (٢١) فَدَلَّٮٰهُمَا بِغُرُورٍ۬‌ۚ فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ بَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءَٲتُہُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفَانِ عَلَيۡہِمَا مِن وَرَقِ ٱلۡجَنَّةِ‌ۖ وَنَادَٮٰهُمَا رَبُّہُمَآ أَلَمۡ أَنۡہَكُمَا عَن تِلۡكُمَا ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيۡطَـٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ۬ (٢٢)


21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",

22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"

Dan selanjutnya Adam dan Hawa diturunkan di dunia.  Dan sejak itu Adam bertaubat, selalu membaca do’a : Robbana dzolamna anfusana, wa illam taghfirlana,  watarhamna lana kunanna minal skhosirin.
(Ya Rabb kami,  kami telah men-dzolimi diri kami sendiri. JIka Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang yang merugi).  

Sedangkan Iblis (Syaithan) tidak meminta ampunan kepada Allah subhanahu wata’ala. Padahal Iblis diusir dari surga.
Dijelaskan dalam Surat Al A’raaf ayat 16 – 17 :

   سُوۡرَةُ الاٴعرَاف

قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِى لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٲطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ (١٦) ثُمَّ لَأَتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيہِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَـٰنِہِمۡ وَعَن شَمَآٮِٕلِهِمۡ‌ۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَـٰكِرِينَ (١٧)


16. Iblis menjawab: "Karena Engkau(Allah) telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

17. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Maka sebagian manusia tidak taat kepada Allah subhanahu wata’ala karena hasutan Iblis yang datang kepada manusia dari segala arah (depan, belakang, kiri dan kanan) manusia sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut di atas.

Artinya, bahwa pekerjaan syaithan adalah menyesatkan manusia, lalu manusia tidak mau memakai AlQur’an sebagai pegangan hidup, tidak menjadikan AlQur’an sebagai sumber hukum.   Itulah hasil upaya Iblis, yaitu kita umat Islam meninggalkan AlQur’an.

Lihat Surat An Nisaa’ ayat 60 :

سُوۡرَةُ النِّسَاء

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ يَزۡعُمُونَ أَنَّهُمۡ ءَامَنُواْ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُوٓاْ إِلَى ٱلطَّـٰغُوتِ وَقَدۡ أُمِرُوٓاْ أَن يَكۡفُرُواْ بِهِۦ وَيُرِيدُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ أَن يُضِلَّهُمۡ ضَلَـٰلاَۢ بَعِيدً۬ا (٦٠)



Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut. Padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.

Thaghut adalah segala sesuatu yang diikuti selain Allah subhanahu wata’ala.
Maka kalau kita mengikuti selain Hukum Allah artinya kita mengikuti Thoghut (Syaithan). Dan ternyata sekarang kita memakai Hukum Thoghut dan mengimaninya.  Dan syaithan akan menyesatkan mereka dengan penyesatan yang sejauh-jauhnya.

Maka kalau manusia mengikuti syaithan pasti sesat. 
Lihat Surat Al A’raaf ayat 30 :

سُوۡرَةُ الاٴعرَاف

فَرِيقًا هَدَىٰ وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيۡہِمُ ٱلضَّلَـٰلَةُ‌ۗ إِنَّهُمُ ٱتَّخَذُواْ ٱلشَّيَـٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّہُم مُّهۡتَدُونَ (٣٠)

Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.


Maksudnya, mereka menjadikan syaithan-syaithan sebagai pelindung (pemimpin) mereka, selain Allah subhanahu wata’ala.  Dan mereka mengira (merasa) benar bahwa mereka mendapatkan petunjuk (Hidayah).

Dan sebagian besar mengikut syaithan, yaitu syaithan jenis manusia. Karena mereka mengikut jalan yang sesat. Lihat Surat 10 ayat 32 :

سُوۡرَةُ یُونس

فَذَٲلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمُ ٱلۡحَقُّ‌ۖ فَمَاذَا بَعۡدَ ٱلۡحَقِّ إِلَّا ٱلضَّلَـٰلُ‌ۖ فَأَنَّىٰ تُصۡرَفُونَ (٣٢)


Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?

AlQur’an adalah Haq (benar), selain AlQur’an adalah sesat.  Islam adalah Haq (benar), selain Islam adalah sesat.  Maka Allah bertanya : Bagaimana mungkin kamu bisa dipalingkan dari kebenaran ?  Kenapa AlQur’an ditinggalkan ?  Itulah pandainya syaithan, yang berwujud manusia, membuat acara-acara yang menarik hati, sehingga manusia meninggalkan AlQur’an.  Itulah keadaan yang kita hadapi sekarang ini.

Bahkan ustad, kyai, professor doktor yang menjadi syaithan, mereka mengatakan : Semua agama itu baik, sama, semua menuju kepada Allah, hanya caranya yang berbeda. 
Kata-kata demikian itu adalah menyesatkan.  Dalihnya adalah AlQur’an, yaitu Surat Al Baqarah ayat 62 :

سُوۡرَةُ البَقَرَة

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلنَّصَـٰرَىٰ وَٱلصَّـٰبِـِٔينَ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡہِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ (٦٢)


Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Inilah ayat yang dipakai oleh mereka untuk menyesatkan, bahwa semua orang akan masuk surga, apapun agamanya.
Shabiin adalah penyembah berhala, dahulunya mereka adalah pengikut Nabi Nuhalaihissalam. Maksud ayat tersebut adalah : Orang-orang Yahudi yang dimaksud adalah pengikut Nabi Musa ‘alaihissalam ketika itu. Juga Nasrani adalah pengikut Nabi ‘Isa ‘alaihissalam (ketika itu, zaman Nabi Isa a.s.) mereka beriman kepada Allah subhanahu wata’ala, maka mereka masuk surga.  tetapi itu bagi mereka sebelum datangnya Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam.

Setelah datangnya Nabi Muhammd sholallahu ‘alaihi wasallam, lalu mereka mengikut ajaran Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam, menjadi beriman, ber-Syahadat, menjalankan semua perintah-Nya, maka mereka masuk surga. 

Tetapi kalau mereka bertahan pada agama semula, maka mereka itu disebut Kafir Ahli Kitab.  Maka Yahudi dan Nasrani yang sekarang ini adalah Kafir Ahli Kitab semua. Karena tidak meng-imani Nabi Muhammad Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.

Demikian itu diterangkan dalam Surat Ali Imran ayat 81 – 85.
Juga dalam Surat Al Bayinah ayat 6 :

سُوۡرَةُ آل عِمرَان

وَإِذۡ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَـٰقَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ لَمَآ ءَاتَيۡتُڪُم مِّن ڪِتَـٰبٍ۬ وَحِكۡمَةٍ۬ ثُمَّ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مُّصَدِّقٌ۬ لِّمَا مَعَكُمۡ لَتُؤۡمِنُنَّ بِهِۦ وَلَتَنصُرُنَّهُ ۥ‌ۚ قَالَ ءَأَقۡرَرۡتُمۡ وَأَخَذۡتُمۡ عَلَىٰ ذَٲلِكُمۡ إِصۡرِى‌ۖ قَالُوٓاْ أَقۡرَرۡنَا‌ۚ قَالَ فَٱشۡہَدُواْ وَأَنَا۟ مَعَكُم مِّنَ ٱلشَّـٰهِدِينَ (٨١)


Dan [ingatlah], ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya" [2]. Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah [hai para nabi] dan Aku menjadi saksi [pula] bersama kamu". (81)

سُوۡرَةُ البَیّنَة

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيہَآ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمۡ شَرُّ ٱلۡبَرِيَّةِ (٦)


  
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab (Yahudi dan Nasrani)dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.

Tetapi oleh tokoh-tokoh ilmuwan Islam seperti disebutkan diatas dikatakan bahwa semua agama itu sama.  Termasuk Yahudi,  Nasrani dan Islam  adalah sama,  Padahal jelas-jelas Tuhannya tidak sama. Artinya, orang ber-ilmu (ulama) bisa menjadi syaithan dan menyesatkan dengan perkataannya.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

                                                          _____________



No comments:

Post a Comment