Translate

Monday, May 11, 2015

ASMAUL HUSNA - AR - RAHMAN Oleh : Ustadz Dr. Hendri Tanjung, Ph.D



PENGAJIAN MAJELIS DHUHA 

ASMAUL HUSNA - AR - RAHMAN
Oleh : Ustadz  Dr. Hendri Tanjung, Ph.D

--------------------------------------------------------------------------------

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarokatuh

ASMAUL HUSNA  Adalah Nama-Nama Allah subhanahu wata’ala dalam AlQur’an yaitu 99 Nama.  Berikut kita bahas salah-satu dari Asmaul Husna : Ar Rahman.
Ar Rahman (Yang Maha Pengasih) berasal dari kata : Rahima – YarhamRahman.  Seorang Ulama ahli Tata-Bahasa Arab bernama Imam Ibnu Fariz beliau wafat tahun 399 H.  Sekarang tahun 1436H, jadi beliau hidup sekitar 737 tahun lalu, sudah cukup lama. Beliau mengatakan bahwa semua kata yang terdiri dari huruf Ra, Ha, dan Mim, mengandung makna kelemah-lembutan. Misalnya : Rahima, Rahman, Rahmat.

Maka banyak orang namanya memakai kata tersebut, misalnya : Abdurrahman (Hamba dari Yang Maha Pengasih). Dengan harapan bahwa dengan diberi nama seperti itu, orang tersebut akan mempunyai jiwa lemah-lembut, halus budipekertinya, akhlaknya, dst.  Dalam Islam bahwa nama mengandung arti (makna) :  Harapan atau do’a.  Berbeda dengan anggapan orang Barat : Apalah arti sebuah nama. Mereka menganggap bahwa nama tidak ada artinya apa-apa.

Dalam Surat Al Fatihah : Arrahman - Arrahim artinya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.  Juga ada Asma Allah : Al Furqon.

Lihat Surat AlFurqon ayat 60 :

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱسۡجُدُواْ لِلرَّحۡمَـٰنِ قَالُواْ وَمَا ٱلرَّحۡمَـٰنُ أَنَسۡجُدُ لِمَا تَأۡمُرُنَا وَزَادَهُمۡ نُفُورً۬ا ۩ (٦٠

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).

Maksudnya, bahwa nama Ar Rahman untuk Allah subhanahu wata’ala sejak dahulu kala memang sudah ada.  Ayat tersebut menjadi dasar yang kuat bahwa Asmaul Husna salah satunya adalah : Ar Rahman.

Lihat Surat Al Isra’ ayat 10 :

وَأَنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأَخِرَةِ أَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمً۬ا (١٠


Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.

Maknanya, bahwa bagi orang yang tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhirat mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.

Lihat Surat Al A’raaf ayat 156 : 

وَٱڪۡتُبۡ لَنَا فِى هَـٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةً۬ وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ إِنَّا هُدۡنَآ إِلَيۡكَۚ قَالَ عَذَابِىٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنۡ أَشَآءُۖ وَرَحۡمَتِى وَسِعَتۡ كُلَّ شَىۡءٍ۬ۚ فَسَأَكۡتُبُہَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّڪَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَـٰتِنَا يُؤۡمِنُونَ (١٥٦

Dan tetapkanlah untuk Kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; Sesungguhnya Kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami".

Bahwa Rahmat Allah meliputi segala bidang, meliputi seluruh alam semesta. Padahal menurut Hadits, bahwa Rahmat Allah yang diturunkan ke dunia ini hanya satu Rahmat, yang 99 Rahmat masih disimpan. Tetapi hanya dengan satu Rahmat Allah saja sudah luar-biasa terjadinya kehidupan di alam semesta ini.

Sampai-sampai seekor harimau betina mempunyai rasa kasih-sayang.  Sebuas-buasnya harimau, tidak akan ia memakan anaknya. Bahkan anaknya diasuh oleh induknya dengan penuh kasih-sayang. Itulah Rahmat Allah subhanahu wata’ala.

Apalagi manusia yang diberi akal-budi tentu manusia akan menyayangi dan mengasihi sesama, apalagi kepada anak-anaknya, manusia pasti punya rasa kasih-sayang yang sangat mendalam.

Dalam ayat tersebut : Rahmat Allah meliputi segala sesuatu,  termasuk dalam alam semesta dan alam lingkungan kita.  Maka kita terhadap alam harus rahmat, mengasihi, memelihara alam, dan tidak merusak alam.  Misalnya air, yang merupakan sumber-daya alam, harus kita jaga kelestariannya, keberadaannya.  Sebab kalau tidak kita jaga, air akan habis.  Para ahli mengatakan bahwa tahun 2030 dunia akan kekurangan air. Artinya dihitung dari sekarang (tahun 2015) maka 15 tahun lagi dunia akan kering, tanpa air. Apabila kelestarian alam tidak kita jaga. 

Demikian pula sepertiga dunia akan kekurangan air. Satu dari tiga manusia akan mengalami dehidrasi (kekurangan cairan). Maka bila kita menyayangi alam (air), kita menggunakan seperlunya, dan kita tanami pohon-pohon sebagai penyimpan air, kalau itu tidak kita lakukan, jangan salahkan siapa-siapa kalau anak-cucu kita nanti akan kekurangan air.

Demikian Sifat Rahman-Rahim Allah subhanahu wata’ala kepada seluruh makhluk, kepada seluruh alam, bagaimana agar kita bisa menjaga alam ini supaya kita bisa menikmatinya bahkan bisa kita wariskan kepada anak-cucu kita. 

Itulah pesan-pesan dari AlQur’an di antara ayat-ayat tersebut di atas, tentang bagaimana Sifat Ar Rahman dari Allah subhanahu wata’ala.

Dari Hadits riwayat Imam Muslim, hadits nomor 4942  dalam Kitab At Taubah :
Allah subhanahu wata’ala menjadikan Rahmat 100 bagian, disimpan sebanyak 99 dan diberikan 1(satu) bagian dan yang satu bagian itu cukup untuk seluruh alam dan seluruh makhluk.  Yang tercermin antara lain pada seekor induk hewan yang mengangkat kaki dari anaknya, terdorong dari Rahmat (kasih-sayang) khawatir jangan sampai menyakiti anaknya itu.   

Maknanya: Hewan saja tidak mau menyakiti anaknya. Itulah kebesaran Rahmat Allah subhanahu wata’ala. Rahmat Allah akan diberikan kepada siapapun yang Allah kehendaki.  Kecuali orang yang pekerjaannya hanya maksiat terus-menerus, tentu gelap hatinya, gelap penghidupannya. Tertutup Rahmat baginya.

Rahmat Allah meliputi segala sesuatu, termasuk orang-orang yang mendatangi Majlis Ta’lim, mereka akan dikaruniai Rahmat Allah subhanahu wata’ala.  Dalam Majlis itu akan didapatkan ilmu-ilmu agama, ilmu AlQur’an dan Hadits, yang tentu akan menambah iman  dan ketakwaan bagi siapa yang hadir didalamnya.

Dalam setiap Majlis Ilmu sebenarnya diatasnya malaikat menyaksikan dan berdiri bersusun sampai ‘Arsy, malaikat itu mencatat semua yang hadir dalam Majlis ilmu itu sebagai orang yang cinta Ilmu. Dan nama-nama itu dilaporkan ke hadapan Allah subhanahu wata’ala.  Itu yang orang tidak pernah tahu dan sadari ketika mereka mendatangi pengajian (Majlis Ta’lim). Dan turunlah Rahmat dari Allah subhanahu wata’ala.
 
Serulah Allah dan serulah Ar Rahman.  Lihat Surat Al Isra’ ayat 110 :


قُلِ ٱدۡعُواْ ٱللَّهَ أَوِ ٱدۡعُواْ ٱلرَّحۡمَـٰنَۖ أَيًّ۬ا مَّا تَدۡعُواْ فَلَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِہَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ ذَٲلِكَ سَبِيلاً۬ (١١٠

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al Asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

Maksudnya, “Menyeru Allah atau serulah Ar Rahman” adalah mengerjakan sholat. Ketika sholat (terutama sholat malam, Tahajud) jangan terlalu keras membaca (mengucapkan) lafadz-nya dan jangan terlalu lirih, tetapi yang sedang saja cukup terdengar oleh telinga kita sendiri.

Ar Rahman di bidang sosial-ekonomi.

1.Mengasihi sesama manusia.
Dalam Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah shollallahu ’alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”.

Hadits tersebut sederhana, tetapi ternyata tidak mudah melaksanakannya.  Bila hadits itu dilaksanakan dengan benar, tidak lagi ada orang berbuat jahat, tidak ada orang tipu-menipu. Tidak ada orang yang mau mendzolimi orang lain. Karena orang satu sama lain saling mencintai, menyayangi.
Orang yang mencintai saudaranya, bila saudaranya sakit, ia pasti ikut merasakan sakitnya itu. Itulah pertanda sempurnanya iman seseorang. Kalau itu terjadi, itulah puncak persahabatan yang paling hebat.

Dan itu bisa dimungkinkan ketika kita sama-sama beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.  Sebagaimana Hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam : Ketika kita sama-sama beribadah, jiwa kita sedang dipersatukan dengan cinta kita kepada Allah subhanahu wata’ala.

2.Kepedulian Sosial.
Hadits riwayat Imam Thabrani, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Bila orang bekerja dengan niat baik dan benar, maka akan bermanfaat bagi orang lain.  Semua orang bisa melaksanakan ajaran ini. Dari orang yang jabatannya paling tinggi sampai dengan orang yang paling bawah.
Sifat Ar Rahman merupakan sumber landasan sikap-mental : Mengasihi sesama dan menyantuni fakir-miskin.

3. Mencegah orang berbuat maksiat.
Ini yang orang jarang memahami bahwa itu adalah bagian dari Sifat Ar Rahman.   Ketika kita tahu bahwa ada teman hendak melakukan maksiat lalu kita cegah, kita nasihati, adalah bagian dari sifat Ar Rahman (Kasih-sayang).
Maka sebagai pelaksanaan sifat Ar Rahman, bila ada teman yang ingin berbuat maksiat hendaknya dicegah. Sebagai ungkapan sifat Kasih-sayang kepada teman tersebut.

4.Menjadikan diri bermanafaat bagi sesama.

5. Mengayomi bawahan, menghormati atasan dan mengasihi rekan-kerja.

Dalam riwayat Hadits, ada perkataan sahabat, yaitu Abdullah bin Mas’ud :
“Jika engkau berteman dengan seseorang maka janganlah engkau mengharap kasih-sayangnya. Tetapi lihatlah perasaanmu terhadapnya dan dirimu sendiri. Jika engkau tidak mempunyai perasaan sayang, maka ia sama saja sepertimu”.

Maknanya, jangan kita minta orang lain menyayangi kita kalau kita tidak sayang kepada orang itu.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                           __________

No comments:

Post a Comment