DHUHA
241014
PENGAJIAN DHUHA MASJID
BAITUSSALAM
Ustadz Abdullah Hafizhi, Lc.
Jum’at, 29 Dzulhijjah 1435 H – 24 Oktober 2014
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Muslimin
dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala.
Dalam Kitab Faidhul Qodir Jilid
IV karya Imam Manawi juga dalam Kitab Ar Rosail karya Imam Subqi
(belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
masih berbahasa Arab), terdapat Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan
Imam Ibnu Majah, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Islam pertama kali datang di muka bumi ini dianggap aneh oleh
orang dan kelak di akhir zaman (seperti pada zaman sekarang ini) Islam juga dianggap aneh oleh orang. Beruntunglah orang yang dianggap aneh oleh
manusia dalam menjalankan ajaran Islam yang benar”.
Ternyata memang benar, zaman sekarang
bila ada orang mengerjakan ajaran Islam dengan benar, maka akan dianggap aneh
oleh banyak orang. Di zaman sekarang orang
yang melakukan korupsi, kolusi, mempermainkan kuitansi, berlaku tidak jujur,
dianggap biasa. Tetapi orang-orang yang
jujur, tidak mau korupsi, tidak mau menipu, justru dianggap aneh. Orang jujur dan benar dianggap aneh, bahkan
diolok-olok : sok jujur, sok suci, dsb.
Budaya Barat datang ke negeri kita
(Indonesia) sudah semakin menggebu-gebu, jangankan kawula muda, orang-orang tua-pun sudah ter-kontaminasi (tertular) budaya
Barat.
Contoh kecil : Sekarang jabatan tangan
antara laki-laki dan perempuan dianggap biasa, dianggap halal. Padahal
hukumnya haram dan berdosa
bila bersalaman (jabat-tangan) antara
laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom-nya.
Haditsnya : Dalam Kitab Shahih Imam Bukhari diriwayatkan bahwa
ketika semua orang laki-laki bersalaman (jabat-tangan) dengan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam untuk janji
setia, lalu ada seorang perempuan juga hendak ikut bersalaman dengan Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wasallam, maka
‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha berkata :
“Tangan Rasulullah seumur hidup beliau
belum pernah menyentuh perempuan lain, kecuali isteri beliau”.
Juga dalam Kitab Ashabus Sunnan, Hadits riwayat Imam At Turmudzi, Imam Ibnu
Majah, Imam An Nasai dan Imam Abu Dawud, dari Aminah binti Ruqayah rodhiyallahu ‘anha, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Sungguh aku haram berjabat-tangan dengan
perempuan kecuali mahrom”.
Juga Hadits riwayat Imam Ath Thobroni,
dari sahabat bernama Ma’qil bin Yasar rodhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Sungguh kalau
saja kepalamu ditusuk-tusuk dengan jarum, atau dipukuli dengan palu besi, itu
lebih baik kamu pilih daripada kamu menyentuh perempuan lain yang tidak halal
bagimu”.
Semua Hadits-Hadits tersebut
Shahih.
Kenyataan sekarang orang laki-laki
bersalaman (jabat-tangan) dengan perempuan yang bukan mahrom-nya dianggap biasa, tidak merasa berdosa (salah) sedikitpun.
Padahal yang demikian itu diancam di neraka dengan ditusuk-tusuk kepalanya atau
dipukuli kepalanya dengan palu besi.
Tetapi kalau ada laki-laki tidak mau salaman
(jabat-tangan) dengan perempuan lain, justru dianggap aneh, lalu
diolok-olok : Aneh, sok suci, munafik,
ketinggalan zaman, dst.
Begitulah kalau orang menjalankan agama
dengan benar. Tinggal pilih mana, antara dipukuli kepalanya dengan palu besi
kelak di neraka atau biarlah dianggap aneh manusia, yang penting selamat di
Akhirat kelak. Dan sesungguhnya, kalau mau,
kita bisa menghindar dari perbuatan dosa.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam AlQur’an Surat Ali Imran ayat 31 :
سُوۡرَةُ آل عِمرَان
قُلۡ إِن كُنتُمۡ
تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ
وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٣١)
Katakanlah(Muhammad):
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Rasulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah ber-salaman
(jabat-tangan) dengan perempuan lain. Kalau kita mengikuti Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam maka
jaminannya adalah : Allah akan mencintai
kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
Oleh karena itu bila anda mulai hari ini
tidak mau lagi bersalaman, bersentuhan dengan perempuan lain yang bukan mahrom anda, maka doa-dosa anda yang
lalu akan diampuni oleh Allah subhanahu
wata’ala. Tetapi bila sejak hari ini anda sudah tahu bahwa itu hukumnya
haram, anda masih juga berjabat-tangan (bersalaman) lagi laki-laki dan
perempuan yang bukan mahrom-nya, maka
adzab (siksanya) dua kali lipat. Orang yang tahu dan paham, tentu akan sadar
bahwa yang demikian itu tidak boleh (haram, berdosa) dan resikonya adalah siksa
neraka.
Itulah contoh sesuatu yang dianggap aneh
manusia, tetapi beruntung di hadapan Allah subhanahu
wata’ala.
Yang dianggap aneh oleh Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya adalah
:
1.Ayat-ayat
AlQur’an ada pada diri orang dzolim.
Orangnya suka mendzolimi, menipu,
membohongi dan mengkhianati orang lain, tetapi ketika ia disuruh membaca
AlQur’an ternyata bacaannya bagus, lancar dan fasih. Orangnya suka korupsi, manupulasi,
mempermainkan kuitansi, menipu uang Negara, uang rakyat, tetapi ketika disuruh membaca AlQur’an ia
bisa membaca dengan bagus dan lancar luar-kepala dan fasih.
Juga orangnya suka mabuk-mabukan, minuman
keras, berbuat aniaya, meninggalkan sholat, kalaupun sholat waktunya sering
telat. Tetapi ketika disuruh membaca
AlQur’an, ia dengan lancar dan bagus bacaannya. Ternyata pula bahwa orang dzolim
bukan orang yang bodoh (jahil) tetapi justru orang pandai, paham akan
ayat-ayat AlQur’an. Para koruptor itu bukan orang bodoh (jahil) tetapi mereka
kebanyakan justru orang-orang yang punya titel (gelar) Sarjana, Doktor,
Professor, Kiai, Ustadz, dst. Justru dengan ilmu mereka, mereka
digelincirkan oleh Iblis sampai ia menjadi orang yang dzolim, akhirnya masuk
penjara.
Dan orang dzolim bukanlah orang
miskin, tetapi justru orang-orang kaya. Mobil di rumahnya berderet, rumahnya di
mana-mana, tetapi ia tidak sadar bahwa dengan kekayaannya itu ia digelincirkan
oleh Iblis, sampai akhirnya ia menjadi orang yang dzolim.
Dalam Surat
Fathir ayat 32 Allah subhanahu
wata’ala berfirman :
وۡرَةُ فَاطِر
ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا
ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَيۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمٌ۬
لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡہُم مُّقۡتَصِدٌ۬ وَمِنۡہُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَيۡرَٲتِ بِإِذۡنِ
ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡڪَبِيرُ (٣٢)
Kemudian
kitab itu Kami (Allah) wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara
hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang
pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
Orang-orang yang tahu tentang AlQur’an itu
adalah pilihan Allah subhanahu wata’ala
tetapi di antara mereka ada yang suka berbuat dzolim, menganiaya
diri-sendiri. Bahwa meng-akhirkan sholat
(sholatnya telat, tidak di awal waktu) adalah dosa, tetapi ia lakukan dengan
sengaja. Itulah dzolim. Mereka tahu
bahwa korupsi itu haram, tetapi sengaja ia lakukan. Itulah dzolim. Mereka tahu bahwa menutup aurat adalah wajib,
tetapi menutup aurat hanya ketika dalam majlis ta’lim (Pengajian), selebihnya
ia buka-bukaan dan dilakukan di mana-mana. Itulah dzolim.
2.Masjid
dibangun tetapi tidak digunakan untuk sholat.
Maksudnya,
masjid-masjid dibangun di lingkungan suatu kaum, atau pemukiman, dengan
bagus dan besar-besar dengan segala kemewahannya, tetapi sayangnya tidak
digunakan untuk sholat fardhu berjamaah atau kegiatan peribadatan lainnya. Ramai hanya waktu-waktu tertentu misalnya
hari Jum’at. Selain hari itu masjid itu
sepi, hanya satu-dua orang yang sholat. Itupun hanya Imam dan Marbot masjid.
Maka dalam satu Hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menyatakan
: Tidaklah dianggap sholat orang
laki-laki apabila ia tinggal berdekatan dengan masjid tetapi ia sholat sendiri
di rumahnya. - Maksudnya, wajib berjamaah sholat Fardhu bagi
orang laki-laki yang tinggalnya di sekitar masjid atau berdekatan dengan masjid
atau terdengar suara Adzan dari rumahnya.
Bila orang laki-laki tidak sholat
berjamaah di masjid, tetapi sholat sendiri di rumahnya, maka sholatnya itu
tidak sah. Dan kelak orang demikian itu
di Akhirat dihisab dengan sangat berat.
Sementara bila orang mati, yang dibawa tidak ada kecuali amalnya.
Allah subhanahu
wata’ala berfirman dalam AlQur’an Surat
Al Kahfi ayat 110 :
سُوۡرَةُ الکهف
قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۟
بَشَرٌ۬ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬ۖ
فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلاً۬ صَـٰلِحً۬ا وَلَا
يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦۤ أَحَدَۢا (١١٠)
Katakanlah(Muhammad):
Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
"Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Maksudnya, bahwa siapa yang ingin berjumpa
dengan Allah subhanahu wata’ala kelak
di Hari Kiamat, maka perbanyaklah amal-sholeh
dan jangan berlaku syirik. Amal sholeh misalnya sholat selalu berjamaah di
masjid bagi laki-laki.
Dalam Hadits shahih yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Siapa yang ambil wudhu di rumahnya dan kemudian
ia berangkat menuju ke masjid, maka setiap langkahnya akan menghapus
dosa-dosanya”.
Lihat Surat
Al Isra’ ayat 7 :
سُوۡرَةُ بنیٓ اسرآئیل /
الإسرَاء
إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ
أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ
ٱلۡأَخِرَةِ لِيَسُـۥۤـُٔواْ وُجُوهَڪُمۡ وَلِيَدۡخُلُواْ ٱلۡمَسۡجِدَ ڪَمَا
دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ۬ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوۡاْ تَتۡبِيرًا (٧)
\
Jika
kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila
datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang
lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Maksudnya, bila kelak di Akhirat ada orang
masuk surga, maka itulah usahanya ketika di dunia. Kalau kita berbuat baik
ketika di dunia, maka ketika kelak di surga kitalah yang menikmati. Sebaliknya bila orang berbuat kejahatan,
tidak beramal sholeh ketika di dunia, maka ia akan disiksa di neraka. Bukan Allah tidak sayang kepada kita tetapi
itulah pilihan kita ketika hidup di dunia.
3.Ada
Mushaf AlQur’an dalam rumah tetapi ia tidak pernah dibaca.
Maksudnya Kitab AlQur’an banyak di simpan
dalam rumah-rumah orang tetapi tidak pernah dibaca oleh penghuni rumah itu.
Kitab AlQur’an hanya sebagai pajangan (hiasan) ruangan. Hanya sebagai dekorasi
ruangan.
Lihat AlQur’an
Surat Al Furqon ayat 30 :
سُوۡرَةُ الفُرقان
وَقَالَ ٱلرَّسُولُ
يَـٰرَبِّ إِنَّ قَوۡمِى ٱتَّخَذُواْ هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ مَهۡجُورً۬ا (٣٠)
Berkatalah
Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu
yang tidak diacuhkan".
Surat
Al Isra’ ayat 9 :
سُوۡرَةُ بنیٓ اسرآئیل /
الإسرَاء
إِنَّ هَـٰذَا
ٱلۡقُرۡءَانَ يَہۡدِى لِلَّتِى هِىَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرً۬ا كَبِيرً۬ا (٩)
9. Sesungguhnya Al Quran ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira
kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar,
Maka bagi laki-laki yang ketika menikah
dengan maharnya Kitab Suci AlQur’an, ia wajib
mengajarkan AlQur’an kepada isterinya.
Kalau tidak, maka ia akan menanggung dosa dan akan disiksa kelak di
neraka.
Sekian bahasan, akan dilanjutkan pada
pertemuan yang akan datang. Mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA
WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
__________
No comments:
Post a Comment