PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM
Sifat-sifat Rasulullah Saw
Ustadz Najamuddin
Jum’at, 25 Rabi’ul Awal 1436H – 16 Januari 2015
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Muslimin
dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Allah
subhanahu wata’ala berfirman dalam
AlQur’an Surat At Taubah ayat 33 :
Dialah
yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama
yang benar untuk diunggulkan (dimenangkan)-Nya atas segala agama, walaupun
orang-orang musyrikin tidak menyukai.
Untuk apa Allah subhanahau wata’ala mengutus Rasul-Nya ?, tujuannya adalah untuk :
1. Membawakan Al
Huda yaitu Al Qur’’an. Sebutan AlQur’an
adalah : Al Huda, Asy Syifa, An Nuur, Al Kitab, Al Wahyu.
2. Membawakan agama
yang benar. Allah subhanahu wata’ala ingin Islam adalah agama yang menang, unggul di
dunia, meskipun orang-orang musyrik tidak suka akan hal itu.
Ketika ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha,
isteri Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam ditanya bagaimana sifat (Akhlak) Rasulullah ? Beliau menjawab : AlQur’an. Apakah mu’jizat beliau yang
terbesar?, dijawab : AlQur’an. Dan dalam Hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar
AlQu’ran dan mengajarkannya”. Dalam
Hadits lain disebutkan : “Sampaikanlah
AlQur’an itu walau satu ayat”.
Ayat sebagaimana disebutkan di atas (Surat
At Taubah ayat 33) disebut sampai tiga kali dalam AlQur’an, seperti dalam Surat
Ash Shof ayat 9, yaitu bahwa Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam diutus oleh Allah untuk tujuan sebagaimana disebutkan di atas. Yaitu agar
Islam menjadi agama yang unggul di dunia. Ternyata benar, sampai sekarang Islam
berkembang dengan baik di dunia. Tiga tahun lalu Islam menjadi agama nomor tiga
terbesar di dunia, tetapi saat ini (tahun 2015)
Islam menjadi agama terbesar di dunia.
Saat ini banyak sekali orang-orang Barat
(Eropa-Amerika) yang masuk Islam. Dan
yang masuk Islam itu bukan hanya orang-orang biasa, melainkan orang-orang
cerdik-pandai, orang-orang intelektual, sarjana, dst. Seorang pendeta Kristen
yang hebat, namanaya Yusef Estes masuk
Islam. Padahal sebelumnya ia adalah seorang penceramah yang hebat di gereja di
Amerika. Sehingga ketika itu Amerika gempar, ada seorang peng-khotbah gereja
masuk Islam.
Seorang tokoh Katolik di di UK bernama
Abdurahim Green masuk Islam, juga seorang dokter kepresidenan Amerika serikat
bernama Dr. Laurens Brown masuk Islam,
dan ipar dari Tony Blair (eks.Perdana Menteri Inggris) masuk Islam. Bintang-bintang
film Holywood saat ini ada 9 (sembilan) orang yang masuk Islam dan mereka kemana-mana
selalu memakai Jilbab. Luar biasa. Semua itu melalui sarana AlQur’an.
Maka bacalah AlQur’an, bukan hanya dibaca
saja, melainkan dipelajari, dihayati dan
diamalkan (diterapkan) dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutkan diberitrahukan (didakwahkan)
kepada orang lain. Jangan hanaya untuk diri sendiri dan jangan ingin masuk
surga sendiri, tidak peduli dengan orang lain, tetapi sampaikan AlQur’an. Perkara orang itu tidak mau menerima,
terserah dia, yang penting anda sampaikan.
Hendaknya yang pertama disampaikan adalah AlQur’an, barulah sesudah itu Hadits, jangan dibalik. Selaras dengan
perintah Allah subhanahu wata’ala : Taatilah
Allah dan Rasul-Nya. Perintah
Sholat adalah dari AlQur’an, dan bagaimana
pelaksanaan sholat, lihatlah dalam Hadits.
Diulang lagi dalam Surat Al Fat-h ayat 28 :
Dia-lah
yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya (unggul) terhadap semua agama. dan cukuplah Allah sebagai
saksi.
Kata-kata, kalimatnya (ayatnya) sama
dengan yang disebutkan sebelumnya si atas, sampai tiga kali, hanya berbeda
Suratnya, diulang lagi dan diulang lagi. Isinya bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam diutus oleh
Allah subhanahu wata’ala untuk
membawakan AlQur’an dan agama yang benar bagi semua manu-sia di muka bumi.
Agama Islam adalah agama yang maju dan hebat dibandingkan agama-agama yang
lain. Saksinya siapa ? Tidak usah banyak-banyak saksi, cukup Allah saja menjadi
saksi.
Maka membaca (mempelajari) AlQur’an tidak
usah cepat-cepat, membaca dengan target, sekian kali khatam. Bukan begitu cara mempelajari AlQur’an, karena
tidak ada perintah (Hadits) harus sekian kali khatam AlQur’an. Yang ada adalah
Hadits : Perbanyak membaca AlQur’an terutama di bulan Romadhon. Sehingga
menjadi paham, dihayati dan menjadi petunjuk lalu diterapkan, dipraktekkan
(diamalkan) dalam kehidupan sehari-hari.
Bukan berapa kali khatam AlQur’an. Memang tetap akan mendapatkan pahala
dari membacanya, tetapi sayang kalau AlQur’an tidak menjadi petunjuk hidup.
Padahal Allah subhanahua wata’ala menginginkan agar AlQur’an menjadi petunjuk
hidup. Sebagaimana dalam AlQur’an Surat Al Baqarah ayat 185 :
(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil). karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Bahwa AlQur’an diturunkan untuk manusia
bukan saja menjadi petunjuk hidup, tetapi juga berisi penjelasan-penjelasan dan
pembeda antara yang haq dan yang bathil, antara yang benar dan yang
salah, yang baik dan yang buruk. Maka sayang sekali kalau AlQur’an tidak kita
baca, kita pahami dan hayati serta amalkan. Padahal isi AlQur’an sangat luar
biasa.
Sifat Muhammad Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam lihat Surat Al Fat-h ayat 29 :
Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.
Maksudnya, bahwa :
Pertama, Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam dan orang
yang bersamanya (orang Islam) punya sifat keras (tegas) kepada kekafiran (bukan
kepada orangnya). Kalau sudah masalah ‘Aqidah maka tegas (keras), tidak ada
kompromi dengan orang-orang kafir dan orang musyrik.
Kedua, Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam dan
orang-orang yang bersamanya (kaum muslimin) mereka saling kasih-mengasihi,
sayang-menyayangi. Saling tolong-menolong, bantu-membantu, saling mendo’akan
antara sesama muslim.
Ketiga, mereka sama-sama
ruku’ dan sujud mencari ke-ridho-an Allah subhanahu
wata’ala (maksudnya : Sholat berjamaah) setiap hari lima kali bahkan
ditambah 2 kali Tahajud dan sholat Dhuha, serta sholat-sholat Sunnat lainnya.
Keempat, mereka tampak
pada wajahnya tanda-tanda bekas sujud. Bukan berarti jidatnya tampak hitam, dan
itu semua sudah disebutkan dalam Kitab Taurat dan Injil. Kalau dalam Taurat dan
Injil sekarang tidak ada ayat yang menyatakan itu, berarti ayat itu sudah
dihapus oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Karena Allah subhanahu wata’ala
tidak pernah dusta (bohong).
Selanjutnya dalam ayat disebutkan : Seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya
maka tunas itu menjadi tanaman yang kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak-lurus di atas pokoknya, tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya
Maksudnya, bahwa Islam itu semula (pada
awalnya) lemah, tetapi semakin ber-kembang menjadi kuat sampai hari ini. Maka senanglah “penanamnya”. Siapakah penanamnya ? Dia-lah Allah dan
Rasul-Nya, Malaikat dan orang-orang beriman karena kemajuan Islam.
Dan
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang beriman). Maksudnya,
Allah telah memberitahukan bahwa dengan kemajuan Islam orang-orang kafir tidak
suka. Dan itu bagi Allah tidak masalah.
Dan menjanjikan bagi orang-oranag beriman akan memperoleh balasan ampunan dan pahala yang besar.
Lihat Surat
Fushshilat ayat 34 – 35 :
34. Dan tidaklah sama kebaikan
dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka
tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada permusuhan seolah-olah telah
menjadi teman yang sangat setia.
35.
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang
sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan
yang besar.
Maksudnya, bahwa sabar adalah karunia Allah subhanahu
wata’ala. Kejahatan dibalas dengan kebaikan. Itulah sifat Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Kalau ada orang jahat kepada kita, jangan dibalas dengan
jahat pula, melainkan dengan kebaikan.
Dan jangan terpengaruh dengan orang yang
suka membakar-bakar hati, karena yang suka membakar-bakar hati adalah syaithon
yang selalu mengganggu.
Lihat ayat berikutnya yaitu ayat 36 Surat Fushshilat :
Dan
jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan
kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Artinya,
bahwa AlQur’an adalah hebat sekali, semua persoalan bisa dijawab oleh
AlQur’an. Yang kita khawatirkan biasanya
adalah bagaimana sepeninggal kita, keluarga kita, bagaimana kalau mereka itu
ekonominya lemah, imannya, fisiknya lemah,
takwa-nya lemah.
Maka lihat AlQur’an Surat An Nisaa’ ayat 9 :
Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan
yang benar.
Maka hendaknya kepada keluarga dan
anak-anak keturunan kita, kita tanamkan
ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala
yang kuat, dan didiklah untuk selalu berkata benar (jujur). Hendaknya pula kepada anak-anak kita ajarkan
atau perintahkan untuk mempelajari
AlQur’an. Agar mereka menjadi orang yang kuat imannya, kuat ekonominya,
kuat ke-Takwaannya.
Bacalah dan pelajarilah selalu
AlQur’an. Orang yang tidak pernah
mempelajari (membaca) AlQur’an ia akan sulit hidupnya, sesat dan sering menemui jalan buntu. Karena dalam tubuh orang yang tidak pernah membaca
dan belajar AlQur’an akan banyak sekali dimasuki jin dan syaithon.
Seperti disebutkan di atas bahwa akhlak
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam
adalah AlQur’an. Maka kalau kita tidak
mempelajari (meng-kaji) AlQur’an akibatnya seperti berikut, Surat
Al A’raaf ayat 175 :
Dan
bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami(Allah) berikan kepadanya
ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri
dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda),
maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Ayat
176 :
Dan
kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan
ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya
yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya
diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya
(juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Maka banyak-bayaklah meng-kaji
AlQur’an. Karena bila orang meninggalkan
AlQur’an maka yang datang kepadanya adalah syaithon.
Dan syaithon masuk ke dalam dirinya, kemana-mana ia bersama syaithon. Dan orang
itu akan bertekuk-lutut dengan syaithon. Kalau kita mengkaji AlQur’an maka
syaithon lari, sebaliknya kalau tidak mengkaji
AlQur’an maka syaithon akan masuk dalam diri kita. Maka bacalah AlQur’an terus setiap saat
sampai ajal tiba.
Dan orang yang selalu membaca, mempelajari
AlQur’an akan ditinggikan derajatnya.
Tetapi orang yang tidak mau mempelajari dan menolak AlQur’an, maka ia
seperti anjing yang selalu menjulurkan lidahnya.
Bagi orang yang tidak mau mempelajari
(mengkaji) AlQur’an akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam.
Lihat Surat
Al A’raaf ayat 179 :
Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka itulah
orang-orang yang lalai.
Orang yang masuk neraka adalah orang yang
punya hati tetapi tidak mau memahami AlQur’an. Punya mata, tetapi tidak untuk
melihat AlQur’an, punya telinga tetapi tidak mau mendengarkan AlQur’an, mereka
tidak ada bedanya dengan binatang ternak. Bahkan lebih sesat lagi dari binatang
ternak.
Maka kita harus mengaji (memahami)
AlQur’an. Untuk lebih mendapat kemudahan dalam mengaji (memahami AlQur’an) ada
dua jalan yaitu dengan : Sholat Tahajud
dan Infak/shodakoh.
Lihat Surat
Al Muzamil ayat 1 – 7 :
1. Hai orang yang berselimut
(Muhammad),
2. Bangunlah
(untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
3.
(Yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
4. Atau
lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
5.
Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.
6.
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan
bacaan di waktu itu lebih berkesan.
7.
Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
Dengan bangun malam dan sholat malam
Tahajud, maka kita akan dimudahkan dalam membaca dan mengkaji AlQur’an.
Kedua, dengan banyak Infak/Shodakoh . Lihat Surat Al Baqarah ayat 267 – 270 :
267. Hai orang-orang yang
beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal
kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
268.
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu
berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya
dan karunia dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
269.
Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As
Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi
hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya
orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
270.
Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka
Sesungguhnya Allah mengetahuinya. orang-orang yang berbuat zalim tidak ada
seorang penolongpun baginya.
Sekian bahasan, semua berdasarkan AlQur’an,
Mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA
WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
_______________
No comments:
Post a Comment