PENGAJIAN DHUHA
MASJID BAITUSSALAM
Ruqyah Syar’iyah
Irfan Sayid, S.Sos.
Jum’at, 19 Shofar 1436H – 12 Desember 2014.
__________________________________________ ___________________________
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Muslimin
dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Pada
umumnya orang mengatakan bahwa Ruqyah difungsikan untuk memberantas
segala gangguan Jin, Sihir, Guna-guna dst. Padahal tidak demikian.
Allah
subhanahu wata’ala dalam AlQur’an Surat Al Isra’ ayat 82 :
Dan
Kami(Allah) turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian.
Para ahli Tafsir AlQur’an menjelas yang
dimaksud “Syifa” dalam ayat tersebut mengandung dua makna : Penawar, penyembuhan (obat) untuk penyakit
Medis dan non Medis.
Juga banyak disebutkan dalam Hadits-Hadits
shahih, sabda Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam : “Tidak boleh
Ruqyah itu kecuali untuk orang yang terkena sengatan binatang yang berbisa
dan ‘Ainin,
yaitu pandangan mata jahat dari para pendengki manusia dan pendengki dari kalangan jin”.
Dalam
Hadits lain dari Abu Sa’id Al Khudri berkata Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah
melakukan Ruqyah bagi orang-orang yang terkena gangguan sengatan.
Menunjukkan bahwa Ruqyah bukan saja untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit non-medis, tetapi juga penyakit-penyakit secara
medis, seperti sengatan binatang berbisa.
Salah satu fungsi Ruqyah adalah untuk
mengatasi gangguan jin dan sihir. Harus
bisa membedakan antara gangguan Jin dan Sihir. Perbedaannya jelas. Gangguan Jin
artinya seseoranag sedang bermasalah dengan Jin. Seperti manusia
melakukan tindakan-tindakan kelalaian,
misalnya membuang sampah atau air panas tanpa didahuli dengan Bismillah, ternyata ada Jin yang terkena sampah atau air
panas itu.
Kejadian tersebut banyak dilakukan dalam
masyarakat, sehingga Jin itu merasuk (menyurup) kedalam badan orang yang
membuang air panas tersebut. Ketika orang itu di Ruqyah kemudian Jin bereaksi,
setelah itu tidak akan menimbulkan madhorot yang lain lagi. Sedangkan kasus-Sihir, Gendam, santhet, dsb.,
jelas-jelas ada operatornya.
Dalam kasus sihir, santhet, dst. ketika si
pasien diterapi Ruqyah maka orang yang bersangkutan, yaitu pendengkinya (orang
yang meminta bantuan dukun) biasanya mengetahui bahwa si pasien sedang
diruqyah, diobati dst. Maka pada saat
yang bersamaan si pendengki akan mengeluarkan mantera-mantera, mempertahankan
agar cincin, jin, atau apa saja yang ada dalam tubuh pasien tetap ada di situ,
tidak keluar, karena bila keluar akan dibunuh, dsb.
Maka orang yang terkena gangguan sihir
harus siap untuk “bermain” agak lama.
Karena sihir biasanya mengena pada manusia dengan cara yang halus, dengan
menggunakan “buhul”, yaitu segala sesuatu yang dimilki si korban, misalnya
foto, rambut si korban, bajunya atau lain-lainnya. Sebagaimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah
terkena sihir, seperti disebutkan dalam Asbabunnunzul (sebab turunnya) surat
Al Falaq.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam terkena sihir dengan sarana buhul,
yaitu rontokan rambut beliau, rambut itu disatukan dengan gerigi sisir beliau
dan disatukan dengan mayang korma oleh seorang dukun Yahudi, tetangganya, diikat dengan benang, kemudian diletakkan di
sebuah sumur (Sumur Dzarwan). Pelakunya
seorang Yahudi yang menjadi dukun bernama Lubay bin A’shom.
Cara kerja sihir mirip dengan kerja anjing
pelacak. Bila anjing pelacak yang sudah terlatih, lalu ia diberi (agar mencium)
benda atau apa saja yang sering dipakai oleh pencuri, maka anjing akan melacak
(mencari) pencuri melalui bau si
pencuri. Maka penyihir cukup dengan menggunakan buhul (benda) yang sering
menempel, dipergukan orang yang yang menjadi sasaran. Meskipun si target sudah
pergi menyeberang lautan, tetap masih bisa terkena.
Dengan menggunakan cara-cara Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, yaitu
dengan menghancurkan buhul-nya, yaitu diterapi dengan terapi Ruqyah, insya Allah, akan diberi
kesembuhan oleh Allah subhanahu
wataa’ala.
Karena Jin disebutkan dalam Hadits yang
shahih, bahwa Jin ada tiga model :
1. Jin yang bersayap
dan bisa terbang ke angkasa.
2. Jin yang berbentuk
seperti manusia tetapi berpindah-pindah tempat.
3. Jin yang
menyerupai ular atau anjing hitam.
Dalam Hadits yang mengisahkan bahwa
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam
ketika terkena sihir, sempat beberapa hari terkena pengaruh sihir, sehingga
beliau ter-halusinasi seolah-olah “bercampur” dengan isteri beliau,
padahal kenyataan-nya tidak. Sedangkan
kita ketahui dan semua orang tahu bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam adalah sebaik-baik manusia, yang diberi ke-istimewaan dibanding manusia
lain.
Namun Allah subhanahu wata’ala memberikan ujian kepada beliau, dan ini
merupakan pelajaran bagi kita semua, untuk kemudian memandang bahwa beliau
menerima wahyu tidak valid, dsb,
karena bisa terkena sihir dsb. Pandangan
demikian terbantahkan oleh AlQur’an, bahwa apa yang dikerjakan dan diucapkan
oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam adalah benar-benar wahyu yang diwahyukan kepada beliau. Tidak ada pengaruh-pengaruh
dari sihir.
Ketika Rasulullah subhanahu wata’ala sedang tidur, maka Allah mengutus dua malaikat,
satu malaikat duduk dekat kepala beliau dan satu malaikat lagi duduk dekat kaki
beliau. Dua malaikat itu berdialog
:
“Kenapa apa orang ini ?”.
“Orang ini terkena sihir “.
“Siapa pelakunya ?”.
“Pelakunya adalah Lubay bin A’shom”.
“Dengan media (buhul) apa ?”
“Dengan rontokan rambut dan gerigi sisir beliau”.
“Di letakkan di mana ?”
“Di sumur Dzarwan”.
Maka pada saat itu pula Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam terbangun
dan menceritakan kepada isteri beliau ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha : “Ya ‘Aisyah, sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala
telah memberitrahukan kepadaku tentang sakitku”. (Hadits diriwayatkan oleh
Imam Bukhari).
Setelah itu beliau mengutus tiga orang
sahabat, di antaranya Ali bin Abi Thalib, untuk mengambil buhul yang
diletakkan di sumur Dzarwan dan
menghancurkannya. Setelah itu rutunlah
wahyu yaitu Surat Al Falaq dan Surat An Naas.
Ketika Surat tersebut dibaca satu
kali maka ikatan buhul itu lepas
sedikit. Lalu dibaca lagi maka lepaslah ikatan buhul itu dan ketika dibaca
sekali lagi maka hancurlah buhul itu.
Maknanya, di dunia ini tidak ada yang isntan, mentang-mentang
beliau seorang Nabi dan Rasul akan terbebas dari sihir. Merupakan pelajaran bagi kita, bahwa
siapapun yang terkena sihir, hendaknya bersabar, lakukan apa yang seperti
Rasulullah lakukan, selalu taat kepada Allah subhanahu wata’ala dan sabar menerima ujian. Semua itu merupakan tarbiyah
(pelajaran) dari Allah subhanahu wata’ala
bagi kita semua.
Dalam praktek sihir, biasanya buhul diletakkan di tempat yang
tersembunyi, untuk tidak diketahui oleh orang. Untuk zaman sekarang buhul itu
berupa : Tulisan Arab, simbul (gambar) tangan, lingkaran (kumparan) kawat,
bahkan gembok-kecil, dsb. Fungsinya untuk melumpuhkan si target, agar orang
yang menjadi target tidak mampu melakukan sesuatu.
Bahkan ada buhul yang diletakkan di comberan
(tempat limbah), sebagai symbol bahwa si pasien diletakkan di comberan. Orang yang disihir akan mengalami gatal-gatal
yang sangat hebat. Biarpun diobati dengan
obat gatal, maka tidak bisa sembuh, karena gatal-gatalnya bukan penyakit medis
melainkan karena disihir oleh seseorang.
Secara bahasa, maka “Sihir” artinya
sesuatu yang sangat lembut, halus, masuknya biasanya pada amalam hari, atau
siang haru di saat seseorang itu lengah.
Sihir ada dua macam :
1. Mantera-mantera,
‘Uqod, atau Rukyah, yaitu bacaan-bacaan. Maka sering kita lihat bahwa dukun
(paranormal) sering mulutnya berkomat-kamit, sedang membacakan
mantera-manteranya.
2. Menggunakan
obat-obatan, rempah-rempah, bumbu-bumbu, misalnya diletakkan dalam sepatu,
sehingga orang yang memakai sepatu itu kakinya menjadi bengkak dan sakit
sekali. Atau serbuk rempah-rempah, di
tabur di dalam makanan atau minuman.
Maka untuk tidak terkena sihir, sebelum
makan, minum, berpakaian, sebelumnya ucapkan Bismillah. Ucapan Bismillah bisa menghalangi masuknya
sihir dalam tubuh kita.
Sihir
termasuk
Syirik Besar (dosa besar) karena meminta pelayanan kepada syaithan, ada
ketergantungan kepada selain Allah subhanahu
watala’a, dan kedekatan kepada mereka karena ada sesuatu yang dicintai.
Sihir
hukumnya
Syirk
sebagaimana disebutkan dalah Surat
Al Baqarah ayat 102 dan Surat Thoha
ayat 69 :
Surat
Al Baqarah ayat 102 :
Dan
mereka mengikuti apa*] yang dibaca oleh syaitan-syaitan**] pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang
kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat***] di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut,
sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah
kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang
dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya****]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari
sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab
Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka
mengetahui.
*] Maksudnya: Kitab-Kitab sihir.
**] Syaitan-syaitan itu menyebarkan
berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir
(Ibnu Katsir).
***] Para mufassirin berlainan Pendapat
tentang yang dimaksud dengan 2 orang Malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka
betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh
seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura
saleh seperti malaikat.
****] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan
orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti
mencerai-beraikan suami isteri.
Surat
Thoha ayat 69 :
Dan
lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang
mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya
tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja
ia datang".
Dalam Ilmu Sihir terdapat pengakuan adanya
Ilmu-ilmu Ghaib, tahu perkara-perkara yang Ghaib. Itulah yang dilarang dalam Islam. Yaitu
mengunakan pelayanan Jin, mengobati dengan perantaraan Jin, dst.
Kemudian ada Hadits Shahih diriwayatkan
oleh Imam Muslim dan Imam Bukhari dalam Kitab Al Washoya, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang
menghancurkan. Dua di antaranya adalah
Syirik dan Sihir. Karena itu yang banyak
dilakukan oleh orang. Syirik adalah
menyembah selain Allah dan Sihir cenderung kepada meminta pelayanan kepada
Syaithan dan berlagak tahu tentang ilmu Ghaib”.
Hukuman bagi tukang Sihir adalah dipenggal kepalanya. Ini terjadi pada zaman Khalifah Umar bin
Khathab, pada zaman Ibnu Umar, Hafshah, dari kalangan sahabat dan shohabiyah
dan ketika Khalifah Umar bin ‘Abdul ‘Aziz.
Maksudnya, ketika ada orang
mendemonstrasikan ilmu Ghaib, maka orang itu ditangkap langsung diberi hukuman
penggal kepala.
Tergantung tujuan ilmu sihir itu, apakah
untuk membunuh, melukai, menceraikan, tidak sampai pada taraf pembunuhan, maka
para ulama berbeda pendapat. Kalau tujuan ilmu sihir dengan minta bantuan Jin
atau Syaithan itu untuk membunuh (Santet), maka hukumannya langsung
penggal-kepala.
Macam-macam
Sihir.
- Sihir untuk perceraian. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 102 tersebut di atas. Ciri-cirinya : Salah satu pasangan suami isteri mudah marah, mudah emosi, dst.
- Sihir Mahabbah. Sihir yang menjadikan seseorang jatuh cinta kepada orang yang dituju, baik orang itu masih sendiri (bujangan, gadis) ataupun sudah berkeluarga.
- Sihir penipu penglihatan. Biasanya hipnotis, menggunakan media mata, lalu perhiasan emasnya diminta, dst. sampai seseorang itu lalai, tidak sadar lalu menurut apa yang diperintahkannya.
- Sihir Junun (Majnun). Membuat seseorang menjadi gila. Terapinya dengan Ruqyah.
- Sihir Lesu. Membuat orang tidak bergairah untuk bekerja. Inginnya tidur-tiduran saja, badannya lemah, tidak bersemangat.
- Sihir Suara Panggilan (Bisikan). Membuat seseorag menjadi stress. Seperti ada yang memanggil, ketika ditengok tidak ada siapa-siapa.
- Sihir penyakit. Membuat seseorang menjadi sakit-sakitan. Biasanya ketika seseorang sedang sakit secara medis, lalu ditimpali dengan sihir Penyakit, sehingga kedok pelakunya tidak terbongkar.
- Sihir menghalangi seseorang untuk menikah. Terus-menerus sehingga seseorang menjadi “jomblo-menahun”.
- Sihir pendarahan. Biasanya dialami oleh para wanita. Atau haid-nya terhalang.
- Sihir membuat seseorang mandul. Tidak punya anak.
- Sihir Ikatan. Membuat seseorang tidak bisa bekerja. Misalnya seseorang yang berprofesi pebisnis, biasanya usahanya lancar, tetapi tiba-tiba gagal dan gagal lagi.
- Sihir Pengundang/Pengendali. Sihir yang dikendalikan melalui “voodo” (boneka). Bila media boneka itu kakinya digantungi batu (kerikil) maka orang yang dituju akan seperti terkena stroke (lumpuh).
Tukang
Sihir mendatangkan Jin, dengan cara-cara :
- Bersumpah atas nama Jin (para raja Jin). Padahal dalam Hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang bersumpah atas-nama bukan Allah subhanahu wata’ala maka ia telah berbuat syirik.
- Dengan cara memotong hewan sembelihan. Padahal menyembelih harus atas nama Allah subhanahu wata’ala (membaca Bismillahi Allahu Akbar). Sembelihan hewan bukan atas nama Allah maka menjadi Syirik. Dosa besar. Dagingnya haram.
- Melakukan penistaan. Misalnya menulis ayat-ayat AlQur’an dengan barang najis, atau AlQur’an dikencingi, AlQur’an diletakkan di WC, dst.
- Menulis ayat AlQur’an dengan sungsang. Dibalik-balik, dipisah-pisah huruf-hurufnya, dst. sehingga tidak ada maknanya lagi.
- Menyembah bintang. Biasanya dilakukan oleh dukun yang memahami ilmu perbintangan, ketika bintang-bintang tertentu muncul di langit maka ia membaca mantera-manteranya. Lalu melaknat Sahabat Nabi, ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha, dst.
- Melihat melalui telapak tangan. Biasanya menggunakan media anak kecil, diberikan baju-baju tertentu, kemudian anak kecil itu akan kemasukan Jin, lalu anak kecil itu akan ditanya : Siapa pelaku santet ini ? Siapa yang melakukan pencurian uang ini, dst. Lalu anak itu akan menjawab.
Tanda-tanda
orang terkena sihir atau gangguan Jin.
- Emosi tinggi, tidak terkendali. Misalnya isteri membantah kepada suami atau sebaliknya, hanya karena perkara-perkara yang sepele.
- Sering ragu, was-was tanpa sebab yang jelas. Dihantui rasa takut yang berlebihan. Biasanya ke kamar-mandi sendiri berani, tetapi tiba-tiba minta ditemani. Segala urusan minta ditemani.
- Ada dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat yang berulang-ulang diserta kemalasan, kelesuan yang luar-biasa, malas untuk melakukan sholat dan ibadah-ibadah lainnya. Malas untuk mandi. Kalau sudah mandi, di kamar mandi lama sekali sampai berjam-jam.
- Sulit untuk khusyu’ ketika melakukan sholat dan lupa jumlah rakaat sholat. Atau wudhu berulang-ulang, karena batal lagi, juga berulang-ulang.
- Sesak nafas, atau mengantuk berat ketika membaca AlQur’an.
- Melemahnya hati, suka minder, suka menghayal, melamun, menyendiri, mengurung diri di kamar secara berlebihan atau mengasingkan diri dari pergaulan. Padahal sebelumnya tidak demikian.
- Sakit menahun, semisal pusing di kepala, mendengung di telinga, pegal di bahu,(belikat), di paha, sakit gigi, mata, tenggorokan, lambung, dada sesak tanpa sebab yang jelas.
- Memandang rendah kepada ibadah, lupa atau malas dzikir.
- Depresi, pikiran linglung, merasa sedih, jantung berdebar keras. Terutama ketika mendengarkan pemaparan tentang Ruqyah, Sihir.
- Sering kesurupan baik separo ingatan atau total. Begitu juga orang yang sering melihat penampakan sekilas-sekilas.
- Sering mendengar bisikan memanggil namanya sendiri. Bisikan untuk membunuh, memperkosa, memukul atau loncat dari ketinggian, terjun bebas, menabrakkan diri ke kereta api, dst.
- Paranoid, cemas, merasa selalu bersalah, merasa selalu ada yang mengikuti, mengejar, bahkan merasa ada yang mengancam membunuh.
- Sering mencium bau-bau wangi, bau kembang, bau anyir, bau busuk, yang tidak jelas sumbernya.
- Pusing berlebihan, vertigo. Ada dua kemungkinan bisa karena faktor medis atau bukan medis.
- Melakukan tindakan-tindakan aneh tanpa disadari atau di luar kendali. Misalnya tangan bergerak-gerak sendiri, dst.
- Memiliki kemampuan supra-natural. Tiba-tiba bisa meramal, menerawang, membaca pikiran orang, mengetahui apa yang akan terjadi, dst. Padahal sebelumnya tidak punya kemampuan tersebut.
- Merasakan / melihat keberadaan makhluk halus sekilas ataupun jelas.
- Rasa sakit di salah satu anggota badan yang tidak terdeteksi oleh dokter atau sakit menahun yang tidak ditemukan solusinya dalam dunia medis.
- Tanda-tanda di waktu tidur : Susah tidur, insomnia, bisa juga karena faktor medis.
- Gelisah, cemas, sering terbangun ditengah malam, dalam kondisi parah. Baru bisa tidur setelah jam 03.00 pagi. Atau tidak bisa tidur selama berhari-hari.
- Susah bangun, banyak tidur, sehingga tidak bisa melakukan ibadah yang diinginkan.
- Tindihan ketika tidur (rep-rep), seolah-olah dihimpit oleh sesuatu yang berat, sehingga merasa sulit untuk melepaskannya.
- Mimpi melihat berbagai binatang yang menyeramkan. Ular, ulat, anjing, tikus besar, buaya, harimau dst.
- Sering mengigau, tertawa, menagis, mengomel, merintih dst.Atau berjalan-jalan dalam kondisi mata tertutup (tidur).
- Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang tinggi.
- Semua mimpi tentang kuburan. Biasanya buhul-nya diletakkan di kuburan, maka mimpinya tentang kuburan.
- Mimpi melihat seorang yang aneh. Misalnya melihat orang yang tinggi sekali, pendek sekali atau hitam sekali.
- Mendengkur dengan keras, seperi aum harimau, mimpi yang seram dan mengerikan.
- Mimpi bertemu dengan orng yang sama berkali-kali. Laki-laki atau perempuan, dan ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan pada saat itu.
- Mimpi melihat (bertemu) keluarga yang sudah meninggal.
- Mimpi mengalami peristiwa dan esok harinya melihat peristiwa seperti yang di alaminya dalam mampi.
- Tubuh seperti terbakar (terpanggang api). Tetapi ketika dicek temperatur tubuh normal.
- Sering mendapat kecelakaan kendaraan. Untuk mensukseskan keinginan-nya kadang Jin melakukan segala cara termasuk membuat orang mengantuk di jalan, atau menggerakakan tangan manusia yang dirasukinya sehingga terjadi kecelakaan. Terutama bagi orang yang punya hasrat untuk membunuh orang dengan cara kecelakaan, supaya modusnya tidak terbuka.
- Impotensi. Ini sering terjadi pada mantan praktisi Ilmu Hitam, ilmu tenaga dalam, wirid-wirid yang over dosis, dst.
- Mandul. Jin biasanya bersarang di rahim menghalangi sel telur yang masuk ke rahim, atau memakan janin yang sudah jadi. Ini berdasarkan pengakuan jin.
- Kista atau Miof . Untuk membedakannya, bacakan di telapak tangan kita ayat Kursi, lalu ditiupkan, lalu letakkan di perut, lalu diangkat ke atas sambil dibacakan ayat-ayat Ruqyah. Kalau sakitnya pindah ke atas, besar kemungkinan Kista-nya adalah bikinan Jin.
- Fikiran kotor. Jin bersarang di kemaluan laki-laki, dan dada panas (bagi orang perempuan), untuk membuat pikiran kotor, sehingga melihat lawan jenisnya, lalu memunculkan sifat jelek, sulit menikah, sulit mendapat jodoh, dst.
- Sindikat Kristenisasi Gaib. Ada misi (missinonaris) yang membujuk korbannya dengan cara sihir. Pertama kali ditemukan di Palembang.
Cara penangkalannya agar terhindar dari
Sihir dan gangguan Jin ada dua cara :
1.Pencegahan, yaitu dengan melakukan Dzikir Pagi dan Dzikir
Petang. Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam mengajarkan Dzikir, banyak contohnya, antara lain :
-
Bismillahilladzi layadzurru ma’ismihi syai’un fil
ardhi wala fissamaa’ wa huwa sami’ul ‘alim.
-
A’udzu bikalimatillahi taammah min syarri makholaq,
Serta membaca ayat-ayat yang dikhususkan
untuk dzikir pagi dan petang seperti : Ayat Kursi,
Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, Surat An Naas, dan dua
ayat terakhir Surat Al Baqarah setelah selesai sholat Fardhu (sholat lima
waktu).
Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq dan Surat
An Naas
dibaca masing-masing tiga kali selesai sholat Maghrib dan Sholat Subuh. Sesuai
dengan Hadits yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam An Nasaai.
Kemudian membaca Surat Al Baqarah, memang
dikhususkan dalam Hadits, Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya
Surat Al Baqarah ini sebagai pembatal Sihir. Dia tidak bisa ditembus oleh
Sihir”.
Dalam Hadits lain Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa yang membaca Surat Al
Baqarah (sampai tuntas) pada malam hari di rumahnya maka syaithan tidak akan
bisa masuk ke dalam rumah itu selama tiga hari – tiga malam. Barangsiapa yang
membacanya di siang hari, maka syaithan tidak akan bisa masuk ke rumahnya selama
tiga hari”.
Atau membaca dua ayat terakahir Surat Al Baqarah (ayat 285 dan 286). Kemudian selalu berdo’a dalam lima kondisi :
a.
Sebelum
dan sesudah makan,
b.
Masuk
dan keluar WC (Toilet).
c. Masuk dan keluar
rumah. (Bismillahi tawakkaltu ‘alallah la
haula wala quwwata illa billah. Dari luar rumah ingin masuk, membaca : Bismillahi walajna wa bismillahi khorojna wa
‘ala robbina tawakkalna). Syaithan
tidak akan berdaya menggelincirkan orang ini karena ia telah bertawakkal kepada
Allah subhanahu wata’ala.
d. Berdo’a sebelum
melakukan hubungan suami-isteri, supaya tidak disertai Jin.
e. Dawamul Wudhu (selalu dalam keadaan Wudhu). Bila
batal, memperbaharui Wudhu lagi meskipun tidak untuk sholat.
2.Menjaga
amalan-amalan Fardhu,
menghindari dosa-dosa besar (Syirik, isteri menolak ajakan suami untuk
bercampur).
Kalau sudah terkena Sihir atau kemasukan
Jin, maka terapinya dengan Ruqyah.
Sekian bahasan, akan dilanjutkan pada
pertemuan yang akan datang.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN
LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
______________
No comments:
Post a Comment