Translate

Friday, December 19, 2014

Ruqyah Syar’iyah, oleh : Irfan Sayid, S.Sos.



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM


Ruqyah Syar’iyah
Irfan Sayid, S.Sos.

Jum’at,  19 Shofar 1436H – 12 Desember 2014.
__________________________________________ ___________________________

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Pada umumnya orang mengatakan bahwa Ruqyah difungsikan untuk memberantas segala gangguan Jin, Sihir, Guna-guna dst.  Padahal tidak demikian.

Allah subhanahu wata’ala dalam AlQur’an Surat Al Isra’ ayat 82 :


Dan Kami(Allah) turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

Para ahli Tafsir AlQur’an menjelas yang dimaksud “Syifa” dalam ayat tersebut mengandung dua makna  : Penawar, penyembuhan (obat) untuk penyakit Medis dan  non Medis.  

Juga banyak disebutkan dalam Hadits-Hadits shahih, sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam : “Tidak boleh Ruqyah itu kecuali untuk orang yang terkena sengatan binatang yang berbisa dan  ‘Ainin, yaitu pandangan mata jahat dari para pendengki manusia dan  pendengki dari kalangan jin”.

 Dalam Hadits lain dari Abu Sa’id Al Khudri berkata Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan Ruqyah bagi orang-orang yang terkena gangguan sengatan. 
Menunjukkan bahwa Ruqyah bukan saja untuk menyembuhkan penyakit-penyakit non-medis, tetapi juga penyakit-penyakit secara medis, seperti sengatan binatang berbisa.

Salah satu fungsi Ruqyah adalah untuk mengatasi gangguan jin dan sihir.  Harus bisa membedakan antara gangguan Jin dan Sihir. Perbedaannya jelas.  Gangguan Jin  artinya seseoranag sedang bermasalah dengan Jin. Seperti manusia melakukan tindakan-tindakan kelalaian,  misalnya membuang sampah atau air panas tanpa didahuli dengan Bismillah,  ternyata ada Jin yang terkena sampah atau air panas itu.

Kejadian tersebut banyak dilakukan dalam masyarakat, sehingga Jin itu merasuk (menyurup) kedalam badan orang yang membuang air panas tersebut. Ketika orang itu di Ruqyah kemudian Jin bereaksi, setelah itu tidak akan menimbulkan madhorot yang lain lagi.  Sedangkan kasus-Sihir, Gendam, santhet, dsb., jelas-jelas ada operatornya.  

Dalam kasus sihir, santhet, dst. ketika si pasien diterapi Ruqyah maka orang yang bersangkutan, yaitu pendengkinya (orang yang meminta bantuan dukun) biasanya mengetahui bahwa si pasien sedang diruqyah, diobati dst.   Maka pada saat yang bersamaan si pendengki akan mengeluarkan mantera-mantera, mempertahankan agar cincin, jin,  atau apa saja  yang ada dalam tubuh pasien tetap ada di situ, tidak keluar, karena bila keluar akan dibunuh, dsb.

Maka orang yang terkena gangguan sihir harus siap untuk “bermain” agak lama. Karena sihir biasanya mengena pada manusia dengan cara yang halus, dengan menggunakan “buhul”, yaitu segala sesuatu yang dimilki si korban, misalnya foto, rambut si korban, bajunya atau lain-lainnya. Sebagaimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah terkena sihir, seperti disebutkan dalam Asbabunnunzul (sebab turunnya) surat Al Falaq.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam terkena sihir dengan sarana buhul, yaitu rontokan rambut beliau, rambut itu disatukan dengan gerigi sisir beliau dan disatukan dengan mayang korma oleh seorang dukun Yahudi, tetangganya,  diikat dengan benang, kemudian diletakkan di sebuah sumur (Sumur Dzarwan).  Pelakunya  seorang Yahudi yang menjadi dukun bernama Lubay bin A’shom.

Cara kerja sihir mirip dengan kerja anjing pelacak. Bila anjing pelacak yang sudah terlatih, lalu ia diberi (agar mencium) benda atau apa saja yang sering dipakai oleh pencuri, maka anjing akan melacak (mencari) pencuri melalui bau  si pencuri. Maka penyihir cukup dengan menggunakan buhul (benda) yang sering menempel, dipergukan orang yang yang menjadi sasaran. Meskipun si target sudah pergi menyeberang lautan, tetap masih bisa terkena.

Dengan menggunakan cara-cara Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, yaitu dengan menghancurkan buhul-nya, yaitu diterapi dengan terapi Ruqyah, insya Allah, akan diberi kesembuhan oleh Allah subhanahu wataa’ala.

Karena Jin disebutkan dalam Hadits yang shahih, bahwa Jin ada tiga model :
1.     Jin yang bersayap dan bisa terbang ke angkasa.
2.     Jin yang berbentuk seperti manusia tetapi berpindah-pindah tempat.
3.     Jin yang menyerupai ular atau anjing hitam.

Dalam Hadits yang mengisahkan bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam ketika terkena sihir, sempat beberapa hari terkena pengaruh sihir, sehingga beliau ter-halusinasi seolah-olah “bercampur” dengan isteri beliau, padahal kenyataan-nya tidak.  Sedangkan kita ketahui dan semua orang tahu bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam adalah sebaik-baik manusia, yang  diberi ke-istimewaan dibanding manusia lain.  

Namun Allah subhanahu wata’ala memberikan ujian kepada beliau, dan ini merupakan pelajaran bagi kita semua, untuk kemudian memandang bahwa beliau menerima wahyu tidak valid, dsb, karena bisa terkena sihir dsb.  Pandangan demikian terbantahkan oleh AlQur’an, bahwa apa yang dikerjakan dan diucapkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam adalah benar-benar wahyu yang diwahyukan kepada beliau. Tidak ada pengaruh-pengaruh dari sihir.

Ketika Rasulullah subhanahu wata’ala sedang tidur, maka Allah mengutus dua malaikat, satu malaikat duduk dekat kepala beliau dan satu malaikat lagi duduk dekat kaki beliau.  Dua malaikat itu berdialog : 
“Kenapa apa orang ini ?”.
“Orang ini terkena sihir “. 
“Siapa pelakunya ?”.
 “Pelakunya adalah Lubay bin A’shom”. 
“Dengan media (buhul) apa ?”
“Dengan rontokan rambut  dan gerigi sisir beliau”.  
“Di letakkan di mana ?” 
“Di sumur Dzarwan”. 

Maka pada saat itu pula Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam terbangun dan menceritakan kepada isteri beliau ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha : “Ya ‘Aisyah, sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala telah memberitrahukan kepadaku tentang sakitku”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari).

Setelah itu beliau mengutus tiga orang sahabat, di antaranya Ali bin Abi Thalib, untuk mengambil buhul yang diletakkan  di sumur Dzarwan dan menghancurkannya.  Setelah itu rutunlah wahyu yaitu Surat Al Falaq dan Surat An Naas.

Ketika Surat tersebut dibaca satu kali  maka ikatan buhul itu lepas sedikit. Lalu dibaca lagi maka lepaslah ikatan buhul itu dan ketika dibaca sekali lagi maka hancurlah buhul itu.   Maknanya, di dunia ini tidak ada yang isntan, mentang-mentang beliau seorang Nabi dan Rasul akan terbebas dari sihir.   Merupakan pelajaran bagi kita, bahwa siapapun yang terkena sihir, hendaknya bersabar, lakukan apa yang seperti Rasulullah lakukan, selalu taat kepada Allah subhanahu wata’ala dan sabar menerima ujian. Semua itu merupakan tarbiyah (pelajaran) dari Allah subhanahu wata’ala bagi kita semua.

Dalam praktek sihir,  biasanya buhul diletakkan di tempat yang tersembunyi, untuk tidak diketahui oleh orang. Untuk zaman sekarang buhul itu berupa : Tulisan Arab, simbul (gambar) tangan, lingkaran (kumparan) kawat, bahkan gembok-kecil, dsb. Fungsinya untuk melumpuhkan si target, agar orang yang menjadi target tidak mampu melakukan sesuatu.

Bahkan ada buhul yang diletakkan di comberan (tempat limbah), sebagai symbol bahwa si pasien diletakkan di comberan.  Orang yang disihir akan mengalami gatal-gatal yang sangat hebat.  Biarpun diobati dengan obat gatal, maka tidak bisa sembuh, karena gatal-gatalnya bukan penyakit medis melainkan karena disihir oleh seseorang.

Secara bahasa, maka “Sihir” artinya sesuatu yang sangat lembut, halus, masuknya biasanya pada amalam hari, atau siang haru di saat seseorang itu lengah.

Sihir ada dua macam :
1.  Mantera-mantera, ‘Uqod, atau Rukyah, yaitu bacaan-bacaan. Maka sering kita lihat bahwa dukun (paranormal) sering mulutnya berkomat-kamit, sedang membacakan mantera-manteranya.
2.    Menggunakan obat-obatan, rempah-rempah, bumbu-bumbu, misalnya diletakkan dalam sepatu, sehingga orang yang memakai sepatu itu kakinya menjadi bengkak dan sakit sekali.   Atau serbuk rempah-rempah, di tabur di dalam makanan atau minuman.

Maka untuk tidak terkena sihir, sebelum makan, minum, berpakaian, sebelumnya ucapkan Bismillah.  Ucapan Bismillah bisa menghalangi masuknya sihir dalam tubuh kita.

Sihir termasuk Syirik Besar (dosa besar) karena meminta pelayanan kepada syaithan, ada ketergantungan kepada selain Allah subhanahu watala’a, dan kedekatan kepada mereka karena ada sesuatu yang dicintai.

Sihir hukumnya Syirk sebagaimana disebutkan dalah Surat Al Baqarah ayat 102 dan Surat Thoha ayat 69 :

Surat Al Baqarah ayat 102 :

Dan mereka mengikuti apa*] yang dibaca oleh syaitan-syaitan**] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat***] di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya****]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

*] Maksudnya: Kitab-Kitab sihir.
**] Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
***] Para mufassirin berlainan Pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang Malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
****] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.

Surat Thoha ayat 69 :

Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang".

Dalam Ilmu Sihir terdapat pengakuan adanya Ilmu-ilmu Ghaib, tahu perkara-perkara yang Ghaib.  Itulah yang dilarang dalam Islam. Yaitu mengunakan pelayanan Jin, mengobati dengan perantaraan Jin, dst.

Kemudian ada Hadits Shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Bukhari dalam Kitab Al Washoya, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang menghancurkan.  Dua di antaranya adalah Syirik dan Sihir.  Karena itu yang banyak dilakukan oleh orang.  Syirik adalah menyembah selain Allah dan Sihir cenderung kepada meminta pelayanan kepada Syaithan dan berlagak tahu tentang ilmu Ghaib”.

Hukuman bagi tukang Sihir adalah dipenggal kepalanya.  Ini terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khathab, pada zaman Ibnu Umar, Hafshah, dari kalangan sahabat dan shohabiyah dan ketika  Khalifah Umar bin ‘Abdul ‘Aziz.
Maksudnya, ketika ada orang mendemonstrasikan ilmu Ghaib, maka orang itu ditangkap langsung diberi hukuman penggal kepala.
Tergantung tujuan ilmu sihir itu, apakah untuk membunuh, melukai, menceraikan, tidak sampai pada taraf pembunuhan, maka para ulama berbeda pendapat. Kalau tujuan ilmu sihir dengan minta bantuan Jin atau Syaithan itu untuk membunuh (Santet), maka hukumannya langsung penggal-kepala.

Macam-macam Sihir.
  1. Sihir untuk perceraian. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 102 tersebut di atas. Ciri-cirinya : Salah satu pasangan suami isteri mudah marah, mudah emosi, dst.
  2. Sihir Mahabbah.  Sihir yang menjadikan seseorang jatuh cinta kepada orang yang dituju, baik orang itu masih sendiri (bujangan, gadis) ataupun sudah berkeluarga.
  3. Sihir penipu penglihatan.  Biasanya hipnotis, menggunakan media mata, lalu perhiasan emasnya diminta, dst. sampai seseorang itu lalai, tidak sadar lalu menurut apa yang diperintahkannya.
  4. Sihir Junun (Majnun). Membuat seseorang menjadi gila. Terapinya dengan Ruqyah.
  5. Sihir Lesu.  Membuat orang tidak bergairah untuk bekerja. Inginnya tidur-tiduran saja, badannya lemah, tidak bersemangat.
  6. Sihir Suara Panggilan (Bisikan).  Membuat seseorag menjadi stress.  Seperti ada yang memanggil, ketika ditengok tidak ada siapa-siapa.
  7. Sihir penyakit.  Membuat seseorang menjadi sakit-sakitan. Biasanya ketika seseorang sedang sakit secara medis, lalu ditimpali dengan sihir Penyakit, sehingga kedok pelakunya tidak terbongkar.
  8. Sihir menghalangi seseorang untuk menikah.  Terus-menerus sehingga seseorang menjadi “jomblo-menahun”.
  9. Sihir pendarahan. Biasanya dialami oleh para wanita.  Atau haid-nya terhalang.
  10. Sihir membuat seseorang mandul. Tidak punya anak.
  11.  Sihir Ikatan.   Membuat seseorang tidak bisa bekerja.  Misalnya seseorang yang berprofesi pebisnis, biasanya usahanya lancar, tetapi tiba-tiba gagal dan gagal lagi.
  12. Sihir Pengundang/Pengendali.   Sihir yang dikendalikan melalui “voodo” (boneka).  Bila media boneka itu kakinya digantungi batu (kerikil) maka orang yang dituju akan seperti terkena stroke (lumpuh).

Tukang Sihir mendatangkan Jin, dengan cara-cara :
  1.  Bersumpah atas nama Jin (para raja Jin).  Padahal dalam Hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang bersumpah atas-nama bukan Allah subhanahu wata’ala maka ia telah berbuat syirik.
  2. Dengan cara memotong hewan sembelihan. Padahal menyembelih harus atas nama Allah subhanahu wata’ala (membaca Bismillahi Allahu Akbar). Sembelihan hewan bukan atas nama Allah maka menjadi Syirik.  Dosa besar. Dagingnya haram.
  3. Melakukan penistaan. Misalnya menulis ayat-ayat AlQur’an dengan barang najis,  atau AlQur’an dikencingi, AlQur’an diletakkan di WC, dst.
  4. Menulis ayat AlQur’an dengan sungsang. Dibalik-balik, dipisah-pisah huruf-hurufnya, dst. sehingga tidak ada maknanya lagi.
  5. Menyembah bintang.  Biasanya dilakukan oleh dukun yang memahami ilmu perbintangan, ketika bintang-bintang tertentu muncul di langit maka ia membaca mantera-manteranya. Lalu melaknat Sahabat Nabi, ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha, dst. 
  6.  Melihat melalui telapak tangan.  Biasanya menggunakan media anak kecil, diberikan baju-baju tertentu, kemudian anak kecil itu akan kemasukan Jin, lalu anak kecil itu akan ditanya : Siapa pelaku santet ini ? Siapa yang melakukan pencurian uang ini, dst. Lalu anak itu akan menjawab.

Tanda-tanda orang terkena sihir atau gangguan Jin.

  1.  Emosi tinggi, tidak terkendali.  Misalnya isteri membantah kepada suami atau sebaliknya, hanya karena perkara-perkara yang sepele.
  2. Sering ragu, was-was tanpa sebab yang jelas. Dihantui rasa takut yang berlebihan. Biasanya ke kamar-mandi sendiri berani, tetapi tiba-tiba minta ditemani. Segala urusan minta ditemani.
  3. Ada dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat yang berulang-ulang diserta kemalasan, kelesuan yang luar-biasa, malas untuk melakukan sholat dan ibadah-ibadah lainnya. Malas untuk mandi.  Kalau sudah mandi, di kamar mandi lama sekali sampai berjam-jam.
  4. Sulit untuk khusyu’ ketika melakukan sholat dan lupa jumlah rakaat sholat. Atau wudhu berulang-ulang, karena batal lagi,  juga berulang-ulang.  
  5. Sesak nafas, atau mengantuk berat ketika membaca AlQur’an.
  6. Melemahnya hati, suka minder, suka menghayal, melamun, menyendiri, mengurung diri di kamar secara berlebihan atau mengasingkan diri dari pergaulan. Padahal sebelumnya tidak demikian.
  7. Sakit menahun, semisal pusing di kepala, mendengung di telinga, pegal di bahu,(belikat), di paha, sakit gigi, mata, tenggorokan, lambung, dada sesak tanpa sebab yang jelas.
  8. Memandang rendah kepada ibadah, lupa atau malas dzikir.
  9. Depresi, pikiran linglung, merasa sedih, jantung berdebar keras. Terutama ketika mendengarkan pemaparan tentang Ruqyah, Sihir.
  10. Sering kesurupan baik separo ingatan atau total. Begitu juga orang yang sering melihat penampakan sekilas-sekilas.
  11. Sering mendengar bisikan memanggil namanya sendiri. Bisikan untuk membunuh, memperkosa, memukul atau loncat dari ketinggian, terjun bebas, menabrakkan diri ke kereta api, dst.
  12. Paranoid, cemas, merasa selalu bersalah, merasa selalu ada yang mengikuti, mengejar, bahkan merasa ada yang mengancam membunuh.
  13. Sering mencium bau-bau wangi, bau kembang, bau anyir, bau busuk, yang tidak jelas sumbernya.
  14. Pusing berlebihan, vertigo.  Ada dua kemungkinan bisa karena faktor medis atau bukan medis.
  15. Melakukan tindakan-tindakan aneh tanpa disadari atau di luar kendali.  Misalnya tangan bergerak-gerak sendiri, dst. 
  16. Memiliki kemampuan supra-natural.  Tiba-tiba bisa meramal, menerawang, membaca pikiran orang, mengetahui apa yang akan terjadi, dst.  Padahal sebelumnya tidak punya kemampuan tersebut.
  17. Merasakan / melihat keberadaan makhluk halus sekilas ataupun jelas.
  18. Rasa sakit di salah satu anggota badan yang tidak terdeteksi oleh dokter atau sakit menahun yang tidak ditemukan solusinya dalam dunia medis.
  19. Tanda-tanda di waktu tidur : Susah tidur, insomnia, bisa  juga karena faktor medis.
  20. Gelisah, cemas, sering terbangun ditengah malam, dalam kondisi parah.  Baru bisa tidur setelah jam 03.00 pagi. Atau tidak bisa tidur selama berhari-hari.
  21. Susah bangun, banyak tidur, sehingga tidak bisa melakukan ibadah yang diinginkan.
  22. Tindihan ketika tidur (rep-rep), seolah-olah dihimpit oleh sesuatu yang berat, sehingga merasa sulit untuk melepaskannya.
  23.   Mimpi melihat berbagai binatang yang menyeramkan. Ular, ulat, anjing, tikus besar, buaya, harimau dst.
  24. Sering mengigau, tertawa, menagis, mengomel, merintih dst.Atau berjalan-jalan dalam kondisi mata tertutup (tidur).
  25. Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang tinggi.
  26.  Semua mimpi tentang kuburan. Biasanya buhul-nya diletakkan di kuburan, maka mimpinya tentang kuburan.
  27. Mimpi melihat seorang yang aneh.  Misalnya melihat orang yang tinggi sekali, pendek sekali atau  hitam sekali.
  28.  Mendengkur dengan keras, seperi aum harimau, mimpi yang seram dan mengerikan.
  29. Mimpi bertemu dengan orng yang sama berkali-kali. Laki-laki atau perempuan, dan ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan pada saat itu.
  30.  Mimpi melihat (bertemu) keluarga yang sudah meninggal.
  31.  Mimpi mengalami peristiwa dan esok harinya melihat peristiwa seperti yang di alaminya dalam mampi. 
  32. Tubuh seperti terbakar (terpanggang api).  Tetapi ketika dicek temperatur tubuh normal.
  33. Sering mendapat kecelakaan kendaraan. Untuk mensukseskan keinginan-nya kadang Jin melakukan segala cara termasuk membuat orang mengantuk di jalan, atau menggerakakan tangan manusia yang dirasukinya sehingga terjadi kecelakaan.  Terutama bagi orang yang punya hasrat untuk membunuh orang dengan cara kecelakaan, supaya modusnya tidak terbuka.
  34.  Impotensi.  Ini sering terjadi pada mantan praktisi Ilmu Hitam, ilmu tenaga dalam, wirid-wirid yang over dosis, dst.
  35.  Mandul.  Jin biasanya bersarang di rahim menghalangi sel telur yang masuk ke rahim, atau memakan janin yang sudah jadi.  Ini berdasarkan pengakuan jin.
  36.  Kista atau Miof .  Untuk membedakannya, bacakan di telapak tangan kita ayat Kursi, lalu ditiupkan, lalu letakkan di perut, lalu diangkat ke atas sambil dibacakan ayat-ayat Ruqyah. Kalau sakitnya pindah ke atas, besar kemungkinan Kista-nya adalah bikinan Jin.
  37. Fikiran kotor. Jin bersarang di kemaluan laki-laki,  dan dada panas  (bagi orang perempuan), untuk membuat pikiran kotor, sehingga melihat lawan jenisnya, lalu memunculkan sifat jelek, sulit menikah, sulit mendapat jodoh, dst.
  38. Sindikat Kristenisasi Gaib.  Ada misi (missinonaris) yang membujuk korbannya dengan cara sihir. Pertama kali ditemukan di Palembang.


Cara penangkalannya agar terhindar dari Sihir dan gangguan Jin ada dua cara :

1.Pencegahan,  yaitu dengan melakukan Dzikir Pagi dan Dzikir Petang. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan Dzikir, banyak contohnya, antara lain :
-         Bismillahilladzi layadzurru ma’ismihi syai’un fil ardhi wala fissamaa’ wa huwa sami’ul ‘alim. 
-         A’udzu bikalimatillahi taammah min syarri makholaq,

Serta membaca ayat-ayat yang dikhususkan untuk dzikir pagi dan petang seperti : Ayat Kursi,  Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, Surat An Naas, dan dua ayat terakhir Surat Al Baqarah setelah selesai sholat Fardhu (sholat lima waktu).
Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq dan Surat An Naas dibaca masing-masing tiga kali selesai sholat Maghrib dan Sholat Subuh. Sesuai dengan Hadits yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam An Nasaai.

Kemudian membaca Surat Al Baqarah, memang dikhususkan dalam Hadits, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya Surat Al Baqarah ini sebagai pembatal Sihir. Dia tidak bisa ditembus oleh Sihir”. 

Dalam Hadits lain Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa yang membaca Surat Al Baqarah (sampai tuntas) pada malam hari di rumahnya maka syaithan tidak akan bisa masuk ke dalam rumah itu selama tiga hari – tiga malam. Barangsiapa yang membacanya di siang hari, maka syaithan tidak akan bisa masuk ke rumahnya selama tiga hari”.

Atau membaca dua ayat terakahir Surat Al Baqarah (ayat 285 dan 286).   Kemudian selalu berdo’a dalam lima kondisi :
a.     Sebelum dan sesudah makan,
b.     Masuk dan keluar WC (Toilet).
c.      Masuk dan keluar rumah. (Bismillahi tawakkaltu ‘alallah la haula wala quwwata illa billah. Dari luar rumah ingin masuk, membaca : Bismillahi walajna wa bismillahi khorojna wa ‘ala robbina tawakkalna).  Syaithan tidak akan berdaya menggelincirkan orang ini karena ia telah bertawakkal kepada Allah subhanahu wata’ala.
d.     Berdo’a sebelum melakukan hubungan suami-isteri, supaya tidak disertai Jin.
e.      Dawamul Wudhu (selalu dalam keadaan Wudhu). Bila batal, memperbaharui Wudhu lagi meskipun tidak untuk sholat.

2.Menjaga amalan-amalan Fardhu, menghindari dosa-dosa besar (Syirik, isteri menolak ajakan suami untuk bercampur).
Kalau sudah terkena Sihir atau kemasukan Jin, maka terapinya dengan Ruqyah.
Sekian bahasan, akan dilanjutkan pada pertemuan yang akan datang.

SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                          ______________

No comments:

Post a Comment