PENGAJIAN DHUHA MASJID
BAITUSSALAM
Hidup Berkah
Ustadz
Arifin Jayadiningrat
Jum’at, 23 Rab’uts Tsani 1436 H
– 13 Februari 2015
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Muslimin
dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Dalam Bahasa Arab, kata “berkah” artinya
bertambah, yaitu hidup ini semakin bertambah
dekat dengan Allah subhanahu wata’ala. Hidup
ini berkah atau tidak, adalah bisa
dirasakan (diukur) apakah hidup kita semakin dekat dengan Allah atau tidak.
Dengan kata lain: Menambah kebaikan kita atau tidak ?
Bila energy kita menambah keburukan,
berarti energy kita tidak berkah. Tetapi bila
anda mendatangi Majlis Ta’lim untuk
mendengarkan pengajian, adalah bukti konkrit bahwa energy dalam tubuh anda
membawa keberkahan, karena semakin dekat dengan Allah subhanahu wata’ala. Orang
yang ketika makan sarapan pagi membaca Bismillah sebelum menyuap makanan,
nanti ujungnya berbeda dengan orang yang tidak membaca Bismillah, walaupun
sama-sama orang Islam. Orang yang
membaca Bismillah (berdo’a) energinya lebih dekat dengan Allah subhanahu wata’ala, tidak ada rasa malas
untuk mengerjakan sholat. Ia akan mudah
menjalankan ibadah, dan mudah menahan nafsunya.
Sedangkan orang yang tidak pernah
membaca Bismillah ketika hendak makan atau mengerjakan sesuatu, ia
pasti akan malas sholat. Karena dalam tubuhnya tidak ada berkah. Kalaupun
mengerjakan sholat wajib (Lima Waktu),
maka sholat sunnat-nya tidak dikerjakan karena malas. Bahkan kadang
nafsunya meledak-ledak, suka marah. Ini
menunjukkan energy dalam tubuhnya tidak ada keberkahan.
Demikian pula ucapan Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh, merupa-kan doa agar orang diberikan
keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah subhanahu
wata’ala. Maka ucapan orang atau teman kita yang mengucapkan salam itu
harus dijawab dengan ucapan yang sama. Jadi sesama muslim saling mendo’akan.
Itu bagus sekali.
Harta yang kita dapat dan halal belum
tentu membawa keberkahan. Apalagi harta haram, jangankan berkah, rahmat
Allah-pun tidak akan datang kepadanya.
Maka seorang koruptor, pasti hancur rumah-tangganya. Keluarganya akan
berantakan, isteri atau anak-anak susah di atur, atau banyak sakit-sakitan,
dsb.
Maka bila ada oranag berdo’a kepada
Allah subhanahu wata’ala : Allahumma
yassir wa la tu’assir (Ya Allah mudahkanlah, jangan Engkau persulit
pada diriku). Do’a demikian itu
tidak baik. Menuduh Allah membuat kesulitan pada diri anda. Allah subhanahu wata’ala tidak pernah membuat
umatnya sulit (susah). Kapankah Allah mempersulit hamba-Nya ? Tidak pernah.
Allah subhanahu wata’ala tidak pernah dzolim kepada hamba-Nya. Kalau
hidup kita susah, maka sesungguhnya yang membikin susah adalah kita sendiri.
Lihat Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 185 (akhir ayat) :
Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan
hendaklah kamu mmencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Hidup memang penuh masalah. Dan hidup itu perlu diuji. Ujian dibagi dua :
1. Perintah dan
larangan,
2. Nikmat dan
kesengsaraan.
Orang yang hidupnya berkah, semua perintah dijalankan dan larangan dijauhi
karena mendekatkan diri kepada Allah,
atau ketika ia mendapatkan kenikmatan lalu bersyukur (banyak sodakoh)
dan ketika mendapatkan kesengsaraan ia bersabar, maka ia akan ditingkatkan
derajatnya lebih dekat lagi dengan Allah subhanahu
wataa’ala. Itulah berkah.
Allah
Maha Baik. Maka bila setiap orang ditanya ingin hidup
nikmat atau sengsara, tentu jawabannya ingin hidup nikmat. Kalau Allah subhanahu wata’ala menginginkan
kemudahan bagi kita, seharusnya hidup kita penuh dengan kemudahan. Syaratnya : Ikuti Hudalil Mutaqin (petunjuk
Allah untuk orang bertaqwa) yaitu AlQur’an.
Ketika orang mengikuti Petunjuk Allah
(AlQur’an), biasanya akan ditahan (dihambat) oleh dua unsur :
1. Nafsu dirinya sendiri,
2. Syaithon, yang berasal dari Jin dan manusia.
Yaitu agar manusia tidak mengikutinya, dan
itulah yang menjadikan manusia sengsara. Itulah hilangnya nikmat dalam
kehidupan. Tetapi dengan petunjuk AlQur’an manusia hidup menjadi mudah. Ibarat
orang membeli mobil, tentunya akan disertai dengan Buku Petunjuk, dengan itu
orang akan meng-operasikan mobil itu harus sesuai dengan buku petunjuk. Tanpa Buku Petunjuk itu maka mobil akan sulit
dipergunakan.
Maka untuk hidup di dunia ini dengan
mudah, bacalah, pelajari AlQur’an
yang merupakan Buku Petunjuk Hidup.
Orang yang bertakwa produktivitasnya tinggi sekali. Dan orang yang berbuat baik hakikatnya adalah
berbuat baik untuk dirinya sendiri. Demikian
sebaliknya jika orang berbuat kejahatan, adalah untuk dirinya sendiri.
Lihat Surat
Al Isra’ ayat 7 Allah subhanahu
wata’ala berfirman :
Jika
kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain)
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Maka orang mendapat kesulitan itu pada
hakekatnya karena kesalahan dia sendiri. Apalagi kalau sudah melakukan dosa,
yang menjadikan ia mengalami deadlock. Maka orang itu harus kembali kepada AlQur’an
(dan Hadits). Orang yang melakukan
dosa-dosa, pasti hidupnya akan susah (sulit).
Karena lembaran hidup kita ini yang
mengatur adalah Allah subhanahu wata’ala,
maka setiap ada kesulitan mintalah kepada Allah jalan keluarnya. Maka berdo’alah.
Menunjukkan bahwa Allah-lah yang
mengatur diri kita. Orang yang tidak mau
berdo’a berarti ia sombong, dikiranya dia sendiri yang mengatur hidup ini. Allah subhanahu
wata’ala yang mengatur kita dan seluruh dunia ini.
Hendaknya berbuat-baiklah anda, maka
kebaikan itu akan berbalik kepada diri anda. Yang mengembalikan bukan orang
yang kita beri kebaikan, melainkan Allah subhanahu
wata’ala. Sebaliknya bila anda disakiti oleh orang, tidak usah anda balas,
Allah yang nanti akan membalasnya.
Maka bila anda sedang susah, hendaknya
instropeksi diri (mawas diri), mungkin anda pernah berbuat kesalahan, dan
bacalah Istighfar. Kemudian
berniatlah untuk membuat kebaikan, jangan kikir, banyak sodakoh. Orang yang tidak produktif di kantornya,
biasanya hidupnya susah. Sebaliknya orang yang rajin bekerja, rajin ibadah,
hidupnya akan baik dan tenang.
Semua yang di langit dan di bumi adalah milik
Allah subhanahu wata’ala, dan Dia-lah
yang mengaturnya. Lihat Surat Al Baqarah ayat 285
:
Kepunyaan
Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu
melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah
akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya;
dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dan sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala yang akan memberikan apresiasi
kepada siapa saja yang berbuat baik.
Maka siapa yang berbuat baik, maka
Allah juga akan memberikan kebaikan. Dan Allah akan melapangkan dan
memudahkan segala urusan orang itu.
Sebaliknya kita sering terkena musibah, terkena bencana, karena kita
sendiri tertutup untuk berbuat baik.
Kebanyakan manusia kikir untuk berbuat kebaikan.
Padahal sudah diingatkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dalam Hadits Shahih beliau shollallahu ‘alaihiu wasallam bersabda : “Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak bermanfaat bagi orang
lain”.
Kunci
Hidup nikmat.
Petama : Hendaknya kita sebagai orang beriman selalu
berfikir : Apakah yang harus saya berikan
kepada orang lain, bukan apa yang saya dapatkan dari orang lain. Itulah kunci hidup nikmat. Paling tidak
mengucapkan salam kepada sesama muslim: Assalamu’alaikum.
Allah akan turunkan 100 Rahmat, dan
siapa yang mengucapkan salam terlebih dahulu, maka ia mendapat 90 Rahmat, yang
menjawab salam mendapat 10 Rahmat. Maka
hendaknya kita bersegera membuat kebaikan.
Kedua
: Ketika hidup ini dirasakan selalu susah (sulit),
sebaiknya jangan diungkapkan atau dikeluhkan kepada siapa saja.
Allah subhanahu
wata’ala berfirman dalam Surat Al
Baqarah ayat 286 :
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir."
Maka bila orang mendapat kesusahan itu
karena banyak dosanya, pelit dsb. Apalagi kalau sudah mendapat kesusahan lalu
hatinya terkunci mati, maka menjadi deadlock.
Semua itu adalah Kunci Hidup
dan bisa kita ketahui dan pelajari dari
petunjuk hidup kita yaitu AlQur’an dan
Hadits.
Ada lagi dosa yang membuat hidup ini
selalu susah di dunia dan Akhirat, yaitu selama hidupnya di dunia selalu susah tidak
ada nikmat, di antaranya adalah dosa
karena durhaka kepada kedua orangtua. Siapa
yang pernah menyakiti orangtua, pasti hidupnya susah, walaupun berlimpah harta.
Tanya-Jawab.
Pertanyaan:
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa kesengsaraan hidup ini dikarenakan kita berbuat dosa, tetapi ada juga bahwa kesengsaraan merupakan ujian hidup kita. Bagaimana cara membedakan bahwa kesengsaraan itu merupakan akibat dosa dengan kesengsaraan karena sedang diuji ?
Jawaban
:
Yang menjadi masalah adalah: Mudahkah cara
menyelesaikan ujian kesengsaraan tersebut. Pertama,
kalau kita mendapatkan kesengsaraan,
adalah karena dosa kita. Maka
yang paling bijak adalah melakukan insterospeksi diri, lalu memohon ampun
kepada Allah subhanahu wata’ala. Kedua,
kesengsaraan adalah merupakan ujian dari Allah karena Allah subhanahu wata’ala cinta kepada kita.
Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA
WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA
ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU
ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
____________
No comments:
Post a Comment