Translate

Tuesday, February 24, 2015

Hidup Berkah, oleh : Ustadz Arifin Jayadiningrat

PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM

Hidup Berkah
Ustadz Arifin Jayadiningrat

Jum’at,  23 Rab’uts Tsani 1436 H – 13 Februari 2015



Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Dalam Bahasa Arab, kata “berkah”  artinya bertambah, yaitu hidup ini semakin bertambah dekat dengan Allah subhanahu wata’ala. Hidup ini berkah atau tidak,  adalah bisa dirasakan (diukur) apakah hidup kita semakin dekat dengan Allah atau tidak. Dengan kata lain: Menambah kebaikan kita atau tidak ?

Bila energy kita menambah keburukan, berarti energy kita tidak berkah. Tetapi bila
anda mendatangi Majlis Ta’lim untuk mendengarkan pengajian, adalah bukti konkrit bahwa energy dalam tubuh anda membawa keberkahan, karena semakin dekat dengan Allah subhanahu wata’ala.  Orang yang ketika makan sarapan pagi membaca Bismillah sebelum menyuap makanan, nanti ujungnya berbeda dengan orang yang tidak membaca Bismillah, walaupun sama-sama orang Islam.   Orang yang membaca Bismillah (berdo’a) energinya lebih dekat dengan Allah subhanahu wata’ala, tidak ada rasa malas untuk mengerjakan sholat.  Ia akan mudah menjalankan ibadah, dan mudah menahan nafsunya.

Sedangkan orang yang tidak pernah membaca Bismillah ketika hendak makan atau mengerjakan sesuatu, ia pasti akan malas sholat. Karena dalam tubuhnya tidak ada berkah. Kalaupun mengerjakan sholat wajib (Lima Waktu),  maka sholat sunnat-nya tidak dikerjakan karena malas. Bahkan kadang nafsunya meledak-ledak, suka marah.  Ini menunjukkan energy dalam tubuhnya tidak ada keberkahan.
Demikian pula ucapan Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh, merupa-kan doa agar orang diberikan keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah subhanahu wata’ala. Maka ucapan orang atau teman kita yang mengucapkan salam itu harus dijawab dengan ucapan yang sama. Jadi sesama muslim saling mendo’akan. Itu bagus sekali. 

Harta yang kita dapat dan halal belum tentu membawa keberkahan. Apalagi harta haram, jangankan berkah, rahmat Allah-pun tidak akan datang kepadanya.   Maka seorang koruptor, pasti hancur rumah-tangganya. Keluarganya akan berantakan, isteri atau anak-anak susah di atur, atau banyak sakit-sakitan, dsb.

Maka bila ada oranag berdo’a kepada Allah subhanahu wata’ala : Allahumma yassir wa la tu’assir  (Ya Allah mudahkanlah, jangan Engkau persulit pada diriku).   Do’a demikian itu tidak baik. Menuduh Allah membuat kesulitan pada diri anda. Allah subhanahu wata’ala tidak pernah membuat umatnya sulit (susah). Kapankah Allah mempersulit hamba-Nya ? Tidak pernah.
Allah subhanahu wata’ala tidak pernah dzolim kepada hamba-Nya. Kalau hidup kita susah, maka sesungguhnya yang membikin susah adalah kita sendiri.

Lihat Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 185 (akhir ayat) :
 
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mmencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Hidup memang penuh masalah.  Dan hidup itu perlu diuji. Ujian dibagi dua :
1.     Perintah dan larangan,
2.     Nikmat dan kesengsaraan.

Orang yang hidupnya berkah, semua perintah dijalankan dan larangan dijauhi karena mendekatkan diri kepada Allah,  atau ketika ia mendapatkan kenikmatan lalu bersyukur (banyak sodakoh) dan ketika mendapatkan kesengsaraan ia bersabar, maka ia akan ditingkatkan derajatnya lebih dekat lagi dengan Allah subhanahu wataa’ala. Itulah berkah.  
Allah Maha Baik.  Maka bila setiap orang ditanya ingin hidup nikmat atau sengsara, tentu jawabannya ingin hidup nikmat. Kalau Allah subhanahu wata’ala menginginkan kemudahan bagi kita, seharusnya hidup kita penuh dengan kemudahan.  Syaratnya : Ikuti Hudalil Mutaqin (petunjuk Allah untuk orang bertaqwa) yaitu AlQur’an.

Ketika orang mengikuti Petunjuk Allah (AlQur’an), biasanya akan ditahan (dihambat) oleh dua unsur :
1.     Nafsu dirinya sendiri,
2.     Syaithon, yang berasal dari Jin dan manusia.

Yaitu agar manusia tidak mengikutinya, dan itulah yang menjadikan manusia sengsara. Itulah hilangnya nikmat dalam kehidupan. Tetapi dengan petunjuk AlQur’an manusia hidup menjadi mudah. Ibarat orang membeli mobil, tentunya akan disertai dengan Buku Petunjuk, dengan itu orang akan meng-operasikan mobil itu harus sesuai dengan buku petunjuk.  Tanpa Buku Petunjuk itu maka mobil akan sulit dipergunakan.

Maka untuk hidup di dunia ini dengan mudah, bacalah, pelajari AlQur’an yang merupakan Buku Petunjuk Hidup.  Orang yang bertakwa produktivitasnya tinggi sekali.  Dan orang yang berbuat baik hakikatnya adalah berbuat baik untuk dirinya sendiri.  Demikian sebaliknya jika orang berbuat kejahatan, adalah untuk dirinya sendiri.
Lihat Surat Al Isra’ ayat 7 Allah subhanahu wata’ala berfirman :
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

Maka orang mendapat kesulitan itu pada hakekatnya karena kesalahan dia sendiri. Apalagi kalau sudah melakukan dosa, yang menjadikan ia mengalami deadlock.  Maka orang itu harus kembali kepada AlQur’an (dan Hadits).  Orang yang melakukan dosa-dosa, pasti hidupnya akan susah (sulit).
Karena lembaran hidup kita ini yang mengatur adalah Allah subhanahu wata’ala, maka setiap ada kesulitan mintalah kepada Allah jalan keluarnya. Maka berdo’alah.  Menunjukkan bahwa Allah-lah yang mengatur diri kita.  Orang yang tidak mau berdo’a berarti ia sombong, dikiranya dia sendiri yang mengatur hidup ini.  Allah subhanahu wata’ala yang mengatur kita dan seluruh dunia ini.

Hendaknya berbuat-baiklah anda, maka kebaikan itu akan berbalik kepada diri anda. Yang mengembalikan bukan orang yang kita beri kebaikan, melainkan Allah subhanahu wata’ala. Sebaliknya bila anda disakiti oleh orang, tidak usah anda balas, Allah yang nanti akan membalasnya.

Maka bila anda sedang susah, hendaknya instropeksi diri (mawas diri), mungkin anda pernah berbuat kesalahan, dan bacalah Istighfar.  Kemudian berniatlah untuk membuat kebaikan, jangan kikir, banyak sodakoh.  Orang yang tidak produktif di kantornya, biasanya hidupnya susah. Sebaliknya orang yang rajin bekerja, rajin ibadah, hidupnya akan baik dan tenang.   

Semua yang di langit dan di bumi adalah milik Allah subhanahu wata’ala, dan Dia-lah yang mengaturnya.  Lihat Surat Al Baqarah  ayat 285 :
  
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dan sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala yang akan memberikan apresiasi kepada siapa saja yang berbuat baik.  Maka siapa yang berbuat baik, maka  Allah juga akan memberikan kebaikan. Dan Allah akan melapangkan dan memudahkan segala urusan orang itu.  Sebaliknya kita sering terkena musibah, terkena bencana, karena kita sendiri tertutup untuk berbuat baik.  Kebanyakan manusia kikir untuk berbuat kebaikan. 

Padahal sudah diingatkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dalam  Hadits Shahih beliau shollallahu ‘alaihiu wasallam bersabda : “Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain”.

Kunci Hidup nikmat.
Petama :   Hendaknya kita sebagai orang beriman selalu berfikir : Apakah yang harus saya berikan kepada orang lain, bukan apa yang saya dapatkan dari orang lain.  Itulah kunci hidup nikmat. Paling tidak mengucapkan salam kepada sesama muslim: Assalamu’alaikum. Allah akan turunkan 100 Rahmat,  dan siapa yang mengucapkan salam terlebih dahulu, maka ia mendapat 90 Rahmat, yang menjawab salam mendapat 10 Rahmat.  Maka hendaknya kita bersegera membuat kebaikan.

Kedua :  Ketika hidup ini dirasakan selalu susah (sulit), sebaiknya jangan diungkapkan atau dikeluhkan kepada siapa saja.   
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 286 :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

Maka bila orang mendapat kesusahan itu karena banyak dosanya, pelit dsb. Apalagi kalau sudah mendapat kesusahan lalu hatinya terkunci mati,  maka menjadi deadlock.   Semua itu adalah Kunci Hidup dan bisa kita ketahui dan pelajari  dari petunjuk hidup kita yaitu AlQur’an dan Hadits.

Ada lagi dosa yang membuat hidup ini selalu susah di dunia dan Akhirat, yaitu selama hidupnya di dunia selalu susah tidak ada nikmat, di antaranya adalah dosa karena durhaka kepada kedua orangtua.  Siapa yang pernah menyakiti orangtua, pasti hidupnya susah, walaupun berlimpah harta.

Tanya-Jawab.

Pertanyaan:

Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa kesengsaraan hidup ini dikarenakan kita berbuat dosa, tetapi ada juga bahwa kesengsaraan merupakan ujian hidup kita. Bagaimana cara membedakan bahwa kesengsaraan itu merupakan akibat dosa dengan kesengsaraan karena sedang diuji ?

Jawaban :
Yang menjadi masalah adalah: Mudahkah cara menyelesaikan ujian kesengsaraan tersebut. Pertama, kalau kita mendapatkan kesengsaraan,  adalah karena dosa kita. Maka yang paling bijak adalah melakukan insterospeksi diri, lalu memohon ampun kepada Allah subhanahu wata’ala.  Kedua, kesengsaraan adalah merupakan ujian dari Allah karena Allah subhanahu wata’ala cinta kepada kita.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA  ANTA,  ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                       ____________

No comments:

Post a Comment