PENGAJIAN DHUHA
MASJID BAITUSSALAM
Alam Kehidupan
Ustadz Abdul Roziq
Jum’at, 6 Sya’ban 1437H – 13 Mei 2016
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Muslimin
dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Dalam Al’Qur’an disebutkan bahwa manusia
hidup 2 kali dan mati 2 kali. Allah subhanahu
wata’ala berfirman dalam AlQur’an Surat
Al Baqarah ayat 28 :
وۡرَةُ البَقَرَة
كَيۡفَ تَكۡفُرُونَ بِٱللَّهِ وَڪُنتُمۡ أَمۡوَٲتً۬ا
فَأَحۡيَـٰڪُمۡۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يُحۡيِيكُمۡ ثُمَّ إِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ
(٢٨)
Mengapa kamu kafir
kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian
kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan?
Mati adalah berpisahnya jasad dengan Ruh.
Semula manusia itu berpisah antara jasad dan Ruh-nya. Kemudian dihidupkan dalam
janin ibu, ketika itu masih berbentuk nutfah (setitik cairan) selama 40
hari, kemudian berkembang menjadi khalaqoh (segumpal darah) selama 40
hari, kemudian menjadi mudghoh (segumpal daging) selama 40
hari, jumlah semua 120 hari dalam kandungan (janin) ibu. Kemudian malaikat meniupkan Ruh ke dalam
janin.
Demikian disebutkan dalam Hadits
Rasulullah shollalahu ‘alaihi wasallam.
Dengan kata lain : Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam-lah yang
menceritakan sebagai mana tersebut.
Tentu Allah subhanahu wata’ala
yang mewahyukan (memberitahukan) kepada beliau saw. Maknanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam
adalah manusia pilihan. Beliau
adalah Ummi (tidak bisa baca tulis) bukan berarti beliau bodoh, justru
segala ilmu pengetahuan beliau langsung diwahyukan dari Allah subhanahu wata’ala. Beliaulah manusia paling cerdas di dunia.
Maka setelah janin berusia 120 hari (4
bulan) si bayi sudah ada Ruh-nya. Setelah kandungan berusia kurang lebih 9
bulan, maka lahirlah bayi. Ada yang
lahir langsung mati, ada yang hidup sampai remaja kemudian mati, ada yang
sampai dewasa mati, dan ada yang sampai tua lalu meninggal (mati).
Setelah manusia mengalami mati, kemudian
di kubur, lalu Allah swt menghidup-kan
lagi di Alam Kubur (Alam Barzah). Di
Alam Barzah (alam penantian, alam menunggu) itulah manusia disuruh menunggu
sampai Hari dibangkitkan. Ketika dalam
Alam Barzah (Alam Kubur) manusia akan mendapatkan dua kemungkinan : Nikmat Kubur atau Siksa Kubur, sampai datangnya Hari Kebangkitan (Hari Kiamat).
Maka dalam Hadits shahih Rasulullah saw.
mengajarkan do’a : Allahummaghfir-lahu, warhamhu, wa’afihi wa’fu’anhu, wa akrim nuzulahu,
wawasi’ madkholahu waghsilhu bil ma’i ,
wa tsalji wal barodi ( Ya Allah
ampunilah dia (mayit) dan berikanlah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia dan
tempatkanlah di tempat yang mulia (di Alam Barzah), luaskanlah kuburnya, (bebaskan
dari siksa kubur) mandikanlah ia dengan air, salju dan air jernih).
Berarti ada siksa kubur dan nikmat
kubur. Berapa lama di Alam Kubur (Alam Barzah)
? Bayangkan manusia di zaman Nabi Adam sampai
sekarang masih berada di alam kubur, sampai kelak datang hari Kiamat. Maka bila manusia tersiksa di Alam Barzah
berarti lama sekali (ribuan tahun),
sementara orang yang diberi kenikmatan di alam Barzah, tidak terasa,
tiba-tiba dibangunkan, seperti baru tidur sebentar, dibangkitkan karena datang
Hari Kebangkitan (Hari Kiamat).
Artinya, kita manusia mengalami dua kali mati dan dua kali hidup, sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut di atas
(Mati – hidup – mati – hidup).
Kalau ada orang (paham) yang mengatakan
bahwa ruh orang yang sudah
meninggal(mati) akan bisa kembali ke dunia, adalah pemahaman yang keliru. Ruh orang
mati sama sekali tidak bisa kembali ke dunia. Jadi tidak ada ruh yang gentayangan. Itu adalah bohong
belaka.
Lihat AlQur’an Surat Al Mu’minun ayat 100
Allah subhanahu watala
berfirman :
سُوۡرَةُ المؤمنون
لَعَلِّىٓ أَعۡمَلُ صَـٰلِحً۬ا فِيمَا تَرَكۡتُۚ
كَلَّآۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآٮِٕلُهَاۖ وَمِن وَرَآٮِٕهِم بَرۡزَخٌ
إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (١٠٠)
Agar
aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka
ada dinding sampal hari mereka
dibangkitkan*).
*)Maksudnya: mereka sekarang telah
menghadapi suatu kehidupan baru, kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara
dunia dan akhirat.
Singkatnya kehidupan manusia adalah :
1. Alam Ruh
2. Alam Rahim
3. Alam Dunia
4. Alam Barzah (Kubur)
5. Hari Kebangkitan
6. Hari Berhisab (Mizan)
7. Hari Akhirat (Hati Pembalasan,
Surga/Neraka, kekal selamanya)..
Alam
Ruh.
Posisi manusia ketika di Alam Ruh, Allah subhanahu wata’ala menginformasikan
dalam Surat Al A’raaf ayat 172 :
سُوۡرَةُ الاٴعرَاف
وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن
ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَہُمۡ وَأَشۡہَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِہِمۡ أَلَسۡتُ
بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰۛ شَهِدۡنَآۛ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ
ٱلۡقِيَـٰمَةِ إِنَّا ڪُنَّا عَنۡ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ (١٧٢)
Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam (manausia) dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul
(Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Artinya, semua manusia, tidak terkecuali,
pernah berjumpa dengan Allah subhanahu
wata’ala dan berjanji : Engkau
(Allah) adalah Tuhanku.
Jadi kalau di dunia ini ada informasi
tentang Islam, lalu ada orang tidak mau beriman, maka ia akan disiksa di neraka
kelak.
Alam
rahim.
Ketika manusia (bayi) di Alam Rahim, dalam
kandungan ibu, dianjurkan kepada para calon ibu yang sedang mengandung (hamil),
agar sesering-mungkin membaca AlQur’an. Ketika seorang ibu membaca AlQur’an,
artinya ia sedang men-stimulus membiasakan sel-sel darah
dalam tubuhnya berinteraksi dengan ayat-ayat AlQur’an. Sehingga ketika bayinya lahir, si bayi sudah
tidak asing lagi dengan ayat-ayat AlQur’an.
Sehingga hidup selanjutnya ia akan mudah
sekali menyerap ajaran-ajaran Islam. Ia
menjadi anak yang sholih. Terbukti anak-anak yang sejak kecil sudah hafal
AlQur’an, ternyata sejak dalam kandungan, ibunya sering membaca AlQur’an. Maka disarankan kepada para ibu yang sedang
mengandung apalagi sebentar lagi kita masuk bulan Romadhon, momentumnya tepat sekali untuk berinteraksi
dengan AlQur’an. Bacalah selalu AlQur’an setiap hari.
Alam
Dunia.
Islam mengajarkan : Dunia ini jangan
sampai menancap kuat dalam hati. Sebaiknya
hidup ini sekedarnya, bisa makan, minum, punya sandang-pangan, tempat tinggal
secukupnya dan menyekolahkan anak. Selebihnya harta kita gunakan di jalan Allah subhanahu wata’ala. Jangan memperkaya diri. Tanamkan jiwa
berkorban, tanamkan jiwa bersodakoh, berbagi dengan sesama, karena Allah subhanahu wata’ala. Harta jangan dimasukkan dalam hati, tetapi
harta cukup di tangan, yang sewaktu-waktu kita lepaskan untuk ibadah, berbagi
sesama, dan demi tegaknya agama Islam.
Lihat Surat
Ali Imran ayat 185 :
سُوۡرَةُ آل عِمرَان
كُلُّ نَفۡسٍ۬ ذَآٮِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا
تُوَفَّوۡنَ أُجُورَڪُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ
وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا
مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ (١٨٥)
Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Maka jika ingin berbuat kebaikan jangan
ingin cepat-cepat dibalas oleh Allah subhanahu
wata’ala. Kadang terlintas dalam
pikiran kita : Sudah berkali-kali berdo’a, bermohon kepada Allah subhanahu wata’ala, tetapi keadaan saya
begini-begini saja, tidak ada peningkatannya.
Atau, kadang kita terlalu mengkaitkan dengan dunia : Saya bisa banyak
rezki ini karena berkat Tahajud saya,
atau berkat sedekah saya, dst. Sebaiknya jangan demikian. Sebagaimana ayat tersebut di atas : Kehidupan
dunia ini hanyalah kesenangan (perhiasan) yang memperdayakan (menipu).
Banyak orang yang terpedaya oleh dunia,
sehingga ia sangat bernafsu kepada dunia.
Ia mencari dunia (harta) dengan segala cara, korupsi, menipu, me-manipulasi, dsb. , karena dalam hatinya yang terpikir hanyalah
dunia saja. Dan ketika berhasil mempunyai harta, berapa banyaknya tetap merasa
masih kurang.
Padahal orang hidup di dunia ini banyak
masalah (persoalan). Masalah terus silih berganti. Maka sebaik-baik orang yang punya
masalah, kembalilah kepada AlQur’an. Jadilah orang yang bisa men-syukuri nikmat
Allah subhanahau wata’ala.
Lihat Surat
Ibrahim ayat 7 :
سُوۡرَةُ إبراهیم
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ
لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬ (٧)
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami(Allah) akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Yang dimaksud “nikmat” adalah tenang, hidup
dalam ketenangan. Jalan ketenangan satu-satunya adalah AlQur’an. Dalam Hadits
shahih Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Tidaklah suatu
kaum yang dalam setiap rumahnya dibacakan AlQur’an, dan antara mereka saling
mengajarinya, maka baginya akan turun ketenangan”.
Bisa anda praktekkan, ajaklah anggota
keluarga setiap malam membaca AlQur’an dalam rumah secara rutin, satu atau dua
ayat, syukur bisa satu Juz AlQur’an
setiap malam, insya Allah keluarga anda
akan diberi ketenangan oleh Allah subhanahu
wata’ala. Selanjutnya
perkara-perkara yang tidak ada manfaatnya akan sirna dengan sering membaca
AlQur’an. TV-TV itu tidak ada manfaatnya lagi.
Ketika orang sudah akrab dengan AlQur’an,
segala penyakit akan hilang. Bacaan
AlQur’an dalam rumah akan memperbaiki struktur pola pikir anggota keluarga.
Kenapa demikian, karena Ruh Allah subhanahu
wata’ala masuk dalam keluarga, karena dengan membaca AlQur’an maka dalam
keluarga itu selalu disebut-sebut Asma Allah subhanahu wata’ala.
Alam
Barzah.
Barzah artinya dinding. Menurut Surat Al
Mu’minun ayat 100 sebagaimana tersebut diiatas : Dan di hadapan mereka ada dinding
sampai hari mereka dibangkitkan. Maknanya : Orang di Alam Barzah tidak
mungkin akan kembali ke dunia karena terhalang oleh dinding (penghalang). Ternyata orang di alam kubur banyak yang
menyesal, mereka minta agar dikembalikan ke dunia agar bisa berbuat amal-sholih
yang telah mereka tinggalkan ketika
hidup di dunia.
Dan permintaan itu ditolak oleh Allah subhanahu wata’ala. Karena ucapan mereka seperti itu adalah
bohong belaka. Allah tahu benar bahwa
kalau mereka dikembalikan ke dunia, niscaya mereka tetap kafir, tidak akan mau
beramal-sholih sebagaimana ia ucapkan. Ucapan itu dusta belaka. Lagi pula percuma (sia-sia) karena di hadapan
mereka ada Barzah (dinding) yang menghalangi, sampai mereka dibangkitkan
di hari Kebangkitan.
Alam
Kubur (Barzah).
Hadits Shahih Riwayat Imam Bukhari dalam Kitab
Al Janaiz, ‘Aisyah rodhiyallahu
‘anha bertanya kepada Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam tentang Adzab Kubur, beliau menjawab : “Ya adzab kubur pasti ada”.
Aisyah rodhiyallahu
‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wasllam berdo’a dalam sholatnya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari Adzab Kubur” (Hadits
Mutafaqqun ‘alaih).
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Dalam kubur, ketika orang-orang yang durhaka kepada Allah tidak bisa
menjawab pertanyaan malaikat lalu ia dipukul dengan gada-besi, lalu ia menjerit
dengan suara yang sangat keras, didengar oleh semua makhluk Allah kecuali jin
dan manusia. (Hadits riwayat Imam Bukhari – Imam Muslim).
Tanya-Jawab.
Pertanyaan:
Dalam suatu keterangan Agama, bahwa orang
kafir tidak akan mengalami siksa kubur atau nikmat kubur, tetapi langsung
dibangkitkan ketika hari Kiamat.
Benarkah demikian ?.
Terbukti di kuburan di daerah Madinah
ditemukan ada jenazah yang masih utuh sampai sekarang. Di lain keterngan mengatakan bahwa jasad
manusia di alam kubur itu hancur dimakan ulat tanah. Manakah yang benar ?
Jawaban:
Alam Kubur tidak diketahui oleh jin dan
manusia. Itu ditunjukkan oleh Allah subhanahu wata’ala melalui ayat-ayat Qauliyah
(AlQur’an) dan ayat-ayat Kauniyah (Alam semesta). Jasad yang ada di kubur berbeda dengan jasad
kita, tetapi jasad yang disesuaikan dengan alamnya yaitu Alam Kubur. Maka bila
ada orang ahli maksiat disiksa dalam kubur artinya jasadnya sudah disesuaikan
dengan alamnya (Alam Kubur).
Demikian pula bagi orang yang mendapatkan
nikmat Kubur, maksudnya untuk menggambarkan bahwa Allah subhanahu wata’ala ingin memberikan pelajaran bagi manusia yang
masih hidup di dunia bahwa Allah adalah Adil, yaitu ketika manusia di dunia
beramal-sholih maka mendapat nikmat di alam Kubur. Ketika beramal buruk (durhaka
kepada Allah) maka ia mendapat siksa kubur.
Pertanyaan:
Kami mendapat berita ada seorang ahli
AlQur’an, dia belajar di Arab Saudi, sampai ia paham AlQur’an dan Hadits,
tetapi sepulang dari Arab Saudi ia menjadi Pendeta Kristen di Indonesia. Bahkan
saat ini ia sudah meng-Kriten-kan orang-orang di Indonesia. Bagaimana mungkin
bisa demikian itu ?
Jawaban:
Hidayah (petunjuk) adalah Hak Allah subhanahau wata’ala dan Hak manusia. Memang
ada saudara-saudara kita umat Islam yang belajar Islam bahkan di Perguruan
Tinggi Islam, ajaran Islam hanya di kaji
dan hanya diseminarkan, di kaji dan diseminarkan lagi, sebagai bahan pemikiran.
Hanya sebagai bahan pemikiran, bukan untuk ke-Imanan. Di kuliah-kan lalu ada
nilai, posisi Islam hanya dibahas. Ternyata Islam mereka adalah Islam Kajian.
Sama dengan yang dilakukan oleh orang-orang Orientalis.
Sehingga ketika posisi Islam hanya dalam
tatanan otak, lalu ada kepentingan. Maka kita dianjurkan untuk banyak-banyak
berdo’a. Yaitu do’a selamat : Allahumma
inna nas-aluka salamatan fiddin, dst. Robbana latuzigh qulubana ba’da
idz-hadaitana wahablana milladunka rahmah, innaka antal wahhab.
(Ya
Allah tancapkan (tetapkan) hati ini jangan Engkau gelincirkan setelah Engkau
beri petunjuk kepada akami).
Saran : Bila anda
mendapat ilmu maka langsung di amalkan. Anda tahu bahwa Sholat Dhuha itu bagus,
maka langsung di amalkan. Anda tahu bahwa Sholat Tahjud itu mengangkat derajat
anda, maka segera lakukan, bangun malam Sholat Tahajud. Anda tahu bahwa
shodakoh itu nikmat, men-sejahterakan, pasti akan diganti oleh Allah subhanahu wata’ala dengan
berlipat-ganda, maka lakukan shodakoh
dengan segera, jangan terlalu dipikir panjang.
Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN
LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
No comments:
Post a Comment