Translate

Thursday, April 20, 2017

Islam Di Andalusia – Spanyol, oleh : Ahmad Fihri, MA.



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM

Islam Di Andalusia – Spanyol.
Ahmad Fihri, MA.

Jum’at, 10 Rojab 1438 H –  7 April 2017.

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Bahasan kali ini adalah tentang Islam yang pernah jaya di Andalusia (Spanyol) selama 800 (delapan ratus) tahun. Tetapi saat ini tinggal nama.  Secara fisik, puing-puingnya saja sudah tidak ada.  Apalagi Ruh Islam sudah tidak ada sama sekali di sana (Spanyol). Padahal ketika  itu seluruh Jazirah Andalusia dikuasai oleh pemerintahan Islam, dengan kepala negaranya ketika itu  Thariq bin Ziad, Thariq bin Atrof,  Musa bin Nusair, semua adalah kepala Negara dengan pemerintahan Islam.

Islam sejak semula memang bersifat Invasi dengan Dakwah Islam. Tetapi Islam yang sudah ber-jaya di Spanyol selama 800 tahun saat ini tinggal kenangan. Islam sudah ditumpas keberadaannya di Jasirah Andalusia (Spanyol). Maka kita harus waspada jangan sampai Islam di Indonesia semakin lenyap sebagaimana Islam di Spanyol. Karena ke-Islaman kita “mlempem”.  Ada beberapa penyakit kaum Muslimin, antara lain penyakit Cinta dunia dan takut mati.  Sehingga satu walayah dikuasai  orang Kristen, seperti Granada di Spanyol, padahal Granada adalah gudang Ilmu pengetahuan Islam dunia. Selanjutnya penguasa Barat (Kristen) menguasai seluruh Jasirah Andalusia.


Islam Berjaya di Spanyol (Andalusia) selama 800 tahun.  Pertama-tama di tahun 711 Masehi, ada tiga orang pahlawan ketika itu : Thariq bin Ziad, yang didukung oleh bangsa Barbar, berhasil mendarat di selatan Jasirah Andalusia dimana di selat itu ada gunung yang kemudian diberi nama Jabal Thariq (orang Barat meyebutnya Gibraltark).  Thariq bin Ziad beserta pasukannya kaum muslimin berangkat dari Afrika Utara (Maroko).  

Awalnya Spanyol diduduki  fase Bani Umayah. Islam pada Pemerintahan Khalid bin Walid salah seorang Khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di Damaskus (Negeri Syam- sekarang Syiria).  Maka sejarah dunia ini tidak pernah lepas dari kekuatan Romawi, Kekuatan Persia dan Kekuatan Islam. Spanyol didukung oleh Islam semasa pemerintah Al Walid, salah satu Khalifah yang berpusat di Damaskus (Syiria) pada tahun 705 – 715 Masehi.

Tetapi saat ini sama sekali tidak terasa adanya Ruh Islam di Spanyol (Andalusia). Dalam proses penaklukan Andaluisa ketika itu ada tiga pahlawan : Tariq bin Ziad, Thariq bin Malik dan  Musa bin Nusair.

Sementara itu Islam di negeri kita (Indonesia) saat ini sudah terasa sekali di acak-acak, sejarah juga diacak-acak, bahkan ada ide pemisahan agama dengan politik. Bahkan seorang tokoh politik salah satu partai mengatakan bahwa Pilkada itu bukan memilih pemimpin agama, melainkan memilih pemimpin pemerintahan wilayah. Itulah kata-kata pemimpin yang sekuler.  Sementara itu karena kita muslim, maka cara pandang kita adalah cara pandang AlQur’an dan As Sunnah.   Karena AlQur’an dan As Sunnah mengatur segala kehidupan manusia termasuk politik.  Maka jangan sampai agama dipisahkan dengan ranah-ranah kehidupan.

Sejak zaman dahulu Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam sampai pada tingkat Tabi’in (generasi sesudah Sahabat), mendakwahkan bahwa Islam adalah gerak, menebarkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.  Maka kalau kita diam saja, tidak Invasi, tidak bergerak, maka itu bertentangan dengan ajaran Islam. Maka benar sekali yang sekarang sedang dilakukan oleh Dr. Zakir Naek, seorang cendekiawan Muslim dari India, yang selalu berdakwah ke berbagai Negara di  Eropa, Amerika dan Asia meyampaikan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Memahamai Islam, belajar Islam adalah merupakan pandangan basic dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua orang harus tahu tentang Islam, tentang AlQur’an dan As Sunnah-nya. Sementara itu sebagian besar umat Islam Indonesia hanya bisa membaca AlQur’an tetapi tidak memahami isi AlQur’an. Bisa membaca AlQur’an tetapi tidak mengetahui artinya (maknanya).
Maka selagi masih ada umur dan ada kesempatan marilah kita pelajari dan memahami  serta mengamalkan AlQur’an dalam kehidupan sehari-hari.  

Buah pendidikan Pemerintah Indonesia selama ini yang bersifat sekulerisme.  
Hari ini sudah nampak nyata. Misalnya pemahaman bahwa bicara Islam, AlQur’an dan As Sunnah hanya di masjid atau surau saja, jangan masuk-masuk ke wilayah ekonomi, jangan masuk-masuk ke wilayah politik, jangan masuk-masuk ke wilayah sosial lainnya.

Sementara kalau kita lihat sejarah Islam di Spanyol yang dibawakan oleh Tariq bin Ziad cs. yang dibantu oleh kelompok dari Musa bin Nusair yang dengan gemilang mempraktekkan ajaran AlQur’an dan As Sunnah sehingga Islam bisa menguasai Spanyol selama 800 tahun.  Tetapi negeri-negeri Islam saat ini seperti tidak peduli lagi dengan ajaran AlQur’an dan As Sunnah,  masing-masing mengurusi wilayahnya sendiri.   Maka Ukhuwah Islamiyah menjadi lemah. 

Maka hari  ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam dalam Hadits shahih : Bahwa masa saat ini Islam dikuasi oleh raja-raja Muluk  Jabarian (Raja yang diktator dan egois) dan zaman ini penuh dengan fitnah.   Tetapi kita yakin setelah fase ini berakhir,  akan muncul masa yang kembali kepada Manhaj Nubuwah. Demikian itu sesuai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dimana konsepnya kembali kepada AlQur’an.

Gelombang berikutnya adalah masa Khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz,  tahun 99 Hijriyah sasarannya adalah pegunungan Perinia dan Perancis selatan. Maka pantas bila saat ini Perancis khawatir dengan banyaknya emigran Muslim yang memasuki Perancis.

Pelajaran dari runtuhnya Islam di Andalusia (Spanyol).
Adalah sepenggal ingatan bahwa Islam pernah menguasai sebagian benua Eropa selama 800 tahun.  Tetapi sekarang sudah punah, yang tertinggal hanya puing-puing kebudayaan Islam di negeri Spanyol. Yang menguasai Ilmu adalah para Ulama Islam di kota Granada. Kejayaan Islam selama 800 tahun di Spanyol hari ini tinggal kenangan yang memilukan.  Pemerintahan Islam di Spanyol sudah punah .

Ketika kerajaan Granada yang dipimpin oleh Abu Abdillah Muhammad as Saghirah Ahmad dari Bani Al Ahmar berhasil ditaklukkan oleh Aliansi Kerajaan Kristen di Andalusia. Padahal Granada adalah pusat Ilmu dari Islam. Dan Ilmu itu sekarang dikuasai oleh Barat.
Ketika itu Kerajaan Islam Maroko diam seribu bahasa, tidak mau membantu, tidak mau ikut-campur. Ketika itu  penguasa Granada Abu Ahmad memandang dari bukit Istana Al Hambra beliau memandang dengan menangis.
Ibunya, ‘Aisyah Al Khuro berdiri disampingnya, berkata : “Kini engkau  menangis seperti seorang perempuan, tetapi ketika kerajaan direbut oleh orang Krsiten engkau tidak melakukan perlawanan sebagaimana lelaki sejati”.
Dimulai dari Granada, lalu merembet ke negara-negara sekelilingnya yang semula Islam menjadi Negara Kristen.

Prof. Dr. Raqib Al Sirjani sejarawan Mesir menulis dalam  bukunya Kishas Al Andalus, : Ada tiga faktor yang menyebabkan Islam di Andalusia runtuh adalah:
1.    Hedonisme, gaya hidup yang mewah dari para Pemimpinnya.
2. Cinta dunia dan takut mati. Sibuk dengan urusan dunia dan meninggalkan semangat Jihad.
3. Kemaksiatan dan kemungkaran dibiarkan merebak di masyarakat, dimana-mana.

Bagi kita hendaknya menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Semua itu ada dalam AlQur’an : Surat Al Isra’ ayat 16, Surat Thoha ayat 131, Surat Al Kahfi ayat 28 dan Surat Al A’raaf ayat 169, semua berbicara tentang kesenangan dunia.

Surat Al Isra’ ayat 16 :
  
وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّہۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيہَا فَفَسَقُواْ فِيہَا فَحَقَّ عَلَيۡہَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَـٰهَا تَدۡمِيرً۬ا (١٦)
Dan jika Kami(Allah) hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Surat Thoha ayat 131 :
 
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦۤ أَزۡوَٲجً۬ا مِّنۡہُمۡ زَهۡرَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا لِنَفۡتِنَہُمۡ فِيهِ‌ۚ وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَيۡرٌ۬ وَأَبۡقَىٰ (١٣١)

Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.

Surat Al Kahfi ayat 28 :

وَٱصۡبِرۡ نَفۡسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ رَبَّہُم بِٱلۡغَدَوٰةِ وَٱلۡعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجۡهَهُ ۥ‌ۖ وَلَا تَعۡدُ عَيۡنَاكَ عَنۡہُمۡ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا‌ۖ وَلَا تُطِعۡ مَنۡ أَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهُ ۥ عَن ذِكۡرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَٮٰهُ وَكَانَ أَمۡرُهُ ۥ فُرُطً۬ا (٢٨)
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

Surat Al A’raaf ayat 169 :

فَخَلَفَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ خَلۡفٌ۬ وَرِثُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ يَأۡخُذُونَ عَرَضَ هَـٰذَا ٱلۡأَدۡنَىٰ وَيَقُولُونَ سَيُغۡفَرُ لَنَا وَإِن يَأۡتِہِمۡ عَرَضٌ۬ مِّثۡلُهُ ۥ يَأۡخُذُوهُ‌ۚ أَلَمۡ يُؤۡخَذۡ عَلَيۡہِم مِّيثَـٰقُ ٱلۡكِتَـٰبِ أَن لَّا يَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡحَقَّ وَدَرَسُواْ مَا فِيهِ‌ۗ وَٱلدَّارُ ٱلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ‌ۗ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (١٦٩)

Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah Perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, Padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?

Lihat pula Surat At Takatsur :

  أَلۡهَٮٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ (١) حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ (٢) كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ (٣) ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ (٤) كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُونَ عِلۡمَ ٱلۡيَقِينِ (٥) لَتَرَوُنَّ ٱلۡجَحِيمَ (٦) ثُمَّ لَتَرَوُنَّہَا عَيۡنَ ٱلۡيَقِينِ (٧) ثُمَّ لَتُسۡـَٔلُنَّ يَوۡمَٮِٕذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ (٨)

1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
5. janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Yang melalaikan kita bukan orang, melainkan sifat bermegah-megah dan kenikmatan dunia. Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam Hadits shahih diriwayatkan Imam Muslim, : “Demi Allah, yang aku takutkan bukan kefakiran, melainkan yang aku takutkan adalah jika dunia dibentangkan dihadapan kita semua”.

Sampai hari ini tawaran untuk meminjam uang telah dibuka seluas-luasnya oleh Bank Dunia kepada kita (Indonesia).  Semua itu  memancing kehidupan dunia untuk bermegah-megah, sehingga manusia (Indonesia) terjerembab pada hidup yang bermagah-megahan harta. Satu-satunya jalan untuk menghindari bermegah-megah harta adalah : Dengan sering mendatangi Majlis Ta’lim, mempelajari AlQur’an dan Hadits, mendengarkan para Ustadz menyampaikan peringatan-peringatan dari AlQur’an dan Hadits. Agar kita jangan dilalaikan oleh kemegahan dunia.

Dalam Hadits dari Ibnu Umar rodhiyallahu ‘anhu Rasulullah saw bersabda : “Apabila kalian telah berjual-beli dengan cara innah, dan kalian telah mengambil ekor sapi (sibuk dengan perdagangan) lalu kalian telah ridho dengan bercocok-tanam dan melupakan Jihad, maka nisacaya Allah akan menurunkan kehinaan atas kalian yang tidak akan dicabut sampai kalian kembali kepada agama kalian”.

Hadits riwayat Imam  Bukhari, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Apa yang aku khawatirkan atas diri kalian sepeninggalku adalah apabila akan dibuka untuk kalian tentang perhiasan dunia”.

Padahal sebagaimana lafal Talbiyah ketika orang beribadah  Haji adalah : Labbaikallahumma labbaik, Labbaika lasyarika labbaik, Innal hamda, wani’mata laka wal mulk, lasyarikalak.
(Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilanmu.  Seungguhnya segala puji, nikmat dan segala kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu).  

Maksudnya : Bahwa segala kenikmatan adalah milik Allah, bukan milik kita bukan  milik siapa-siapa. Sementara kita orang Islam mengejar-ngejar kenikmatan dan bermegah-megah hidup di dunia.  Demikian itu bertentangan dengan ajaran Allah subhanahu wata’ala. Terutama bagi yang ber-Haji atau Umroh, hendaknya sadar bahwa semua yang kita usahakan dan harta serta segala kenikmatan dunia ini adalah milik Allah semata, bukan milik anda, bukan milik kita.

Maka sebelum keruntuhan Islam di Indonesia seperti di Andalusia, ingatlah bahwa kenikmatan dan bermegah-megah hidup didunia akan menjadi penyebab runtuhnya Islam di negeri kita. Kalau di Andalusia Islam berjaya selama 800 tahun, bisa runtuh dan diganti dengan Imperium Kristen,  maka bagaimana dengan di negeri kita Indonesia.    Ini penting agar kita berhati-hati terhadap konspirasi mereka non-Islam.

Sementara konsep Islam demikian mulia hadir di tengah-tengah kita. Yaitu dalam AlQur’an dan As Sunnah. Jangan sampai kita kendor dan mengidap penyakit : Cinta dunia dan takut mati .
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa runtuhnya Islam di Andalusia adalah tiga hal;

1.     Hedonisme, bermegah-megah hidup para pemimpin
2.     Materialisme, di kalangan masyarakat dan Umat Islam mengidap penyakit hati : Cinta dunia dan takut mati.
3.     Kemungkaran, Kemaksiatan  dibiarkan  menyebar di tengah masyarakat.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA, ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA  ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                     _____________

No comments:

Post a Comment