Translate

Monday, November 28, 2016

Bahagia Dengan AlQur’an, oleh : Dr.H.Rahmat Morado Sugiarto, Lc,MA.



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM


Bahagia Dengan AlQur’an
Dr.H.Rahmat Morado Sugiarto, Lc,MA.


 Jum’at,  4 Shofar 1438H – 4 November 2016 



Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Bahagia dengan AlQur’an, artinya kita menyadari dan semakin dekat dengan AlQur’an. Juga artinya AlQur’an sebagai sumber kebahagiaan. Juga berarti bahwa dalam AlQur’an ada mencakup ajaran universal, bukan hanya mengurusi masalah Ibadah tetapi juga segala aspek kehidupan manusia.
Orang mulai bahagia dengan AlQuran ialah ketika memulai dengan menghafal. 

AlQur’an memiliki banyak keutamaan.
1.AlQur’an adalah satu-satunya buku yang outentik (asli) yang ada di muka bumi.
Tidak ada buku yang lebih outentik dibanding AlQur’an. Bisa dicek di seluruh dunia ini, baik dari Barat sampai ke Timur AlQur’an adalah sama, bacaannya, tulisannya semuanya sama, tidak ada satu huruf-pun dalam Kitab AlQur’an  yang berbeda.  Sampai-sampai seandainya ada seorang membaca AlQur’an, me-lafal-kannya salah, maka anak kecil-pun bisa membetulkan. Kapan saja dan di mana saja. 

Berbeda dengan Bibel yang ternyata punya 3 versi, yaitu Bibel Versi Umum, Versi Dewasa dan Versi Remaja. Sedangkan AlQur’an tidak versi-versi semacam itu. AlQur’an semuanya sama, dibaca dengan huruf yang sama, tidak ada perubahan satu huruf-pun.

2.AlQur’an dijaga, yaitu dengan cara dihafal.  Ada berbagai cara menghafal AlQur’an. Ada yang salah dalam cara menghafal AlQur’an, yaitu ingin cepat-cepat hafal. Cara menghafal AlQur’an adalah dengan berbagai variasi, tidak bisa disamakan antara cara yang satu dengan yang lain.

Dalam buku “Menjadi Hafizh Mandiri” yang kami tulis, dengan mencantumkan Tabel : Tahun Pertama : Hari ke-1 : Surah An Naas – Al Falaq – Al Ikhlash. 
Hari ke-2 : Surah  Al Kautsar – Al Ma’un – Quraisy. Hari ke-3 : Al Kautsar – Al Qari’ah – Al ‘Adiyat. Dan seterusnya, sampai hafal Juz 30. dalam waktu 3 tahun.

Penulis sendiri bisa hafal AlQur’an dalam waktu 5 tahun.  Maka jangan terburu-buru, ingin cepat hafal. Kalau ada rasa terburu-buru, maka semangat menghafal justru menjadi berkurang. Ketika ingin hafal AlQur’an, caranya : Harus menikmatinya, dengan cara meng-ulang-ulang membacanya.  Bukan dengan cepat-cepat. Insya Allah akan hafal seluruh AlQur’an dalam waktu 152 Minggu. Yang penting dalam menghafal adalah focus dan konsisten dengan program Tahfizh (yang telah anda susun).

Itulah Bahagia dengan AlQur’an  karena kita menghafal.
Demikian pula Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam – pun menghafal AlQur’an. Bahkan diriwayatkan beliau selalu “Setor Hafalan AlQur’an” kepada Jibril. Sebagaimana kita ketika masih kecil mengaji dengan Kiai (ustadz) selalu setor hafalan kepada Kiai (Ustadz).  

Setiap orang bisa menghafal AlQur’an. Bahkan guru dari guru kami, beliau belajar menghafal AlQur’an ketika sudah berumur 40 tahun. Beliau berusaha menghafal AlQur’an dan bisa hafal selama 5 tahun. Dan sampai saat ini beliau hafalan AlQur’annya kuat sekali. Artinya tua-muda bisa menjadi peng-hafal AlQur’an, asal punya kemauan.   Sesibuk apapun manusia, kalau ia memiliki keinginan melakukan sesuatu pasti ia akan meluangkan waktu untuk yang diinginkan itu.  Maka tidak pandang tua atau muda, yang penting ia bisa dan mampu meluangkan waktu untuk menghafal AlQur’an.  

Untuk menghafal AlQur’an tidak dituntut meluangkan waktu satu atau dua jam, tidak.  Cukup setengah jam (30 menit) saja setiap hari secara konsisten (ajeg), akan bisa membuat seseorang hafal AlQur’an.
Kalau untuk menonton TV atau membaca koran, orang bisa berjam-jam, mengapa untuk membaca (menghafal) AlQur’an selama setengah jam saja tidak bisa ?

Kendala dalam menghafal AlQur’an :
1.     Malas di tengah proses hafalan (futur).
2.     Melakukan kegiatan-kegiatan yang kurang (tidak) bermanfaat.
3.     Tidak fokus.
4.     Putus asa. Lalu tidak mau lagi menghafal AlQur’an.
5.     Terpengaruh oleh perkataan negativ dari teman.
6.     Berfikiran negativ.
7.     Jenuh dengan menghafal. Maka dihilangkan dengan selingan misalnya mengerjakan yang lain : Olah raga, tadabur alam, membaca buku lain atau jalan-jalan.
8.     Waktu yang sempit. Maka sesibuk apapun urusan dunia, luangkan waktu untuk menghafal.
9.     Malas mengulang hafalan. Kurangnya mengulang hafalan akan menyebab-kan lupa dengan apa yang sudah dihafal.
10.                        Menghafal ayat terlalu panjang.  Maka potonglah ayat yang panjang itu menjadi beberapa bagian (potongan). Selanjutnya setiap potongan dihafal berulang-ulang. Bila sudah hafal sambungkan dengan bagian berikutnya. 

Dari 10 kendala untuk menghafal AlQur’an tersebut salah satunya adalah : Tidak mau meluangkan waktu. Orang banyak menghabiskan waktu yang tidak bermanfaat, ialah : Menonton TV.  Maka kunci sukses agar hafal AlQur’an : Kurangi menonton TV. 

Meluangkan waktu untuk menghafal AlQur’an : Cukup 30 menit di pagi hari (Ba’da Subuh) atau menjelang tidur.
Menghafal AlQur’an bisa dilafalkan, atau bisa dengan cara ditulis. Dan bila menghafalkan usahakan dengan Kitab Mushaf AlQur’an yang sama, jangan ganti-ganti Mushaf AlQur’an. Kecuali bila sudah hafal. 

Orang yang hafal AlQur’an akan bahagia. Dalilnya : Surat Thoha ayat 2 :

  
Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;


Maksudnya : Bisa dibuktikan bahwa orang yang dekat dengan AlQur’an, punya hafalan yang bagus, berinteraksi dengan AlQur’an dengan baik, maka orang tersebut tidak akan sengsara. Bahkan orang butuh kepada AlQur’an. Dan itu merupakan janji Allah subhanahau wata’ala. Maka kita tidak usah khawatir dengan AlQur’an.

Selanjutnya ayat 3, 4 dan 5  Surah Thoha :


3. Tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
 
4. Yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
 
5. (yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arsy.

Dalam Kitab yang kami tulis kami sebutkan ada 43 orang  para penghafal AlQur’an antara lain Syaikh Imam An Nawawi penulis Kitab At Tiibyan fi Adab Hamalat AlQur’an.  Beliau sejak kecil usia 10 tahun sudah hafal AlQur’an. Termasuk Imam As Syafi’i yang sejak usia 6 tahun beliau sudah hafal AlQur’an.
Dalam Kitab tersebut, dicantumkan 43 orang penghafal AlQur’an, rata-rata sejak kecil sudah hafal AlQur’an.

Tetapi ada pula orang yang sudah berusia 40 tahun baru memulai belajar menghafal AlQur’an. Intinya : Pembentukan karakter manusia dimulai dari AlQur’an.

AlQur’an memberikan Syafa’at di Hari Kiamat.
Bahwa AlQur’an bisa memberi Syafa’at kepada orangtua  Dan orang yang menghafal AlQur’an, maka ia akan diberikan “Baju Kemuliaan” dari Hari Kiamat.

Menghafal AlQur’an akan meninggikan derajat kita baik di dunia dan Akhirat.
Di Hari Kiamat orang yang menghafal AlQur’an akan ditinggikan derajatnya sesuai dengan capaian hafalannya.


AlQur’an adalah sumber ketenangan jiwa.
Dari Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah suatu kaum berkumpul di masjid, membaca AlQur’aan  mempelajarinya, kecuali ketenangan akan menempati hatinya dan hidupnya damai”.

Maka bila seseorang hatinya gelisah, itu tanda bahwa orang itu lupa membaca AlQur’an. Kasih-sayang Allah subhanahu wata’ala akan dikaruniakan kepada orang-orang yang membaca AlQur’an. Orang yang membaca AlQur’an akan disebut-sebut namanya oleh Allah subhanahau wata’ala di hadapan para malaikat.

Membaca AlQur’an boleh dilagukan, tentunya dengan lagu-lagu AlQur’an untuk menambah indah, yang tidak merusak kaidah membaca AlQur’an dan wajar untuk diperdengarkan. Melagukan AlQur’an dimaksudkan agar  orang yang membaca dan mendengarkan lebih khusyu’.

Maka pernah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam meminta agar Ubay bin Ka’ab  dan Ibnu Mas’ud (kedua sahabat ini memang mempunyai suara bagus) . Selesai mereka membaca AlQur’an dengan suara dan lagu yang bagus, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Baru saja Jibril meyampaikan bahwa Allah mengirim salam kepadamu”.  Ubay bin Ka’ab bertanya : “Apakah Allah menyebut namaku ?” . Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menjawab (bersabda) “Benar, Allah menyebut namamu”. Maka menangislah Ubay karena namanya disebut oleh Allah subhanahu wata’ala.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Orang yang mahir AlQur’an dengan bacaannya yang bagus maka derajatnya sama dengan malaikat bahkan  lebih tinggi daripada malaikat. Orang yang terbata-bata membaaca AlQur’an, maka ia mendapatkan dua pahala”.  

Dalam Hadits lain, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah mengangkat dengan AlQur’an ini banyak kaum dan merendahkan kaum lainnya. Allah mengangkat kaum itu ketika mereka membaca dan mengamalkannya kemudian men-Tadaburinya. Allah menghina manusia di dunia dan di Akhirat karena mereka tidak membacanya, mengamalkannya, menyelewengkannya, menggantinya dan menistakannya”. 

Dalam Hadits Shahih Imam Muslim diriwayatkan bahwa ketika salah seorang sahabat yang juga pencatat Wahyu Allah (AlQur’an), murtad (keluar dari Islam), kembali kepada agama semula (Nasrani), sahabat tersebut setelah murtad berkata : “Muhammad tidak bisa menulis AlQur’an ini”. Setelah itu orang tersebut mati.



Kemudian jenazahnya dikuburkan di suatu tempat. Esok harinya ada diantara teman-temannya jalan melewati kubur itu, ia melihat tiba-tiba mayat orang itu terpental keluar kubur.  Kemudian mereka masukkan kembali mayat itu ke dalam kuburnya, ternyata esok harinya terlihat terpental lagi di luar kuburnya.

Mereka memasukkan lagi mayat tersebut ke dalam kuburnya, tetapi hari ketiganya sudah terpental keluar lagi.  Mereka memasukkan lagi ke dalam kuburnya, lalu hari ke-empat mereka mengatakan : “Ini pasti bukan Nabi Muhammad saw yang melakukan, tetapi karena orang itu telah menistakan AlQur’an dan menistakan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam”.

Dalam AlQur’an ada ayat-ayat yang Mutasyabihat dan ayat yang Muhkamat.
Mutasyabihat adalah ayat yang mirip kalimatnya dengan ayat lain baik dalam Surah yang sama maupun dalam Surah yang berbeda. Ada juga Mutasyabihat dalam makna yang masih samar-samar. Bukan dalam arti tidak bisa dimengerti maknanya. Sedangkan ayat Muhkamat adalah ayat yang sudah jelas maknanya dan langsung bisa dipahami.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                    _____________

No comments:

Post a Comment