Translate

Friday, August 29, 2014

Keteguhan Rakyat Gaza, oleh : Ustadz Hadi Muhendri Muhtar


PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM

Keteguhan Rakyat Gaza
Ustadz Hadi Muhendri Muhtar

 Jum’at,  26 Syawwal 1435 H – 22 Agustus 2014

 Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Alhamdulillahirobbil’alamin, bersyukur kita dipertemukan pada hari ini Jum’at (26 Syawwal 1435 H), semoga pengajian hari Jum’at pagi ini dicatat oleh Allah subhanahu wata’ala sebagai salah satu bentuk amal-sholih kita yang akan semakin memperberat timbangan amal-sholih kita di Yaumil Qiyamah kelak, Amin.  

Thema kajian kali ini adalah mengambil pelajaran dari keteguhan dan ketegaran rakyat jalur Gaza – Palestina. Yang sejak 8 Juli 2014 sampai hari ini 26 Agustus masih diserang dan dibombardir oleh Zionis Israel.  Masalah Palestina sekarang sudah menjadi permasalahan dunia Internasional.  Bermula dari masalah antara Tanah Waqaf umat Islam (Palestina), umat Islam di seluruh dunia  dengan upaya pencaplokan dan penjajahan Zionis Yahudi terhadap tanah waqaf umat Islam dan Tanah Suci Palestina.

Permasalahannya sekarang sudah menyebar dan berkembang menjadi permasalah kemanusiaan. Bukan hanya permasalahan yang sangat dipedulikan oleh umat Islam di dunia, tetapi masalah Palestina sudah menjadi masalah umat manusia di dunia.   Karena yang dilakukan oleh Zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina bukan sekedar memerangi umat Islam atau sekedar mencaplok dan menjajah tanah waqaf  umat Islam Palestina,  tetapi yang mereka lakukan adalah memusuhi dan membunuhi kemanusiaan di dunia.

Yang dilakukan oleh Zionis Israel sekarang adalah jelas-jelas permusuhan terhadap kemanusiaan.  Kita semua mengetahui dari media arus utama maupun media sosial betapa sulit kita mencari alasan, kenapa di zaman seperti ini ada orang yang tega membunuh sesama manusia dengan cara yang sangat keji.   Terlihat dari foto-foto, film-film rekaman pembunuhan kemanusiaan yang sangat mengerikan, sangat tidak beradab, yang mereka lakukan terhadap wanita dan anak-anak yang tidak berdosa.  Dan itu terjadi di zaman internet seperti sekarang ini.

Di zaman yang katanya demokrasi menjadi panglima dunia, masih ada sekelompok manusia yang membunuhi manusia lain. Di zaman yang katanya sudah tidak zamannya lagi penjajahan, penindasan manusia atas manusia lain. Itu benar-benar terjadi di Jalur Gaza Palestina saat ini.

Jadi apa yang terjadi sebenarnya di dunia sekarang ini ? Bukan hanya umat Islam yang bertanya seperti itu, melainkan sudah seluruh dunia manusia bertanya. Bukan orang-orang Islam yang peduli pada masyarakat Gaza-Palestina, tetapi seluruh umat manusia saat ini ingin masuk ke Gaza-Palestina. Ingin melihat sendiri bagaimana kekejaman yang dilakukan oleh Zionis Israel. Namun tidak bisa dilakukan karena akses yang menuju Jalur Gaza tertutup rapat.  Ditutup rapat oleh Zionis Yahudi dan konco-konco-nya (pendukung-pendukung utamanya).

Pendukung utama Yahudi bisa dari kalangan Yahudi sendiri tetapi juga dari kalangan kaum muslimin dan bangsa Arab di sekitarnya.   Kalau dahulu di zaman penjajahan Belanda di negeri kita (Indonesia) ada sekolompok orang yang disebut “Landa Ireng”, yaitu orang Inlander (pribumi) yang berkulit hitam berlagak seperti Belanda dan mendukung penjajah Belanda.  Dan yang terjadi di Timur Tengah, Negara Mesir yang jelas-jelas Arab, jelas-jelas muslim, justru Pemerirntah Mesir menutup Jalur Gaza, membantu Zionis Israel.  

Demikian pula Kerajaan Saudi-Arabia justru membantu menyerang Jalur Gaza.  Demikian pula Kuwait, sama saja, memberikan bantuan kepada Zionis Yahudi.  Dana dan kekayaan alam yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala bukan  untuk membantu saudara sesama muslim dan sesama Arab di Gaza, tetapi justru untuk membantu musuh Islam yaitu Zionis Yahudi.  Demikian pula Emirat Arab, kemana uang kekayaannya ? Justru untuk membantu Israel membunuhi rakyat Gaza-Palestina. Itulah yang dilakukan oleh Negara-negara Arab tetangga Palestina.

Jadi apa sebenarnya yang terjadi di Jalur Gaza ? Kedzoliman di atas kedzoliman yang nyata., nampak terang-benderang, jelas dihadapan mata umat Islam dan umat manusia di dunia. 
Namun apa yang dilakukan dunia ? Apakah cukup dengan kasihan?  Apakah ini yang dinamakan masyarakat dunia yang beradab ? Civil society? Masyarakat Madani ? Masyarakat maju, dst. ?.  Apakah itu ?  Melihat darah tertumpah di depan mata dengan kedzoliman, dan semua diam seribu bahasa. Dan peperangan bukan kali ini saja, sudah berulang kali,  tetapi tidak ada tindakan dari mereka yang dilakukan.  Semua mereka diam.

Kedzoliman Zionis Yahudi terhadap Jalur Gaza bukan kali ini saja, melainkan berulang kali dan sekali melakukan kedzoliman  banyak sekali korban manusia yang mati, bahkan ribuan manusia mati atas kebrutalan Zionis Yahudi.  Pengemboman atas Jalur Gaza sejak 7 Juli 2014 sampai saat ini (22 Agustus 2014) belum berhenti, dan korban mati sudah lebih dari 2000 orang.  Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak serta orang-orang lanjut usia.

Dunia bukan tidak tahu, tetapi tahu benar.  Namun apa yang dilakukan oleh dunia? Bahkan organisasi dunia yang dipercaya oleh masyarakat dunia yaitu PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau UN (United Nation) tidak berbuat apa-apa. Diam seribu bahasa. Apa yang dilakukan ? Tidak ada sama sekali. Pembunuhan dan penyembelihan oleh Zionis kepada Rakyat Gaza dibiarkan begitu saja. Itukah yang dinamakan Hak-Hak Azasi Manusia ?  Itukah prinsip-prinsip Demokrasi ?

Semua itu omong kosong belaka.  Padahal itu semua jelas-jelas permusuhan terhadap kemanusiaan.  Tetapi manusia seluruh dunia membiarkan permusuhan terhadap kemanusiaannya sendiri.
Kenapa yang menjadi korban adalah umat Islam?  Coba kalau yang menjadi korban bukan umat Islam, jangankan sampai 2000 orang, satu orang saja orang bukan Islam menjadi korban, ributlah orang seluruh dunia.

Sampai saat ini korban umat Islam sudah lebih dari 2000 orang, tetapi Jalur Gaza tetap diblokade, ditutup, diisolasi oleh Yahudi Israel dibantu oleh Mesir. Tidak ada yang bisa meng-akses-nya. Bahkan pesawat angkut dari relawan yang berusaha membawa bantuan pangan dan obat-obatan dihalang-halangi oleh Pemerintah Mesir. Bukankah ini bentuk permusuhan ? Padahal bantuan pangan dan obat-obatan itu sangat diperlukan oleh penduduk Gaza.

Itulah yang terjadi sampai saat ini di Gaza.  Tetapi rakyat Gaza ternyata menjadi orang-orang yang kuat, tegar, tangguh dan kokoh dengan idzin Allah subhanahau wata’ala.          KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina) telah beberapa kali masuk ke Gaza untuk membawa bantuan makanan dan obat-obatan.  
Terakhir tahun 2010 kami berusaha masuk ke Jalur Gaza melalui Turki dan Laut Tengah dengan menggunakan kapal Mavi Marmara tetapi di laut dicegat oleh pasukan Khusus Marinir Israel lengkap dengan peralatan perang mereka, mencegat kami di kapal Mavi Marmara, kapal sipil tidak membawa senjata, kami hanya membawa barang-barang bantuan pangan untuk rakyat Gaza, tetapi kami dicegat dan ditembaki, 9 orang dari kami tewas tertembak.

Dua orang dari Indonesia terluka.  Kami ketika itu menjadi saksi langsung menyaksikan betapa kekejaman Zionis khususnya tentara pasukan Marinir Israel terhadap kami yang berada di atas kapal yang tidak bersenjata. Ketika itu kami bermaksud hendak masuk ke Jalur gaza, tetapi ternyata masuk ke penjara Israel. Tetapi kami lalu dideportasi ke Yordania.

Kunjungan kami kedua ke Jalur Gaza  tanggal 24 Desember 2012 sampai dengan  1 Januari 2013, di mana kami menyaksikan bagaimana rakyat Gaza benar-benar tegar, kuat dan sangat sabar dengan keadaan hidup yang sangat sulit yang Allah subhanahu wata’ala cobakan kepada mereka. 

Kami sempat bertemu dengan seorang kakek berusia 70-an tahun lebih, rumahnya hancur, keluarganya : anak dan keponakannya terbunuh oleh serangan Zionis Israel. Diwawancarai oleh TV Chanel Al Aqsha (sebuah Chanel TV yang terkenal di Timur-Tengah), sambil duduk disebuah bangku panjang di atas reruntuhan rumahnya yang telah hancur, oleh si pewawancara ditanya : “Apakah Bapak tidak menyesal menjadi warga Jalur Gaza  yang didzolimi seperti ini ?”

Kakek tua itu menjawab : “Demi Allah, saya tidak menyesal.  Bukan hanya tidak menyesal, rumah saya hancur, keluarga saya terbunuh, tetapi saya bangga bahwa saya telah menyerahkan semua yang Allah telah berikan kepada saya untuk pembebasan Masjidil Aqsha”.

Demikian jawaban kakek tua di Gaza.  Yang ditanyakan tentang Jalur Gaza, tetapi jawabannya tentang pembebasan Masjidil Aqsha. Kemudiaan ditanya lagi : “Apakah Bapak tidak takut kalau blokade berlangsung terus sampai waktu yang tidak jelas, apakah Bapak tidak takut kehabisan bahan makanan ?”.

Kakek itu menjawab : “Demi Allah, kalau Zionis Yahudi menghalang-halangi rezki Allah kepada kami dari darat, kami yakin pasti Allah memberi rezki kepada kami dari udara. Kalau Zionis Yahudi menutup rezki kami dari darat dan dari udara, kami yakin pasti Allah akan memberi rezki kepada kami dari laut. 
Kalau mereka menutup rezki yang diberikan Allah kepada kami dari darat, udara dan laut, kami yakin Allah akan mengeluarkan rezki bagi kami dari perut bumi”.
Kalau mereka menghalang-halangi rezki Allah bagi kami dari darat, udara, laut dan dari perut bumi, kami hanya akan mengatakan : Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’mannashir,  la nakhofu illa minallah”
(Cukup Allah sebagai penolong kami, Allah sebaik-baik pemimpin dan Allah sebaik-baik penolong bagi kami, kami tidak takut kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah).

Itu jawaban seorang kakek-kakek di Gaza, apalagi anak mudanya, lebih berani. Maka sebenarnya tentara Zionis setengah frustrasi menghadapi penentangan rakyat Gaza untuk membela dan membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsha. Rakyat Gaza tidak bisa di suap, atau dibeli dengan uang, diperangi tetap melawan.  Mereka perangi, mereka bunuh rakyat Gaza dengan maksud supaya rakyat Gaza semakin berkurang, tetapi kenyataannya rakyat Gaza semakin bertambah.

Tetapi Takdir Allah berkata lain.  Tahun 2009  rakyat Gaza yang menjadi korban meninggal sebanyak 1500 orang, tetapi bersama itu lahirlah 3700 bayi. Sekarang sejak 7 Juli 2014 hingga saat ini sudah jatuh korban meninggal sebanyak  2000 orang lebih, tetapi dalam kurun waktu bersamaan telah terlahir tidak kurang dari 5000 orang bayi.  Maka tidak akan ada habisnya.

Kalau mereka (Zionis) membunuh anak-anak Gaza, bukan peluru nyasar, melainkana memang disengaja pemboman di arahkan ke sana. Karena menurut bahasa orang Yahudi Israel, ibu-ibu merupakan “pabrik” orang Palestina  Maka Ibu-Ibu Palestina harus dibunuh. Sementara itu Ibu-Ibu di Gaza Palestina dalam keadaan segar-bugar dan kuat fisiknya. Allah subhanahu wata’ala memberikan ketegaran dan kekuatan baik fisik dan mental kepada mereka.
Pertolongan Allah-lah yang mereka yakini.

Hasbunallah wani’mal  wakil, ni’mal maula wa ni’mannashir (Cukuplah Allah sebagai pemimpin kami, Allah sebaik-baik Pemimpin dan sebaik-baik Penolong kami).
Itulah yang mereka yakini benar.  Kalau mereka sudah menyerahkan bulat-bulat urusannya kepada Allah, yakin Allah tidak akan membiarkan mereka. Pastilah Allah subhanahu wata’ala akan menolong mereka, tentunya dengan “cara-cara” Allah.  Orang-orangnya menjadi tegar, tangguh, berani. Sampai kepada anak-anak sekalipun tidak takut berhadapan dengan tentara Israel yang bersenjata.

Apa yang membuat mereka tegar, tangguh dan sabar ? Adalah Nashrumminallah (Pertolongan dari Allah subhanahu wata’ala).

Allah memberikan kekuatan, ketegaran dan ketangguhan kepada rakyat Gaza.  Tetapi kenapa tidak memberikan yang sama kepada orang (muslimin) yang lain? Termasuk Indonesia ?. Padahal menurut AlQur’an pertolongan Allah itu dekat. Tetapi umat Islam Indonesia yang mayoritas ini ternyata terkepung. 

Sama dengan yang disabdakan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dalam Hadits Shahih : “Kelak di akhir zaman umat Islam ini seperti hidangan makanan yang siap untuk diserbu (disantap) oleh orang-orang lapar yang ada di sekitarnya”. Para sahabat bertanya : “Ya Rasulullah, apakah umat Islam ketika itu kecil (sedikit)?”. Beliau menjawab : “Tidak, bahkan umat Islam ketika itu jumlahnya banyak, tetapi ketika itu umat Islam tertimpa penyakit wahan yaitu terlalu cinta kepada dunia dan takut mati”.

Kapan pertolongan Allah ?  Jangan bertanya kapan.  Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasllam bersabda : “Begitu kualitasmu, begitulah pemimpinmu”. Bukan secara individu tetapi umat (Islam).  Secara individu atau kelompok ada yang baik, sholih, beriman.  Tetapi yang disebut dalam hadits bukan individu melainkan “Umat Islam” .  Sabda beliau : “Begitu keadaan kalian sebagai umat Islam, maka begitulah pemimpin kalian”.

Kalau ada orang berkata : “Pemimpin kita sekarang begini”, maka jawabannya adalah : “Karena memang keadaan kalian begitu”. Maka kita harus memperbaiki akidah kita, ibadah kita, keimanan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah bukan jauh dari kita melainkan kita sendiri yang menjauh dari Allah subhanahu wata’ala.

Sementara itu rakyat Jalur Gaza mendekat kepada Allah subhanahu wata’ala. “Kerugian” yang mereka terima, kalau itu disebut sebagai kerugian, hanyalah nyawa mereka.  Tetapi mereka mendapat keuntungan demi keuntungan, mereka mendapatkan kebahagiaan demi kebahagiaan. Yaitu kemenangan atas Zionis Israel. Karena mereka sudah dijamin masuk surga oleh Allah subhanahu wata’ala. Maka kalau dilihat dari kacamata itu, mereka (rakyat Gaza) lah yang “beruntung”.

“Ruginya” hanyalah korban fisik. Tetapi yang lain, seperti keimanan mereka semakin kuat. Allah berikan kemenangan dan kebahagiaan karena mereka telah menjadi martir (korban) untuk pembebasan Masjidil Aqsha, masjid suci umat Islam yang ketiga setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Apa alasan sehingga rakyat Jalur Gaza diberi kemenangan dan kekuatan dan ketegaran oleh Allah subhanahu wata’ala.  Mudah-mudahan kita bisa mencontoh mereka.  Karena pertolongan Allah bukan milik orang Gaza saja, tetapi milik kita umat Islam seluruhnya, termasuk umat Islam Indonesia. Oleh karena itu hal ini disampaikan agar menjadi pelajaran bagi kita.  Karena sekarang ini rakyat Jalur Gaza telah menjadi “Guru Umat Manusia” di seluruh dunia. Bukan saja guru bagi umat Islam  tetapi guru bagi umat manusia.

Zionis Israel itu hakekatnya adalah manusia pengecut, beraninya hanya membunuh anak-anak dan wanita.  Tetapi menghadapi pejuang-pejuang Palestina ia sangat takut, bahkan lari terbirit-birit, terkencing-kencing.  Maka satu-satunya pasukan di dunia ini yang selalu memakai pempers adalah pasukan Israel. Mereka mendapat pembagian pempers ketika hendak berangkat tugas.

Pasukan Gholani dari Israel sebanyak 200 personil lebih, yang diperintahkan menyerang Jalur Gaza melalui darat, mereka menolak. Mereka takut berhadapan dengan pejuang Palestina. Saking takutnya,  tetapi untuk menolak perintah atasannya terus terang mereka tidak berani, maka mereka sengaja menembak kaki mereka sendiri, agar dianggap luka dan dibawa ke rumah sakit dan tidak maju ke medan laga.   Saking takutnya mereka berhadapan dengan para pejuang Palestina.

Mereka menceritakan kalau sudah terjun ke medan perang, mereka  akan berhadapan dengan para pejuang Palestina, yang bisa muncul tiba-tiba dari segala arah secara serentak. Itulah yang mereka (pasukan Israel) takutkan. “Gaza menjadi neraka jahannam bagi kami”,  demikian pengakuan mereka.  Mereka perang untuk mendapatkan uang, sementara pejuang Palestina berperang karena Allah, untuk mendapatkan kemuliaan mati syahid.

Palestina saat ini seluruhnya sedang dikuasai oleh Zionis Yahudi, kecuali Jalur Gaza yang berhadapan dengan pantai laut. Tinggal sekitar 2% dari seluruh negeri Palestina atau sekitar  360 Km persegi, dengan penduduk Gaza sekita 180.000 orang Muslimin. Dan justru dari Jalur Gaza inilah perlawanan oleh kaum muslimin dilakukan menghadapi Israel.  Dan Israel tidak mengenal perjanjian damai.  Berapa kali perundingan damai tetapi sesudah itu Israel tetap menyerang dan membunuhi kaum muslimin di Gaza Palestina. Demikian terus menerus sejak tahun 1948.


Maka Palestina semakin habis dan yang tinggal adalah Gaza Palestina. Dan hanya Gaza-lah yang melawan serangan Yahudi Israel.  Dan kenyataan di Jalur Gaza tidak ada satu orangpun tentara Israel bahkan seorang Yahudi  yang berani masuk ke Gaza. Maka sampai saat ini Gaza diserang terus oleh Yahudi Israel dari jarak jauh. Dan hari ini diberitakan Israel mengirim 10.000 tentara ke Gaza.

Kecuali itu Pemerintah Mesir (sekarang) dibawah Presiden Kudeta Jenderal Abdul Fatah Asisi ( seorang Israel Arab atau Arab Israel),   menutup pintu perbatasan dengan Gaza yaitu kota Rafah.   Padahal satu-satunya jalur darat yang “aman” bagi rakyat Gaza untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari adalah Rafah. 

Tetapi sekarang Rafah ditutup oleh pemerintah Mesir atas perintah Presiden kudeta Abdul Fatah Asisi (boneka Israel). Padahal rakyat Mesir menginginkan Rafah agar dibuka untuk kepentingan rakyat Gaza. Tetapi rakyat Mesir tidak ada yang berani bicara, karena kalau berani bicara agar membuka pintu Rafah pasti dibunuh oleh Presiden Kudeta Abdul Fatah Asisi. Dan sampai hari ini telah lebih dari 2000 orang dibunuh oleh Asisi.  Tangan Asisi masih berlumuran darah kaum muslimin.

Tetapi beberapa hari lalu ia berkunjung ke Arab Saudi di terima oleh Raja Abdullah, lalu diajak Thawaf (mengelilingi Ka’bah) dan diizinkan masuk Ka’bah yang mulia. Padahal tangannya masih berlumuran darah kaum muslimin, diizinkan masuk Ka’bah yang mulia. Padahal dalam Hadits shahih Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Nyawa seorang muslim jauh lebih mulia daripada runtuhnya Ka’bah”.  (La haula wala quwwata illa billah).

Padahal semua orang tahu bahwa ribuan kaum muslimin dibunuh olehnya. Saat ini di Mesir rakyat pulang pengajian banyak yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara tanpa di adili. Itulah yang dilakukan oleh Abdul Fatah Asisi, Presiden Kudeta Mesir.  Padahal rakyat Mesir adalah rakyat yang mulia, mereka bahkan bersama berjuang untuk membebaskan Masjdil Aqsha dari cengkeraman Zionis Yahudi.  Tetapi saat ini mereka sedang diuji oleh Allah subhanahu wata’ala.

Sekian bahasan yang baru merupakan pendahuluan tentang Ketangguhan Rakyat Jalur Gaza yang sedang mengalami ujian berat dari Allah subhanahu wata’ala. Insya Allah pada kesempatgan yang akan datang kita lanjutkan.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKAN WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatauh.
                                                         ____________

update berita terkini tentang Palestine : (ref. administrator)

8 Poin Kemenangan Hamas Dari Israel

zahid – Selasa, 23 Syawwal 1435 H / 19 Agustus 2014 12:34 WIB

Israel dan Hamas akhirnya menyepakati 8 poin gencatan senjata permanen pada hari Senin (18/08), seperti dilansir saluran televisi al Jazeera live.
Dalam perjanjian tersebut, Hamas dan pejuang Palestina menyatakan rasa syukurnya setelah mengklaim menang melawan Israel dalam medan pertempuran di medan politik dan medan sesungguhnya.
Seperti dilansir dari seorang sumber Palestina mengatakan “poin gencatan senjata tersebut telah ditandatangani oleh delegasi Palestina dan Israel dibawah naungan Uni Eropa dengan suara bulat.” (Rassd/Ram)
Apa saja poin perjanjian tersebut, berikut 8 poinnya:
1. Pembukaan penuh pintu-pintu perbatasan dan pencabutan blokade Gaza secara menyeluruh,
2. Penyaluran bahan -bahan bangunan untuk rekontruksi Gaza dibawah pengawasan langsung pemerintahan internasional.
3. Rekonstruksi Gaza dibawah tanggung jawab penuh pemerintahan Palestina yang dipimpin PM Rami Hamdallah.
4. Memperbaiki jaringan dan pembangkit listrik yang hancur akibat agresi dalam jangka waktu 1 tahun.
5. Pencabutan blokade keuangan menyeluruh terhadap Gaza.
6. Mengembalikan Gaza ke kondisi semula seperti sebelum terjadinya agresi militer ke Gaza.
7. Mendirikan pelabuhan di Gaza paling lambat dimulai 1 bulan setelah terjadinya kesepakatan damai.
8. Pelepasan tawanan Palestin akan kembali dibicarakan setelah 1 bulan dari ditandatanganinya gencatan senjata.


Resmi, Akhirnya Hamas Umumkan Kemenangan Melawan Israel

zahid – Rabu, 2 Zulqa'dah 1435 H / 27 Agustus 2014 09:24 WIB

Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, secara resmi mengumumkan gencatan senjata permanen dengan Israel setelah menyatakan menang dalam agresi 51 hari militer Yahudi ke Jalur Gaza.
Dalam konferensi pers yang digelar di kota Gaza pada Selasa (26/08) malam, juru bicara Hamas, Dr. Sami Abu Zuhri, mengatakan “ pejuang Palestina telah berhasil mencapai apa yang tidak dapat dilakukan pasukan gabungan Arab. Mereka (Israel) akhirnya menyetujui sebagian besar tuntutan kami, setelah perang panjang selama 51 hari lamanya.”
“Kemarin kami mengatakan kepada anda (warga Yahudi) untuk tidak kembali ke rumah mereka di dekat sepanjang perbatasan Gaza, Akan tetapi kini kami serukan kepada anda untuk segera kembali kerumah kalian setelah berlakunya gencatan senjata,” tambah Dr. Sami Abu Zuhri.
Dr. Sami Abu Zuhri melanjutkan “hari ini kami mengumumkan kemenangan rakyat Palestina terhadap Israel. Mereka takut setelah roket pejuang Palestina berhasil menembus sistem pertahanan canggih mereka dan menghantam tempat-tempat strategis Israel.”
“Kita tahu bahwa kemenangan ini adalah pemberian Alllah berkat doa, kesabaran dan pengorbanan rakyat Palestina,” ujar Dr. Sami Abu Zuhri.
Perlu diketahui bahwa gencatan senjata berlaku sejak pukul 19.00 waktu setempat, setelah pihak mediator Mesir mengumumkan Hamas dan Israel sepakat untuk melakukan genacatan senjata permanen. (Rassd/Ram)


 
Rakyat Gaza Rayakan Gencatan Senjata Hamas – Israel

Redaksi – Rabu, 2 Zulqa'dah 1435 H / 27 Agustus 2014 08:20 WIB

Gencatan senjata antara Israel dan Palestina untuk mengakhiri konflik tujuh pekan di Gaza yang mulai berlaku pada hari Selasa dirayakan rakyat  Palestina yang turun ke jalan-jalan kota.
Para pejabat Palestina dan Mesir mengatakan kesepakatan  menghentikan permusuhan, pembukaan segera penyeberangan yang diblokade di Gaza dengan Israel dan Mesir dan pelebaran zona perikanan di wilayah itu di Mediterania.
Rakyat Palestina berkumpul di jalan-jalan untuk merayakan setelah kesepakatan telah dicapai antara Hamas dan Israel selama akhir  tujuh minggu pertempuran di Jalur Gaza pada tanggal 26 Agustus 2014 di Rafah.
Baik Israel dan Mesir melihat Hamas sebagai ancaman keamanan dan mencari jaminan bahwa aliran senjata tidak akan memasuki wilayah yang dihuni oleh 1,8 juta orang.
Di bawah perjanjian tahap kedua dari gencatan senjata yang akan dimulai 1 bulan kemudian, Israel dan Palestina akan membahas pembangunan pelabuhan laut Gaza dan pelepasan tahanan Hamas oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki, kata para pejabat.
Setelah gencatan senjata dimulai,  lalu lintas memenuhi jalan-jalan Gaza. Klakson mobil berbunyi dan  nyanyian memuji Allah terdengar dari pengeras suara masjid.
“Hari ini kita mendeklarasikan kemenangan perlawanan, hari ini kita mendeklarasikan kemenangan Gaza,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah menerima usulan Mesir untuk “gencatan senjata terbuka” dan akan menghadiri pembicaraan Kairo untuk  masa depan Gaza , hanya jika  “total mengakhiri serangan teror” dari wilayah tersebut ke Israel.
Konflik tersebut telah mengambil korban besar di Jalur Gaza. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan 2.139 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk lebih dari 490 anak-anak, telah gugur  sejak 8 Juli.
Enam puluh empat tentara Israel dan lima warga sipil di Israel telah tewas.
“Kami memiliki perasaan campur aduk. Kami sakit untuk kerugian tapi kami juga bangga kami sanggup berjuang untuk perang ini sendirian dan kami tidak kalah ,” kata guru Gaza Ahmed Awf, 55, sambil memegang nyaanak dua tahun dalam pelukannya dan bergabung dalam perayaan .
Meskipun pemboman Israel dari laut dan udara dan serangan  invasi darat, Hamas mampu menjaga salvo roket lintas-perbatasan yang mencapai jantung Israel, ibukota komersial Tel Aviv.
Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia mengatakan 540.000 orang telah mengungsi dari wilayah itu. Israel mengatakan Hamas memikul tanggung jawab untuk korban sipil karena beroperasi di kalangan area non-kombatan. Israel mengatakan, kelompok itu menggunakan sekolah dan masjid untuk menyimpan senjata dan sebagai peluncuran situs untuk roket. (Arby/Dz)





No comments:

Post a Comment