PENGAJIAN DHUHA
MASJID BAITUSSALAM
Krisis Global
Ustadz Sukeri
Abdillah
Jum’at,
24 Muharram 1437H – 6 November 2015
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Muslimin
dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Krisis Global yang sesungguhnya terjadi
dimulai pada saat peristiwa penghancuran sistim Khilafah Islamiyah di Turki Utsmani tanggal
3 Maret 1924 Masehi oleh Kemal Atatturk. Sejak
itu lafadz Adzan di Turki diganti dengan bahasa Turki, di sekolah-sekolah dilarang mengajarkan
bahasa Arab, Jilbab ditanggalkan,
Syari’at Islam yang berlaku di negeri itu diganti dengan Hukum Eropa.
Hal itu terjadi satu tahun setelah Kemal
Atatturk melakukan kudeta atas Khalifah Islam Sultan Hamid II tangal 29 Oktober
1923 Masehi. Sejak itu cahaya Islam
meredup. Dunia memasuki lorong kegelapan.
Masa Malikun Jabariyan (Raja yang
Bengis). Mereka mengusung paham demokrasi,
tetapi isinya kapitalisme (Barat) dan komunisme (untuk di Negara-negara Timur).
Sehingga di era demokratisasi ini siapa
yang muncul sebagai pemimpin Negara di negaranya sendiri sekalipun, ketika
mereka menggunakan sistim demokrasi yang notabene
adalah sekuluer, dengan meninggalkan Syari’at Islam, maka
pemimpin negara itu tidak akan pernah mampu mengendalikana kenaikan
harga-harga, yang akibatnya tertanam di benak orang bahwa sistim itu identik dengan krisis
ekonomi. Padahal kalau ditilik dari
essensi sesungguhnya, dengan persitiwa kudeta oleh Kemal Attaturk menggulingkan
Sultan Hamid II, mengganti Sisitm Syari’at Islam dengan sistim sekuler, yang
terjadi adalah Krisis Multi Dimensional.
Dunia dalam kegelapan.
Disebut masa kegelapan karena pengusung demokratisasi mengerahkan seluruh
kekuatan ekonomi dan militernya untuk mem-back-up
sistim itu dengan kecurigaan yang tinggi terhadap kaum muslimin, justru mereka
mengarahkan moncong senjata peperangan
kepada Islam dan dunia Islam. Akibatnya
mereka kekurangan harta sendiri.
Hari ini ekonomi Amerika Serikat sudah
mulai rapuh. Cina komunis mulai
rontok pelan-pelan, setelah Rusia.
Kalau boleh dikatakan, yang masih agak bertahan ekonominya hanya Iran
dengan idiologi Syi’ah-nya, dan itu yang sekarang sedang menyerbu ke
Indonesia. Mengingat Iran ke Indonesia jaraknya terlalu jauh, maka idiologi Majusi dengan cover Syi’ah yang mengaku Islam itu bekerja-sama dengan Cina yang komunis, tidak
ada cara lain, untuk menyerbu ke Indonesia.
Namun demikian untuk Indonesia, mereka
masih agak berhati-hati, karena di Indonesia sebagian besar asset adalah milik
Amerika Serikat. Maka kita masih
optimis, Indonesiaa belum akan hancur sebelum tahun 2025 Masehi.
Sampai kemudian nanti terjadi kebangkitan Islam secara massif di
seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Jika Tiongkok memaksakan untuk masuk ke
Indonesia dengan mengerahkan militernya walaupun sudah mendatangkan Tentara
Kmer Merah-nya, dengan bukti saat ini di daerah Pluit (Jakarta Barat) banyak
bercokol Cina-Cina yang tidak bisa bicara bahasa Indonesia, berarti itu Cina
akan menggali kuburnya sendiri di Indonesia,
karena mereka akan berhadapan dengan orang pribumi Indonesia dan orang
Islam, juga berhadapan dengan kekuatan
Amerika Serikat.
Itulah yang disebut dengan Krisis.
Maka Indonesia saat ini juga masih dalam keadaan krisis. Itulah era Malikun Jabariyan (Raja yang bengis), di mana para pengusung
Syari’at Islam akan dikejar-kejar, akan dituduh sebagai teroris, ekstrimis, fundamentaalis. Siapa yang berseberangan dengan system
Kapitalis dan Komunisme, maka akan dianggap sebagai musuh bersama.
Tetapi keadaan demikian tidak akan
dibiarkan oleh Allah subhanahu wata’alaterus-menerus
terjadi. Karena Allah subhanahu wata’ala telah menjanjikan
dalam AlQur’an Surat An Nuur ayat 55 :
وَعَدَ
ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ
لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ ڪَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ
وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَہُمُ ٱلَّذِى ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّہُم
مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنً۬اۚ يَعۡبُدُونَنِى لَا يُشۡرِكُونَ بِى شَيۡـًٔ۬اۚ
وَمَن ڪَفَرَ بَعۡدَ ذَٲلِكَ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ (٥٥)
Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik.
Atas dasar ayat tersebut yang merupakan
janji Allah subhanahu wata’ala,
berarti kalau kita lihat mundur sebelum terjadinya kudeta di Turki olah Kemal
Attaturk, maka sebetulnya sejak tahun
800 Masehi, sudah lebih dari 700 tahun dunia ini dibawah asuhan Cahaya Islam. Tahun 630 Masehi terjadi Fat-hu Makkah (Kembalinya
Mekkah ke dalam pangkuan Islam), bertepatan dengan 10 Romadhon tahun ke-8
Hijriyah.
Sejak Fat-hu
Makkah, semua orang di jazirah
Arab dalam waktu 2 tahun masuk Islam,
menjadi orang Islam. Maka sejak tahun
800 Masehi seluruh dunia menjalankan Syari’at Islam. Tidak terkecuali di Indonesia. Jejak sejarah
di Indonesia kesultanan Islam berdiri sekitar tahun 800 – 900 Masehi, bisa
dilihat di kesultanan Aceh, Sriwijaya, Banten, Jakarta, Cirebon, Pemalang,
Pekalongan, Kudus, sampai di Jawa Timur, bahkan sampai di Maluku (Jaziratul Muluk), dan Pulau Nuwar (Papua).
Ke-utara ada kesultanan Ternate-Tidore,
selanjutnya di sebelah utara lagi (Philipana) yaitu Kesultanan Moro. Semua itu
adalah negeri-negeri kesultanan Islam.
Termasuk Brunei Darussalam yang menggunakan Syari’at Islam.
Maka muncul istilah Gemah ripah loh jinawi
(Negara subur-makmur), muncul pada masa pemerintahan Khalifah Islam, selama
1000 tahun di seluruh dunia. Setelah itu
tidak ada lagi sampai saat ini.
Tetapi Allah subhanahu wata’ala berjanji sebagaimana tercantum dalam AlQur’an Surat An Nuur ayat 55
sebagaimana tersebut di atas.
Dalam ayat tersebut : Dan sungguh Dia (Allah) akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka (Islam) dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentausa.
Pertanyaannya : Saat ini Islam sedang
obok-obok, umat Islam sedang dalam keadaan takut ataukah dalam keadaan tenang ?
Bagi orang yang tidak merasakan, maka ia merasa tenang-tenang saja. Apalagi pendukung “system Dajjal”, meskipun
mengaku dirinya Islam. Kelompok ini
disebut sebagai Sepilis (Sekuler,
pluralisme dan liberalisme). Mereka mengaku Islam tetapi mereka dalam barisan Sepilis
itu dan mereka merasa aman-aman saja.
Padahal pada akhirnya mereka akan dicampakkan oleh kelompoknya.
Banyak putera-puteri Islam yang saat ini
termakan oleh propaganda orang-orang sekuler, yang notabene sebenarnya mereka
adalah kelompok pengusung idiologi Kemal Atatturk sebagaimana disebutkan di
atas, tetapi mereka tidak menyadarinya. Sementara mereka yang Istiqomah,(teguh
Imannya) konsisten dengan ke-Islamannya,
dikejar-kejar.
Tahun 2014 kita dikejutkan dengan berita
penggeledahan sebuah TPA (Taman
Pendidikan AlQur’an) di Malang- Jawa Timur,
popor senapan ditempelkan di kening sang Ustadz, para santriwan dan
santriwati berteriak-teriak histeris, ketakutan. Ketika para pasukan Densus disuruh istighfar,
justru mereka mencaci-maki para ustadz. Di Riau (Sumatera) demikian pula,
sebuah Muhsholla digeledah, aparat masuk Musholla tanpa melepas sepatu.
Demikian itu berbagai macam terror yang sengaja diarahkan kepada kaum muslimin,
sehingga orang-orang pengusung nilai-nilai Syari’at Islam merasa ketakutan. Apalagi orang-orang awam
lebih ketakutan.
Tetapi firman Allah subhanahu wata’ala(sebagaimana ayat tersebut di atas) : Dan sungguh akan Kami teguhkan agama yang
Kami ridhoi, (yakni agama Islam) dan Dia(Allah) akan merubah keadaan mereka
yang dalam keadaan ketakutan menjadi aman sentausa.
Sementarapada saat ini menjadi trend (model) sebagaimana terjadi di
Fakultas Psikologi UI yaitu yaitu Idiologi
Agnostik (Percaya kepada Allah tetapi tidak mau ibadah).
Mereka mengatakan : Cukup percaya kepada
Allah, tidak perlu melaksanakan agama, bahkan tidak percaya kepada agama.
Beriringan
dengan itu, meskipun Islam diobok-obok, sehingga terjadi krisis
global di seluruh dunia, akibat
perbuatan mereka sendiri. Amerika Serikat sendiri saat ini
ekonominya rapuh akibat mendanai
perang-perang besar-besaran di negeri-negeri Islam.
Komunis jelas sudah bangkrut (ambruk),
Cina ekonominya guncang, dalam saat yang sama terjadi perubahan cepat
(boleh dikatakan radikal) seiring terjadinya krisis, sebenarnya terjadi
kebangkitan-kebangkitan. Yaitu terjadi pada
dunia bisnis, industri pendidikan, industri telekomunikasi, industri idiologi.
(Sengaja dengan istilah “industri”,untuk memahami bahwa ada
campur tangan produk asing). Yaitu :
1.Pada
industri bisnis:
Ada pergerakan perubahan dari transaksi manual kepada dunia On-line.
Kalau dulu orang belanja harus datang ke toko atau warung, sekarang
cukup dengan “Klik”. Belanjaan datang sendiri ke rumah.
Ditengah merosotnya rupiah terhadap US
dollar, yang berakibat kelesuan ekonomi, kita dikejutkan adanya Gojek
(ojek On-line) dan Taksi
On-line.Orang tidak harus datang ke pangkalan ojek, atau berdebat dengan
operator, kenapa taksinya tidak datang-datang, dsb. Cukup “Klik”.
2.Pada
Industri Pendidikan
:
Dunia Perguruan Tinggi sedang berlomba
mencari solusi bagaimana caranya agar mahasiswa tidak usah menggendong
buku-buku ke kampus, tetapi cukup dengan “Klik”. Sebab materi perkuliahan sudah
di Upload di internet. Tidak ada lagi
mahasiswa “berbuat dosa” dengan menitip absen.
Bisa jadi di masa depan mahasiswa tidak
mau duduk bertatap-muka berlama-lama dengan dosen, cukup mereka dengan
meng-akses internet mendapatkan materi-materi teori. Tetapi mereka lebih mengejar tatap-muka untuk
praktek dan meningkatkan skill alias bimbingan-bimbingan atau
pendampingan-pendampingan. Selebihnya mereka lebih banyak mengikuti
kursus-kursus privat-privat skill itu sendiri, yang mendukung ketrampilan
mereka.
Hal ini seiring dengan tuntutan industri
dunia kerja di mana perusahaan tidak lagi menanyakan kepada pelamar kerja,
lulusan baru dengan pertanyaan “apa gelarmu”, melainkan dengan pertanyaan “Apa
keahlianmu” . Seiring pula dengan
realitas yang terjadi saat ini, banyak
pemilik perusahaan termasuk para Manager yang mengeluhkan tentang atitute para sarjana lulusan baru.
Para lulusan baru banyak sibuk dengan Gadget,
tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya termasuk dengan boss-nya.
Misal: Bertemu dengan boss-nya di lift,
boss-nya mengucap “selamat pagi”, anakbuah yang lulusan baru, menjawab “Pagi”, sambil tetap asyik memainkan Gadget-nya. Ketika diajak rapat, boss-nya berbicara
serius, anak buah yang lulusan baru, ikut rapat, diam-tenang tetapi sambil
memainkan Gadgetnya.
Maka sekarang para manager ketika menerima
pelamar, akan bertanya “apa keahlianmu” bukan “apa gelarmu”.
3.
Pada Industri Telekomunikasi :
Diprediksi tahun 2025 ketika orang
berkomunikasi dengan lawan bicaranya yang berbeda bahasanya, sudah langsung
diterjemah dengan bahasa-ibu si penerima.
Maka nantinya orang desa (pelosok) Indonesia yang memiliki HP akan bisa berdialog dengan orang Barat
(Amerika) yang berbahasa Inggris. Google-Translate sudah melakukan hal
itu meskipun masih dalam tataran tulisan, antara English dengan Indonesia.
4. Pada
Industri Idiologi,
Ternyata manusia ada yang memproduksi idiologi, dan idiologi
itu laku dijual. Idiologi kapitalis dan sekularisme ternyata laku. Setiap turun uang (dana) maka gerakan Sepilis
di Indonesia selalu berbicara. Biasanya turun dana minimal satu milyar dollar, tetapi bila dana tidak turun, seperti sekarang,
mereka (Sepilis) diam, tiarap.
Demikianlah, ternyata idiologi-idiologi bisa diproduksi.
Maka dengan adanya Industri Idiologi akan
lahir tatanan dunia baru dengan konsep kenegaraan yang berbeda dengan konsep
yang sekarang. Konon konsep itu
merupakan presentasi Badan Pertahanan Amerika Serikat di hadapan Presiden
Barrack Obama. Mereka (Badan Pertahanan Amerika
Serikat) menyebut Negara-negara yang menggunakan tatanan dunia baru itu adalah
konsep Khilafah Islamiyah yang akan
membentang dari timur Cina sampai sebelah barat Samodera Atlantik.
Berita tersebut masih harus dicari
resminya, tetapi yang jelas sudah bisa diendus akan munculnya Negara-negara
yang melaksanakan konsep Syari’ah Khilafah Islamiyah. Namun demikian pihak inteljen Amerika
Serikat maupun Rusia belum bisa memastikan
Negara manakah yang akan dijadikan sentral konsep Khilafah Islamiyah
itu. Belum terdeteksi, masih merupakan rahasia Allah subhanahu wata’ala.
Tegaknya idiologi Islam, konsep Islam akan diakomodir oleh banyak Negara di
dunia pada akhir tahun 2025 Masehi. Disamping
laporan mereka sebagaimana tersebut diatas, mereka melakukan survey mati-matian
dengan biaya tidak sedikit.
Kita sebagai umat Islam tidak perlu
mengadakan survey mati-matian, melainkan tinggal mengkaji dari AlQur’an.
Tinggal mau mengkaji atau tidak. Karena
kita umat Islam mendapatkan informasi gratis.
Era ini disebut-sebut sebagai kemunculan Era Mujadid (Pembaharu Islam) jika
ditilik dari kehancuran Khilafah Islamiyah 3 Maret 1924 Masehi. Maka sampai tahun 2025 Masehi berarti 100 tahun. Bila dihitung dari sekarang (2015) maka
tinggal 10 tahun lagi. Mudah-mudahan
kita masih hidup, mengalami era tersebut, dimana akan terjadi Perang Armagedon, maka bila ingin
mendapatkan hadiah Syahadah (Mati Syahid), masih ada peluang bagi kita.
Demikian tersebut merupakan
keniscayaan. Karena khabar-nubuwah-nya sudah
sangat jelas. Dalam Hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah akan membangkitkan di
tengah umat ini di setiap awal seratus
tahun seseorang akan memperbaharui agamanya”.
Maka para Mujadid (pembaharu Islam) akan bermunculan dan Era sekarang ini
merupakan Era persiapannya. Di tengah krisis global tekanan yang dahsyat
kepada seluruh dunia, terutama kepada
kaum muslimin, karena para pengusung demokratisasi tidak
menghendaki konsep Islam kembali muncul, mereka mengerahkan seluruh kekuatan
ekonomi dan militer, yang dampaknya menguras cadangan devisa mereka sendiri. Seluruh
dunia goncang, tetapi ternyata Idiologi
Islam tetap akan tegak dan akan muncul ke permukaan.
Ke depan, menurut prediksi bisa jadi Lini
Formal akan diisi oleh para Hafidzul Qur’an (Penghafal
AlQur’an), sebab ditengah-tengah tekanan
global yang dahsyat kepada kaum muslimin, upaya menakut-nakuti mereka agar
menanggalkan agamanya, ternyata Allah subhanahau
wata’ala taqdirkan Tunas-tunas
Islam,putra-putri Islam, usia sekitar 3 – 11 hatinya condong untuk menghafal
AlQur’an.
Dan hafalan model mereka hari ini tidak
tanggung-tanggung, bukan sekedar
setengah, tiga per-empat atau satu Juz ‘Amma saja, melainkan hafalan mereka
adalah 30 Juz AlQur’an. Bukti-bukti sudah terlihat, seperti :
1. Hamzah Al Habashi, 14 tahun dari Amerika Serikat
hafal 30 Juz AlQur’an, gayanya seperti anak sekarang, rambutnya dicukur model
anak sekarang, dengan pakaian trendy,
maju ke depan Panitia Hufadz AlQur’an di Arab Saudi, melantunkan ayat-ayat suci
AlQur’an.
2. Musa, usia 5 tahun berasal dari Indonesia, sudah
hafal 30 Juz AlQur’an.
3. Muhammad Gozy Basayef, usia 8 tahun dari
Makassar, sudah hafal 30 Juz AlQur’an.
4. Ruqayatu Fatahu Umar, gadis kecilusia 3
tahun dari Nigeria (Afrika) sudah hafal 30 Juz AlQur’an.
5. Tabarok Labudi, usia 4 tahun - 6 bulan dari Saudi
Arabia, bersama dua saudara kembarnya (kembar tiga), ketiganya hafal 30 Juz AlQur’an.
6. Farih
Abdurrahman,
usia 3 tahun dari Aljazair, sudah hafal 30 Juz AlQur’an.
Putra-putri tersebut yang diberitakan oleh
Media, tetapi masih banyak lagi yang tidak diberikatakan. Sementara itu di
Indonesia banyak bermunculan Lembaga Tahfidzul Qur’an(Penghafal
AlQur’an) seperti jamur di musim hujan.
Tanda-tanda eksistensi dan kebangkitan
Islam tersebut juga muncul dari Eropa, misalnya :
1.Presiden
Ramzan Karadikov
dari Negara Chehnya (bekas gabungan
Uni Sovyet), beliau seorang penggemar Sholawat,
meng-instruksikan kepada seluruh aparatur negaranya untuk Wajib hadir dalam Sholat ‘Isa dan Subuh berjamaah di
Masjid. Dan ternyata Negara Chehnya yang sudah porak-poranda selama di jajah
Uni Sovyet, sekarang Chehnya menjadi Negara yang sejahtera, tenteram, Negara
yang indah dan makmur.
Di
Chehnya
ada sebuah masjid yang fenomenal, peninggalan ayah beliau Ahmad Karadikov, daya tampung jamaahnya hanya sekitar 30.000 orang
saja, tetapi ketika Sholat Idul Fitri
yang lalu (th.2014) masjid tersebut didatangi 60.000 kaum muslimin,
sehingga jamaah tumpah-ruah ke jalan-jalan, dan keberadaan mereka mengundang
ucapan kagum pendeta-pendeta Nasrani di Rusia. Mereka mengucapkan kepada
jamaatnya, seraya mengarahkan telunjuknya kepada kaum Muslimin : “Itulah umat
yang di masa depan akan memimpin Rusia”.
Kemudian diceritakanlah oleh pendeta itu
tentang akhlak umat Islam,
pendeta-pendeta itu menyebutkan ketika sopir-sopir Nasrani menghampiri
penumpang, begitu pintu taksi dibuka langsung penumpang harus kena charge (uang muka sewa).
Tidak demikian dengan sopir taksi
muslim. Ketika taksi menghampiri seorang
nenek, kemudian pintu taksi dibukakan oleh si sopir, kemudian nenek dipersilakan duduk dan ditanya
kemana tujuannya. Sampai di tempat tujuan si nenek kebingungan untuk membayar
taksi, karena argo-nya tidak menyala.
Maka kata si sopir muslim : “Turunlah,
nek”. Padahal si nenek hendak melakukan kebaktian di gereja. Tanya si nenek :
“Berapa aku harus membayar?”. Si sopir menjawab : “Tidak usah membayar, nek,
bukankah nenek akan beribadah kepada Tuhan ? Itu gratis pelayanan dari
saya. Anggap saja aku anak nenek, dan anak
anda sedang berbakti kepada anda”. Demikian cerita pendeta dari Rusia.
Lain lagi dengan cerita Presiden Erdogan dari Turki.
Alhamdulillah partai AKP (partai Erdogan) memenangkan kembali ketika Pemilu
November 2015. Negara yang terletak di dua dunia benua yang semula kondisinya
“:mengambang” (Barat tidak mengakui dan Asia juga tidak mau menerima), kulit
orang Turki putih tetapi mereka adalah orang Asia. Tetapi kemudian dengan idzin Allah subhanahu wata’ala Erdogan muncul dengan menawarkan system
pemerintahan Islam.
Ketika masih di bawah bendera sekulerisme tahun 2004 harga semangkuk
makanan di Turki (bila dirupiahkan) mencapai Rp1 juta (Satujuta rupiah), tetapi
setelah Presiden Erdogan berkuasa,
Turki tertata dengan baik, ekonominya tumbuh pesat, bahkan Majalah Times
menulisPresiden Erdogan adalah
Presiden pertama di dunia yang berhasil
melakukan percepatan pertumbuhan ekonominya setelah porak-poranda. Harga makanan semangkuk hanya sekitar Rp 15
ribu rupiah saja.
Negara
Turki saat
ini sedang membuka program bea-siswa bagi seluruh putra-putri negeri dengan
biaya belajar sangat murah. Program
bea-belajar cukup dengan Rp2 juta per-semester bagi mahasiswa. Selebihnya
makan, minum penginapan gratis di asrama. Itulah sebuah negeri ditengah-tengah
sekulerisme dunia yang dahsyat, ketika mereka menegakkan nilai-nilai Islam,
maka negerinya aman dan makmur sentausa.
UEA
(Uni Emirat Arab)
di Asia, ada Raja Salman,
ditengah-tengah makar yang dahsyat dari musuh-musuh Islam untuk memberangus eksistensi
Islam dan kaum muslimin, ternyata ada makar-besar dari Allah subhanahu wata’ala.
Wamakaru wamakarullah,wallahu khoirul
makirin- Mereka
membuat tipudaya, Allah juga membuat tipudaya, dan Allah adalah sebaik-baik
pembuat tipudaya.
Ketika UEA sebelumnya (sebelum Raja
Salman) tidak pro kepada gerakan Islam seluruh dunia, justru Raja Salman dimunculkan untuk
mengganti Raja sebelumnya, karena raja sebelumnya wafat, dan Raja Salman
muncul mendukung aktivis-aktivis Islam
di seluruh dunia bahkan jika ada aktivis Islam di suatu Negara dilecehkan oleh
sistim kapiltalis dan komunis, Raja
Salman tetap melihat konsisten umatnya (rakyat Negara itu) tidak terkecuali
Indonesia.
Indonesia tetap diberi quota haji yang
baik, bukan karena presidennya,
melainkan karena rakyat Indonesia yang konsisten dengan nilai-nilai
Islam. Demikianlah semakin membuat para
aktivis Islam hari ini optimis bahwa Islam tidak pernah bisa dihancurkan betapapun makar mereka besar-besaran.
Brunai
Darussalam
Ketika Raja Hasan Bolkiah mendeklarasikan Syari’at Islam diberlakukan di
seluruh negeri Brunei Darussalam,
pihak Barat (Amerika Serikat) mem-buly Raja Hasan Bolkiah dengan
kalimat : “Anda menyalahi ke-umuman hukum dunia”. Atau dengan bahasa pasar : “Anda sok suci,
melaksanakan Syari’at Islam, padahal negaramu penuh kebrobrokan”.
Maka jawab Hasan Bolkiah : “Hai Barat,
kenapa kalian risau dengan kami, tidakkah kalian risau dengan kebrobrokan di
negeri kalian ? Masa depan generasi yang
semakin menipis, narkoba, HIV dan
berbagai macam kebrobrokan lain terjadi di negeri anda, kalkulasi angkanya jauh lebih parah dibanding
negeri kami. Oleh karena itu, wahai
Barat, silakan kalian tata kebrobrokan itu dengan system kalian. Dan kebrobrokan negeri kami akan kami tata
dengan Syari’at Islam, seluruh
jajaran aparatur Negara kami setuju, dan rakyat kami damai sengan system itu” .
Maka terbukti Brunei Darussalam dengan idzin Allah subhanahu wata’ala, sampai hari ini merupakan negeri yang makmur,
damai dan tenteram.
Bagi kita langkah untuk meningkatkan Iman
dan Taqwa di Era Krisis Global adalah :
1.Islahul Aqidah bil ‘Ibadah.
Aqidah adalah ibarat
pohon dan Ibadah adalah air. Tanpa
air, pohon akan layu. Demikian pula Aqidah, tanpa ibadah maka Aqidah akan
rusak. Misal: Terdengar kumandang Adzan,
seorang yang ber-Aqidah baik, ia akan menyambut Adzan itu dengan melakukan
sholat, berjamaah di masjid. Yang
demikian itu akan memperkuat Aqidah.
Lihat Surat
Ibrahim ayat 24 – 27 :
أَلَمۡ
تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلاً۬ كَلِمَةً۬ طَيِّبَةً۬ كَشَجَرَةٍ۬ طَيِّبَةٍ
أَصۡلُهَا ثَابِتٌ۬ وَفَرۡعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ (٢٤) تُؤۡتِىٓأُڪُلَهَاكُلَّحِينِۭبِإِذۡنِرَبِّهَاۗوَيَضۡرِبُٱللَّهُٱلۡأَمۡثَالَلِلنَّاسِلَعَلَّهُمۡيَتَذَڪَّرُونَ
(٢٥) وَمَثَلُكَلِمَةٍخَبِيثَةٍ۬كَشَجَرَةٍخَبِيثَةٍ ٱجۡتُثَّتۡ مِن فَوۡقِ
ٱلۡأَرۡضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٍ۬ (٢٦) يُثَبِّتُٱللَّهُٱلَّذِينَءَامَنُواْبِٱلۡقَوۡلِٱلثَّابِتِفِىٱلۡحَيَوٰةِٱلدُّنۡيَاوَفِىٱلۡأَخِرَةِۖوَيُضِلُّٱللَّهُٱلظَّـٰلِمِينَۚوَيَفۡعَلُٱللَّهُمَايَشَآءُ
(٢٧)
24.
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang
baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit,
25.
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah
membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
26.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut
dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
27.
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang
zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.
Maka yang benar, sholat bagi laki-laki adalah berjamaah di masjid, tidak sholat
sendiri di rumah atau ruangan kantor
masing-masing. Sholat berjamaah adalah untuk
menegakkan (mengkokohkan) Aqidah.
Kita harus tahu dan sadar, menurut keyakinan orang Yahudi bahwa berjamaahnya kaum muslimin di masjid untuk menegakkan
sholat adalah pembanding (paralel) dengan eksistensi Yahudi di permukaan bumi. Itulah keyakinan mereka.
Yahudi
yakin
bahwa : Bila umat Islam bisa sholat Subuh berjamaah di masjid sepenuh orang
sholat Jum’at, maka itu pertanda umat Yahudi diambang kehancuran.
Sekarang ini yang terjadi di Turki orang-orang sholat berjamaah selalu
di (semua) masjid di setiap waktu sholat.
Termasuk sholat Subuhnya, sudah hampir seperti sholat Jum’at. Tidak
terkecuali para anggota militernya, semua sholat berjamaah bahkan sampai luber
di jalanan dan di lapangan. Ini yang
membuat gentar mereka orang Yahudi. Maka di media massa tidak henti-hentinya pihak
Barat (Amerika Serikat) menjelek-jelekkkan Presiden Erdogan (Turki). Termasuk menyebar-luaskan paham Agnostik
(Percaya Allah tetapi tidak mau ibadah, tidak peduli dengan Islam)
ketika ada orang menyuarakan kebenaran,
biasanya mereka (Agnostik) ini yang
pertama-tama menunjukkan paling anti. Mereka inilah yang disetir oleh
Missionaris.
Kata mereka (Missionaris) data dari
Kristenisasi ter-update tahun 2015 : “Setelah
Jokowi menjadi Presiden Indonesia dan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, maka
tugas kita adalah tinggal “menyetir” orang biasa”.
Orang-orang biasa inilah yang akan menjadi
“barisan terdepan” untuk menyerang kita
umat Islam yang konsisten dengan nilai-nilai Islam. Maka ada nama “Muhammad Ibrahim”
menyerang (mem-buly) seorang Ustad yang
mengharamkan ucapan selamat Natal bagi orang Islam.
2. Islahul Qolbiyah bil Akhlaqul Karimah.
Adalah penting kita menjaga kesucian
Hati karena ini merupakan modal kita
untuk menghadap Allah subahanahu wata’ala
sebagaimana do’a Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
: “Wala
tuhzini yauma yub’atsun” – Jangan
Engkau hinakan aku ketika Hari Berbangkit. Yauma
laya’fa’u malu wala banun – Hari di mana harta dan anak laki-laki tidak
berguna. Illa man atallaha bi qolbin
salim – Kecuali orang yang menhadap Engkau, ya Allah dengan hati yang
bersih (selamat).
Hati yang bersih akan dipengaruhi oleh
perilaku kita. Maka dalam Hadits
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, menjawab pertanyaan sahabat : “Kebanyakan
hal yang mengantar manusia ke dalam surga adalah taqwanya kepada Allah dan
akhlaknya yang baik”.
3. Ishlahul Jamaah bil Ukhuwah.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam Surat Ali Imran ayat 103:
وَٱعۡتَصِمُواْ
بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعً۬ا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ
عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءً۬ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم
بِنِعۡمَتِهِۦۤ إِخۡوَٲنً۬ا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ۬ مِّنَ ٱلنَّارِ
فَأَنقَذَكُم مِّنۡہَاۗ كَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَـٰتِهِۦ
لَعَلَّكُمۡ تَہۡتَدُونَ (١٠٣)
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai beraidan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu [masa Jahiliyah] bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
(103)
Maka anda jangan terkecoh dengan nama
embel-embel Ormas Islam apapun. Bahwa
untuk memperjuangkan Islam kita harus berjamaah dengan Ormas-Ormas itu,
silakan, tetapi itu bukan agama. Agama
kita tetap Islam. Selama Ormas itu
menjunjung tinggi nilai-nilai Islam,
maka itu adalah bagian dari kita.
Perbedaan sedikit yang secara fikroh,
itu adalah kekayaan Islam. Tetap hati harus tetap satu.
Saat ini kita sedang digencarkan : Kelompok
Islam Nusantara. Target terselubung
sesungguhnya adalah : Memborder fikroh
(otak) putra-putri Islam agar ketika munculnya Al Mahdi nanti, mereka tidak berangkat untuk berbai’at.
Karena Al Mahdi tidak akan muncul di Indonesia.
Dipastikan berdasarkan Khabar An
Nubuwah, Al Mahdi akan muncul di
depan Makkah Al Mukarromah di depan Multazam.
Dan Makkah Al Mukarromah adalah wilayah
Arab yang oleh Islam Nusantara sedang di justifikasi(dicap)bahwa Arab adalah
sumber konflik, sumber terorisme.
Sedangkan Islam Nusantara adalah Rahmatan lil ‘alamin penuh
kedamaian. Maka logika sederhananya : Ketika putra-putri Islam mendengar
munculnya Al Mahdi dan hendak
berbai’at, kelompok Islam Nusantara akan mengatakan : Tunggu dulu, itu kan Islam Timur Tengah, ingat pemicu kekerasan dan
terosirsme. Kita ini Islam Nusantara
yang Rahmatan lil ‘alamin, damai, sejuk, tenang. Demikian slogan mereka.
Maka pesan kami : Sampaikan kepada
putra-putri anda, jangan terjebak dengan Jargon
Islam Nusantara meskipun mereka mengatakan : Rahmatan lil ‘alamin.
Karena keberadaan mereka menyalahi
(bertentangan) dengan Firman Allah subhanahu
wata’ala sebagaimana ayat tersebut di atas (Surat Ali Imran ayat 103).
Di negeri kita ini banyak ormas-ormas
Islam yang oleh sebagian tokohnya, karena kepentingan politik tertentu, dikatakan
seolah-olah ormas itu adalah agama. Kita
harus paham bahwa ormas adalah ormas dan Islam adalah Islam. Ormas harus tetap
di bawah Islam.
Selama sebuah ormas (seseorang) mempunyai
prinsip paling mendasar, bahwa :
-
Allah
adalah tujuanku,
-
Nabi
Muhammad saw adalah teladanku,
-
AlQur’an adalah sumber perundang-undanganku,
-
Jihad
adalah jalan hidupku,
-
Mati
di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi,
Maka rangkullah ia sebagai saudara kita,
jangan pernah membencinya, jangan menebar fitnah ditempelkan dipundaknya,
karena di Era finah seperti sekarang ini. Musuh-musuh Islam banyak membentuk
ormas Islam. Maka dari Kebangkitan
Islam kita harus semakin tajam dan cermat melihat situasi ke-beragama-an kita.
Sekian bahasan mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN
LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
___________
No comments:
Post a Comment