PENGAJIAN DHUHA MASJID
BAITUSSALAM
Berhemat Demi Anak-Cucu
H.Hendri Tanjung, Ph.D
Jum’at,
9 Jumadil Akhir 1437H – 18 Maret 2016
________________________________________________________________________
Assalamu’alaikum
wr.wb. ,
Muslimin
dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Dari perspektif kekinian tentang Global
Warming (Pemanasan Global), meskipun bukan issue
yang baru tetapi sudah ada sejak beberapa tahun lalu (sejak Th.2008) para
Ahli Bumi menyatakan adanya pemanasana global akibat gagalnya bumi memantulkan
kembali sinar infra merah yang datang dari matahari ke ruang angkasa karena
terperangkap atmosfir akibat Efek Rumah
Kaca.
Sinar Infra Merah yang dikirimkan dari
matahari ke bumi yang seharusnya dipantulkan kembali ke angkasa, akhir-akhir
ini tidak lagi bisa memantul ke angkasa terperangkap di muka bumi karena di
permukaan kulit bumi terlalu banyak CO2 (Carbon Dioksida), gas buang dari mobil/motor,
dari pabrik-pabrik dan sisa pembakaran lainnya, akibatnya udara di permukan
kulit bumi terasa panas.
Sesungguhnya Pemanasan Global merupakan
peristiwa alam, fenomena alam akibat banyaknya CO2 di udara. Persoalannya,
sudah seberapa banyak CO2 di udara ? Prediksi para ilmuwan dalam 50 tahun ke
depan suhu bumi akan meningkat 3 kali lebih panas. Sangat mengerikan. Kalau
tidak ada upaya-upaya penanganan secara serius,
akan seperti apa udara Jakarta ini ?.
Maka kita harus berbuat sesuatu dalam rangka
mengurangi CO2.
AlQur’an dalam Surat Al A’raaf ayat 31 sudah menyebutkan : Makanlah dan minumlah tetapi jangan berlebihan. Makna dari ayat
tersebut adalah kita harus
berhemat. Dalam Hadits shahih Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda
: “Sesung-guhnya Allah mewajibkan kepada kalian agar berlaku
ihsan dalam segala sesuatu”.
Maknanya, kita diharuskan untuk esfisien dalam berbuat sesuatu. Jangan
boros.
Peningkatan pemanasan global
mengakibatkan :
1.
Lapisan
di belahan permukaan bumi akan mencair. Menjadikan permukaan air laut naik.
Para ahli memprediksi bila Es di Greenland mencair akibatnya sebagian daerah
Florida akan tenggelam. Sebagian dari San Fransisco, Belanda , Beijing,
Shanghai, Calcuta (India) dan Manhattan (Amerika) akan tenggelam.
2.
Terciptanya
gelombang panas dan angin topan. Dari data yang bisa dikumpulkan, gelombang
panas di Eropa tahun 2003 mengakibatkan 15.000 orang meninggal di Perancis, 13.000 orang meninggal dunia di Portugal dan
20.000 orang meninggal di Italia. Tetapi hal ini jarang diberitakan di Mass
media. Di India, tahun 2003 panas udara
mencapai temperature 50’ Celsius. Dan
menyebabkan meninggal dunia 1400 orang.
Demikian pula angin topan :
Hurricane yang dahsyat di di Florida tahun 2004, Typhoon di
Jepang, Hurricane di Atlantik Selatan, sebelumnya belum pernah ada.
3.
Mengakibatkan
banjir-bandang yang sangat dahsyat.
Banjir-bandang dalam 10 tahun terakhir rata-rata 90 kali terjadi dalam
setahun. Misalnya, banjir bandang di Mumbay- India tanggal 26 Juni 2005, di
Swiss dan Austria tahun 2005. Selain
banjir juga kekeringan. Disaat hujan terjadi banjir-bandang, di saat kemarau
terjadi kekeringan. Kekeringan yang
paling dahsyat terjadi di Nigeria-Afrika, danau Chad yang termasuk danau
terbesar di dunia, tahun 2001 terjadi kekeringan, tidak ada tersisa air sama
sekali.
Bagaimana kita bereaksi terhadap itu
semua, akibat pemborosan, akibat CO2 di udara, karena kita tidak bisa
mengontrol (membatasi) kendaraan kita, terjadi Global Warming (Pemanasan
Golbal). Maka ketika terjadi bencana di Inggris
tanggal 12 November 1936, ketika itu PM Inggris Winston Churchill
mengatakan : “Kita harus menerima konskuensi dari apa yang sudah kita lakukan”.
Maka kita harus berbuat untuk menghadapi
pemanasan global, yaitu kita harus mengurangi kadar emisi di udara, dengan
melakukan Penghematan di segala
bidang.
Hemat
Listrik.
Dahulu bila kita menginap di hotel,
kamar yang kita tempati sepanjang hari lampu menyala, terang. Tetapi sekarang
bila kita keluar kamar hotel, lampu langsung mati secara otomatis. Untuk
penghematan listrik.
Hemat
BBM.
Demikian pula kita harus hemat dalam
pemakaian kendaraan. Untuk keperluan sehari-hari kalau bisa lebih baik kita
berjalan kaki atau naik sepeda. Kita perlu menghemat pemakaian bahan bakar minyak
(BBM). Pernahkah kita menghitung berapa
liter kita menggunakan BBM setiap bulan ?
Paling tidak, penghematan yang kita
lakukan bisa kita berikan kepada anak yatim atau fakir-miskin. Cara menghemat
pemakaian kendaran, misalnya, bila tidak terlalu mendesak kita bisa menggunakan
kendaraan umum, kereta api, bus umum, dst.
Bahkan kita coba menghemat dalam segala bidang dalam rangka menghemat
keluarnya emisi CO2 ke udara.
Hemat
Produk-produk Hutan.
Penggunaan kayu hutan harus dikontrol,
penebangan harus sesuai kondisi hutan, tebang pilih dan reboisasi, dst.
Penebangan hutan yang tidak terkontrol
akan menyebabkan penggundulan hutan, akibatnya banjir di mana-mana, dan terjadi
ke-keringan dan tidak ada lagi yang mengikat zat CO2 karena tidak adanya hutan.
Sekarang banyak orang di mana-mana
memperbanyak tanaman, untuk dalam rangka mengikat CO2 itu. Supaya CO2 tidak
memenuhi udara.
Hemat
pollusi dengan memperbaiki tehnologi.
Di sinilah pentingnya tehnologi yang
bisa menghemat pollusi. Misalnya kita meng-chek kendaraan kita (uji Emisi)
dalam rangka untuk menghindari polusi, terutama kendaraan umum.
Hemat
dalam Islam.
Dalam AlQur’an Surat Al A’raaf ayat 31 Allah subhanahu
wata’ala berfirman :
Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid Makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.
Ayat tersebut merupakan konsep Allah subhanahu wata’ala bagi manusia agar
manusia hidup dengan berhemat. Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam membagi (menjadikan) perut, sepertiga
bagian untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga bagian untuk
udara. Bahkan beliau lebih senang dalam
keadaan lapar. Beliau senang dan sering berpuasa. Insya Allah badan akan lebih sehat dibanding
dengan orang yang tidak pernah berpuasa.
Itulah nilai-nilai hemat diperintahkan
oleh Allah subhanahu wata’ala. Maka bagaimana kita melakukan penghematan
dalam hidup sehari-hari, yaitu hemat BBM, hemat listrik, hemat menggunakan
tehnologi-tehnologi hutan termasuk mengembangkan tehnologi yang bisa mengurangi
pollusi.
Dalam Hadits shahih yang diriwayatkan
oleh Imam Thabrani, dijelaskan perilaku ekonomis dalam kehidupan merupakan
separuh dari kehidupan. Maksudnya, bila
kita bisa mengatur pengeluaran kita, sebenarnya itu adalah setengah dari
kekayaan kita. Bagaimana cara mengurangi
pengeluaran, ialah dengan mengurangi hutang. Saat ini sudah menjadi rahasia
umum bahwa setiap orang mempunyai kartu krdit. Justru kartu kredit itu memacu
banyaknya pengeluaran.
Sementara menurut ajaran Islam mengatakan
bahwa penghasilan hari ini tidak semua harus dihabiskan, harus ada yang
disisakan atau dibuat shodakoh atau disimpan. Menurut ahli ekonomi Prof. Fredman mengeluarkan teori yang disebut : Permanent income hypothesis, bahwa
pengeluaran hari ini hendaknya memperhitungkan pendapat masa depan.
Tetapi teori tersebut bertentangan
dengan ajaran Islam, karena dalam teori tersebut kita memastikan sesuatu yang
belum terjadi. Harapan kita tahun depan naik gaji, bagaimana bila tahun depan
terjadi krisis ?.Jangan-jangan gaji kita bahkan berkurang. Kalau kita sudah mematok bahwa gaji kita
tahun depan lebih banyak dibanding hari ini, belum tentu. Bisa saja terjadi tahun depan terjadi krisis,
akhirnya gaji tahun depan tidak naik, tetap saja, sementara pengeluaran hari
ini sudah dinaikkan. Akibatnya kita akan meninggalkan hutang yang besar.
Sementara ekonomi Islam mengatakan :
Pendapatan hari ini jangan dihabiskan semua, sisihkan sebagian untuk disimpan
dan shodakoh. Sederhana dalam pengeluaran
merupakan setengah dari kekayaan (demikian disebutkan dalam Hadits riwayat
Imam Thabrani).
Kunci
kesejahteraan adalah penghematan. Pengeluaran adalah kunci penghematan.
Bila kita bisa melalukan penghematan maka kita punya saving (tabungan). Dan
kita tidak akan berhutang.
Contoh lagi : Hemat air. Baru saja keluar fatwa MUI tentang zakat air dan
sanitasi. Maksudnya boleh mengeluarkan
Dana Zakat untuk dipergunakan fasiltas air bagi daerah-daerah yang kekeringan. Dana Zakat sebagian dipergunakan untuk
membangun pompa air. Yang demikian sudah dipraktekkan di luar negeri, yaitu
Sudan, dan negeri lain.
MUI dan Baznas membuat program
penghematan penggunaan air di tempat wudhu di masjid-masjid. Antara kran dan
pipa air dipasang alat pengurang debit air. Ketika orang ber-Wudhu maka air
yang keluar cukup sederhana (secukupnya).
Sesuai dengan Hadits Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam : Ketika Wudhu
sesedikit-mungkin menggunakan air.
Bersama ini pula di launching buku berjudul : Limabelas
Tausiah Ekonomi Islam di mana di dalamnya tercantum tentang Mari Berhemat Demi Anak-Cucu, ada pada halaman
125.
Sekian bahasan, mudah-mudahan
bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN
LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alikum
warohmatullahi wabarokatuh.
_____________
No comments:
Post a Comment