Translate

Friday, April 1, 2016

Berhemat Demi Anak-Cucu, oleh : Ustadz H.Hendri Tanjung, Ph.D



 PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM
  
Berhemat Demi Anak-Cucu
H.Hendri Tanjung, Ph.D

 Jum’at,  9 Jumadil Akhir 1437H – 18 Maret 2016
 ________________________________________________________________________

 Assalamu’alaikum wr.wb. ,

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,

Dari perspektif kekinian tentang Global Warming (Pemanasan Global), meskipun bukan issue yang baru tetapi sudah ada sejak beberapa tahun lalu (sejak Th.2008) para Ahli Bumi menyatakan adanya pemanasana global akibat gagalnya bumi memantulkan kembali sinar infra merah yang datang dari matahari ke ruang angkasa karena terperangkap atmosfir akibat Efek Rumah Kaca.    

Sinar Infra Merah yang dikirimkan dari matahari ke bumi yang seharusnya dipantulkan kembali ke angkasa, akhir-akhir ini tidak lagi bisa memantul ke angkasa terperangkap di muka bumi karena di permukaan kulit bumi terlalu banyak CO2 (Carbon Dioksida), gas buang dari mobil/motor, dari pabrik-pabrik dan sisa pembakaran lainnya, akibatnya udara di permukan kulit bumi terasa panas.

Sesungguhnya Pemanasan Global merupakan peristiwa alam, fenomena alam akibat banyaknya CO2 di udara. Persoalannya, sudah seberapa banyak CO2 di udara ? Prediksi para ilmuwan dalam 50 tahun ke depan suhu bumi akan meningkat 3 kali lebih panas. Sangat mengerikan. Kalau tidak ada upaya-upaya penanganan secara serius,  akan seperti apa udara Jakarta ini ?.

Maka kita harus berbuat sesuatu dalam rangka mengurangi CO2.
AlQur’an dalam Surat Al A’raaf ayat 31 sudah menyebutkan : Makanlah dan minumlah tetapi jangan berlebihan. Makna dari ayat tersebut adalah  kita harus berhemat.  Dalam Hadits shahih Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesung-guhnya  Allah mewajibkan kepada kalian agar berlaku ihsan dalam segala sesuatu”.  Maknanya, kita diharuskan untuk esfisien dalam berbuat sesuatu. Jangan boros.

Peningkatan pemanasan global mengakibatkan :

1.     Lapisan di belahan permukaan bumi akan mencair. Menjadikan permukaan air laut naik. Para ahli memprediksi bila Es di Greenland mencair akibatnya sebagian daerah Florida akan tenggelam. Sebagian dari San Fransisco, Belanda , Beijing, Shanghai, Calcuta (India) dan Manhattan (Amerika) akan tenggelam.
2.     Terciptanya gelombang panas dan angin topan. Dari data yang bisa dikumpulkan, gelombang panas di Eropa tahun 2003 mengakibatkan 15.000 orang meninggal di Perancis,  13.000 orang meninggal dunia di Portugal dan 20.000 orang meninggal di Italia. Tetapi hal ini jarang diberitakan di Mass media.  Di India, tahun 2003 panas udara mencapai temperature 50’ Celsius. Dan  menyebabkan meninggal dunia 1400 orang.   Demikian pula angin topan :  Hurricane yang dahsyat di di Florida tahun 2004, Typhoon di Jepang, Hurricane di Atlantik Selatan, sebelumnya belum pernah ada.
3.     Mengakibatkan banjir-bandang yang sangat dahsyat.  Banjir-bandang dalam 10 tahun terakhir rata-rata 90 kali terjadi dalam setahun. Misalnya, banjir bandang di Mumbay- India tanggal 26 Juni 2005, di Swiss dan Austria tahun 2005.  Selain banjir juga kekeringan. Disaat hujan terjadi banjir-bandang, di saat kemarau terjadi kekeringan.  Kekeringan yang paling dahsyat terjadi di Nigeria-Afrika, danau Chad yang termasuk danau terbesar di dunia, tahun 2001 terjadi kekeringan, tidak ada tersisa air sama sekali.  

Bagaimana kita bereaksi terhadap itu semua, akibat pemborosan, akibat CO2 di udara, karena kita tidak bisa mengontrol (membatasi) kendaraan kita, terjadi Global Warming (Pemanasan Golbal). Maka ketika terjadi bencana di Inggris  tanggal 12 November 1936, ketika itu PM Inggris Winston Churchill mengatakan : “Kita harus menerima konskuensi dari apa yang sudah kita lakukan”.

Maka kita harus berbuat untuk menghadapi pemanasan global, yaitu kita harus mengurangi kadar emisi di udara, dengan melakukan Penghematan di segala bidang. 

Hemat Listrik.
Dahulu bila kita menginap di hotel, kamar yang kita tempati sepanjang hari lampu menyala, terang. Tetapi sekarang bila kita keluar kamar hotel, lampu langsung mati secara otomatis. Untuk penghematan listrik.

Hemat BBM.
Demikian pula kita harus hemat dalam pemakaian kendaraan. Untuk keperluan sehari-hari kalau bisa lebih baik kita berjalan kaki atau naik sepeda. Kita perlu menghemat pemakaian bahan bakar minyak (BBM).  Pernahkah kita menghitung berapa liter kita menggunakan BBM setiap bulan ?

Paling tidak, penghematan yang kita lakukan bisa kita berikan kepada anak yatim atau fakir-miskin. Cara menghemat pemakaian kendaran, misalnya, bila tidak terlalu mendesak kita bisa menggunakan kendaraan umum, kereta api, bus umum, dst.   Bahkan kita coba menghemat dalam segala bidang dalam rangka menghemat keluarnya emisi CO2 ke udara.

Hemat Produk-produk Hutan.
Penggunaan kayu hutan harus dikontrol, penebangan harus sesuai kondisi hutan, tebang pilih dan reboisasi, dst. Penebangan  hutan yang tidak terkontrol akan menyebabkan penggundulan hutan, akibatnya banjir di mana-mana, dan terjadi ke-keringan dan tidak ada lagi yang mengikat zat CO2 karena tidak adanya hutan.
Sekarang banyak orang di mana-mana memperbanyak tanaman, untuk dalam rangka mengikat CO2 itu. Supaya CO2 tidak memenuhi udara.

Hemat pollusi dengan memperbaiki tehnologi.
Di sinilah pentingnya tehnologi yang bisa menghemat pollusi. Misalnya kita meng-chek kendaraan kita (uji Emisi) dalam rangka untuk menghindari polusi, terutama kendaraan umum.

Hemat dalam Islam.
Dalam AlQur’an Surat Al A’raaf ayat 31 Allah subhanahu wata’ala berfirman :

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Ayat tersebut merupakan konsep Allah subhanahu wata’ala bagi manusia agar manusia hidup dengan berhemat. Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam membagi (menjadikan) perut, sepertiga bagian untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga bagian untuk udara.  Bahkan beliau lebih senang dalam keadaan lapar. Beliau senang dan sering berpuasa.  Insya Allah badan akan lebih sehat dibanding dengan orang yang tidak pernah berpuasa. 

Itulah nilai-nilai hemat diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala.  Maka bagaimana kita melakukan penghematan dalam hidup sehari-hari, yaitu hemat BBM, hemat listrik, hemat menggunakan tehnologi-tehnologi hutan termasuk mengembangkan tehnologi yang bisa mengurangi pollusi.

Dalam Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, dijelaskan perilaku ekonomis dalam kehidupan merupakan separuh dari kehidupan.  Maksudnya, bila kita bisa mengatur pengeluaran kita, sebenarnya itu adalah setengah dari kekayaan kita.  Bagaimana cara mengurangi pengeluaran, ialah dengan mengurangi hutang. Saat ini sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap orang mempunyai kartu krdit. Justru kartu kredit itu memacu banyaknya pengeluaran. 

Sementara menurut ajaran Islam mengatakan bahwa penghasilan hari ini tidak semua harus dihabiskan, harus ada yang disisakan atau dibuat shodakoh atau disimpan. Menurut ahli ekonomi Prof. Fredman  mengeluarkan teori yang disebut : Permanent income hypothesis, bahwa pengeluaran hari ini hendaknya memperhitungkan pendapat masa depan.

Tetapi teori tersebut bertentangan dengan ajaran Islam, karena dalam teori tersebut kita memastikan sesuatu yang belum terjadi. Harapan kita tahun depan naik gaji, bagaimana bila tahun depan terjadi krisis ?.Jangan-jangan gaji kita bahkan berkurang.   Kalau kita sudah mematok bahwa gaji kita tahun depan lebih banyak dibanding hari ini, belum tentu.  Bisa saja terjadi tahun depan terjadi krisis, akhirnya gaji tahun depan tidak naik, tetap saja, sementara pengeluaran hari ini sudah dinaikkan. Akibatnya kita akan meninggalkan hutang yang besar.

Sementara ekonomi Islam mengatakan : Pendapatan hari ini jangan dihabiskan semua, sisihkan sebagian untuk disimpan dan shodakoh. Sederhana dalam pengeluaran merupakan setengah dari kekayaan (demikian disebutkan dalam Hadits riwayat Imam Thabrani).

Kunci  kesejahteraan adalah penghematan. Pengeluaran adalah kunci penghematan. Bila kita bisa melalukan penghematan maka kita punya saving (tabungan). Dan kita tidak akan berhutang.

Contoh lagi : Hemat air. Baru saja keluar fatwa MUI tentang zakat air dan sanitasi.  Maksudnya boleh mengeluarkan Dana Zakat untuk dipergunakan fasiltas air bagi daerah-daerah yang kekeringan.   Dana Zakat sebagian dipergunakan untuk membangun pompa air. Yang demikian sudah dipraktekkan di luar negeri, yaitu Sudan, dan negeri lain.

MUI dan Baznas membuat program penghematan penggunaan air di tempat wudhu di masjid-masjid. Antara kran dan pipa air dipasang alat pengurang debit air. Ketika orang ber-Wudhu maka air yang keluar cukup sederhana (secukupnya).  Sesuai dengan Hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam : Ketika Wudhu sesedikit-mungkin menggunakan air.

Bersama ini pula di launching buku berjudul : Limabelas Tausiah Ekonomi Islam di mana di dalamnya tercantum tentang Mari Berhemat Demi Anak-Cucu, ada pada halaman 125.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                 _____________

No comments:

Post a Comment