Translate

Thursday, August 25, 2016

Manajemen Nabi Idris ‘alaihissalam, oleh : Hendri Tanjung, Ph.D.



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM

Manajemen Nabi Idris ‘alaihissalam
Hendri Tanjung, Ph.D.

Jum’at,  16 Dzulqo’dah 1437H – 19 Agustus 2016

 Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam AlQur’an Surat Maryam ayat 56 – 57 :

56. Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.

57. Dan Kami (Allah) telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.

Dalam ayat tersebut Allah subhanahu wata’ala menceritakan tentang Nabi Idrisalaihissalam kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Seandainya Allah tidak menceritakan tentu Nabi Muhammad saw juga tidak tahu akan halnya Nabi Idris ‘alaihissalam. AlQur’an turun kepada Nabi Muhammad saw. di zaman beliau, yaitu  sekitar abad ke-6 Masehi.   Sedangkan Nabi Idris a.s. hidup di awal-generasi adanya manusia di muka bumi.

Jarak antara Nabi Idris a.s. dengan Nabi Muhammad saw sekitar 7000 tahun.  Artinya Nabi Idris a.s. hidup 7000 tahun sebelum Nabi Muhammad saw. Bandingkan dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang hidup sekitar 4000 tahun sebelum Masehi (sebelum Nabi Isa a.s.).  Bisa dibayangkan betapa jauhnya jarak masa (zaman) Nabi Muhammad saw dengan zaman awal-awal adanya manusia. (Zaman Nabi Idris a.s.). apalagi dengan zaman Nabi Adam ‘a.s.

Dalam ayat tersebut diceritakan bahwa Nabi Idris a.s. adalah orang yang benar dan menjunjung tinggi kebenaran (Shiddiqon). Sangat mencintai kebenaran. Dan Idris juga seorang Nabi.

Ayat 57 : Allah subhanahu wata’ala mengangkat Nabi Idris kepada kedudukan (martabat) yang tinggi.

Menurut para ahli Tafsir.
Menurut Imam Hasan al Bashri, dalam ayat dikatakan: “Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” maksudnya adalah bahwa Nabi Idris a.s. oleh Allah subhanahau wata’ala dimasukkan ke dalam surga.  Sedangkan menurut Ahli Tafsir Imam Ath Thobari “Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” artinya Nabi Idris a.s. (dalam keadaan hidup) diangkat ke langit dalam usia 82 tahun. Artinya, Nabi Idrsi a.s. adalah Nabi yang masih hidup sampai sekarang.. Inipun masih dalam perdebatan. Ada yang berpaham bahwa Nabi Idris a.s. sudah wafat, diwafatkan di langit.  Kita imani saja, kedua paham itu benar.

Dalam Surat Al Anbiyaa ayat 85 Allah subhanahu wata’ala berfirman :

85. Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.

86. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.

Dalam ayat tersebut disebutkan Nabi Ismail a.s., Nabi Idris a.s., Nabi Dzulkifli a.s. adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar. 

Dalam ayat tersebut ada dua pengakuan Allah subhanahu wata’ala terhadap Nabi Idris ‘alaihissalam. Yaitu beliau dimasukkan dalam golongan orang-orang yang sabar dan golongan orang-orang yang sholeh.

Maka marilah kita interospeksi diri apakah kita sudah termasuk sobirin (orang-orang yang sabar) dan sholihin (orang-orang yang sholih). Ataukah belum dua-duanya?.  Pelajaran yang paling mudah adalah untuk interospeksi (mawas-diri). Maka perlu banyak berdzikir yang maksudnya adalah untuk interospeksi-diri (Muhasabah). Banyak dzikir atau Istighfar bukan karena kita banyak berdosa, melainkan kita juga sering berbuat dosa tetapi kita tidak tahu (tidak merasa), atau tidak sengaja. Maka kita perlu banyak Istighfar.  Supaya kita menjadi bersih (suci) kembali.

Sabar dan Sholih melekat pada diri Nabi Idris ‘alaihissalam.

Dalam literatur Islam diceritakan bahwa suatu ketika terjadi musim kemarau panjang, Kemudian oleh umat, Nabi Idris ‘alaihissalam diminta berdo’a minta hujan kepada Allah subhanahu wata’ala.  ternyata tidak lama kemudian turun hujan yang lebat. Artinya, doa orang yang sholih selalu dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala. 

Demikian juga ketika Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dimasukkan kedalam kobaran api oleh Raja Namrud.   Maka do’a Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar ia diselamatkan dari kobaran api.  Maka Allah subhanahu wata’ala mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam : “Ya naaru kuni bardan wa salama Ibrahim (Wahai api jadilah dingin dan selamatkan Ibrahim)”.   Maka selamatlah Nabi Ibrahim tidak terbakar oleh kobaran api, melainkan beliau keluar dari kobaran api dengan badan menggigil karena kedinginan.  

Kemarau merupakan salah satu hukuman dari Allah subhanahu wata’ala. Bila Allah subhanahu wata’ala ingin menghancurkan suatu kaum di suatu negeri, maka Allah membuat kemarau yang panjang sehingga mencari kehidupan menjadi susah, bercocok-tanam menjadi susah, tidak ada air.  Karena sumber kehidupan adalah air,  kalau tidak ada air maka tidak akan ada kehidupan.  Manusia menjadi sanagat menderita, sangat memerlukan air. Dalam tubuh kitapun 90% isinya adalah cairan (air).

Di manakah Nabi Idris ‘alaihissalam dilahirkan?

Ada dua pendapat para ahli di mana Nabi Idris ‘alaihissalam lahir. Kita sulit menentukan mana yang benar, karena jauh sekali jarak masa Nabi Idris dilahirkan dengan masa hidup kita.  Ada pendapat ulama yang mengatakan bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam dilahirkan di kota Memphis (Mesir), ada ulama lain mengatakan bahwa Nabi Idris ‘alaihisalam dilahirkan di Babylonia (kawasan Syuriah sekarang) lalu hijrah ke Mesir.

Di mana wafat Nabi Idris ‘alaihissalam ?

Menurut Ibnu Hatim Nabi Idris ‘alaihissalam wafat di langit.  Dalam Hadits shahih, Anas bin Malik berkata Rasulullah saw menceritakan bahwa beliau berjumpa dengan Nabi Idris ‘alaihissalam di langit tingkat III dan ditingkat selanjutnya beliau berjumpa dengan Nabi Musa ‘alaihissalam, Nabi Isa ‘alaihissalam dan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. yaitu ketika Rasulullah saw melakukan Isra’ dan Mi’raj ke langit tingkat 7 dan ke Sidratul Muntaha.

Memang sulit untuk memasukkan dalam akal manusia tentang semua peristiwa tersebut di atas, kecuali dengan Iman.   Tetapi dengan perkembangan tehnologi maju, maka sedikit-demi sedikit akan terbukti kebenaran AlQur’an, semua yang sulit dicerna oleh akal,  akan terbukti kebnenaran AlQur’an.

Dengan bertemunya Rasulullah saw dengan Nabi Idris a.s. di langit, bisa jadi memang benar bahwa Nabi Idris a.s. wafat di langit.   Tetapi ada ulama yang meriwayatkan bahwa Nabi Idris a.s. masih hidup sampai sekarang, di langit tingkat III. Tetapi itu tidak penting, dalam bahasan ini. Yang penting beliau seorang Nabi Allah subhanahu wata’ala.  Sebagaimana Nabi Isa ‘alaihissalam yang diangkat ke langit.  Apakah beliau masih hidup atau sudah wafat, wallahu a’lam, tidak usah menjadi perdebatan.

Menurut versi kitab-kitab, Nabi Idris ‘alaihissalam punya banyak nama, antara lain nama-namanya sebagai berikut  menurut Bahasa Ibrani :

1.     Khanukh (Bhs. Ibrani),
2.     Ukhnuh atau Akhnuh (Bhs. Arab, kakek Nabi Nuh a.s.).
3.      Enoch/Henoch (Penemu). Banyak ilmu-ilmu yang ditemukan oleh Nabi Idris a.s. termasuk menemukan bentuk huruf, tulisan dan alat tulis, pena.  Ditemukan pula alat jahit dan cara menjahitnya, obat-obatan (medis). Banyak penemuan pada masa Nabi Idris, a.s. karena beliau adalah orang yang suka belajar (Pembelajar). Nabi Idris a.s. adalah orang yang suka sekali belajar, mempelajari apa saja.  
4.     Harmas al Haramisah (Bhs. Mesir, artinya Ahli Perbintangan, Astronom).
5.     Hermes (Bhs Yunani), artinya Ahli Tafsir (Mufasir). Menurut Bhs Yunani artinya : Pemilik kecakapan dalam menerangkan sabda Tuhan). Sehingga Nabi Idris a.s. oleh orang Yunani disebut sebagai Mufasir Pertama dalam sejarah manusia. Terutama tafsir dari Suhuf Nabi Adam a.s. dan Suhuf Nabi Sys a.s.(Anak bungsu Nabi Adam a.s.).
6.     Idris  (dalam AlQur’an). Adalah nama julukan, nama aslinya adalah Khanukh atau Ukhnuh atau Akhnuh sebagaimana disebutkan di atas. Idris berasal dari kata “darosa – yadrusu – darsan , artinya belajar, orangnya disebut Idris
  Yang beliau pelajari adalah suhuf-suhuf (lembaran wahyu) Nabi Adam a.s.   dan Nabi Sys a.s. dan menerangkan kepada umat.
7.     Drisa, atau Driska (Bhs. Aramia) artinya, orang yang berpengetahuan tinggi. Banyak pengetahuannya, intelektual, terpelajar. Pandai dalam ilmu alam, fisika, matematika, pandai berbahasa.
8.     Idris (Dalam bahasa Arab) artinya : Bapak Kearifan Pertama di dunia (Primal Father of Wisdom). Maka lambang Ilmu Pengetahauan Pertama adalah Nabi Idris a.s.

Silsilah / Nasab.

Nabi Idris a.s. adalah keturunan (generasi) ke-6 dari Nabi Adam a.s.  (Idris adalah anak dari Yarid, Yarid anak dari Mahlail, Mahlail anak dari Qainan. Qainan anak dari Anusy, Anusy anak dari Sys dan Sys anak bungsu Nabi Adam ‘alaihissalam).
Singkatnya : Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Sys bin Adam).   

Seperti kita ketahui orang zaman dulu umurnya panjang-panjang sampai 1000 tahun lebih dan tubuhnya tinggi-tinggi dan besar-besar.  Ulama ahli Tafsir mengatakan bahwa tinggi tubuh Nabi  Adam a.s. adalah sekitar 60 hasta (20 meter). Berbeda dengan manusia zaman sekarang yang usianya hanya puluhan tahun dan tinggi tubuhnya dibawah 2 (dua) meter.

Itulah Nasab dari Nabi Idris aa.s.  Sebaiknya kita juga memelihara nama-nama  (Nasab) kakek-moyang kita.  Dan bila di antara saudara/family kita menjadi orang yang sholeh,  adalah karena do’a salah seorang kakek-moyang kita.  Demikian pula kita diajarkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam untuk berdoa bagi keturunan kita (entah keturunan dari kita yang ke berapa), tetapi insya Allah keturunan kita menjadi orang-orang yang sholih dan sholihah. Do’anya sebagaimna dia ajarkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam :

Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota-a’yun waj’alna lil mutaqiina imama.
(Ya Allah ya Tuhan kami,  anugerahkanlah kepada kami  isteri-isteri dan keturunan yang menyejukkan mata memandang (penyenang hati)  dan jadikanlah kami sebagai imam orang-orang yang bertakwa).

Maka kita bisa menduga bahwa orang-orang yang memakmur-kan masjid, suka berjamaah di masjid, kemungkinan mereka itu adalah hasil dari do’a orangtua mereka atau kakek-buyut mereka dahulu.  Atau seorang direktur perusahaan, atau seorang perajurit tentara (TNI), ia adalah orang yang sholih, tidak mustahil ia adalah keturunan orang-orang sholih terdahulu.   Maka perlu kita memelihara NASAB (nama-nama kakek-moyang atau keturunan kita).

Tugas Nabi Idris a.s.

Nabi Idris a.s. antara lain tugasnya adalah membawakan Risalah Allah subhanahu wata’ala, kepada kaumnya. Yaitu keturunan Qabil (anak Nabi Adam a.s.) untuk mengingatkan agar kaumnya taat dan beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.

Nasehat Nabi Idris a.s. :
1.     Kesabaran yang disertai dengan ke-imanan kepada Allah subhanahu wata’ala akan membawa kemenangan. (Kunci segala usaha : Sabar dan Iman).
2.     Orang bahagia adalah orang yang mawas-diri (interospeksi) dan mengharap Syafaat Allah subhanahu wata’ala dengan amalan sholihnya. (Kita boleh meminta Syafaat dengan amalan kita, misalnya kita pernah menolong seseorang, maka ketika kita dalam kesulitaan lalu meminta tolong kepada Allah, dengan mengemukakan amalan kita tersebut).  Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an tentang kisah tiga orang yang tertutup lubang guanya sehingga mereka tidak bisa keluar dari gua, lalu ketiga orang tersebut meminta pertolongan kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan mengemukakan amalan yang dahulu pernah ia lakukan). Maka tingkatkan Iman dan perbanyak Amal-sholih.
3.     Jangan bersumpah dalam keadaan berdusta dan jangan meminta orang bersumpah dari orang yang suka berdusta agar kamu tidak menyekutukan antara sumpah dengan dusta.
4.     Jangan iri kepada orang yang mujur nasibnya. Karena mereka tidak akan lama menikmatinya. Sikap/sifat iri biasanya menyatu dengan dengki (hasad) dan akibat iri dan dengki adalah perbuatan mungkar (membunuh, mencuri, dst).
5.     Barangsiapa melewati kesederhanaan (melampaui batas kesederhanaan) maka tidak ada satupun yang memuaskannya. Jadikan sederhana menjadi Lifestyle (cara-hidup) kita.
6.     Tanpa membagi nikmat yang diperolehnya,  seseorang tidak bisa akan bersyukur atas nikmat Allah subhanahu wata’ala.

Pelajaran Manajemen Nabi Idris a.s.

1.     Dengan kepandaian yang banyak, beliau tidak sombong. Beliau tetap Tawadhu’ kepada siapapun.
2.     Rajin belajar maka menjadi pandai. Siapa yang rajin belajar maka ia akan menjadi orang yang pandai (cerdas).  
3.     Bukti syukur adalah berbagi. Berbagi kepada sesama,  sebagai rasa syukur kepada Allah subhanahu wata’ala. Orang yang tidak mau berbagi maka ia kufur-nikmat.
4.     Ada hubungan antara fenomena alam dengan sikap (perilaku) manusia. Fenomena global-warming adalah akibat ulah manusia. Misalnya hutan ditebang, membuat industri besar-besaran sehingga menghasilkan CO2 tanpa batas, dst, akan menyebabkan Global Warming (pemanasan global)  di muka bumi.
5.     Kepandaian mengelola Ilmu.  Yaitu dari suhuf-suhuf Nabi Adam a.s. dan suhuf Nabi Sys a.s.  Beliau (Nabi Idris a.s.)  juga belajar Ilmu Naqli yaitu dari Suhuf-suhuf itu ditafsirkan sehingga beliau menjadi Ahli Tafsir Pertama di dunia. Beliau juga suka meng-eksplorasi tehnologi, misalnya ketrampilan menjahit (Ilmu Tehnologi). Juga beliau mempelajari ilmu Astronomi (Perbintangan).

Kebenaran AlQur’an  berkaitan dengan kemajuan Tehnologi.

Lihat Surat Al Ahdiyat ayat 9 – 11 :
 
9. Maka apakah Dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
10. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui keadaan mereka.

Di dalam kubur, jasad manusia akan hancur menjadi tanah, kecuali tulang ekor. Dari tulang ekor itulah yang akan menjadi “Chip” yang akan dihidupkan kembali di Hari Kiamat kelak secara utuh baik jasmani maupun rohaninya.

Begitu manusia dibangkitkan secara utuh, maka dipanggil-lah semua File-Kehidupannya di dunia.  Semua manusia akan dibuat seperti itu.
Kemudian diadakan Hisab dan Mizan (Perhitungan dan Timbangan) tentang amalnya di dunia. Dan di situlah ditentukan apakah seseorang itu akan masuk surga atau Neraka.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

No comments:

Post a Comment