Translate

Thursday, December 1, 2016

Momentum Kebangkitan Umat Islam, oleh : Ustadz Valentino Dinsi



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM


Momentum Kebangkitan Umat Islam
Ustadz Valentino Dinsi

Jum’at, 11 Shofar 1438H – 11 November 2016.

 
Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Bila kita ikuti perkembangan dunia Islam sampai saat ini, di tengah peristiwa berdarah-darahnya kaum muslimin di wilayah Timur-Tengah (Syiria, Iraq), Allah subhanahu wata’ala memunculkan seorang orang laki-laki yang bernama Erdogan, Presiden Turki saat ini, yang berani melawan musuh-musuh Islam, berani melawan Israel, dan semua umat Islam bangga dengan beliau. Ada izzah Spirit) dimana beliau berada selalu disambut dengan hangat, walaupun ada juga orang-orang yang tidak suka kepada beliau. Termasuk ada juga orang-orang Islam. 

Bahwa Turki selama ini dikenal dengan Negara yang paling sekuler. Selama ini di Turki tidak boleh ada wanita yang memakai Jilbab sebelum Presiden Erdogan.  Sehingga isteri beliau tidak pernah tampil di publik. Bahkan anaknya-pun harus kuliah di Amerika. Bahkan orang-orang wanita penduduk Turki harus memakai Jilbab yang dilipat dan di lapisan luarnya memakai Wig (rambut palsu) agar tidak terlihat memakai Jilbab.  Adzan-pun dilarang memakai lafal Arab, harus diganti dengan Adzan berbahasa Turki. Demikian bobroknya Negara,  presidennya ketika itu kerjanya hanya mabuk-mabukan, negaranya-pun terlihat kotor.

Tetapi tiba-tiba muncul seorang Erdogan dan tiba-tiba Turki sekarang berubah menjadi Negara yang maju.
Sebelum Erdogan berkuasa di Turki,  Negara Turki termasuk Negara yang dililit hutang. Hutang Negara dengan Bank Dunia sebesar 2.750 Triliyun US Dollar.  Dan masih banyak lagi persoalan-persoalan lainnya, tetapi setelah Erdogan berkuasa saat ini dalam tempo 8 tahun Turki mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 11,4%,  Turki saat iini menjadi Negara Nomor 4 Pusat Keungan dunia.

Turki sempat menjadi Negara yang bebas hutang dan sekarang hutang Negara sangat sedikit. Apa yang dikerjakan Erdogan dan kawan-kawannya ?. Banyak. Dari kebijakan politik, kebijakan Makro Ekonomi, Kebijakan luar-negerinya banyak yang positif.
Tetapi yang bisa menjadi catataan khusus bagi kita ialah digerakkannya Sholat Subuh berjamaah di seluruh negeri.   

Alhamdulillah di negeri kita (Indonesia) sudah mulai muncul gerakan semacam itu yaitu :

1.    Sholat Subuh berjamaah dengan dipimpin oleh para tokoh Negara dan masyarakat seperti para pemimpin dari Kepolisian, dari Militer, beberapa Gubernur dan Walikota sudah menjadikan Sholat Berjamaah menjadi sebuah  gerakan. Ter-inspirasi oleh Erdogan.
2.     Gerakan Zakat, Infaq dan Shodaqoh.
3.     Gerakan Ekonomi Umat.

Ketika kita mempelajari Sirrah Nabawiyah, timbul pertanyaan kenapa Turki hanya dalam waktu 8 tahun transformasinya demikian cepat.  Disamping pemimpinnya yang jujur dengan janji-janji kampanye-nya, Erdogan banyak memenuhi janjinya. Juga karena gerakan spiritual itulah yang paling utama di Turki.

Rasulullah ketika Hijrah dari Mekkah ke Madinah, di Madinah beliau segera mem-bangun masjid Quba.   Dan Erdogan mengadakan gerakan Sholat Subuh berjamaah. Demikian itulah perjuangan yang sama dan senada yaitu Back to Masjid (Kembali ke Masjid). 

Kedua, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshor.  Satu kelompok pendatang dari Mekkah dipersaudarakan dengan penduduk asli Madinah, menjadi persaudaraan yang erat, sesama muslim dan se-iman.  itulah yang dalam bahasa ekonomi sebagai mobilisasi sosial. Dan otomatis menjadi mobilisasi capital, mobiliasi dana.  Dan saat itulah turun wahyu, perintah untuk membayar zakat, infak dan shodakoh di Madinah.

Maka yang dilakukan oleh Erdogan di Turki sangat mirip dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah ketika Hijrah ke Madinah.
\
Erdogan juga melakukan gerakan Ekonomi Umat.  Rasulullah saw juga mem-bangun pasar.  Keduanya mirip, hanya Erdogan tentu dengan gaya modern, ia mencontoh Negara yang secara ekonomi agak modern, yaitu China.  Tidak heran kalau orang-orang China menguasai ekonomi seluruh dunia.

Dalam buku yang berjudul China In Corporation disebutkan bagaimana orang-orang China menyebar penduduknya ke seluruh penjuru dunia karena memang China adalah Over Population, dan ketika orang-orang China menyebar ke seluruh dunia, mereka menguasai perekonomian.  Mereka tinggal di pesisir-pesisir pantai. Dan mereka menguasai daerah pesisir pantai, sehingga bila terjadi huru-hara mereka dengan cepat sekali menghindar atau keluar dari tempat itu.  Lihat saja di Indonesia mereka membangun perumahan-perumahan Pantai Indah Kapuk, Pantai Mutiara, dst.

Semua itu dikuasai oleh China. Begitu mereka berhasil menguasai ekonomi, lalu uangnya dikirim ke negeri leluhur mereka China. Sehingga seorang pengusaha besar Hendra Eka Chipta berkata : China adalah Bapak-Kandungku dan Indonesia adalah Bapak-Angkatku.

Apa yang dilakukan oleh China kemudian ditiru oleh Jepang.  Para pengusaha Jepang membikin pabrik mobil di seluruh dunia, hasil uangnya masuk ke Jepang.
Apa yang dilakukan Jepang kemudian ditiru oleh Korea. Para pengusaha besar Korea memproduksi LG, Samsung, Hyundai, dst, diekspor ke seluruh dunia, hasilnmya masuk ke negera Korea. 

Erdogan, Presiden Turki  sekarang sedang meniru China, Jepang dan Korea dan Negara Turki sekarang sedang berubah.   Itu terjadi proses selama 8 tahun.  Erdogan berkuasa selama 15 tahun. Sekarang telah dibangun terowongan bawah laut, yang indah, taman-taman yang indah, bangunan-bangunan Fitness Centre semua gratis. Sekolah dari SD sampai Universitas gratis, merupakan transformasi yang luar-biasa.  Hal ini perlu kami sampaikan, bahwa dimana kejujuran, dimana komitment, dimana ketika Islam memimpin, maka dunia berubah.

Apa hubungannya dengan kita hari ini ? Apa hbubungannya dengan Muslim Visioner?. Apa hubungannya dengan implementasi 411 ?   (4 November 2016)?.
Demo terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia kemarin terjadi tanggal 4 November 2016 dengan peserta demo sekitar 3 (tiga) juta orang peserta demo.
Tetapi Metro-TV mengabarkan (menyatakan)  hanya 30.000 orang saja. Padahal Humas PT Kereta Api menyatakan : Peningkatan penjualan tiket Kereta Api meningkat 4 kali lipat. Biasanya sehari 750.000 tiket, tetapi ketika hari itu (4 November 2016) meningkat menjadi 3 juta tiket. Belum lagi bus-bus yang dari luar kota.

Demo damai tanggal 4 November 2016 sampai menjelang waktu Isya.  Kemudian terjadi insiden (anarkhis) yang terbukti bukan Umat Islam yang melakukan anarkhis.  Maka tanggal 5 November 2016 kami menulis dalam  Website kami :

Apa yang bisa kita pelajari dari Demo-damai kemarin mungkin banyak tafsir dan banyak kajian dan analisis tentang demo terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia. Tetapi satu hal yang kami yakin kita semua sepakat : AlQur’an mempersatukan kita.

Tidakkah kita melihat bahwa semua elemen masyarakat ada di sana ? Mereka semua datang dari dalam dan luar kota Jakarta, bahkan dari luar negeri, hanya untuk memenuhi panggilan nurani, memenuhi “Panggilan Langit”. Bagi kita yang ada di lapangan akan merasakan benar nuansa dan aura-nya saat itu.  Terasa “merinding” ketika itu, walau sempat sesak-napas ketika keluar dari Masjsid Istiqlal. 

Meskipun di ujung-aksi terjadi bentrokan dengan korban yang berjatuhan, meskipun itu bukan ulah kita, tetapi itulah harga yang harus kita bayar untuk membela AlQur’an.  AlQur’an menyatukan kita.

Saudaraku, inilah saat kita, inilah momentumnya untuk Kebangkitan Islam Indonesia.  Saatnya untuk memperbaiki, merencanakan serta mengambil kembali sisi-sisi yang hilang dari umat ini, ekonomi, politik, sosial, budaya dan hal-hal lainnya yang mempengaruhi hajat umat Islam, hajat hidup bangsa Indonesia.

Menegakkan Fardhu Kifayah dalam Islam, karena AlQur’an menyatukan kita. Dan inilah momentum dan titik-baliknya. Demi Allah, saya sangat yakin Insya Allah Indonesia akan menjadi “Saudara Kembar’ Turki yang akan memimpin Kebangkitan Islam di dunia.  Allah telah mengirimkan Erdogan kepada Turki dan dunia, insya Allah juga Allah akan mengirimkan orang seperti Erdogan untuk Indonesia dan dunia. Mengapa ?  Karena AlQur’an menyatukan kita.


Saudaraku,  marilah kita banyak bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala menyongsong era dan zaman baru kebangkitan Islam di Indonesia. Kita tidak boleh berhenti di sini.  Perjalanan masih panjang, perjalanan anak-cucu kita, perjalanan masa-depan Islam Indonesia dan Dunia. Insya Allah kita akan mencapainya, karena AlQur’an mempersatukan kita.  Bila kita sempat menyaksikannya, Alhamdulillah, tetapi bila tidak,  Allah menjadi saksi bahwa kita telah membangun fondasinya.  Hanya ada dua pilihan kita : Hidup mulia atau mati syahid.   

Catatan: Insya Allah ada sekelompok kecil orang-orang yang ikhlas yang akan melanjutkan momentum 411 ini sehingga menjadi nyata do’a dan harapan kita.
Saya buat catatan ini pada hari Sabtu 5-11-2016 pukul 18.37 dalam perjalanan pulang Bekasi – Depok.

Bila 411 kita jadikan momentum untuk kebangkitan Islam. Kita lihat umat Islam saat ini terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok, tetapi ketika demo-damai 411 mereka bersatu.  Disinilah kebangkitan umat Islam maka harus dilanjutkan, tidak boleh berhenti pada 411. 

Berfikirlah untuk ber-kontribusi. Sebagaimana John F. Kenedy berkata : Jangan bertanya apa yang telah Negara berikan kepadamu, tetapi bertanyalah kepada dirimu apa yang telah aku berikan kepada Negara.
Jangan bertanya apakah yang telah berikan Islam kepadamu tetapi apa yang telah kamu berikan untuk Islam ? Dan saat ini ada momentum.

Inilah saat yang tepat, di mana aura kita sedang bangkit.  Caranya :
1.  Dalam satu  bulan diadakan satu kajian tentang Wirausaha., Ekonomi, Bisnis Syariah,
2.   Dalam satu minggu ada kajian di mana umat-umat (jamaah-jamaah) bisa sharing berbagai ilmunya, dan dinikmati oleh anggota yang lain.
3.     Kita lihat keahlian apa yang dimiliki oleh umat. Kita persatukan dan kita padukan.

Bila kita semua berbuat untuk umat, dan insya Allaha akan dimuliakan oleh Allah subhanahau wata’ala, termasuk anak-cucu kita. Maka marilah kita mulai membangun itu, insya Allah umat Islam kita besar.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermnafaat.

SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANATA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                       ____________

No comments:

Post a Comment