Translate

Friday, January 20, 2017

Kebiasaan Ahli Surga Ketika Di Dunia, oleh : Dr. H.Ahmad Suja’i, MA, Msi.

PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM
  
Kebiasaan Ahli Surga Ketika Di Dunia
Dr. H.Ahmad Suja’i, MA, Msi.
  
Jum’at, 14 Rabi’ul Akhir 1436H – 13 Januari 2017.

 Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Thema bahasan hari ini adalah Kebiasaan Ahli Surga Ketika di Dunia. Setiap manusia, terutama orang-orang muslim tentu bercita-cita masuk Surga. Sehingga berbagai macam cara yang bisa dilakukan akan dilakukan dan di usahakan.
Allah Subhanahu wata’ala memberikan potensi yang berbeda-beda pada setiap manusia. Ada orang yang diberi kelebihan materi, diberikan potensi di bidang harta, ada yang diberikan potensi dengan Ilmu-nya, dan semua itu adalah potensi-potensi yang diberikan kepada manusia.

Kita lihat pada para Sahabat Rasulullah shollalalahu ‘alaihi wasallam, yaitu yang kita kenal dengan sebutan Khulafaurrasyidin, yaitu Abubakar As Siddiq,  Umar bin Khathab, Utsman bin ‘Affan dan Ali bin Abi Thalib. Dari keempat sahabat tersebut memiliki kepribadian yang tidak sama. Kepribadian mereka berbeda-beda.  Masing-masing punya kelebihan.

Sahabat Abubakar as Siddiq rodhiyallahu ‘anhu,  orangnya santun, lembut, mudah menangis. Bila mendengar ayat-ayat AlQur’an dilantunkan, beliau selalu mengeluarkan air-matanya. Ketika saat-saat Rasul;ullah saw menjelang wafat, beliau berkata kepada isteri beliau ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha : “Wahai ‘Aisyah, tolong sampaikan kepada ayahmu (Abubakar as Siddik) untuk menggantikan aku menjadi Imam Sholat kaum muslimin”.
‘Asyah r.a menjawab : “Ya Rasulullah, dia (ayahku) orang yang tidak bisa menahan air-matanya keluar ketika mengucapkan ayat-ayat AlQur’an,  maka jangan dia, orang lain saja”.   Tetapi Rasulullah saw tetap meminta agar Abubakar as Siddiq yang menggantikan menjadi Imam ketika beliau sakit, dan baru itulah sholat di-Imami oleh Abubakar as Siddiq, yang selama ini selalu dipimpin oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.

Umar bin Khtahab rodhiyallah ‘anhu berbeda lagi, beliau terkenal dengan seorang yang keras, tegas dan pemberani. Sehingga sebelum Umar bin Khathab masuk Islam pernah Rasulullah saw berdo’a “: “Ya Allah, kuatkan Islam ini dengan masuknya Umar bin Khtathab sebagai seorang muslim”.  Dan do’a Rasul di-ijabah oleh Allah subhanahu wata’ala. Umar bin Khathab r.a tidak lama kemudian masuk Islam dan menjadi sahabat Rasulullah saw yang  setia.

Ketika kaum mulimin di Mekkah hendak Hijrah ke Madinah, mereka berangkat dengan diam-diam, sembunyi-sembunyi, khawatir diketahuii oleh penguasa Mekkah.  Karena ketika itu siapa yang berani mengikuti Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah pasti di halang-halangi di sakiti bahkan diancam akan dibunuh.
Nabi Muhammad saw sendiri berangkat juga dengan sembunyi-sembunyi, harus  bersembunyi terlebih dahulu di Gua Tsur bersama dengan Abubakar as Siddiq r.a.

Yang berani terang-terangan hanyalah Umar bin Khathab r.a. Beliau pada siang bolong, selesai sholat Dhuhur berangkat hendak Hijrah ke Madinah. Seperti yang diriwayatkan dalam Sirrah para sahabat, ketika itu beliau berkata kepada khalayak di Mekkah : “Barangsiapa yang rela isterinya menjadi janda, barangsiapa yang rela anaknya menjadi anak yatim,  barang siapa yang rela kehilangan saudaranya yang ia cintai, temuilah aku (Umar bin Khtahab) di lembah di balik gunung ini, aku hendak hijrah ke Madinah”. (Maksudnya : Siapa yang berani menghadang Umar bin Khathab menuju Madinah, siaplah bertemu dengan Umar bin Khathab).  Tetapi tidak ada seorangpun orang Mekkah yang berani dengan tantangan Umar bin Khathab itu.  Karena beliau terkenal dengan sifat tegas, jujur dan pemberani.

Sahabat  ketiga bernama Utsman bin ‘Affan rodhiyallahu ‘anhu,  beliau sahabat yang paling kaya ketika itu.  Tetapi kekayaan beliau digunakan untuk perjuangan Islam.  Ketika beliau sudah sampai di Madinah, ketika itu di Madinah ada sebuah sumber mata air (sumur) bernama Bi’rurrumah,  yang letaknya tidak jauh dari Masjid Qiblatain. Pemilik sumur tersebut adalah seorang Yahudi. Dan ketika itu hampir semua sumber mata air di Madinah dikuasai oleh Yahudi Madinah.  Ketika kaum muslimin hendak membeli sumur tersebut, Yahudi pemilik sumur tersebut menaikkan harganya menjadi dua kali lipat.
Maka para sahabat berkata kepada Rasulullah saw : “ Ya Rasulullah kalau kami harus membeli sumur itu dengan harga yang sedemikian mahal (karena harganya dinaikkan dua kali lipat  oleh pemiliknya), maka kami tidak mampu.”.  Maka Rasulullah saw bersabda  : “Wahai saudaraku, siapa di antara kalian yang ingin membeli Surga Allah, siapakah yang ingin meraih ridho Allah ?”.
Maka diantara para sahabat itu ‘Utsman bin ‘Affan mengacungkan tangannya sambil berkata : “Ya Rasulullah, sayalah yang ingin menyambut tawaran keridhoan Allah itu”.   Maka dibelilah sumur Bi’rurrumah itu oleh sahabat ‘Utsman bin ‘Affan r.a. dengan harga yang sangat mahal, dan dishodakohkan kepada umat Islam di Madinah ketika itu.

Sahabat keempat bernama Ali bin Abi Thalib rodhiyallahu‘anhu,  beliau diberi kelebihan oleh Allah subhanahu wata’ala yaitu cerdas dan menguasai ilmu yang luar biasa.  Ali bin Abi Thalib r.a  adalah seorang sahabat yang pertama-tama masuk Islam dari kalangan anak-anak muda ketika itu.
Ketika Rasulullah saw hendak berangkat Hijrah, para tokoh Quraisy Mekkah sudah tahu. Maka sebelum beliau Hijrah,  para tokoh Quraisy Mekkah ketika itu berkumpul untuk membicarakan bagaimana cara menangkap atau menghabisi Nabi Muhammad saw. Mereka berencana ingin membunuh beliau.

Tetapi keputusan pembicaraan mereka : Jangan di bunuh sebab nanti akan ada pembalasan dari pihak keluarga Nabi Muhammad saw. Pilihan kedua, adalah : Kita usir Muhammad. Tetapi ada usulan jangan diusir, sebab kalau diusir, tentu Muhammad akan dicari oleh para pengikutnya. Akhirnya muncul seseorang yang disebut sebagai Asy Syaikh An Najdi (berasal dari Nejd). Dia berpenampilan seperti ulama, memakai jubah dan surban dan usianya sudah tua ketika itu.

Tiba-tiba ia muncul ditengah-tengah pertemuan orang Quraisy itu, memberikan saran : Kumpulkan dari setiap suku dan kabilah yang ada di Mekkah ini satu orang pemuda yang tangkas, dan lakukan pembunuhan itu secara bersama-sama kepada Muhammad. Agar keluarga Muhammad tidak bisa membalas, karena dilakukan oleh semua suku dan kabilah yang ada di Mekkah. Ternyata ide tersebut dari Iblis yang menyerupakan dirinya seperti Syaikh An Najdi.

Akhirnya mereka sepakat merencanakan pembunuhan kepada Nabi Muhammad saw, waktunya sudah ditentukan malam hari, rumah Nabi Muhammad saw sudah dikepung pagar-betis.   Malam itu Ali bin Abi Thalib r.a. menginap di rumah Nabi Muhammad saw dan ketika menjelang tidur Nabi Muhammad saw berkata kepada sahabat beliau Ali bin Abi Thalib : “Wahai Ali, malam ini engkau tidur di tempat aku biasa  tidur dan pakailah selimut yang biasa aku pakai”. 
Selanjutnya ketika Ali bin Abi Thalib sudah tidur.  Nabi Muhammad saw mengambil tanah (pasir) segenggam lalu sambil keluar rumah dilemparkan (ditaburkan) pasir ke arah pemuda-pemuda yang sudah berbaris mengepung rumah beliau, dan ternyata mereka menjadi tertidur lelap tidak bisa melihat Nabi Muhammad saw keluar rumah dengan leluasa.

Sebagaimana disebutkan dalam Surat Yaasin ayat 8-9 :

      إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ

8. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, Maka karena itu mereka tertengadah.

 وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

9. dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

Mereka para pemuda itu tidak bisa melihat Nabi Muhammad saw keluar rumah dengan melalui barisan mereka, lalu beliau menuju ke Gua Tsur bersama-sama sahabat mulia beliau Abubakar as Siddiq.

Kesimpulannya : bahwa karakter dan sifat para sahabat-pun berbeda-beda. Masing-masing diberi kelebihan oleh Allah suhanahu wata’ala. Kitapun sebenarnya sama dengan para sahabat tersebut, memiliki karakter dan sifat serta kepribadian yang berbeda-beda, sesuai dengan potensi yang Allah berikan kepada kita.  Ada orang yang diberikan oleh Allah, pintu surganya melalui kebiasaannya suka melakukan Sholat Malam (Tahajud).

Ada orang yang dibukakan kebaikannya dengan Sholat Dhuha. Ada orang yang dibukakan sifat kebaikannya menuju Surga dengan Shodakoh. Ia gemar sekali ber-shodakoh. Ada lagi orang yang dibukakan kebaikannya dengan Ilmu, ada lagi orang yang dibukakan pintu kebaikannya dengan banyak ber-Dzikir kepada Allah subhanahu wata’ala.

Dan setiap orang mampu melakukan kebaikan-kebaikan tersebut untuk menuju Surga Allah subhanahu wata’ala. Maka kita tidak boleh meremehkan kebaikan orang lain.
Karena mungkin yang bersangkutan memiliki kemampuan ibadah berbeda dengan kita.  Mungkin ia memiliki kelebihan yang ada dibanding diri kita. Dan setiap orang diberi kelebihan oleh Allah subhanahu wata’ala.

Itulah yang diungkap oleh AlQur’an dalam Surat Adz Dzariyaat ayat 15 – 19 :

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (٥ ١ )

 آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ  (٦ ١ )

 كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (٧ ١ )

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ  (٨ ١ )

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (٩ ١ )

15. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air,

16. Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.

17. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.

18. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

19. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.

Ayat-ayat tersebut menunjukkan kebiasaan-kebiasaan orang-orang Ahli Surga.

Yang dimaksud orang bertaqwa adalah orang yang beirman kepada Allah subahnahu wata’ala, kepada  para Malaikat, kepada Kitab-Kitab, kepada para Rasul, kepada Hari Akhir dan kepada Qadha dan Qadar.   Mereka ber-Istiqomah dengan kabaikan, beramal sholih.

Jadi orang bertakwa itu pasti beramal baik (beramal-sholih). Sebagai bukti keimanannya, ia yakin apa yang disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah sebagai kebenaran. Ia yakin kepada Allah subhanahu wata’ala tidak ada keraguan dalam hatinya. Selalu yakin apa yang disampaikan oleh Allah subhanahu wata’ala dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.

Bila kita cermati, ternyata bila kita menjalankan Sunnah Rasulullah saw adalah luar-biasa hasilnya. Contoh :  Rasulullah saw men-Sunnahkan kepada kita, menganjurkan kepada kita bila kita istirahat (tidur) hendaknya miring ke kanan dan menghadap Qiblat. Seperti jenazah dalam kubur,  dibaringkan dengan posisi miring ke kanan dan menghadap Qiblat. 

Ternyata tidur dengan miring ke kanan memudahkan pernapasan kita sepanjang tidurnya. Sebaliknya bila miring ke kiri, kita agak sulit bernafas. Nafas kurang lancar. Maka Rasulullah saw selalu mencontohkan yang terbaik.

Contoh lain yang kelihatannya biasa-biasa saja, ternyat mempunyai manfaat yang luar-biasa. Rasulullah shollallau ‘alaihi wasallam mencontohkan ketika orang hendak memakai sepatu, hendaknya dibersihkan (dikorek-korek) terlebih dahulu dalam sepatu itu sebelum memasukkan kaki ke dalamnya.  Sebab mungkin di dalam sepatu itu ada seranggga atau binatang yang berbisa, yang bisa menyengat kaki. Dan ternyata banyak terjadi orang memakai sepatu yang kemudian digigit atau disengat serangga yang ada dalam sepatu, karena sebelum memakai sepatu ia tidak mengkorek dalamnya sepatu.

Membukitikan bahwa bila Sunnah Nabi dijalankan ternyata banyak (luar-biasa)  manfaatnya. Sunnah Rasul merupakan salah satu Akhlak terbaik dari Rasulullah saw.  Sunnah Rasul lagi, misalnya : Bila kita hendak tidur, maka lampu dalam kamar dimatikan, atau dinyalakan tetapi dengan cahaya yang redup. Ternyata itu akan memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan mata kita.

Dalam Hadits lain, Rasulullah saw bersabda : “Bila engkau hendak tidur, tutupilah tempat (wadah) makanan dan minuman”.   Maksudnya menjaga agar tempat makanan itu tidak dihinggapi serangga atau binatang yang tentu menjadikan kotor tempat makanan itu. 
Itulah makna Hadits Rasulullah saw : “Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk dari Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam”. Itulah makna ayat sebagaimana disebutkan di atas : Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di taman-taman di Surga.

Di Masjid Nabawi ada lokasi yang disebut sebagai Ar Raudhoh (Taman Surga). Biasanya karpetnya ditandai dengan warna hijau muda. Do’a yang paling diijabah disitulah (di Ar Raudhoh) terutama bila sholat di Ar Raoudhoh.  Demikian Hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam Surga, kecuali ada taman-taman juga ada mata-air yang jernih dan indah. Salah satu mata-air yang terbaik bernama Al Kautsar. Itulah mata-air di Surga.
Dan air di Surga bernama Salsabila, disebutkan dalam AlQur’an.  Itulah mata-air yang terbaik. Airnya jernih, indah untuk melengkapi kebahagiaan manusia di Surga kelak.

Pada suatu saat seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam : “Ya Rasulullah ceritakan kepada kami tentang Surga”. Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Surga itu belum pernah dilihat oleh mata orang di dunia, tidak pernah di dengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati-bersih manusia”.

Maka yakinlah kita bahwa Surga itu jauh lebih indah dari apa yang pernah kita lihat di dunia ini.  Dan surga menjadi cita-cita semua orang yang beriman  Bahkan do’a Rasul adalah  : Inni as-aluka ridhoka wal jannah (Sesungguhnya aku mengharap ridho-Mu ya Allah akan Surga).

Ada empat macam sifat orang-orang calon penghuni surga ketika di dunia, dan mudah-mudahan kita bisa meng-aplikasikannya. Yaitu :

1.Mereka selalu berbuat kebaikan ketika hidup di dunia.

Maka kita jangan malas untuk berbuat baik, sekecil apapun. Kalau itu kebaikan, maka segerakan.  Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Memberi dengan sebutir korma saja bisa menyelamatkan dirinya dari api neraka. Maka selalulah berbuat kebaikan, termasuk ketika kita sedang bekerja. Bekerja professional adalah termasuk amal-sholih.

Ada kisah seeorang sahabat yang pekerjaannya memecah batu. Sampai telapak tangannya kasar (kapalan). Ketika sahabat ini hendak bersalaman dengan Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam dipeganglah tangannya oleh beliau, maka sabda beliau : “Sesungguhnya tangan inilah yang akan menjadi kebaikan dan mendapat ridho Allah serta mengampuni segala kesalahan dan dosanya”.  Maka orang yang bekerja-keras sebetulnya akan mendapat ridho dari Allah subhanahu wata’ala.

Bahkan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersadabda : “Ada kesalahan yang tidak bisa diampuni dengan sholat, tidak juga dengan berpuasa,  tidak pula dengan ber-zakat, atau dengan ber-Haji, namun bisa diampuni karena seseorang bekerja Lillahi Ta’ala (karena Allah subhanu wata’ala)”.

2.Mereka menjaga Qiyamullail (Sholat Malam, Tahajud). Menurut Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam : Sholat Tahajud adalah sholat  terbaik setelah sholat Fardhu. Ada apa rahasia di balik Sholat Malam (Tahajud) ?.
Tidak bisa dirasakan  nikamtanya Sholat Tahajud kecuali morang-orang yang telah membiasakannya. Manfaat sholat Tahajud :

a.   Menyehatkan badan kita. Rata-rata orang-orang terdahulu (para Ulama) badannya sehat-sehat selalu karena mereka membiasakan Sholat Tahajud.
b.     Sholat Tahajud adalah waktu terbaik untuk berdo’a. Menurut Rasulullah saw. : Carilah waktu sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 03.00 sampai menjelang Subuh).  Insya Allah do’a kita akan cepat terkabul. Jumlah rokaatnya antara 2 – 8 rokaat, ditambah 3 rokaat sholat Witir. Semua 11 (sebelas rokaat).

3, Orang-orang yang terbiasa ber-Istighfar di waktu Sahur. (Sahur adalah waktu menjelang Subuh), yaitu kira-kira limabelas menit sebelum Adzan Subuh.

Atau selama orang membaca AlQur’an 50 ayat sebelum Adzan Subuh.   Sebetulnya waktu Imsak dalam bulan Romadhon orang masih boleh makan dan minum, sebelum Adzan Subuh. Imsak bukan berarti tidak boleh makan dan minum, ketika makan sahur, melainkan waktu persiapan untuk berhenti makan dan minum, karena sudah menjelang Adzan Subuh. Batasnya adalah ketika Adzan Subuh, tidak boleh lagi makan dan minum ketika hendak melakukan puasa Romadhon.

Orang-rang para Ahli Surga suka melakukan Istighfar pada waktu menjelang Adzan Subuh, yaitu waktu Sahur.   Bacaan Istighfar :

a.     Astaghfirullah (Ya Allah aku memohon ampunan kepada Engkau, ya Allah). Bacalah sebanyak-banyaknya.
b.     Astaghfirullah wa atubu ilaik (Ya Allah aku memohon ampunan dan ber-Taubat kepada-Mu ya Allah).
c.      Astaghfirullahal ‘adzim alladzi lailaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaik.(Ya Allah aku memohon ampunan kepada Engkau yang Maha Agung,  tidak ada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup dan Maha Tegak berdiri dan aku ber-Taubat kepada-Nya).
d.     Sayyidul Istighfar, yang selalu dibaca pada waktu Dzikir pagi dan Dzikir petang. Yaitu :

-Allahumma anta robbi,
-Lailaha illa anta kholaqtani,
-Wa ana ‘abduka,
-Wa ana ‘ala ‘ahdika wawa’dika mastatho’tu,
-A’udzubika min syarri ma shona’tu, 
-Abu-u laka bidzanbi, 
-Faghfirli,
-Fa innahu layaghfirudzdzunuba illa anta.

(Ya Allah Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau.  Engkau-lah yang menciptakanku, Aku adalah hamba-Mu. Aku (yakin) dengan janji-Mu dan aku akan setia pada perjanjianku kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu  dari keburukan (apa) yang kuperbuat.  Aku mengakui  nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku,  maka ampunilah aku.  Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau).

4. Orang-orang yang terbiasa mengeluarkan shodakoh. Ia senang berbagi, memberikan kasih-sayang kepada anak-yatim, fakir-miskin,  dan itu semua menjadi amal sholih terbaik yang akan mengantarkan Ridho Allah kepada Surga Allah subhanahu wata’ala.

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanafaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYAHDU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.


Wassalamu’alikum warohmatullahi wabarokatuh. 

--- 

No comments:

Post a Comment