PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM
Kebiasaan Ahli
Surga Ketika Di Dunia
Dr.
H.Ahmad Suja’i, MA, Msi.
Jum’at, 14 Rabi’ul
Akhir 1436H – 13 Januari 2017.
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Muslimin
dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Thema bahasan hari ini adalah Kebiasaan Ahli Surga Ketika di Dunia.
Setiap manusia, terutama orang-orang muslim tentu bercita-cita masuk Surga. Sehingga
berbagai macam cara yang bisa dilakukan akan dilakukan dan di usahakan.
Allah Subhanahu wata’ala memberikan potensi yang berbeda-beda pada setiap
manusia. Ada orang yang diberi kelebihan materi, diberikan potensi di bidang harta,
ada yang diberikan potensi dengan Ilmu-nya, dan semua itu adalah
potensi-potensi yang diberikan kepada manusia.
Kita lihat pada para Sahabat Rasulullah shollalalahu ‘alaihi wasallam, yaitu
yang kita kenal dengan sebutan Khulafaurrasyidin, yaitu Abubakar As Siddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin ‘Affan dan Ali bin Abi Thalib. Dari keempat
sahabat tersebut memiliki kepribadian yang tidak sama. Kepribadian mereka
berbeda-beda. Masing-masing punya
kelebihan.
Sahabat
Abubakar as Siddiq
rodhiyallahu ‘anhu, orangnya santun, lembut, mudah menangis. Bila
mendengar ayat-ayat AlQur’an dilantunkan, beliau selalu mengeluarkan
air-matanya. Ketika saat-saat Rasul;ullah saw menjelang wafat, beliau berkata
kepada isteri beliau ‘Aisyah rodhiyallahu
‘anha : “Wahai ‘Aisyah, tolong sampaikan kepada ayahmu (Abubakar as Siddik)
untuk menggantikan aku menjadi Imam Sholat kaum muslimin”.
‘Asyah r.a menjawab : “Ya Rasulullah,
dia (ayahku) orang yang tidak bisa menahan air-matanya keluar ketika
mengucapkan ayat-ayat AlQur’an, maka
jangan dia, orang lain saja”. Tetapi
Rasulullah saw tetap meminta agar Abubakar as Siddiq yang menggantikan menjadi
Imam ketika beliau sakit, dan baru itulah sholat di-Imami oleh Abubakar as
Siddiq, yang selama ini selalu dipimpin oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.
Umar
bin Khtahab
rodhiyallah ‘anhu berbeda lagi,
beliau terkenal dengan seorang yang keras, tegas dan pemberani. Sehingga
sebelum Umar bin Khathab masuk Islam pernah Rasulullah saw berdo’a “: “Ya
Allah, kuatkan Islam ini dengan masuknya Umar bin Khtathab sebagai seorang
muslim”. Dan do’a Rasul di-ijabah oleh
Allah subhanahu wata’ala. Umar bin
Khathab r.a tidak lama kemudian masuk Islam dan menjadi sahabat Rasulullah saw
yang setia.
Ketika kaum mulimin di Mekkah hendak Hijrah
ke Madinah, mereka berangkat dengan diam-diam, sembunyi-sembunyi, khawatir
diketahuii oleh penguasa Mekkah. Karena
ketika itu siapa yang berani mengikuti Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah
pasti di halang-halangi di sakiti bahkan diancam akan dibunuh.
Nabi Muhammad saw sendiri berangkat juga
dengan sembunyi-sembunyi, harus
bersembunyi terlebih dahulu di Gua
Tsur bersama dengan Abubakar as Siddiq r.a.
Yang berani terang-terangan hanyalah
Umar bin Khathab r.a. Beliau pada siang bolong, selesai sholat Dhuhur berangkat
hendak Hijrah ke Madinah. Seperti yang diriwayatkan dalam Sirrah para sahabat,
ketika itu beliau berkata kepada khalayak di Mekkah : “Barangsiapa yang rela isterinya
menjadi janda, barangsiapa yang rela anaknya menjadi anak yatim, barang siapa yang rela kehilangan saudaranya
yang ia cintai, temuilah aku (Umar bin Khtahab) di lembah di balik gunung ini,
aku hendak hijrah ke Madinah”. (Maksudnya : Siapa yang berani menghadang Umar
bin Khathab menuju Madinah, siaplah bertemu dengan Umar bin Khathab). Tetapi tidak ada seorangpun orang Mekkah yang
berani dengan tantangan Umar bin Khathab itu. Karena beliau terkenal dengan sifat tegas,
jujur dan pemberani.
Sahabat
ketiga bernama Utsman bin ‘Affan
rodhiyallahu ‘anhu, beliau sahabat yang paling kaya ketika
itu. Tetapi kekayaan beliau digunakan
untuk perjuangan Islam. Ketika beliau
sudah sampai di Madinah, ketika itu di Madinah ada sebuah sumber mata air
(sumur) bernama Bi’rurrumah, yang
letaknya tidak jauh dari Masjid Qiblatain. Pemilik sumur
tersebut adalah seorang Yahudi. Dan ketika itu hampir semua sumber mata air di
Madinah dikuasai oleh Yahudi Madinah.
Ketika kaum muslimin hendak membeli sumur tersebut, Yahudi pemilik sumur
tersebut menaikkan harganya menjadi dua kali lipat.
Maka para sahabat berkata kepada
Rasulullah saw : “ Ya Rasulullah kalau kami harus membeli sumur itu dengan
harga yang sedemikian mahal (karena harganya dinaikkan dua kali lipat oleh pemiliknya), maka kami tidak
mampu.”. Maka Rasulullah saw
bersabda : “Wahai saudaraku, siapa di
antara kalian yang ingin membeli Surga Allah, siapakah yang ingin meraih ridho
Allah ?”.
Maka diantara para sahabat itu ‘Utsman
bin ‘Affan mengacungkan tangannya sambil berkata : “Ya Rasulullah, sayalah yang
ingin menyambut tawaran keridhoan Allah itu”.
Maka dibelilah sumur Bi’rurrumah
itu oleh sahabat ‘Utsman bin ‘Affan r.a. dengan harga yang sangat mahal, dan
dishodakohkan kepada umat Islam di Madinah ketika itu.
Sahabat keempat bernama Ali bin Abi Thalib rodhiyallahu‘anhu, beliau diberi
kelebihan oleh Allah subhanahu wata’ala
yaitu cerdas dan menguasai ilmu yang luar biasa. Ali bin Abi Thalib r.a adalah seorang sahabat yang pertama-tama
masuk Islam dari kalangan anak-anak muda ketika itu.
Ketika Rasulullah saw hendak berangkat Hijrah,
para tokoh Quraisy Mekkah sudah tahu. Maka sebelum beliau Hijrah, para tokoh Quraisy Mekkah ketika itu berkumpul
untuk membicarakan bagaimana cara menangkap atau menghabisi Nabi Muhammad saw.
Mereka berencana ingin membunuh beliau.
Tetapi keputusan pembicaraan mereka :
Jangan di bunuh sebab nanti akan ada pembalasan dari pihak keluarga Nabi
Muhammad saw. Pilihan kedua, adalah : Kita usir Muhammad. Tetapi ada usulan
jangan diusir, sebab kalau diusir, tentu Muhammad akan dicari oleh para pengikutnya.
Akhirnya muncul seseorang yang disebut sebagai Asy Syaikh An Najdi (berasal dari Nejd). Dia berpenampilan seperti
ulama, memakai jubah dan surban dan usianya sudah tua ketika itu.
Tiba-tiba ia muncul ditengah-tengah
pertemuan orang Quraisy itu, memberikan saran : Kumpulkan dari setiap suku dan
kabilah yang ada di Mekkah ini satu orang pemuda yang tangkas, dan lakukan
pembunuhan itu secara bersama-sama kepada Muhammad. Agar keluarga Muhammad
tidak bisa membalas, karena dilakukan oleh semua suku dan kabilah yang ada di
Mekkah. Ternyata ide tersebut dari Iblis
yang menyerupakan dirinya seperti Syaikh An Najdi.
Akhirnya mereka sepakat merencanakan
pembunuhan kepada Nabi Muhammad saw, waktunya sudah ditentukan malam hari,
rumah Nabi Muhammad saw sudah dikepung pagar-betis. Malam itu Ali bin Abi Thalib r.a. menginap di rumah Nabi Muhammad saw dan
ketika menjelang tidur Nabi Muhammad saw berkata kepada sahabat beliau Ali bin
Abi Thalib : “Wahai Ali, malam ini engkau tidur di tempat aku biasa tidur dan pakailah selimut yang biasa aku
pakai”.
Selanjutnya ketika Ali bin Abi Thalib
sudah tidur. Nabi Muhammad saw mengambil
tanah (pasir) segenggam lalu sambil keluar rumah dilemparkan (ditaburkan) pasir
ke arah pemuda-pemuda yang sudah berbaris mengepung rumah beliau, dan ternyata
mereka menjadi tertidur lelap tidak bisa melihat Nabi Muhammad saw keluar rumah
dengan leluasa.
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Yaasin ayat 8-9 :
إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ
8.
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka
(diangkat) ke dagu, Maka karena itu mereka tertengadah.
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
9.
dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding
(pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
Mereka para pemuda itu tidak bisa
melihat Nabi Muhammad saw keluar rumah dengan melalui barisan mereka, lalu
beliau menuju ke Gua Tsur bersama-sama sahabat mulia beliau Abubakar as Siddiq.
Kesimpulannya
:
bahwa karakter dan sifat para sahabat-pun berbeda-beda. Masing-masing diberi
kelebihan oleh Allah suhanahu wata’ala.
Kitapun sebenarnya sama dengan para sahabat tersebut, memiliki karakter dan
sifat serta kepribadian yang berbeda-beda, sesuai dengan potensi yang Allah
berikan kepada kita. Ada orang yang
diberikan oleh Allah, pintu surganya
melalui kebiasaannya suka melakukan Sholat
Malam (Tahajud).
Ada orang yang dibukakan kebaikannya
dengan Sholat Dhuha. Ada orang yang dibukakan sifat kebaikannya menuju
Surga dengan Shodakoh. Ia gemar sekali ber-shodakoh. Ada lagi orang yang
dibukakan kebaikannya dengan Ilmu, ada lagi orang yang dibukakan
pintu kebaikannya dengan banyak ber-Dzikir kepada Allah subhanahu wata’ala.
Dan setiap orang mampu melakukan
kebaikan-kebaikan tersebut untuk menuju Surga
Allah subhanahu wata’ala. Maka kita
tidak boleh meremehkan kebaikan orang lain.
Karena mungkin yang bersangkutan
memiliki kemampuan ibadah berbeda dengan kita. Mungkin ia memiliki kelebihan yang ada
dibanding diri kita. Dan setiap orang diberi kelebihan oleh Allah subhanahu wata’ala.
Itulah yang diungkap oleh AlQur’an dalam
Surat Adz Dzariyaat ayat 15 – 19 :
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (٥ ١ )
آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ (٦ ١ )
كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (٧ ١ )
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (٨ ١ )
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (٩ ١ )
15. Sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air,
16.
Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu
di dunia adalah orang-orang yang berbuat
kebaikan.
17.
Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
18.
Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
19.
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak mendapat bagian.
Ayat-ayat tersebut menunjukkan
kebiasaan-kebiasaan orang-orang Ahli
Surga.
Yang dimaksud orang bertaqwa adalah
orang yang beirman kepada Allah subahnahu
wata’ala, kepada para Malaikat, kepada
Kitab-Kitab, kepada para Rasul, kepada Hari Akhir dan kepada Qadha dan
Qadar. Mereka ber-Istiqomah dengan
kabaikan, beramal sholih.
Jadi orang bertakwa itu pasti beramal baik
(beramal-sholih). Sebagai bukti keimanannya, ia yakin apa yang disampaikan oleh
Allah dan Rasul-Nya adalah sebagai kebenaran. Ia yakin kepada Allah subhanahu wata’ala tidak ada keraguan
dalam hatinya. Selalu yakin apa yang disampaikan oleh Allah subhanahu wata’ala dan apa yang
disampaikan oleh Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam.
Bila kita cermati, ternyata bila kita
menjalankan Sunnah Rasulullah saw adalah luar-biasa hasilnya. Contoh : Rasulullah saw men-Sunnahkan kepada kita,
menganjurkan kepada kita bila kita istirahat (tidur) hendaknya miring ke kanan
dan menghadap Qiblat. Seperti jenazah dalam kubur, dibaringkan dengan posisi miring ke kanan dan
menghadap Qiblat.
Ternyata tidur dengan miring ke kanan
memudahkan pernapasan kita sepanjang tidurnya. Sebaliknya bila miring ke kiri,
kita agak sulit bernafas. Nafas kurang lancar. Maka Rasulullah saw selalu
mencontohkan yang terbaik.
Contoh lain yang kelihatannya biasa-biasa
saja, ternyat mempunyai manfaat yang luar-biasa. Rasulullah shollallau ‘alaihi wasallam mencontohkan
ketika orang hendak memakai sepatu, hendaknya dibersihkan (dikorek-korek)
terlebih dahulu dalam sepatu itu sebelum memasukkan kaki ke dalamnya. Sebab mungkin di dalam sepatu itu ada
seranggga atau binatang yang berbisa, yang bisa menyengat kaki. Dan ternyata
banyak terjadi orang memakai sepatu yang kemudian digigit atau disengat
serangga yang ada dalam sepatu, karena sebelum memakai sepatu ia tidak
mengkorek dalamnya sepatu.
Membukitikan bahwa bila Sunnah Nabi
dijalankan ternyata banyak (luar-biasa)
manfaatnya. Sunnah Rasul merupakan salah satu Akhlak terbaik dari
Rasulullah saw. Sunnah Rasul lagi, misalnya
: Bila kita hendak tidur, maka lampu dalam kamar dimatikan, atau dinyalakan
tetapi dengan cahaya yang redup. Ternyata itu akan memberikan efek yang bagus
terhadap kesehatan mata kita.
Dalam Hadits lain, Rasulullah saw bersabda
: “Bila engkau hendak tidur, tutupilah tempat (wadah) makanan dan
minuman”. Maksudnya menjaga agar tempat
makanan itu tidak dihinggapi serangga atau binatang yang tentu menjadikan kotor
tempat makanan itu.
Itulah makna Hadits Rasulullah saw : “Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk dari
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam”. Itulah makna ayat sebagaimana
disebutkan di atas : Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa berada di taman-taman di Surga.
Di Masjid Nabawi ada lokasi yang disebut
sebagai Ar Raudhoh (Taman Surga). Biasanya karpetnya ditandai dengan
warna hijau muda. Do’a yang paling diijabah disitulah (di Ar Raudhoh) terutama
bila sholat di Ar Raoudhoh. Demikian
Hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam.
Dalam Surga, kecuali ada taman-taman juga
ada mata-air yang jernih dan indah. Salah satu mata-air yang terbaik bernama Al Kautsar. Itulah mata-air di Surga.
Dan air di Surga bernama Salsabila,
disebutkan dalam AlQur’an. Itulah
mata-air yang terbaik. Airnya jernih, indah untuk melengkapi kebahagiaan
manusia di Surga kelak.
Pada suatu saat seorang sahabat bertanya
kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam : “Ya Rasulullah ceritakan
kepada kami tentang Surga”. Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Surga itu belum pernah dilihat oleh mata orang di dunia, tidak pernah
di dengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati-bersih manusia”.
Maka yakinlah kita bahwa Surga itu jauh
lebih indah dari apa yang pernah kita lihat di dunia ini. Dan surga menjadi cita-cita semua orang yang
beriman Bahkan do’a Rasul adalah : Inni as-aluka ridhoka wal jannah
(Sesungguhnya aku mengharap ridho-Mu ya Allah akan Surga).
Ada empat
macam sifat orang-orang calon penghuni surga ketika di dunia, dan
mudah-mudahan kita bisa meng-aplikasikannya. Yaitu :
1.Mereka
selalu berbuat kebaikan ketika hidup di dunia.
Maka kita jangan malas untuk berbuat baik,
sekecil apapun. Kalau itu kebaikan, maka segerakan. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Memberi dengan sebutir
korma saja bisa menyelamatkan dirinya dari api neraka. Maka selalulah berbuat
kebaikan, termasuk ketika kita sedang bekerja. Bekerja professional adalah
termasuk amal-sholih.
Ada kisah seeorang sahabat yang
pekerjaannya memecah batu. Sampai telapak tangannya kasar (kapalan). Ketika
sahabat ini hendak bersalaman dengan Nabi Shollallahu
‘alaihi wasallam dipeganglah tangannya oleh beliau, maka sabda beliau : “Sesungguhnya tangan inilah yang akan menjadi
kebaikan dan mendapat ridho Allah serta mengampuni segala kesalahan dan dosanya”.
Maka orang yang bekerja-keras
sebetulnya akan mendapat ridho dari Allah subhanahu
wata’ala.
Bahkan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersadabda : “Ada kesalahan yang tidak bisa diampuni dengan sholat, tidak juga dengan
berpuasa, tidak pula dengan ber-zakat,
atau dengan ber-Haji, namun bisa diampuni karena seseorang bekerja Lillahi Ta’ala (karena Allah subhanu
wata’ala)”.
2.Mereka
menjaga
Qiyamullail
(Sholat Malam, Tahajud). Menurut Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam : Sholat Tahajud adalah
sholat terbaik setelah sholat Fardhu. Ada apa rahasia di balik Sholat
Malam (Tahajud) ?.
Tidak bisa dirasakan nikamtanya Sholat Tahajud kecuali
morang-orang yang telah membiasakannya. Manfaat sholat Tahajud :
a. Menyehatkan badan
kita. Rata-rata orang-orang terdahulu (para Ulama) badannya sehat-sehat selalu
karena mereka membiasakan Sholat Tahajud.
b. Sholat Tahajud
adalah waktu terbaik untuk berdo’a. Menurut Rasulullah saw. : Carilah waktu
sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 03.00 sampai menjelang Subuh). Insya Allah do’a kita akan cepat terkabul.
Jumlah rokaatnya antara 2 – 8 rokaat, ditambah 3 rokaat sholat Witir. Semua 11 (sebelas
rokaat).
3,
Orang-orang yang terbiasa ber-Istighfar di waktu Sahur.
(Sahur adalah waktu menjelang Subuh), yaitu kira-kira limabelas menit
sebelum Adzan Subuh.
Atau selama orang membaca AlQur’an 50 ayat
sebelum Adzan Subuh. Sebetulnya waktu Imsak dalam bulan Romadhon orang masih
boleh makan dan minum, sebelum Adzan Subuh. Imsak bukan berarti tidak boleh makan dan minum, ketika makan
sahur, melainkan waktu persiapan untuk berhenti makan dan minum, karena sudah
menjelang Adzan Subuh. Batasnya
adalah ketika Adzan Subuh, tidak boleh lagi makan dan minum ketika hendak
melakukan puasa Romadhon.
Orang-rang para Ahli Surga suka melakukan Istighfar
pada waktu menjelang Adzan Subuh, yaitu waktu Sahur. Bacaan Istighfar :
a. Astaghfirullah (Ya Allah aku memohon ampunan kepada Engkau, ya
Allah). Bacalah
sebanyak-banyaknya.
b.
Astaghfirullah wa atubu ilaik (Ya Allah aku memohon ampunan dan ber-Taubat kepada-Mu
ya Allah).
c.
Astaghfirullahal ‘adzim alladzi lailaha illa huwal
hayyul qoyyum wa atubu ilaik.(Ya Allah aku memohon
ampunan kepada Engkau yang Maha Agung, tidak
ada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup dan Maha Tegak berdiri dan aku ber-Taubat
kepada-Nya).
d. Sayyidul Istighfar, yang selalu dibaca pada waktu Dzikir pagi dan Dzikir petang. Yaitu :
-Allahumma anta
robbi,
-Lailaha illa anta
kholaqtani,
-Wa ana ‘abduka,
-Wa ana ‘ala
‘ahdika wawa’dika mastatho’tu,
-A’udzubika min syarri
ma shona’tu,
-Abu-u laka
bidzanbi,
-Faghfirli,
-Fa innahu
layaghfirudzdzunuba illa anta.
(Ya Allah Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah
(yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau. Engkau-lah yang menciptakanku, Aku adalah
hamba-Mu. Aku (yakin) dengan janji-Mu dan aku akan setia pada perjanjianku
kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui
nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat
mengampuni dosa kecuali Engkau).
4.
Orang-orang yang terbiasa mengeluarkan shodakoh. Ia senang berbagi,
memberikan kasih-sayang kepada anak-yatim, fakir-miskin, dan itu semua menjadi amal sholih terbaik
yang akan mengantarkan Ridho Allah
kepada Surga Allah subhanahu wata’ala.
Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanafaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYAHDU AN
LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alikum
warohmatullahi wabarokatuh.
---
No comments:
Post a Comment