Translate

Friday, August 4, 2017

Perjuangan Muslim Palestina, oleh : Ustadz Sukeri Abdillah.



PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM


Perjuangan Muslim Palestina
Ustadz Sukeri Abdillah. 

Jum’at,  4 Dzulqo’dah 1438 H – 28 Juli 2017.


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
 
Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Sebenarnya, berbicara tentang Palestina adalah berbicara tentang kita kaum muslimin didunia dan Indonesia. Kita diikat oleh Aqidah dan Ukhuwah Islamiyah dengan rakyat Palestina. Karena sesama umat Islam adalah satu tubuh. Bila ada sebagian dari tubuh kita yang luka maka seluruh tubuh kita merasa sakit. 

Maka selama rakyat Palestina masih dijajah Israel, dan sebelum Palestina merdeka, seluruh dunia Islam akan tetap “meradang”, karena dunia Islam masih tetap terluka. Sampai hari ini sudah 70 tahun luka itu tetap menganga. Kepedulian terhadap kondisi Palestina sampai saat ini  akan memasukkan seseorang Muslimin ke dalam Sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dalam Hadits shahih : “Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum mukminin, maka ia bukan bagian dari mereka”

Bila kita bicara tentang orang yang dibukakan pintu surga-nya dengan jalan pintas, suda selama 70 tahun sampai  hari ini, merekalah orang-orang (rakyat) Palestina. Karena dipastikan mayoritas mereka gugur sebagai Syuhada. Jasad mereka tidak dimakan oleh bumi meskipun sudah dikubur selama puluhan tahun.

Ketika kita memiliki Ghirah ke Islaman, kecemburuaan terhadap ke-Islaman kita, maka mestinya kita iri dengan saudara-saudara kita di Palestina.
Bersyukur di satu sisi bahwa kita ditakdirkaan lahir, hidup dan besar di negeri yang terbebas dari penindasan Zionis Israel secara fisik, memang benar. Tetapi  ke-syukuran itu tidak cukup hanya sebatas kita kemudian menyibukkan diri dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari saja.  Karena sibuk dalam urusan Ubudiyah tidak akan mengubah apa-apa dalam konteks konstelasi dunia.

Tetapi yang diharapkan dari Islam adalah : Sebagai tanda syukur inter-personal sudah mendapatkan nikmat ke-Imanan kita harus memantapkan amal-amal Ubudiyah kita, namun dalam konteks eksistensi kita sebagai Khalifah fil Ardh (pemakmur, pemelihara di bumi)  maka tugas kita adalah menebar rahmat Islam tak terkecuali di bumi Palestina. Demikianlah yang sebenarnya tuntuan agama kita.

Maka sering kami serukan : Target perjuangan dalam bentuk perang fisik kaum Mukminin seluruh dunia adalah berangkat ke Palestina.
Tetapi sayangnya, saudara-saudara kita kaum muslimin di Palestina mengatakan : Belum perlu-lah kalian ke Palestina negeri kami, biarlah kami yang tetap di sini (Palestina), kami siap menjadi martir perjuangan untuk membebaskan bumi Palestina, membebaskan Masjidil Aqsha dari cengkeraman penjajah Zionis Israel.

Kita tahu bahwa Zionis Israel adalah yang Nota Bene mengaku sebagai orang-orang Bani Israil,  orang-orang yang memang sudah diusir dari muka bumi ini oleh Allah subhanahu wata’ala, khususnya bumi Palestina. Sebagaimana disebutkan dalam AlQur’an, mereka juga pernah diusir dari Madinah oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.  Sebenarnya orang-orang Bani Israil itu mengakunya orang-orang yang tidak punya tempat di muka bumi. Sudah ditolak oleh Allah subhanahu wata’ala sebagai Pencipta Semesta Alam. Karena kedegilan mereka terhadap aturan-aturan Allah subhanahu wata’ala.

Singkat cerita, menjelang tahun 1886 Masehi Doktor Hangel sebagai tokoh utama Bani Israil meng-create sedemikian rupa bagaimana caranya agar Israel punya “Tanah Air”. Maka dipilihlah dari sekian banyak Negara, konon semula adalah Swis sebuah Negara Eropa yang paling aman dari pertumpahan darah. Tetapi rencana itu digagalkan oleh mereka (orang-orang Swis), singkat cerita kemudian mereka memilih bumi Palestina.

Karena, secara semangat (spirit) Aqidah menurut mereka yang bisa “membetot” kaum urban Bani Israil yang sudah terusir dari muka bumi itu untuk bisa kembali, adalah dengan Ruh Agama mereka. Tidak ada cara lain.. Maka semangat mereka adalah kembali ke negeri (bumi) nenek-moyang para Nabi mereka. Kata mereka : Kita akan membangun Kuil Silaiman.
Sebenarnya “Agama”  bagi mereka, meskipun mereka menyebutnya “Agama Samawi” sebenarnya itu klaim sepihak. Di hadapan Allah dan Rasul-Nya, agama “Yahudi” mereka sudah tertolak. Karena memang secara Syari’at agama mereka sudah tertutup. Yahudi sudah tidak berlaku Syaria’tnya. Demikian pula dengan Nasrani, agama sesudah Yahudi.

Yang masih berlaku di muka bumi, semenjak Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul pada tahun 611 Masehi sampai hari Kiamat kelak, sampai kaum Msulimin habis, adalah Ad Dinul Islam (Agama Islam).
Ad Dinul Islam inilah yang diyakini oleh saudara-saudara kita di Palestina. Sehingga perang di Palestina adalah perang yang melibatkan seleuruh potensi (kekuatan) hidup umat manusia. Ia adalah perang agama, yang melibatkan IPOLEKSOSBUDHANKAMRATA (Idiologi, politik, sosial, budaya Pertahanan, Keamanan Rakyat Semesta). Perang Palestina adalah perang semesta,   berbicara tentang eksistensi peradaban   umat manusia dan agama di muka bumi, khusunya Ad Dinul Islam.. 

Sedjarah Bumi Palestina.
Dahulunya, Palestina adalah sebuah negeri utuh yang berbatasan sebelah barat-daya adalah Mesir, sebelah tenggaranya adalah Yordan, sebelah utara berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan adalah Syiria, dan Libanon.

Tetapi sampai hari ini tahun 2017, selama penjajahan Kaum Zionis Israel 70 tahun, mereka sudah menguasai lebih dari 70%  bumi Palestina. Tanah yang belum dikuasai mereka tinggallah Gaza. Di jalur  Gaza itulah Israel tidak bisa masuk. Di sebelah Barat, di Jerussalem mereka orang Bani Israel bebas berkeliaran keluar masuk,  celakanya ketika mereka bebas keluar-masuk, mereka menanamkan  paham secularisme ke dalam tubuh kaum Muslimin di sana.  

Wilayah Palestina di pecah menjadi dua bagian, yaitu satu sisi mereka (Israel) tidak bisa menginjakkan kakinya, lalu Gaza dikurung dengan tembok setinggi 10 meter,  maka Gaza disebut sebagai penjara terbesar di dunia. Sementara itu di Tepi Barat, meskipun agak bebas tentara Israel keluar-masuk di Tepi-Barat.

Peristiwa yang terjadi kemarin 14 Juli 2017 menjadi heboh adalah penutupan Masjidil Aqsha  secara total oleh Tentara Israel dari aktifitas ibadah kaum Muslimin. Para penjaga-pengurus masjid baik laki-laki maupun perempuan mereka diusir keluar. Sehingga kalau kita mendengar berita ada yang menjadi korban, wanita yang dicekik dst., sebagian mereka adalah Murobit (Pengurus Masjid Al Aqsha). 
Termasuk mereka keluar-masuk wilayah Palestina yang diduduki Israel harus melalui alat Scanner yang transparans sehingga aurat orang yang di scanner terilhat (Tembus pandang), sehingga para muslimat di sana tidak mau diawasi dengan Scanner tersebut. Mereka protes, dst., sehingga memicu pecahnya perlawanan orang Palestina terhadap Israel. Itulah pemicu perang (konflik) di Palestina.

Performa Saudara-saudara kita di Palestina.
Secara umum Allah subhanahu wata’ala meng-informasi-kan kepada kita dalam AlQur’an, bahwa Palestina adalah bumi yang penuh berkah. Yaitu Surat Al Isra’ ayat 1 :
سُوۡرَةُ بنیٓ اسرآئیل / الإسرَاء
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

سُبۡحَـٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلاً۬ مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِى بَـٰرَكۡنَا حَوۡلَهُ ۥ لِنُرِيَهُ ۥ مِنۡ ءَايَـٰتِنَآ‌ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١)

   Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Dan Alhamdulillah dari hasil perjalanan kami ke Palestina dari tanggal 23 Desember 2012 s.d 23 Januari 2013 bisa masuk ke Provinsi Gaza, Palestina.

Sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas bahwa Palestina adalah bumi yang penuh berkah.  Berkah yang dimaksud adalah :

1.     Penduduk Gaza lebih dari 60% hafidz (Hafal) AlQur’an.
2.     Sumber daya alamnya subur dan makmur.
3.     Denyut perekonomian, sosial, budaya, pendidikan dan ibadah berjalan normal, sebagaimanaa lazimnya umat lain di seluruh dunia.

Saudara-saudara kita kaum muslimin di Palestina juga punya semangat yang luar-biasa.

Dari hasil kunjungan kami di Palestina bulan Desember 2012 berupa foto-foto hasil rekamana ketika itu di Palestina, kami bertemu dengan sorang pelajar merangkap sebagai supir Angkot yang hafal AlQur’an 7 Juz. 

Sementara itu kami menemui para santriwati di sebuah Pesantren Darurrohman di Palestina, pimpinan Ustad Abdurrahman, santrinya sebanyak 5000 orang dan dari jumlah itu 3000 santrinya hafal 30 Juz AlQur’an.   Sisanya rata-rata hafal 10 Juz paling sedikit hafal 3 Juz AlQur’an.  Diantara pengasuh pesantren tersebut bernama Ustadz Taufik  usianya 22 tahun, hafal 30 Juz AlQur’an, beliau merangkap sebagai Imam Masjid Mus’ad bin Umair. Beliau adalah generasi ke-3 semenjak pendudukan Isrrel terhadap bumi Palestina. Rata-rata Imam Masjid di Palestina adalah orang-orang yang hafal 30 Juz AlQur’an.

Aktivitas keseharian anak-anak Palestina disamping belajar menuntut Ilmu, mereka juga aktivis Muroja’ah dan setor Hafalan AlQur’an kepada masing-masing pengajarnya.

Bukti Palestina subur-makmur adalah salah satunya hasil penangkapan ikan laut cukup bagus, Sayangnya, nelayan Palestina hanya bisa menangkap ikan paling besar sebesar paha orang dewasa. Mengingat jarak tempuh berlayar mereka tidak boleh dari 15 Km dari pantai. Lebih jauh dari itu mereka harus siap menerima peluru roket dari Israel.

Hebatnya lagi, karena mereka orang-orang Palestina adalah orang-orang yang cerdas dan ber-peradaban tinggi, dilihat dari pola makan,  pola kerja mereka, kami semakin yakin bahwa mereka memang benar-benar Trah keturunan Nabi dan Rasul, manusia moderen pada zamannya, dan Palestina tidak pernah akan ketinggalan zaman.  Pola makan mereka menunya jelas, bukan menu basi seperti kita orang Indonesia, pola makan mereka setara dengan orang-orang di negeri maju seperti di Eropa.  Makanan mereka selalu yang segar-segar.

Termasuk kebun jeruknya, di sana tidak ada jeruk Bangkok, yang ada adalah jeruk Arab yang paling kecil adalah sebesar  kepalan tangan orang dewasa. Jagung di sana besarnya sebesar lengan orang dewasa. Produk-produk tanaman di sana adalah ukuran Jumbo sebagai  hasil tanaman.

Denyut ekonomi di sana sebenarnya normal-normal saja, pembangunan di Gaza terus berjalan sedemikian rupa, demikian pula di wilyah jalur Barat. Mereka tetap melaksanakan proses pembangunan, tata-kota mereka ditata dengan baik.

Sepanjang Jalur Gaza terlihat bagaimana tata-kota tertata dengan rapih. Bahkan gedung-gedung pencakar langit juga ada. Mereka punya prinsip gotongroyong yang tinggi. 
Bahkan Dr.Lee seorang dokter wanita kelahiran Singapore yang sebelumnya ber-aktivitas di negeri Belanda lalu bergabung dengan UNICE, beliau menyakasikan dengan mata-kepala sendiri bagaimana bagusnya kerjasama orang-orang Palestina dengan lainnya. 

Dr. Lee menyatakan bahwa bila anda menyaksikan hari ini ada rumah terkena bom dan hancur, maka sepekan kemudian anda akan  menyaksikan di tempat tersebut kembali ada rumah bagus seperti tidak pernah terkena bom. Itulah hasil kerjasama mereka (orang Palestina). Mereka membangun rumah-rumah yang hancur akibat terkena bom Israel. Dr. Lee adalah seorang wanita Nasrani tetapi beliau memberikan kesaksian yang sangat nyata bahwa penduduk Palestina sesungguhnya adalah orang-orng yang sangat gigih membangun peradaban kehidupan mereka.

Ketika kami sampai di halaman Universitas Gaza, kebetulan ketika itu sudan mulai masuk musim sejuk, sehingga para mahasisa-mahasiswi menggelar Halaqah-halaqah di luar gedung untuk melakukan diskusi-diskusi mereka.

Ketika kami di pantai Gaza, terlihat pantainya bersih, tak ada sampah meskipun selembar kulit permen sekalipun.  Dan untuk masuk ke pantai tidak membayar alias gratis. Sementara bila kita masuk ke Ancol, kita harus membayar.

Sampailah pada suatu area kuburan di Palestina. Berbeda dengan kuburan di Arab Saudi umumnya kuburan di sana rata dengan tanah sekitarnya, paling-paling hanya diberi tanda dengan batu. Tetapi di Palestian kuburan masing-masing dibuat dari semen. Ketika kami tanyakan kepada pengurus kuburan di sana, orang itu menjelaskan bahwa yang dikubur di sana adalah jasad manusia yang masih utuh, tidak membusuk atau mengering, tetapi tetap utuh dan segar. Karena mereka adalah kuburan para syuhada. Khawatir di gali oleh binatang buas, maka kuburan di sana disemen tebal, untuk melindungi jasad yang ada dalam kubur itu.

Kami juga mengadakan pertemuan dengan anak-anak Intifadah Palestina. Dalam kesehariannya mereka berperilaku seperti anak-anak biasa, bermain, dst, tetapi jika perang mulai pecah, maka mereka berubah menjadi singa-singa yang sngat garang, mereka mengambil batu-batu untuk melawan tentara perajut Zionis Israel.

Pada sebuah rumah yang baru saja dirudal oleh tentara Israel, terlihat rumahnya rusak parah, tetapi ketika kami temui si empunya rumah mereka tidak terlihat sedih, bahkan merka dengan ramah dan senyum menyambut kedatangan kami.
Kami juga berkunjung ke Daarul Qur’an, tempat tinggal Ustadz Abdurrahman, yang memimpin pesantren di Palestina.

Kejahatan Israel adalah : Mereka akan menyerang kapan saja, tidak pandang bulu pada sasaran, seperti yang digambarkan oleh Allah subhanahu wata’ala dalam Surat Al Baqarah ayat 217 : 
سُوۡرَةُ البَقَرَة

يَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلشَّہۡرِ ٱلۡحَرَامِ قِتَالٍ۬ فِيهِ‌ۖ قُلۡ قِتَالٌ۬ فِيهِ كَبِيرٌ۬‌ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَڪُفۡرُۢ بِهِۦ وَٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ وَإِخۡرَاجُ أَهۡلِهِۦ مِنۡهُ أَكۡبَرُ عِندَ ٱللَّهِ‌ۚ وَٱلۡفِتۡنَةُ أَڪۡبَرُ مِنَ ٱلۡقَتۡلِ‌ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَـٰتِلُونَكُمۡ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمۡ عَن دِينِڪُمۡ إِنِ ٱسۡتَطَـٰعُواْ‌ۚ وَمَن يَرۡتَدِدۡ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتۡ وَهُوَ ڪَافِرٌ۬ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ حَبِطَتۡ أَعۡمَـٰلُهُمۡ فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ‌ۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِ‌ۖ هُمۡ فِيهَا خَـٰلِدُونَ (٢١٧)

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Apa yang terjadi ketika itu, ialah ketika bulan November 2012 ketika Ustaza Bari pemimpin Sayap Kanan Hamas  pulang dari Ibadah Haji dari tanah suci, masih di perjalanan mobil beliau dihantam dengan tujuh rudal.  Rudal-rudal tersebut masig-masing ada tanda-tangan anak-anak Zionis Israel yang usinya dibawah tujuh tahun. Untuk membuktikan bahwa dalam darah Zionis Israel ditanamkan sejak dini kebencian kepada Islam dan Kaum Muslimin.

Ketika kami sampai pada daerah yang pernah dibom oleh Zionis Israel dan masih terlihat gedung-gedung yang rusak, maka kami  tanyakan kepada orang-orang Palestina kenapa belum dibangun kembali ? Mereka menjawab : Kami belum sempat  membangun kembali.    
Jawaban demikian menunjukkan bahwa bangsa Palestina bukanlah bangsa yang cengeng yang selalu meminta bantuan dana kepada siapapun.
Bukti bahwa mereka adalah orang-orang yang berkelas. Pilihan kata mereka adalah pilihan kata yang tertinggi dan tidak menohok siapapun, juga tidak menjatuhkan harga-dirinya.


Kami juga menyaksikan di lain tempat, sekumpulan orang-orang Palestina yang ber-gotongroyong membangun kembali rumah warga yang hancur karena dibom oleh Zionis Israel.  Kami menyaksikan sebuah rumah orang kaya yang hancur terkena bom Israel, sehingga anak permpuannya yang sedang sholat Ashar di rumahnya terkena bom itu dan meninggal (mati syahid). Kami menyaksikkan tempat dimana anak perempuan yang terkubur dengan beton-beton yang hancur akibat hantaman Rudal yang diluar dugaan. Demikianlah selalu terjadi sewaktu-waktu ada hantaman peluru rudal yang mengantam penduduk sipil.

Kami juga menyaksikan sebuah pohon zaitun yang tercerabut dan berdiri secara terbaik, akarnya menjulang terbalik ke atas. Demikian itu bila sebuah pohon terkena Rudal.  Seperti apakah dahsyatnya akibat Rudal, bisa menyisakan lubang di tanah sampai 50 meter persegi. Kedalamannya bisa sampai 20 – 30 metrer.
Uniknya, bekas-bekas bom tersebut oleh anak-anak Palestina dibuat permainan prosotan dengan tali yang diikatkan dengan pohon zaitun yang terbalik akibat bom.

Kami juga bertemu dengan  anak-yatim 12 bersaudara. Sebagaimana umum mengetahui wanita  Palestina rata-rata  yang melahirkan anak kembar.  Kadang kembar dua,  tiga atau kembar empat dst.   Maka wajar kalau sebuah keluarga paling sedikit punya keluarga 6 (enam) orang.   Ada seorang Ustadz muda (usia 37 tahun)  yang punya anak 14 (empatbelas) orang. Itupun sudah ada yang meninggal.  Kalau hidup semua, kata Ustadz itu ia punya anak 20 (duapupuluh) orang selama menikah 20 tahun.  Jadi rata-rata seorang anak lahir setiap tahun.

Di Palestina anak-anak bermain selalu kakak-beradik, jarang sekali seorang anak bermain tanpa adik/kakak. Mereka selalu bermain bergerombol. Kakaknya selalu mengemong adiknya. Kadang-kadang mereka berttengkar, tetapi sebentar kemudian ia akur lagi dan memainkan lagu-lagu Muroja’ah, lagu-lagu dengan ayat-ayat AlQur’an. Selama kami di sana tidak pernah ada lagu-lagu syahwat. Tidak ada lagu-lagu yang sifatnya merintih. Semua lagu-lagu di sana selalu menggairahkan untuk berjihad atau semangat beribadah. Dan memang demikian realitas kehidupan di Palestina.


Kami juga bertemu dengan sebuah keluarga Hakim, anaknya delapan orang, semuanya berprofesi akademik, rata-rata Sarjana atau Insinyur. Ada yang menjadi dosen, praktisi dan profesi lainnya. Rumah keluarga inipun dibom oleh tentara zionis Israel, sampai luluh lantak tidak tersisa sedikitpun.

Dan grafiti  di sana adalah grafiti yang membuat semangat perjuangan selalu menyala-nyala.  HAMAS adalah singakatan dari Harokah Muqowamah Islamiyah (Gerakan Pembebasan Islam). Jargon mereka adalah : Hajarotussijjil Thoriquttahrir (Hanya dengan batu dari Neraka Sijjil satu-satunya jalan untuk merdeka di atas bumi ini). Prinsip hidup mereka sudah benar-benar Iskariman Au Mutsyahdan (Hidup mulia atau mati syahid). 

Palestina tidak akan dibiarkan merdeka begitu saja, karena jargon mereka yang sudah mendarah daging untuk Iskariman Au Mutsyahidan di sana bisa menyebar di seluruh persadan bumi.  Putera-puteri Islam bisa tertular semangat tersebut. Maka saya berani mengatakan : Jika putera-puteri Palestina merdeka, karena semangat mereka adalah sebagaimana disebutkan di atas, dibiarkan merdeka, bukan hanya ruh ‘Ubudiyahnya saja yang akan menjalar ke seluruh persada bumi. Bab Rukun Islam sudah khatam dari pembicaraan. Yang ada sudah aplikasi.  

Pertanyaan yang ada di hati mereka masing-masing : Kapan aku bisa khatam AlQur’an dan setelah Khatam AlQur’an, kapan aku bisa maju berhadapan dengan popor senjata Zionis Israel.

Jika mereka merdeka, semangat Iskariman Au Mutsyahidan menjalar ke seluruh persada bumi Palestina maka dunia Islam segera bersatu, kemakmuran perdamaian segera terwujud.  Sebagaimana Indonesia yang kekayaan-alamnya demikian dahsyat, sementara juru-lobbynya adalah Iskariman Au Mutsyahidan, demikian hendak tandatangan dengan perusahaan asing dengan persyaratan yang mereka ajukan dan tidak sesuai dengan semangat jihad, maka kita berani tegas membatalkan perjanjian tersebut.

Zionis Israel begitu berlaku gencatan senjata, bukan berarti berhenti serangannya, mereka bahkan menaikkan balon udara di setiap perbatasan  kota. Fungsi balon udara itu mengintai dengan alat Scan yang tembus pandang, untuk memantau kegiatan orang-orang Palestina di manapun berada.  Setiap gerakan kegiatan rakyat Palestina sekecil apapun selalu terdeteksi oleh Zionis Israel .


Pabrik Nuclear sengaja dibuat dekat dengan perbatasan, agar mereka bisa membuang dengan mudah asap buangan nuclear tersebut ke arah orang-orang Muslim Palestina.  Jaraknya hanya 1,5 Km saja antara pabrik Bom Nuclear tersebut, yang mereka (Zionis Israel) ikut melarangnya, berdekatan dengan perbatasan kota Betlahiya. Sejak berdirinya pabrik bom Nuclear tersebut berdiri tahun 1980 hingga saat ini  75% penduduk kota Betlahiya terindikasi kanker paru-paru. Mereka memang ingin dibunuh secara perlahan oleh pihak Zionis Israel.

Di daerah perbatasan dengan wilayah Zionis Israel,  mereka bersepakat melakukan perjanajian dan kaum Muslimin mentaati perjanjian bahwa sejauh 1,5 Km menuju garis perbatasan tidak ada aktifitas kedua-belah pihak. Tetapi mereka Zionis Israel selalu curang, mereka di seberang sana membangun jalan sampai mendekati sampai mepet ke pagar perbatasan. Dan di antara tanah perbatasan itu mereka bercocok-tanam gandum sampai mendekati pagar, yang menurut perjanjian harus bebas dari segala kegiatan apapun.

Dengan kata lain mereka bebas beraktifitas berlalu-lalang melanggar perjanjian yang mereka buat sendiri, sementara kaum Muslimin tidak  boleh beraktifitas apapun.  Dan dengan ketaatannya kaum Muslimin tidak melanggar itu. Para penjaga perbatasan dari pihak kaum Muslimin tidak menggunakan kendaraan bermotor, mereka hanya menggunakan kuda dan sebagian lagi dengan berjalan kaki. Memang ada untungnya, yaitu bisa mengintai pergerakan (kegiatan) Zionis Israel di seberang sana.  

Perjuangan rakyat Palestina sejak zaman pendudukan Israel ke Palestina tidak pernah kurang-kurangnya berbagai diplomasi mereka lakukan, bahkan sejak zamannya PLO di bawah kepemimpinanYaser Arafat ketika itu. Sampai berubah menjadi Al Fattah dibawah kepemimpinan Mahmud Abbas, diplomasi ke seluruh Negara di dunia sudah dilakukan bahkan sampai ke PBB. Kita tahu sudah ratusan Resolusi yang ditanda-tangani oleh PBB tetapi tetap saja ratusan resolusi itu dilanggar oleh Israel.

Bahkan negosiasi dengan pihak Israel sendiri dengan Palestina, agar mereka mundur sedikit, mereka menyetujui dan saling menanda-tangani, tetapi beberapa waktu kemudian mereka merangsek  (maju) lagi dimana mereka menduduki wilayah Palestina lagi. Sampai hari ini nyaris lebih dari 70%  tanah Palestina sudah jatuh dikuasai oleh Zionis Israel.  Maka kesan secara umum Gaza sudah seperti penjara paling besar di dunia.  Zionis Israel juga membawa budaya buruk ke wilayah pendudukan Jalur-barat yang di situ ada Masjidil Aqsha.

Negosiasi-negosiasi sudah sering dilakukan, tetapi karena Zionis Israel sering melanggar dan selalu melakukan agresi fisik maka perlawanan senjata tidak bisa di abaikan.  Termasuk kita di Indonesia juga tidak boleh lengah, aparat militer kita harus tetap kondisi siaga penuh dalam 24 jam, sebagaimana Negara-negara yang sedang  terjajah. Karena penjajah bisa masuk kapan saja.

Strategi Kuda Troya.
Yang sangat mengkhawatirkan adalah adanya informasi tentang strategi Kuda Troya yang sedang ditempuh oleh Tiongkok untuk masuk ke Indonesia.   Berita terakhir yang cukup mencengangkan adalah : Negara Meikarta di daerah Purwakarta setelah sebelumnya BSD And  The Gang di sana sudah menjadi sebuah kota yang luar-biasa. Di BSD setiap sepuluh rumah adalah kafir dan hanya satu rumah yang  muslim. Jarak 100 meter dari rumah ke rumah berikutnya baru ada satu rumah muslim.

Itulah maka kita harus benar-benar siaga, dalam kondisi perang mapun kondisi tenang. Tidak boleh putera-puteri muslim kita dimanapun mereka tinggal kemudian terlalu “santai”,  atau masa-bodoh.  Karena orang-orang kafir-kapitalis-tirani itu akan selalu terus menggerogoti eksistensi sebuah bangsa dan Negara.

Demikan sekilas tentang perjuangan kaum Muslimin di Palestina yang sudah 70 tahun mereka tertindas, sebenarnya semangat mereka untuk membebaskan negerinya dan Masjidil Aqsha, yang negerinya merupakan “Waqaf Kaum Muslimin”, Masjidnya adalah merupakan Tanah Suci  yang Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam berkunjung kecuali Makah dan Madinah, bahkan beliau bersabda bahwa setiap umat Islam yang mengunjungi Masjidil Haram dan Masjdid Nabawi dengan pahala imbalan sekian-sekian, tetapi begitu menyebutkan Masjidil Aqsha, beliau menyebutkan :  Bahkan orang yang tinggal beberapa meter dari Masjdil Aqsha dan ia sholat di dalamnya maka ia mendapatkan pahala yang lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Maka Jihad hari ini kita dan putera-puteri Islam adalah membebaskan Masjidil Aqsha. Dan itu Wajib ‘Ain. 

Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.

SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                         ____________

No comments:

Post a Comment