PENGAJIAN DHUHA
MASJID BAITUSSALAM
Ulama Besar Ibnu Khaldun
Dr. Hendri Tanjung, Ph.D.
Jum’at,
30 Muharram 1438 H - 20 Oktober 2017.
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Ibnu Khaldun
adalah seorang Ulama (Ilmuwan) besar Islam. Biasanya Ilmuwan dilambangkan
gambar (patung) orang merenung, atau patung gajah yang menghisap madu dalam
mangkuk, dst. Tetapi karena Ibnu
Khaldun seorang Ulama, maka beliau sendiri dilambangkan sebagai Tokoh Ilmu. Nama Ibnu Khaldun diangkat sebagai nama
Universitas Islam di Bogor yang didirikan tahun 1961.
Mahasiswa
Universitas Ibnu Khaldun berasal dari daerah-daerah di Indonesia, juga ada dari
Malaysia dan Thalind. Fakultas Hukum,
Fakultas Tehnik, Fakultas Keguruan,
Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Pasca Sarjana, di mana mempunyai 4 Program
Master : Program Doktor, Master Pendidikan Islam, Master Ekonomi
Islam, Master Manajemen dan Master Tehnologi Pendidikan. Mahasiswa Pasca
Sarjananya bukan hanya dari Indonesia, juga dari Singapura dan Malaysia.
Nama resmi Ibnu
Khaldun adalah : Abu Zayd Ar Rahman Ibn Muhammad
Ibn Khaldun Al Hadrami. Beliau berasal dari Hadramut, Yaman. Tetapi beliau lahir di Tunisia (Afrika
Utara). Lahir 3 Romadhon 732 Hijriyah, keadaan dunia Islam sedang dalam kondisi
merosot. Islam tidak sedang jaya ketika Ibnu Khaldun lahir. Yang nantinya akan
jaya lagi ketika zaman Al Fatih II (Turki).
Ketika itu
Baghdad dikuasai oleh dinasti Fatimiyah, sedang hancur karena dijajah oleh
bangsa Mongol, tahun 1258 Masehi, yaitu 74 tahun sebelum kelahiran Ibnu
Khaldun. Bangsa Mongol menjajah dengan sadis, menghancurlkan merusak dan
merampok segala kekayaan negeri Baghdad. Ketika peradaban Islam hancur, ketika itulah lahir Ibnu Khaldun. Beliau
wafat di Mesir bulan 25 Romadhon 808 Hijriyah.(usia 76 tahun Hijriyah). Menurut
tahun Masehi 74 tahun.
Uniknya, Spanyol
memperingati kematian Ibnu Khaldun yang ke-600 tahun, ketika tahun 2006 Masehi.
Yang memperingati adalah Universidad Nasional The Education berkolaborasi
dengan Pusat Kebudayaan Islam Spanyol.
Karena Ibnu Khaldun banyak berkiprah di Spanyol.
Ketika Ibnu
Khaldun lahir, keadaan umat Islam sedang kondisi buruk, peradaban Islam sedang
menurun, dis-integrasi di mana-mana. Andalusia (Spanyol) terpecah-pecah dalam
kerajaan-kerajaan kecil, Kaum Murabithah dan Kaum
Muwahidin saling berebut pengaruh, kelompok-kelompok Islam saling
berebut pengaruh.
Kristen Spanyol
berusaha menyusun kekuatan untuk merebut kembali daerah yang dahulu mereka lepaskan kepada Islam.
Akhirnya memang
mereka rebut kembali daerah yang dahulunya dikuasai oleh Islam. Pertama yang
mereka ambil adalah Toledo tahun 1085 Masehi.
Setelah itu
Cordoba tahun 1236, kemudian Sevillia
tahun 1248, lalu Granada tahun 1492 Masehi. Habislah kekuasan Islam di Spanyol. Yang menjadi pusat Islam di Spanyol adalah Al Hambra.
Ibnu
Khaldun
lahir di Tunisia, sampai usia 20 tahun tidak pernah kemana-mana, tetapi di
Tunisia. Beliau belajar agama Islam sejak kecil, mempelajari AlQur’an, dan
beliau hafal AlQur’an ketika masih kecil. Kemudian beliau belajar kepada
berbagai Ulama dengan model Talaqi
(datang berhadapan langsung dengan gurunya).
Ketika berusia 20 tahun beliau mulai berkiprah di dunia pemerintahan.
Beliau seorang Hafidz AlQur’an tetapi bekerja pada pemerintahan. Ketika berusia
tersebut, beliau sudah diangkat menjadi Sekretaris
Sultan Tunisia.
Kemudian beliau
pindah menjadi Sekretaris Sultan Maroko.
Pada usia 26 tahun beliau dipenjara dua tahun karena dituduh melakukan
sabotase terhadap Sultan Maroko. Keluar dari penjara, usia 28 tahun Ibnu Khaldun diangkat menjadi Sekretaris Sultan
lagi. Sekitar usia 32 tahun, enam tahun kemudian beliau pindah ke Andalusia
(Spanyol). Karena kondisi politik di Maroko ketika itu sudah tidak kondusif
lagi. Dan saat itu pula Sultan Andalusia meminta Ibnu Khaldun untuk menjadi dutabesar.
Dan selama
menjabat Dutabesar Ibnu Khaldun berkontribusi dalam melakukan perjanjian
perdamaian dengan Kerajaan Castelia. Sehingga terjadi hubungan baik antara
Granada dan Castelia.
Ketika berusia
44 tahun Ibnu Khaldun meninggalkan Andalusia. Beliau mulai menulis Kitab Muqaddimah dalam teori
kontemplasi-nya. Memang umur 40-an tepat untuk menulis buku karena Ilmu-nya
sudah dapat dan pengalaman sudah ada. Ketika menulis buku itu kontemplasi-nya
sangat kuat dan bagus. Kira-kira 8 tahun Kitab tersebut selesai, kemudian pada
usia 52 Ibnu Khaldun pindah ke Mesir.
Ketika di Mesir beliau
menjadi Hakim Agung dan selama enam kali berturut-turut menjadi Hakim Agung
ketika umur beliau 52 tahun sampai beliau wafat pada usia 76 tahun. Kecuali menjadi Hakim Agung Ibnu Khaldun juga
menjadi Pro.Dr. pengajar di Universitas Al Azhar, Kairo (Mesir).
Demikian
tersebut kisah hidup Ibnu Khaldun pada zamannya, berpindah-pindah dari satu
Negara ke Negara lain, dimana ketika itu belum ada kendaraan pesawat terbang
dan belum ada kendaraan bermotor (mobil).
Kendaraannya adalah kuda, unta atau perahu/kapal laut.
Hasil karya Ibnu
Khaldun yang terbesar dan masih sampai zaman sekarang adalah Kitab Muqaddimah, sekitar 1000 halaman
dan sampai saat ini masih dikaji orang.
Sudah
diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia, termasuk yang sudah diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia diterbitkan oleh salah satu penerbit di Jakarta. Yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris
sudah cukup lama, sekitar 700 tahun lalu. Kitab tersebut berisi tentang pelajaran dan rekaman sejarah serta
bicara tentang Sebab-akibat. Misalnya : Apa sebab bangsa Arab maju,
sebabnya ini. Apa sebab bangsa Persia hancur, sebabnya ini. Dst.
Dan sejarah akan
berulang. Maka bila sebabnya sama tentu akibatnya akan sama juga. Dan itulah
yang dipakai oleh para ahli Barat untuk pembahasan tentang sejarah dan ilmu
bidang sosiologi yang berbeda dengan kalangan ahli lain. Ada dua filosofi pelajaran
sejarah, yaitu sejarah yang berulang (cyclic) ada sejarah yang berjalan terus (linier), yang
sudah berlalu terus berlalu, tidak akan berulang.
Tetapi ada
filosofi sejarah lain yang mengatakan bahwa sejarah berulang. Dipergilirkan
antara manusia. Islam-pun demikian,
kadang menang kadang kalah.
Maka Kitab
Muqaddimah menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi ahli-ahli Barat
ketika itu.
Hasil karya lain
karya Ibnu Khaldun : Kitab I’tibar,
7 jilid. Sudah diterjemahkan ke bahasa Jerman dan Austria. Yang luar-biasa pada diri Ibnu Khaldun adalah
: Pada usia 19 tahun sudah menulis Kitab tentang pendapat-pendapat theology
yang merupakan ringkasan dari Kitab Mu’asal Abkar Al Mutaqoddimin wal Mutaakhirin karya Imam
Faharudin Arrozi.
Beliau juga menulis Kitab tentang Logika Matematika.
Yaitu Kitab Allaka Bisulthon. Ilmunya banyak sekali
antara lain sejarah, sosiologi, ekonomi, sufi, matematika. Para ahli Barat
mengakuti atas Ibnu Khaldun karena ke-Ilmuannya. Seorang guru besar dari
University Scotland mengatakan bahwa : Tulisan-tulisan Ibnu Khaldun adalah
satu-satunya tradisi intelektual yang
diakui oleh dunia Barat.
Bidang
Ilmunya ada 12 cabang yang dikuasainya.
Mudah beliau menguasai Ilmu : Ilmu AlQur’an, Ilmu Hadits, Ushul Fiqih, Tauhid,
Ilmu Nahwu, Sharaf, Balaghah, sosiologi, ekonomi, fisika, matematika,
logika. Sehingga ada kata yang penting dari
Ibnu Khaldun untuk kita perhatikan : Ketahuilah
bahwa pendidikan AlQur’an adalah syi’ar agama oleh umat Islam sedunia.
Maksudnya,
perekat umat Islam sedunia adalah AlQur’an. Maka bila AlQur’an dihina atau
dinista, maka seluruh dunia akan marah
dan bergerak. Oleh karena itu jadikan AlQur’an meresap ke dalam hati dan
memperkuat Iman.
Maka usahakan
agar kita umat Islam selalu ber-interaksi dengan AlQur’an. (Membaca,
mendengar-kan). Jadwalkan untuk selalu Tadabur (mempelajari makna)
AlQur’an. Maka dalam setiap keluarga harus ada Tafsir AlQur’an. Tafsir apa saja
yang sudah dikrenal oleh umat Islam, seperti Tafsir Ibnu Katsir, Al Azhar,
Jalalain, dst. Belajar Tafsir harus merujuk kepada Kitab Tafsir yang sudah ada.
Dan tidak boleh AlQur’an ditafsirkan sendiri. Bisa salah dan sesat.
Ibnu Khaldun
mengatakan : Mempelajari Ilmu AlQur’an diutamakan sebelum mempelajari ilmu-ilmu
yang lain.
Dan
Alhamdulillah saat ini banyak sekali anak-anak muda, remaja bahkan anak kecil
sudah menjadi Hafidz AlQur’an.
Dalam ilmu
Ekonomi Ibnu Khaldun juga menonjol
sekali. Beliau mempunyai teori Ekonomi Dinamika. Dimana dalam teori model ini aspek moral,
sosial, ekonomi, politik saling
mempengaruhi membuat suatu Negara itu maju. Maka bila kita hari ini bicara
melulu ekonomi, tanpa bicara moral,
politik dan tanpa bicara sosial maka sulit untuk berkembangnya suatu Negara.
Demikian
sekelumit tentang tokoh Ilmuwan Islam, Ibnu
Khaldun, ilmuwan segala bidang, yang sampai saat ini Kitab-kitab Ilmu
beliau masih menjadi sumber ilmu di Negara Barat dan di mana saja.
Sekian bahasan,
mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA
WABIHAMDIKA, ASYAHDU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
____________
No comments:
Post a Comment