Translate

Thursday, December 7, 2017

Dajjal Akhir Zaman, oleh : DR. H. Ahmad Moradho, MA.

PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM


Dajjal Akhir Zaman
DR. H. Ahmad Moradho, MA.


Jum’at,  5 Rabi’ul Awal 1439H – 24 November 2017.



Assalamu’alikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Hadits-Hadits tentang Dajjal harus diyakini ke-shahihannya, meskipun sebagian kelompok orang meng-ingkari akan datangnya Dajjal. Mereka menganggapnya hanya sebuah dongeng.   Tetapi bila kita kaji Hadits-Hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam tentang Dajjal adalah benar adanya.

Dajjal dalam bahasa Arab berasal dari kata “dajala” artinya berdusta, atau menutupi sesuatu.  Sebagaimana penjelasan berikut bahwa ternyata Dajjal adalah tukang bohong dan menutupi kebenaran.  Dalam Hadits-Hadits tentang Dajjal sudah ada “benih-benihnya”, informasinya sudah ada sejak zaman Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam Hadits dikatakan ada dua orang (dua makhluk) yang ter-indikasi sebagai Dajjal. Sama dengan “Ya’juj dan Ma’juj” memiliki dua Fase, yaitu Fase Zulqarnain  dan Fase kelak di Akhir zaman.

Ada dua orang yang terindikasi sebagai Dajjal  di zaman Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam:

1.    Seorang laki-laki yang disebutkan dalam Hadits tentang kisah perjalanan Tamim bin Aus Ad Dari, yaitu seorang laki-laki yang mengaku dirinya Dajjal.
2.     Seorang anak kecil dari keturunan Yahudi yang memiliki sifat-sifat Dajjal.

Semua itu disebutkan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dalam kitab Kutubusittah  

Tentang Tamim bin Aus Ad Dari.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, suatu hari Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam selesai sholat mengumpulkan para sahabat, beliau bersabda : “Aku mengumpulkan kalian bukan karena ada sesuatu, melainkan karena Tamim Ad Dari yang dahulunya seorang Nasrani kemudian ia datang kepadaku dan menyatakan masuk Islam. Ia menyampaikan kepadaku suatu kabar yang sesuai dengan apa yang dulu pernah aku sampaikan kepada kalian, yaitu tentang Masihi Dajjal.  Sekarang datang Tamim kepadaku, ia membawa cerita yang mirip (sesuai) dengan apa yang telah aku sampaikan”.

Ulama Hadits mengatakan : Ini satu-satunya Hadits dimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam meriwayatkan dari perkataan sahabat. (Tamim bercerita, kemudian diceritakan oleh Rasulullah saw) kepada para sahabat, dengan maksud menguatkan.  Kisahnya :  Tamim suatu hari naik dalam sebuah bahtera (kapal) di atas laut bersama 30 orang dari Kabilah Lahm dan Juzam. Ketika itu Tamim belum masuk Islam. Kemudian ombak besar menerpa bahtera itu selama satu bulan, akhirnya membawa bahtera itu ke sebuah pulau di arah matahari terbenam. 

Kemudian orang-orang itu duduk di perahu-perahu kecil (sekoci) dari bahtera, mendekati dan mendarat di pulau itu, ternyata ditemui ada seekor binatang melata besar yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak tahu mana bagian depan dan belakang binatang melata itu.  Orang-orang yang menemukan bintang itu lalu berseru : “Celaka!.  Makhluk apa kamu”.

Ternyata binatang itu bisa berbicara, ia menjawab : “Aku adalah mata-mata (Al Jassasah). Orang-oranag bertanya : “Mata-mata untuk siapa?”. Binatang itu berkata : “Pergilah ke laki-laki itu.  Ia berada di rumah pendeta, ia mencari kalian”.

Ketika binatang itu memberitahu kepada kami tentang seorang laki-laki, maka kami  takut jangan-jangan binatang itu setan (syaithan).

Kemudian kami beserta orang-orang itu segera mendatangi rumah seorang pendeta yang ditunjukkan, ternyata dalam rumah itu ada manusia yang besar tetapi pendek, dan ia diikat dengan belenggu yang sangat kuat,  tangan dan kakinya diikat dengan rantai besi.

Tamim ad Dari dan orang-orang itu bertanya : “Kamu makhluk apa ?”.
Manusia besar-pendek yang dibelenggu itu berkata : “Beritahukan aku tentang kebun kurma Baisan, apakah pohon kurmanya berbuah ?”.  Maka kami menjawab : “Iya”.  Dan makhluk itu berkata : “Sebentar lagi pohon kurma itu tidak akan berbuah. Beri aku kabar tentang danau Tibaries, apakah danau itu ada airnya? Danau itu sebentar lagi akan kering”.  (Sebuah danau yang ada antara Yordania dan Israel).

Makhluk besar pendek itu berkata lagi : “Beritahu aku tentang mata-air Zughor (di sekitar Yordania), apakah masih ada airnya? Apakah ada orang yang bercocok-tanam di sekitarnya?”.  Maka kami (Tamim ad Dari dan orang-orang) menjawab : “Iya”.

Terakhir, makhluk besar-pendek itu bertanya tentang Nabi Saw : “Beritahu aku tentang Nabiyyil Umiyyi  (Nabi Muhammad saw), yang diutus kepada  orang-orang yang tidak bisa membaca dan manulis. Apa yang telah dilakukannya, ia telah keluar dari Mekkah dan  menempati Yatsrib (Madinah). Apakah orang-orang Arab memeranginya ?”. Maka Tamim dan orang-orang itu menjawab : “Iya”.  
Makhluk itu bertanya : “Apa yang dilakukannya terhadap orang Arab ? Mereka menghabarkan bahwa ia telah menguasai orang-orang Arab dan mereka menaatinya”.  Maka Tamim dan orang-orang itu menjawab : “Iya”.

Artinya, makhluk besar-pendek yang berada di rumah pendeta, padahal ia bertempat tinggal di rumah pendeta yang jauh dari Jazirah Arab, itu tahu tentang kebun kurma Baisan, tahu tentang mata air Zughor, tahu tentang danau Tibaries dan tahu tentang Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, dan ditanyakan bagaimana kabar beliau.  Inilah salah satu faktor yang menyebabkan Tamim Ad Dari masuk Islam.

Makhluk besar-pendek itu berkata : “Sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka (orang Arab) untuk menaatinya”.  (Maksudnya : orang-orang Arab itu lebih baik taat kepadaNabi Muhammad saw). Maka Tamim ad Dari beserta 30 orang lainnya terkejut.

Makhluk besar-pendek itu  selanjutnya berkata : “Sesungguhnya aku beritahukan kepada kalian bahwa sudah dekat waktunya aku di-izinkan keluar dari tempat ini. Aku akan berjalan di muka bumi selama 40 (empatpuluh) hari”.  Maka dalam Hadits disebutkan bahwa makhluk besar pendek itu adalah Dajjal. 

Tentang Anak kecil keturunan Yahudi yang memiliki sifat-sifat Dajjal.
Ia bernama Ibnu Shayyad, berkulit kemerahan, berbadan pendek, berambut ikal. Matanya buta sebelah seperti Dajjal.

Suatu hari Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabat mendatangi tempat di mana Ibnu Shayyad berada. Demikian diriwayatkan dalam Hadits Imam Muslim. Nama aslinya adalah Muhammad bin Shayyad atau Shofi.
Bahwa sahabat Umar bin Khathab bersama rombongan Rasulullah saw mendatangi tempat Ibnu  Shayyad dan dijumpai Ibnu Shayyad sedang bermain dengan anak-anak kecil lainnya, di dekat benteng (rumah) orang Bani Maghalah.

Ketika itu Ibnu Shayyad sudah hampir Baligh (kira-kira umur 10 – 12 tahun), terlihat lebih besar dibanding anak-anak lainnya. Ia tidak sadar bahwa Nabi Muhammad saw berada di dekatnya. Kemudian beliau menepuk punggung Ibnu Shayad, bersabda : “Apakah kamu bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?”. 
Ibnu Shayyad memandang ke-arah Nabi Muhamamad saw dan berkata : “Aku bersaksi bahwa engkau adalah orang yang diutus kepada orang-orang yang Ummiyin.  Sebaliknya aku bertanya : Apakah engkau bersaksi bahwa aku (Ibnu Shayyad) adalah utusan Allah?”.  Maka Nabi Muhammad saw menolaknya, bersabda : “Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”.  Ibnu Shayyad ingin diakui bahwa ia sebagai Rasulullah.  

Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Ibnu Shayyad : “Apa yang kamu lihat?”.  Ibnu Shayyad menjawab : “Aku telah didatangi orang jujur dan pendusta.  Nabi Muhammad saw menjawab : “Perkara itu telah kabur bagimu.  Aku menyembunyikan sesuatu, apakah kamu bisa menebak, wahai Ibnu Shayyad?”.  Ibnu Shayyad menjawab : “Itu ad Dukhkh”. 

(Maksudnya : Nabi Saw bersabda : Kalau kamu memang Dajjal, bisakah kamu menebak apa yang ada dalam hatiku?.. Maka Ibnu Shayyad menjawab : Ad Dukhkh.  Maksudnya ia akan mengucapkan kata Ad Dukhkhon (Asap) , tetapi tidak selesai, hanya sampai pada Ad Dukhkh, lalu berhenti).

Ternyata Ibnu  Shayyad menjawab tidak lengkap. Karena yang ada dalam hati Nabi Muhammad saw adalah : Ad Dukhkhon (Asap). Maka Nabi Muhammad saw menyuruh pergi Ibnu Shayyad : “Pergi kamu dari sini, kamu hina!”. 
Umar bin Khathab melihat perilaku Ibnu Shayyad yang tidak sopan dihadapan Nabi saw, geram sekali lalu berkata : “Ya Rasulullah, beri kesempatan aku menebas leher anak muda ini!”. Nabi Muhammad saw bersbda : “Jangan, kalau ia Dajjal maka ia tidak bisa dikalahkan oleh engkau, ya Umar. Kalau ia bukan Dajjal, maka tidak ada kebaikan membunuhnya”.

Jadi ada dua manusia yang ter-indikasi sebagai Dajjal. Yaitu :
1.     Sebagaimana kisah Tamim Ad Dari
2.     Ibnu Shayyad, yang keturunan Yahudi.

Demikian itu di zaman Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam. Bagimana zaman sekarang di akhir zaman ?
Dalam Hadits shahih Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Aku memperingatkan kepada kalian, tidak ada seorang Nabi kecuali memperingatkan kepada kaumnya tentang Dajjal. Aku mengingatkan tentang sesuatu yang belum pernah dikatakan Nabi-Nabi sebelum aku bahwa Dajjal buta sebelah matanya. Sesungguhnya Allah tidak buta mata sebelah”.

Ciri fisik Dajjal.
Dalam mimpi Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, dalam Hadits  riwayat Imam Muslim, dll. : “Bahwa aku melihat seorang dibelakangnya,  seorang laki-laki besar pendek dengan rambut ikal, mata-kanannya buta”.
(Dalam Hadits lain dijelaskan bahwa Dajjal bermata dua, tetapi mata sebelah kanan-nya buta).

“Dan sesungguhnya Dajjal itu mata-kanannya buta, disebelah atasnya ada kulit putih  yang menutupinya.  Dan tertulis di keningnya (huruf Arab) : Kafir. Tulisan itu terbaca oleh setiap mu’min (orang beriman). Mata sebelah kanan buta dan diatasnya ada kulit putih. Badannya besar-pendek”.

Dalam Hadits lain disebutkana tanda-tanda Dajjal :
1.     Dajal akan muncul dari sebuah lubang (jalan) di negeri Syam (Iraq), Kemudian ia akan membuat kerusakan di muka bumi.  
2.     Dajjal akan keluar di negeri timur bernama Khurazan (Iran), diikuti oleh orang-orang yang mukanya seperti perisai (mukanya rata, hidung pesek).
3.     Diikuti oleh 70 ribu orang dari orang-orang Yahudi dan mereka berpakaian seperti pendeta Yahudi.

Ekspansi Dajjal.
Dalam Hadits shahih dinyatakan  bahwa Dajjal berkata : “Maka aku keluar dan berjalan di muka bumi,  tidak ada satu kampung-pun kecuali yang aku masuki dalam waktu 40 malam. Kecuali Makkah dan Madinah, kedua kota itu aku diharamkan untuk memasukinya. Setiap aku ingin memasukinya, ada malaikat dengan pedang terhunus dan malaikat itu menghalangi aku”.

Maksudnya: Dajjal tidak bisa masuk di kota Makkah dan Madinah, karena kedua kota tersebut dijaga ketat oleh para malaikat. Makkah dan Madinah dijamin tidak akan bisa dimasuki oleh Dajjal. Sedangkan kota-kota lain semuanya akan dimasuki oleh Dajjal.

Dajjal tidak menggunakan kendaraan, melainkan berjalan kaki, yang kecepatannya luar-biasa. Dalam Hadits Shahih, para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw : “Ya Rasulullah, bagaimana kecepatan jalannya Dajjal di muka bumi ?”. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam  bersabda : “Kecepatan Dajjal seperti hujan yang diikuti oleh angin”.

Tipu-daya Dajjal.
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa Dajjal mata kanannya buta. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim  disebutkan bahwa mata kiri Dajjal seperti buah anggur yang timbul. Rambutnya tebal, ia membawa Surga dan Naar (Api).   Surganya adalah Neraka, dan Naar-nya adalah Surga.

Maksudnya Dajjal membawa dua sungai yang mengalirkan air jernih dan air api. Orang disuruh memilih, mau masuk yang mana. Bagi orang yang tahu, maka ia akan memilih sungai yang mengalirkan api, karena itu adalah sungai Surga.  Sedangkan yang memilih sungai air jernih sebetunya itu adalah sungai Neraka. 
Itulah salah satu tipu-daya Dajjal. Dan masih banyak lagi tipu-daya yang lain.

Dajjal juga mampu menghidupkan orang mati.  Ketika Dajjal sampai di tanah gersang datanglah orang terbaik (orang sholih) berkata kepadanya : “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal”.  
Kemudian kata Dajjal : “Bagaimana menurutmu kalau aku bisa membunuh orang ini dan kemudian menghidupkan lagi ? Apakah kamu ragu tentang aku?”. Kemudian Dajjal membunuh seseorang setelah mati  lalu  dihidupkan kembali.
Maka orang sholih itu berkata : “Demi Allah, aku tidak lebih tahu tentang dirimu pada hari ini”.
Kata Dajjal : “Aku ingin membunuhnya tetapi aku tidak mampu” (Maksudnya Dajjal ingin membunuh orang sholih itu tetapi tidak mampu).

Ditempat lain, Dajjal menunjukkan kemampuannya : Bisa menurunkan hujan, bisa menyuburkan tanah gersang seketika, bisa membikin gemuk hewan-hewan ternak yang kurus, kemudian Dajjal ingin mendatangi suatu kaum tetapi mereka menolak, itulah kaum yang beriman. Maka orang yang menolak Dajjal mereka akan kekeringan, dan Dajjal melewati mereka, lalu ditempat itu menjadi banyak air. Dajjal melewati sebuah kampung dan mengatakan : “Wahai emas, keluarlah dari dalam bumi”,  maka disitu banyak sekali batangan-batangan emas. Di tempat-tempat yang dilewati Dajjal yang semula kering menjadi banyak air, yang semula ternaknya kurus menjadi gemuk-gemuk semua.

Kemudian Dajjal memanggil seorang pemuda berbadan gemuk, lalu menebasnya sehingga terbelah menjadi dua bagian, kemudian pemuda yang sudah mati terbelah badannya itu dipanggil,  ternyata pemuda itu bisa hidup kembali seperti sedia kala.

Dalam Hadits (Hadits Dho’if), Dajjal menempati tanah yang asin di Marriqonah kemudian yang keluar di tanah itu kebanyakan perempuan. Sehingga seorang laki-laki kembali kedalam rumahnya, lalu mengikat erat-erat ibunya, isterinya, anak-anaknya karena laki-laki itu khawatir  mereka mendatangi Dajjal yang bisa memberi emas, perak dan berlian, secara gratis. Padahal itu tipuan belaka.

Kata Ibnu Umar, laki-laki itu mengikat semua keluarganya, karena khawatir Dajjal akan mem-fitnah mereka, sehingga mereka akan mengikuti Dajjal. Maka dalam Hadits Rasulullah saw mengajarkan kita do’a :


Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi  Jahannam, wa min’adzabil qobri wamin fitnatil mahya walmamati, wamin fitnatil masihi Dajjal.

(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka dan dari siksa kubur, dan aku berlindung dari ujian hidup dan mati serta dari fitnah Dajjal)
Do’a tersebut hendaknya dibaca dalam setiap sholat Fardhu, ketika Tasyahud Akhir sebelum Salam. Bila terlupakan, boleh dibaca selesai sholat (di luar sholat).

Karena Dajjal akan keluar di zaman serba susah, serba sulit, banyak pengangguran, sumber-sumber daya alam sudah habis, dan di sinilah keimanan kita diuji oleh Allah subhanahu wata’ala.


Cara melindungi diri dari Fitnah Dajjal :
1.     Setiap malam membaca Surat Al Kahfi sebanyak 10 ayat pertama.

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبۡدِهِ ٱلۡكِتَـٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَل لَّهُ ۥ عِوَجَاۜ (١) قَيِّمً۬ا لِّيُنذِرَ بَأۡسً۬ا شَدِيدً۬ا مِّن لَّدُنۡهُ وَيُبَشِّرَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرًا حَسَنً۬ا (٢) مَّـٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدً۬ا (٣) وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُواْ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدً۬ا (٤) مَّا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍ۬ وَلَا لِأَبَآٮِٕهِمۡ‌ۚ كَبُرَتۡ ڪَلِمَةً۬ تَخۡرُجُ مِنۡ أَفۡوَٲهِهِمۡ‌ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبً۬ا (٥) فَلَعَلَّكَ بَـٰخِعٌ۬ نَّفۡسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَـٰرِهِمۡ إِن لَّمۡ يُؤۡمِنُواْ بِهَـٰذَا ٱلۡحَدِيثِ أَسَفًا (٦) إِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَى ٱلۡأَرۡضِ زِينَةً۬ لَّهَا لِنَبۡلُوَهُمۡ أَيُّہُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬ (٧) وَإِنَّا لَجَـٰعِلُونَ مَا عَلَيۡہَا صَعِيدً۬ا جُرُزًا (٨) أَمۡ حَسِبۡتَ أَنَّ أَصۡحَـٰبَ ٱلۡكَهۡفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُواْ مِنۡ ءَايَـٰتِنَا عَجَبًا (٩) إِذۡ أَوَى ٱلۡفِتۡيَةُ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ فَقَالُواْ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةً۬ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدً۬ا (١٠)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab [Al Qur’an] dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; [2] (1) sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, (2) mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. (3) Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak". (4) Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan [sesuatu] kecuali dusta. (5) Maka [apakah] barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini [Al Qur’an]. (6) Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (7) Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan [pula] apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. (8) Apakah kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan [yang mempunyai] raqim [1] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? (9) [Ingatlah] tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami [ini]". (10)

2. Barangsiapa yang mengetahui datangnya Dajjal hendaknya ia menjauh dari Dajjal, jangan didekati.
3. Membaca do’a sebagaimana disebutkan di atas, setiap Sholat Fardhu pada Tasyahud Akhir sebelum Salam.

Sifat-sifat Dajjal yang sudah dipraktekkan di zaman sekarang :
1.     Orang yang sering meramal Nasib,
2.     Orang yang suka menipu,
3.     Orang yang suka mengatakan yang Haq dikatakan Bathil, dan sebaliknya.
Dengan kata lain : Suka memutar-balikkan fakta.  

Yang bisa mengalahkan Dajjal.
Dalam Hadits shahih Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Dajjal akan dikalahkan oleh Isa Almasih, yang ketika itu sudah turun ke bumi.

Maka kita selalu berdo’a semoga Allah subhanahu wata’ala memberikan keselamatan dan melindungi kita dari Fitnah Dajjal,

SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                               ____________

No comments:

Post a Comment