PENGAJIAN DHUHA
MASJID BAITUSSALAM
Dajjal Akhir
Zaman
DR. H. Ahmad Moradho, MA.
Jum’at,
5 Rabi’ul Awal 1439H – 24 November 2017.
Assalamu’alikum wr.wb.,
Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Hadits-Hadits
tentang Dajjal harus diyakini ke-shahihannya, meskipun sebagian kelompok orang
meng-ingkari akan datangnya Dajjal. Mereka menganggapnya hanya sebuah
dongeng. Tetapi bila kita kaji
Hadits-Hadits Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam tentang Dajjal adalah benar adanya.
Dajjal
dalam
bahasa Arab berasal dari kata “dajala”
artinya berdusta, atau menutupi sesuatu.
Sebagaimana penjelasan berikut bahwa ternyata Dajjal adalah tukang
bohong dan menutupi kebenaran. Dalam
Hadits-Hadits tentang Dajjal sudah ada “benih-benihnya”, informasinya sudah ada
sejak zaman Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam.
Dalam Hadits
dikatakan ada dua orang (dua makhluk)
yang ter-indikasi sebagai Dajjal. Sama dengan “Ya’juj dan Ma’juj”
memiliki dua Fase, yaitu Fase Zulqarnain
dan Fase kelak di Akhir zaman.
Ada dua orang
yang terindikasi sebagai Dajjal di zaman
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam:
1. Seorang laki-laki yang disebutkan dalam
Hadits tentang kisah perjalanan Tamim
bin Aus Ad Dari, yaitu seorang laki-laki yang mengaku dirinya Dajjal.
2.
Seorang anak kecil dari keturunan Yahudi
yang memiliki sifat-sifat Dajjal.
Semua itu
disebutkan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dalam
kitab Kutubusittah
Tentang
Tamim bin Aus Ad Dari.
Dalam Hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, suatu hari Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam selesai sholat mengumpulkan para
sahabat, beliau bersabda : “Aku mengumpulkan kalian bukan karena ada sesuatu,
melainkan karena Tamim Ad Dari yang dahulunya seorang Nasrani kemudian ia
datang kepadaku dan menyatakan masuk Islam. Ia menyampaikan kepadaku suatu
kabar yang sesuai dengan apa yang dulu pernah aku sampaikan kepada kalian,
yaitu tentang Masihi Dajjal. Sekarang datang Tamim kepadaku, ia
membawa cerita yang mirip (sesuai) dengan apa yang telah aku sampaikan”.
Ulama Hadits
mengatakan : Ini satu-satunya Hadits dimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam meriwayatkan dari perkataan sahabat.
(Tamim bercerita, kemudian diceritakan oleh Rasulullah saw) kepada para
sahabat, dengan maksud menguatkan. Kisahnya
: Tamim
suatu hari naik dalam sebuah bahtera (kapal) di atas laut bersama 30 orang
dari Kabilah Lahm dan Juzam. Ketika itu Tamim belum masuk
Islam. Kemudian ombak besar menerpa bahtera itu selama satu bulan, akhirnya
membawa bahtera itu ke sebuah pulau di arah matahari terbenam.
Kemudian
orang-orang itu duduk di perahu-perahu kecil (sekoci) dari bahtera, mendekati
dan mendarat di pulau itu, ternyata ditemui ada seekor binatang melata besar
yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak tahu mana bagian depan dan belakang
binatang melata itu. Orang-orang yang
menemukan bintang itu lalu berseru : “Celaka!.
Makhluk apa kamu”.
Ternyata
binatang itu bisa berbicara, ia menjawab : “Aku adalah mata-mata (Al Jassasah). Orang-oranag bertanya :
“Mata-mata untuk siapa?”. Binatang itu berkata : “Pergilah ke laki-laki
itu. Ia berada di rumah pendeta, ia
mencari kalian”.
Ketika binatang
itu memberitahu kepada kami tentang seorang laki-laki, maka kami takut jangan-jangan binatang itu setan
(syaithan).
Kemudian kami
beserta orang-orang itu segera mendatangi rumah seorang pendeta yang
ditunjukkan, ternyata dalam rumah itu ada manusia yang besar tetapi pendek, dan
ia diikat dengan belenggu yang sangat kuat, tangan dan kakinya diikat dengan rantai besi.
Tamim
ad Dari
dan orang-orang itu bertanya : “Kamu makhluk apa ?”.
Manusia
besar-pendek yang dibelenggu itu berkata : “Beritahukan aku tentang kebun kurma
Baisan, apakah pohon kurmanya
berbuah ?”. Maka kami menjawab :
“Iya”. Dan makhluk itu berkata :
“Sebentar lagi pohon kurma itu tidak akan berbuah. Beri aku kabar tentang danau
Tibaries,
apakah danau itu ada airnya? Danau itu sebentar lagi akan kering”. (Sebuah danau yang ada antara Yordania dan
Israel).
Makhluk besar
pendek itu berkata lagi : “Beritahu aku tentang mata-air Zughor (di sekitar
Yordania), apakah masih ada airnya? Apakah ada orang yang bercocok-tanam di
sekitarnya?”. Maka kami (Tamim ad Dari
dan orang-orang) menjawab : “Iya”.
Terakhir,
makhluk besar-pendek itu bertanya tentang Nabi Saw : “Beritahu aku tentang
Nabiyyil Umiyyi (Nabi Muhammad saw), yang
diutus kepada orang-orang yang tidak
bisa membaca dan manulis. Apa yang telah dilakukannya, ia telah keluar dari
Mekkah dan menempati Yatsrib (Madinah).
Apakah orang-orang Arab memeranginya ?”. Maka Tamim dan orang-orang itu
menjawab : “Iya”.
Makhluk itu
bertanya : “Apa yang dilakukannya terhadap orang Arab ? Mereka menghabarkan
bahwa ia telah menguasai orang-orang Arab dan mereka menaatinya”. Maka Tamim dan orang-orang itu menjawab :
“Iya”.
Artinya, makhluk
besar-pendek yang berada di rumah pendeta, padahal ia bertempat tinggal di
rumah pendeta yang jauh dari Jazirah Arab, itu tahu tentang kebun kurma Baisan, tahu tentang mata air Zughor, tahu tentang danau Tibaries dan tahu tentang Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, dan ditanyakan bagaimana kabar
beliau. Inilah salah satu faktor yang
menyebabkan Tamim Ad Dari masuk Islam.
Makhluk
besar-pendek itu berkata : “Sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka (orang
Arab) untuk menaatinya”. (Maksudnya :
orang-orang Arab itu lebih baik taat kepadaNabi Muhammad saw). Maka Tamim ad
Dari beserta 30 orang lainnya terkejut.
Makhluk
besar-pendek itu selanjutnya berkata :
“Sesungguhnya aku beritahukan kepada kalian bahwa sudah dekat waktunya aku
di-izinkan keluar dari tempat ini. Aku akan berjalan di muka bumi selama 40
(empatpuluh) hari”. Maka dalam Hadits
disebutkan bahwa makhluk besar pendek itu adalah Dajjal.
Tentang
Anak kecil keturunan Yahudi yang memiliki sifat-sifat Dajjal.
Ia bernama Ibnu Shayyad, berkulit kemerahan,
berbadan pendek, berambut ikal. Matanya buta sebelah seperti Dajjal.
Suatu hari Nabi
Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam
bersama para sahabat mendatangi tempat di mana Ibnu Shayyad berada. Demikian
diriwayatkan dalam Hadits Imam Muslim. Nama aslinya adalah Muhammad bin Shayyad atau Shofi.
Bahwa sahabat
Umar bin Khathab bersama rombongan Rasulullah saw mendatangi tempat Ibnu Shayyad dan dijumpai Ibnu Shayyad sedang
bermain dengan anak-anak kecil lainnya, di dekat benteng (rumah) orang Bani
Maghalah.
Ketika itu Ibnu
Shayyad sudah hampir Baligh (kira-kira umur 10 – 12 tahun), terlihat lebih
besar dibanding anak-anak lainnya. Ia tidak sadar bahwa Nabi Muhammad saw
berada di dekatnya. Kemudian beliau menepuk punggung Ibnu Shayad, bersabda :
“Apakah kamu bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?”.
Ibnu Shayyad
memandang ke-arah Nabi Muhamamad saw dan berkata : “Aku bersaksi bahwa engkau
adalah orang yang diutus kepada orang-orang yang Ummiyin. Sebaliknya aku bertanya : Apakah engkau
bersaksi bahwa aku (Ibnu Shayyad) adalah utusan Allah?”. Maka Nabi Muhammad saw menolaknya, bersabda :
“Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”. Ibnu Shayyad ingin diakui bahwa ia sebagai
Rasulullah.
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam bertanya
kepada Ibnu Shayyad : “Apa yang kamu lihat?”.
Ibnu Shayyad menjawab : “Aku telah didatangi orang jujur dan
pendusta. Nabi Muhammad saw menjawab :
“Perkara itu telah kabur bagimu. Aku
menyembunyikan sesuatu, apakah kamu bisa menebak, wahai Ibnu Shayyad?”. Ibnu Shayyad menjawab : “Itu ad Dukhkh”.
(Maksudnya :
Nabi Saw bersabda : Kalau kamu memang Dajjal, bisakah kamu menebak apa yang ada
dalam hatiku?.. Maka Ibnu Shayyad menjawab : Ad Dukhkh. Maksudnya ia akan
mengucapkan kata Ad Dukhkhon (Asap) ,
tetapi tidak selesai, hanya sampai pada Ad
Dukhkh, lalu berhenti).
Ternyata
Ibnu Shayyad menjawab tidak lengkap.
Karena yang ada dalam hati Nabi Muhammad saw adalah : Ad Dukhkhon (Asap). Maka
Nabi Muhammad saw menyuruh pergi Ibnu Shayyad : “Pergi kamu dari sini, kamu
hina!”.
Umar bin Khathab
melihat perilaku Ibnu Shayyad yang tidak sopan dihadapan Nabi saw, geram sekali
lalu berkata : “Ya Rasulullah, beri kesempatan aku menebas leher anak muda
ini!”. Nabi Muhammad saw bersbda : “Jangan, kalau ia Dajjal maka ia tidak bisa
dikalahkan oleh engkau, ya Umar. Kalau ia bukan Dajjal, maka tidak ada kebaikan
membunuhnya”.
Jadi ada dua
manusia yang ter-indikasi sebagai Dajjal.
Yaitu :
1.
Sebagaimana kisah Tamim Ad Dari
2.
Ibnu Shayyad, yang keturunan Yahudi.
Demikian itu di
zaman Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam. Bagimana zaman sekarang di akhir zaman ?
Dalam Hadits
shahih Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam
bersabda : “Aku memperingatkan kepada
kalian, tidak ada seorang Nabi kecuali memperingatkan kepada kaumnya tentang
Dajjal. Aku mengingatkan tentang sesuatu yang belum pernah dikatakan Nabi-Nabi
sebelum aku bahwa Dajjal buta sebelah matanya. Sesungguhnya Allah tidak buta
mata sebelah”.
Ciri
fisik Dajjal.
Dalam mimpi
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam,
dalam Hadits riwayat Imam Muslim, dll. :
“Bahwa aku melihat seorang dibelakangnya, seorang laki-laki besar pendek dengan rambut
ikal, mata-kanannya buta”.
(Dalam Hadits
lain dijelaskan bahwa Dajjal bermata dua, tetapi mata sebelah kanan-nya buta).
“Dan
sesungguhnya Dajjal itu mata-kanannya buta, disebelah atasnya ada kulit putih yang menutupinya. Dan tertulis di keningnya (huruf Arab) : Kafir. Tulisan itu terbaca oleh setiap
mu’min (orang beriman). Mata sebelah kanan buta dan diatasnya ada kulit putih.
Badannya besar-pendek”.
Dalam Hadits
lain disebutkana tanda-tanda Dajjal :
1.
Dajal akan muncul dari sebuah lubang
(jalan) di negeri Syam (Iraq),
Kemudian ia akan membuat kerusakan di muka bumi.
2.
Dajjal akan keluar di negeri timur
bernama Khurazan (Iran), diikuti oleh orang-orang yang mukanya seperti
perisai (mukanya rata, hidung pesek).
3.
Diikuti oleh 70 ribu orang dari
orang-orang Yahudi dan mereka berpakaian seperti pendeta Yahudi.
Ekspansi
Dajjal.
Dalam Hadits
shahih dinyatakan bahwa Dajjal berkata : “Maka aku keluar dan berjalan di muka bumi, tidak ada satu kampung-pun kecuali yang aku
masuki dalam waktu 40 malam. Kecuali Makkah
dan Madinah, kedua kota itu aku
diharamkan untuk memasukinya. Setiap aku ingin memasukinya, ada malaikat dengan
pedang terhunus dan malaikat itu menghalangi aku”.
Maksudnya:
Dajjal tidak bisa masuk di kota Makkah
dan Madinah, karena kedua kota
tersebut dijaga ketat oleh para malaikat. Makkah dan Madinah dijamin tidak akan
bisa dimasuki oleh Dajjal. Sedangkan kota-kota lain semuanya akan dimasuki oleh
Dajjal.
Dajjal
tidak
menggunakan kendaraan, melainkan berjalan kaki, yang kecepatannya luar-biasa. Dalam
Hadits Shahih, para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw : “Ya Rasulullah, bagaimana kecepatan jalannya
Dajjal di muka bumi ?”. Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Kecepatan Dajjal seperti hujan yang diikuti
oleh angin”.
Tipu-daya
Dajjal.
Sebagaimana
disebutkan diatas bahwa Dajjal mata kanannya buta. Dalam Hadits yang diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa
mata kiri Dajjal seperti buah anggur yang timbul. Rambutnya tebal, ia membawa Surga dan Naar (Api). Surganya adalah
Neraka, dan Naar-nya adalah Surga.
Maksudnya Dajjal
membawa dua sungai yang mengalirkan air
jernih dan air api. Orang
disuruh memilih, mau masuk yang mana. Bagi orang yang tahu, maka ia akan
memilih sungai yang mengalirkan api, karena itu adalah sungai Surga. Sedangkan yang
memilih sungai air jernih sebetunya itu adalah sungai Neraka.
Itulah salah
satu tipu-daya Dajjal. Dan masih banyak lagi tipu-daya yang lain.
Dajjal juga
mampu menghidupkan orang mati. Ketika
Dajjal sampai di tanah gersang datanglah orang terbaik (orang sholih) berkata
kepadanya : “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal”.
Kemudian kata
Dajjal : “Bagaimana menurutmu kalau aku
bisa membunuh orang ini dan kemudian menghidupkan lagi ? Apakah kamu ragu
tentang aku?”. Kemudian Dajjal membunuh seseorang setelah mati lalu
dihidupkan kembali.
Maka orang
sholih itu berkata : “Demi Allah, aku
tidak lebih tahu tentang dirimu pada hari ini”.
Kata Dajjal : “Aku ingin membunuhnya tetapi aku tidak
mampu” (Maksudnya Dajjal ingin membunuh orang sholih itu tetapi tidak
mampu).
Ditempat lain,
Dajjal menunjukkan kemampuannya : Bisa menurunkan hujan, bisa menyuburkan tanah
gersang seketika, bisa membikin gemuk hewan-hewan ternak yang kurus, kemudian
Dajjal ingin mendatangi suatu kaum tetapi mereka menolak, itulah kaum yang
beriman. Maka orang yang menolak Dajjal mereka akan kekeringan, dan Dajjal
melewati mereka, lalu ditempat itu menjadi banyak air. Dajjal melewati sebuah
kampung dan mengatakan : “Wahai emas,
keluarlah dari dalam bumi”, maka disitu banyak sekali batangan-batangan
emas. Di tempat-tempat yang dilewati Dajjal yang semula kering menjadi banyak
air, yang semula ternaknya kurus menjadi gemuk-gemuk semua.
Kemudian Dajjal
memanggil seorang pemuda berbadan gemuk, lalu menebasnya sehingga terbelah
menjadi dua bagian, kemudian pemuda yang sudah mati terbelah badannya itu
dipanggil, ternyata pemuda itu bisa
hidup kembali seperti sedia kala.
Dalam Hadits
(Hadits Dho’if), Dajjal menempati tanah yang asin di Marriqonah kemudian yang keluar di tanah itu kebanyakan perempuan. Sehingga
seorang laki-laki kembali kedalam rumahnya, lalu mengikat erat-erat ibunya,
isterinya, anak-anaknya karena laki-laki itu khawatir mereka mendatangi Dajjal yang bisa memberi
emas, perak dan berlian, secara gratis. Padahal itu tipuan belaka.
Kata Ibnu Umar,
laki-laki itu mengikat semua keluarganya, karena khawatir Dajjal akan
mem-fitnah mereka, sehingga mereka akan mengikuti Dajjal. Maka dalam Hadits
Rasulullah saw mengajarkan kita do’a :
Allahumma inni
a’udzubika min ‘adzabi Jahannam, wa
min’adzabil qobri wamin fitnatil mahya walmamati, wamin fitnatil masihi Dajjal.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari siksa Neraka dan dari siksa kubur, dan aku berlindung dari ujian
hidup dan mati serta dari fitnah Dajjal)
Do’a tersebut
hendaknya dibaca dalam setiap sholat Fardhu, ketika Tasyahud Akhir sebelum Salam. Bila terlupakan, boleh dibaca selesai
sholat (di luar sholat).
Karena Dajjal
akan keluar di zaman serba susah, serba sulit, banyak pengangguran,
sumber-sumber daya alam sudah habis, dan di sinilah keimanan kita diuji oleh
Allah subhanahu wata’ala.
Cara
melindungi diri dari Fitnah Dajjal :
1.
Setiap malam membaca Surat Al Kahfi sebanyak
10 ayat pertama.
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلۡحَمۡدُ
لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبۡدِهِ ٱلۡكِتَـٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَل
لَّهُ ۥ عِوَجَاۜ (١) قَيِّمً۬ا لِّيُنذِرَ بَأۡسً۬ا شَدِيدً۬ا مِّن
لَّدُنۡهُ وَيُبَشِّرَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ
أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرًا حَسَنً۬ا (٢) مَّـٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدً۬ا (٣) وَيُنذِرَ
ٱلَّذِينَ قَالُواْ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدً۬ا (٤) مَّا لَهُم بِهِۦ مِنۡ
عِلۡمٍ۬ وَلَا لِأَبَآٮِٕهِمۡۚ كَبُرَتۡ ڪَلِمَةً۬ تَخۡرُجُ مِنۡ أَفۡوَٲهِهِمۡۚ
إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبً۬ا (٥) فَلَعَلَّكَ بَـٰخِعٌ۬ نَّفۡسَكَ عَلَىٰٓ
ءَاثَـٰرِهِمۡ إِن لَّمۡ يُؤۡمِنُواْ بِهَـٰذَا ٱلۡحَدِيثِ أَسَفًا (٦) إِنَّا
جَعَلۡنَا مَا عَلَى ٱلۡأَرۡضِ زِينَةً۬ لَّهَا لِنَبۡلُوَهُمۡ أَيُّہُمۡ أَحۡسَنُ
عَمَلاً۬ (٧) وَإِنَّا لَجَـٰعِلُونَ مَا عَلَيۡہَا صَعِيدً۬ا جُرُزًا (٨) أَمۡ
حَسِبۡتَ أَنَّ أَصۡحَـٰبَ ٱلۡكَهۡفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُواْ مِنۡ ءَايَـٰتِنَا
عَجَبًا (٩) إِذۡ أَوَى ٱلۡفِتۡيَةُ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ فَقَالُواْ رَبَّنَآ
ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةً۬ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدً۬ا (١٠)
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala
puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab [Al Qur’an] dan
Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; [2] (1) sebagai bimbingan yang
lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan
memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal
saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, (2) mereka kekal di
dalamnya untuk selama-lamanya. (3) Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang
yang berkata: "Allah mengambil seorang anak". (4) Mereka sekali-kali
tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka.
Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak
mengatakan [sesuatu] kecuali dusta. (5) Maka [apakah] barangkali kamu akan
membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka
tidak beriman kepada keterangan ini [Al Qur’an]. (6) Sesungguhnya Kami telah
menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji
mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (7) Dan
sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan [pula] apa yang di atasnya menjadi
tanah rata lagi tandus. (8) Apakah kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami
gua dan [yang mempunyai] raqim [1] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan
Kami yang mengherankan? (9) [Ingatlah] tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat
berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a: "Wahai Tuhan kami berikanlah
rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang
lurus dalam urusan kami [ini]". (10)
2. Barangsiapa yang mengetahui datangnya
Dajjal hendaknya ia menjauh dari Dajjal, jangan didekati.
3. Membaca do’a sebagaimana disebutkan di
atas, setiap Sholat Fardhu pada Tasyahud Akhir sebelum Salam.
Sifat-sifat
Dajjal yang sudah dipraktekkan di zaman sekarang :
1.
Orang yang sering meramal Nasib,
2.
Orang yang suka menipu,
3.
Orang yang suka mengatakan yang Haq
dikatakan Bathil, dan sebaliknya.
Dengan
kata lain : Suka memutar-balikkan fakta.
Yang
bisa mengalahkan Dajjal.
Dalam Hadits
shahih Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam bersabda : Dajjal akan
dikalahkan oleh Isa Almasih, yang ketika itu sudah turun ke bumi.
Maka kita selalu
berdo’a semoga Allah subhanahu wata’ala
memberikan keselamatan dan melindungi kita dari Fitnah Dajjal,
SUBHANAKALLAHUMMA
WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
____________
No comments:
Post a Comment