PENGAJIAN DHUHA
MASJID BAITUSSALAM
Mendapat Pahala Haji Tanpa Berhaji.
(Dr.Ahmad
Luthfi Fathullah, MA.)
Jum’at, 24 Rabi’ul Akhir 1439H –
12 Januari 2018.
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Bahasan berikut
adalah Hadits yang berisi tentang Mendapat Pahala Haji Tanpa Pergi Haji. Yaitu Sholat
Sunnah Syuruq, tetapi sayang masih banyak dari saudara-saudara kita
yang salah cara melakukannya.
Matahari terbit kira-kira pukul
06.00, kemudian mereka mulai Sholat Syuruq. Yang demikian itu salah waktunya.
Dalam Kitab
halaman 197 : Hadits riwayat Imam Thirmidzy, Hadits hasan, dari Anas bin
Malik, bahwa orang-orang duduk di
mushollanya, selesai Sholat Subuh mereka dzikir an berdo’a kepada Allah subhanahu wata’ala, sampai matahari terbit. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda
: “Barangsiapa
yang sholat Fajar (Sholat Subuh) berjamaah di masjid (musholla), kemudian ia
duduk ditempat sholat (tidak pindah tempat duduknya) sampai matahari terbit,
kemudian ia sholat dua rokaat maka ia mendapatkan pahala Haji dan Umroh.
Sempurna, sempurna, sempurna”
Kita tahu semua
bahwa Pahala Haji tidak lain adalah Surga.
Pahala Haji : Diampuni dosa-dosanya yang
sudah lalu, Pahala Haji : Bersih dari
dosa seperti bayi yang baru dilahirkan. Semua itu ujung-ujung adalah Surga.
Syaratnya :
1.
Sholat Fajar (Subuh) berjamaah,
2.
Selesai sholat, duduk dan Dzikir.
3.
Dzikir sampai matahari terbit.
4.
Kemudian sholat dua rokaat yang
pahalanya sama dengan Ibadah Haji dan Umroh.
Hadits Riwayat
Abu Dawud dari Sahal Ibn Mu’az bin Jabbal rodhiyallahu
‘anhuma berkata, Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa
yang duduk di musholanya, ketika orang-orang selesai sholat Subuh, sampai ia
diperkenankan untuk sholat dua rokaat (Sholat Dhuha), di antara itu ia tidak
berkata-kata keuali perkataan yang baik (Dzikir) maka ia diampuni dosa-dosanya
meskipun dosa sebanjyak buih di lautan”.
Maksudnya, isi
dua Hadits tersebut sama, yaitu diampuni dosa-dosanya mekipun dosanya sebanyak
buih di lautan dan hadits sebelumnya : Mendapat pahala Haji, yaitu Surga.
Maknanya sama yaitu Masuk Surga. Yaitu Sholat Subuh berjamaah, selesai sholat
tetap duduk ditempatnya (tidak bergeser), dzikir dan doa, sholat Dua Rokaat, pulang.
Pahalanya sama dengan pahala Haji dan Umroh. (Yaitu Surga).
Hadits dari
‘Aisyah rodhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Barang
siapa melakukan sholat Ghodat (Sholat
Subuh) kemudian ia tetap duduk ditempatnya, dan ia tidak berkata-kata tentang
dunia, kecuali dzikir, sampai dia sholat Dhuha empat rokaat, maka ia seperti
baru keluar dari rahim ibunya, tanpa dosa”.
Hadits tersebut
intinya sama, yaitu mendapatkan pahala
Haji (masuk Surga) setelah orang sholat Subuh berjamaah, duduk, dzikir
sampai selesai sholat Dhuha.
Hadits
diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, dalam Kitab Shohabul Iman, dari Hasan bin Ali
(cucu Rasulullah saw), Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa
sholat Ghodat (Subuh), kemudian ia duduk berdzikir dan sholat dua rokaat
setelah terbit matahari, maka ia diampuni dosa-dosanya dan kulitnya tidak
disentuh oleh api neraka.”.
Jangan dipahami
Hadits-Hadits tersebut, bahwa sholat dua rokaat bertepatan dengan terbit
matahari, melainkan beberapa saat (10 – 15 menit) setelah terbit matahari. Ada
jeddah waktu kira-kira 15 menit seterlah terbit matahari. Karena dilarang
sholat bertepatan waktu terbit matahari atau tenggelamnya matahari di ufuk
barat.
Hadits
berikutnya, dari Abu Umamah, Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam : “Siapa yang
melakukan sholat Ghodat berjamaah, kemudian ia duduk ditempat sholat, berdzikir
sampai terbit matahari, kemudian ia berdiri sholat dua rokaat maka pahalanya
seperti orang Ibadah Haji dan Umroh”. (Hadits riwayat Imam At Thabrani,
hadits hasan, bisa dijadikan dalil).
Hadits lain
diriwayatkan oleh Imam Ath Thabrani dari Ibnu Umar berkata, bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam melakukan
sholat Subuh kemudian beliau bersabda : “Siapa
yang duduk di tempat sholatnya sampai terbit matahari dan kemudian sholat dua
rokaat, maka ia mendapat pahala seperti Ibadah Haji dan Umrah”.
Hadits lain lagi,
diriwayatkan oleh Imam At Thirmidzy, dari Umar bin Khathab rodhiyallahu ‘anhu, bercerita : Rasulullah mengirim sepasukan kecil ke
suatu daerah tetapi baru sebentar (tiga hari) sudah kembali dan harta rampasan
perang (Ghonimah) yang dibawanya banyak sekali, maka
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Maukah kalian aku beritahu
ada orang-orang yang lebih baik (utama) dibandingkan pasukan tadi?. Mereka
adalah orang-orang yang sholat Subuh kemudian duduk ditempatnya, sampai
terbit matahari”.
Hadits dari
Jabir Ibn Samurah rodhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam
selasai sholat Subuh duduk bersila dan ber-dzikir sampai matahari terbit”.
Kesimpulan
:
1.
Hendaknya sholat Subuh dilakukan
berjamah di masjid (musholla),
2.
Selesai salam, jangan pindah dari tempat
duduk masing-masing,
3.
Ber-dzikir sampai terbit matahari, jangan bersalaman
atau berkata-kata dengan siapapun. Bila HP berbunyi jangan dibuka, tetap duduk
bersila, dzikir, atau membaca ayat-ayat AlQur’an sampai matahari terbit.
4.
Kemudian sholat dua rokaat, sesudah terbit matahari.
5.
Bila kebetulan ada ceramah, dengarkan
saja, tanpa tanya-jawab (berkata-kata).
Demikianlah
untuk mendapatkan Pahala Haji dan Umroh. Harus
berjamaah sholat Subuh di Masjid (musholla), duduk, dzikir sampai matahari
terbit dan sholat dua rokaat. tidak dilakukan
di rumah.
Catatan
:
1. Sholat Sunnah dua rokaat jangan
bertepatan dengan terbitnya matahari, melainkan sesudahnya, kira-kira seperempat jam sesudah matahari
terbit. Dilarang sholat bertepatan dengan terbitnya atau tenggelamnya matahari.
2.
Istilah : Sholat Syuruq = Sholat Dhuha.
Sekian bahasan,
mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALALAHUMMA
WABIHAMDIKA, ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
____________
No comments:
Post a Comment