Tugas Nabi Dan Rasul.
KH. Tengku Zulkarnain
Jum’at, 23 Jumadil Ula 1439H –
9 Feb 2018.
_________________________________________________________________________________
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Menurut Hadits
Shahih riwayat Ibnu Hibban, bahwa Nabi dan Rasul berjumlah 124.000 Nabi dan
Rasul, di antaranya ada 313 orang Rasul, dan yang disebutkan dalam
AlQur’an hanya 25 orang Rasul.
Nabi
mendapat
wahyu (Agama) dari Allah subhanahu
wata’ala untuk dirinya, istri dan anak-anaknya. Dakwah untuk keluarganya.
Sedangkan Rasul mendapat wahyu
(Agama) dari Allah subhanahau wata’ala untuk diri dan keluarganya serta untuk kaumnya.
Setiap umat di muka bumi ini dikirim seorang Rasul. Sebagian Rasul/Nabi
dikisahkan kepada manusia dan sebagian tidak dikisahkan.
Kita sebagai
umat Islam yang beriman harus tahu 25 orang Nabi/Rasul tersebut. Kita beriman kepada Allah, kepada para
Malaikat, kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Hari Kiamat, Qadha dan Qadar. Di antara 25 Rasul tersebut ada 5 orang Rasul Ulul Azmi : Nabi Nuh a.s., Nabi
Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s. Nabi ‘Isa a.s. dan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Nabi
Nuh
a.s. dakwah selama 950 tahun sejak menjadi Nabi, siang dan malam dakwah. Satu-satunya Nabi yang ber-dakwah siang dan
malam hanyalah Nabi Nuh a.s. Sementara Nabi Muhammad saw siang ber-dakwah malam
harinya istirahat (tidur) dan Sholat Malam (Tahajud).
Nabi
Nuh
a.s. siang-malam ber-dakwah selama 470 tahun. Yaitu mulai usia 480 sampai 950
tahun, lalu terjadi terjadi badai-topan dan banjir-bandang, dan 50 tahun lagi
setelah badai-topan dan banjir-bandang, sampai umur 950. Jadi Nabi Nuh a.s.
berdakwah selama 470 hanya punya pengikut 80 orang. Artinya rata-rata 5 tahun
sekali mendapat seorang pengikut (orang beriman). Beliau sangat menderita dan
sangat sabar. Isteri dan anaknya-pun
tidak mau beriman. Maka Nabi Nuh a.s. adalah termasuk Rasul Ulul Azmi.
Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam.lahir
di daerah Mesopotamia, berdakwah keliling dunia sampai ke Iraq, Yordania, Syam
(Syiria), Palestina, kemudian ke Mesir, kembali lagi ke Palestina ke tempat
isteri beliau (Sarah) dan isteri kedua (Hajar) di antar ke Mekkah beserta
anaknya yang masih kecil (Ismail). Kembali ke Palestina (ke isteri pertama),
kemudian dakwah lagi (berjalan kaki) sampai ke India sambil membawa isteri
beliau (Sarah) yang ketika itu tercantik sedunia.
Maka ketika di
India, Sarah disebut Saraswati (Sarah yang cantik seperti
Dewi), dan Nabi Ibrahim dipanggil dengan Brahma. Di Palestina nama beliau Abraham, di India
dipanggil Brahma. Di Mekkah (Arab) beliau disebut Ibrahim a.s. Beliau menjadi
Nabi untuk umat seluruh dunia. Maka bila kita ber-sholawat kepada Nabi Muhammad
saw, kitajuga ber-sholawat untuk Nabi
Ibrahim a.s. Paman beliau bernama Azar (tukang
membuat patung)tidak beriman selamanya sejak kacil (kafir). Nabi Ibrahim a.s. termasuk dalam Rasul Ulul Azmi.
Nabi
Musa ‘alaihissalam,
sejak bayi dipelihara oleh keluarga Fir’aun.
Beliau berdakwah kepada 700 ribu orang Bani Israil, yang didakwahi oleh
beliau dan beliau beserta pengikutnya (Bani Israil) diselamatkan oleh Allah
subhanahu wata’ala, menyeberang laut Merah.
Dengan memukulkan tongkatnya, maka air laut terbelah, sampai ke dasar
laut sehingga bisa untuk menyeberangkan umatnya (kaum Bani Israil). Maka
selamatlah kaum Bani Israil dari kejaran bala-tentara Fir’aun yang siap hendak
membunuh mereka. Sementara itu Fir’aun
(yang mengangkat anak dan mengasuh Nabi Musa sejak kecil), mengaku Tuhan, tidak
mau masuk Islam. Nabi Musa ‘alaihissalam
termasuk Rasul Ulul Azmi.
Nabi
‘Isa‘alaihissalam, sejak
masih bayi sudah ber-dakwah. Masih dalam gendongan ibundanya (Maryam), Nabi
‘Isa a.s. sudah bisa berbicara :Aku hamba
Allah, bukan anak zina seperti yang kalian tuduhkan, Allah telah memberiku
Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang Nabi.
Kemana aku datang maka tempat itu akan barokah sampai hari Kiamat.
Nabi
‘Isa
a.s. diangkat oleh Allah subhanahu
wata’ala ke langit ke-enam, kelak akan turun lagi ke dunia.
Yaitu untuk
membunuh Dajjal dan menurunkan semua
salib-salib di seluruh dunia. Bukan
berarti beliau akan memanjat di atas gereja lalu menurunkan salib-salib, tetapi
artinya :Seluruh orang Nasrani akan
masuk Islam.
Nabi Isa a.s.
akan wafat dalam usia 40 tahun dan akan dimakam-kan disamping makam Nabi
Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.di
Madinah.
Maka dalam Surat Al Baqarah ayat 120,
وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ
ٱلۡيَہُودُ وَلَا ٱلنَّصَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَہُمۡۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى
ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۗ وَلَٮِٕنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِى
جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ۬ وَلَا نَصِيرٍ (١٢٠)
Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang
benar)". dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.
Dalam ayat
tersebut, tehadap orang Nasrani Allah subhanahu
wata’ala tidak menyebut “Lan” (tidak sama sekali) sebagaimana
Allah menyebut kepada orang Yahudi, tetapi kepada Nasrani Allah menyebut dengan
“La”
(tidak, tetapi tidak salamanya) tidak beriman. Menjelang hari Kiamat orang-orang Nasrani akan
masuk Islam, yaitu ketika Nabi ‘Isa a.s. turun ke bumi.
Nabi Isa ‘alaihissalam termasuk Rasul Ulul Azmi.
Nabi
Muhammadshollallahu
‘alaihi wasallam,juga termasuk Rasul Ulul Azmi.
Seluruh Nabi dan Rasul membawa Hidayah (Petunjuk), tidak terkecuali Nabi
Muhammad saw membawa Hidayah (Petunjuk).. Sebelum Nabi-Nabi datang, maka manusia tidak
tahu siapa Tuhannya. Seluruh manusia
tahu bahwa ada penguasa semesta, seluruh manusia punya instink (naluri), bahwa
ada kekuatan yang tidak terlihat oleh mata (pancaindera), tetapi tidak tahu
siapa (nama) tuhan-nya. Karena belum ada petunjuk. Maka mereka (manusia)
memberi sendiri nama tuhannya, misalnya :Raja Mulana Bolon (orang
Batak), Dibata (orang Karo), Tuhan
(orang Melayu).
Seperti dalam
sejarah Melayu, orang Melayu dari Aceh (Selat Malaka) : Uluele, lalu keselatan
ada Kerajaan Samudera Pasai (Kerajaan Islam).
Islam masuk ke Indonesia pada akhir abad ke-6 Masehi. Ketika Nabi Muhammad saw wafat (abad ke-7),
Indonesia sudah dimasuki Islam.
Yang
mendakwahkan Islam di Nusantara ketika itu adalah Syekh Mahmud (wafat tahun 48 Hijriyah) beliau wafat di Barus (Tapanuli Tengah), kuburannya di
atas bukit dimana ada 850 anak tangga untuk naik kebukit tempat makam Syekh
Mahmud, di Barus (Tapanuli Tengah).
Rasulullah saw
hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekkah. Maka sejak Rasulullah saw Hijrah itulah
dimulai perhitungan Tahun Hijriyah. Ketika tahun 48 Hijriyah bertepatan dengan
wafatnya Syekh Mahmud, di zaman Muawiyah
bin Abu Sofyan, sahabat dan adik ipar Rasulullah saw. Pada makam (batu nisan) Syekh Mahmud tertulis
:Wafat tahun 48 Hijriyah. Tertulis
dengan huruf (bukan angka).
Ketika itu
Rasulullah saw menyebut Nusantara (Kerajaan Samudera Pasai) dengan sebutan Sumudra.
Ada suatu negeri bernama Sumudra, lebih keselatan lagi adalah
Perlak (Langsa, Aceh Timur). Lebih
ke selatan lagi :Kuala Simpang.
Semua itu adalah Kerajaan Islam. Seterusnya ke selatan adalah Pangkalan
Brandan, Pangkalan Susu, PulauKampai, ke selatan lagi Kerajaan
Deli (Medan). Lebih jauh lagi ke
sel;atan sampai ke Palembang, semua Kerajaan Islam.
Umat di sana
sebelumnya percaya adanya Penguasa alam Semesta, mereka menyebutnya :Tuhan.
Sementara itu di Jawa menyebutknya dengan :Gusti. Sementara itu bangsa Cina
menyebutnya :Thiam.Orang Inggris menyebutnya :God. Demikian seterusnsya.
Allah subhanahu wata’ala tidak mau dipanggil
dengan karangan manusia. Maka Allah turunkan Nabi-Nabi agar tahu siapa Penguasa
Alam semesta ini. Dia-lah Allah subhanahu wata’ala. Nabi terakhir adalah
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi
wasallam. Beliau mengajarkan kepada manusia bahwa Penguasa Alam Semesta ini
adalah Allahsubhanahu wata’ala. Darimana Nabi tahu ? Dari Allah subhanahu wata’ala. dengan Wahyu yang
diturunkan kepada beliau.
Dikirimlah Wahyu :Innani
Annallah (Sesungguhnya Aku adalah
Allah).
Laillaha illa
anna (Tidak ada
sesembahan kecuali Aku (Allah). Maka sembahlah oleh-mu akan
Allah. Saat ini ada sekitar 1,7 milyar manusia yang beragama Islam dari sekitar
7,2 manusia di dunia. Kepada umat Islam
yang 1,7 milyar manusia itu bila ditanya siapa Tuhanmu, pasti mereka akan
menjawab :Allahsubhanahu wata’ala. Itu nama Dzat-Nya. Satu-satunya Tuhan
sesembahan kita.
Nama sifat-Nya
lebih dari 120 nama Sifat Allah. Yang disuruh oleh Nabi saw kita menghafalkannya
adalah 99 nama Sifat Allah. Menghafal Sifat-Sifat Allah adalah jalan
menuju ke Surga.
Sebutan Rabb tidak
termasuk 99 Nama Allah, tetapi selalu dibaca ketika orang melakukan Sholat :Alhamdulillahirobbil
‘alamin. Rabb adalah Tuhan (Allah) yang mencipta dan mengatur seluruh
alam semesta dan isi-isinya.Satu-satunya Tuhan, tetapi Sifat-sifatnya
banyak.
Sementara orang
Hindu, Sifat Tuhan menjadi Nama Tuhan, misalnya : Yang mencipta adalah Brahma
(Dewa Brahma). Tuhan yang memelihara :Wisnu
(Dewa Wisnu), dan Tuhan yang
merusak adalah : Syiwa.(Dewa Syiwa). Menjadi
oknum lain. Di situlah keliru mereka. Seharusnya itu hanya nama Sifat Tuhan.
Sedngkan kita menyebutnya Allah saja,
yang lain : Arrohman, Arrohim Al Qudus, Al Malik, dst, adalah Sifatsaja
yang melekat pada Allah.
Dan Allah adalah :Laisa
kamistlihi syai-un(Allah tidak semisal dengan apapun).
Kalau makhluk
makan dan minum, maka Allah tidak butuh makandan minum. Manusia butuh tempat
tinggal, yaitu di bumi. sedangkan Allah ada di langit. Hewan ada di bumi. Jin ada yang di langit ada yang dibumi.
Bidadari di Surga. Semua makhluk harus
punya tempat. Sedangkan Allah tidak membutuhkan tempat tinggal. Jangan ada yang mengatakan Allah bertempat di
langit (di ‘Arsy.).
Walaupun ada
ayat :Arrohmanu ‘alal arsyistawa (Allah
istawa di atas ‘Arsy), tidak boleh diartikan Allah bertempat-tinggal di
Arsy. “Istawa” bukan artinya
tempat-tinggal. Bukan Allah berada di
situ.
Ka’bah
adalah
Baitullah artinya Rumah Allah, bukan
berarti Allah bertempat tinggal di Ka’bah itu.
Demikian pula Allah bukan adadi ‘Arsy. Memang Istawa ‘alal ‘Arsy, benar. Tetapi bukan berarti Allah bertempat di’Arsy.
Dan bukan berarti Allah berada di langit. Kalau Allah bertempat tinggal di
langit berarti sama dengan Malaikat, yang bertempat tinggal di langit. Tidak
demikian.
Allah, laisa
kamitslihi syai-un (Allah, tidak ada yang semisal
dengan-Nya).
Huwal awwalu
(Dia-lah yang paling awal). Sebelum ada sesuatu, sebelum ada ‘Arsy,
sebelum ada langit dan bumi serta alam semesta ini, Allah sudah ada. Allah
menciptakan langit dan bumi, perlukah Allah tinggal di ‘Arsy lalu turun ke bumi ?
Tidak perlu, karena tidak mungkin ada tempat yang mampu “menampung” Allah subhanahu wata’ala.
Allahu
Akbar
(Allah Maha Besar). Kalau Allah duduk
di kursi, bukan berarti Allah sebesar Kursi.
Kalau Allah duduk di langit bukan berarti Allah sebesar langit.
Huwal Akhiru (Dia-lah Yang Terakhir). Kelak di Hari
Kiamat, Kullu man ‘alaihafaan (segala
sesuatu akan hancur binasa)
Wa yabqa waj-hu
robbika dzul jalali wal ikrom(Yang
kekal hanyalah Allah saja yang Maha Perkasa dan Maha Mulia).
Lamubadila likalimatillah (Sifat Allah tidak pernah berubah), Sekali
Allah tidak bertempat, maka selamanya
Allah tidak bertempat. Maka disebut Qoyyum (Allah Berdiri sendiri).
Allahussomad (Allah tempat segala sesuatu
bergantung). Lamyalid walam yulad
(Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan) Walamyakullahu kufuwan Ahad (Tidak ada sesuatu yang setara dengan
Dia).
Khalifah
Ali bin Abi Thalibrodhiyallahu
‘anhuberkata
: “Setiap engkau bayangkan dengan akalmu
tentang Allah, hasilnya pasti itu bukan Allah”.
Karena Allah
Laisa kamitslihi syai-un (Allah
tidak ada sesuatupun yang semisal dengan-Nya).
Rasulullahshollallahu ‘alaihi wasallam
mengajarkn bahwa Agama yang paling benar adalah Islam. Kita tidak boleh
mengatakan :Semua agama sama. Tidak
boleh. Kita memang diajarkan bertoleransi, yaitu mengakui keberadaan agama (kepercayaan) lain. Tetapi tidak harus mengakui kebenaran agama (kepercayaan)
lain. Karena Allah subhanahu wata’ala telah memerintahkan kepada umat Islam dengan
berfirman dalam AlQur’an Surat Al
Kafirun :
Lakum dinukum
waliyadin (Untukmu
agamamu, untukku agamaku). Silakan
Kamu urus agamamu dan aku urus agamaku. Demikianlah kita diperintahkan
untuk bersikap terhadap agama lain, sebagai bentuk toleransi kita. Kita
mengakui keberadaan agama lain,
tetapi tidak mengakui kebenaran
agama lain.
Saat ini di
Indonesia sedang dihembus-hembuskan pengertian bahwa semua agama sama. Agar umat Indonesia terjerumus kedalam paham
tersebut. Padahal paham tersebut adalah
paham sesat dan menyesatkan. Kalau
memang semua agama itu sama, pertanyaannya :
Kalau kita sholat dengan ruku’ dan sujud, apakah agama lain juga sujud
dan ruku’ ?. Tidak. Berarti tidak sama.
Kita wajib
menutup aurat, sedangkan mereka ke tempat persembahyangan mereka memakai
rok-mini. Samakah ?Tidak sama. Tuhan
kita adalah Allahsubhanahu wata’ala,Tuhan Yang Maha Esa, sementara Tuhan mereka bukan Allah, tidak Maha
Esa, bahkan banyak tuhan mereka. Samakah ? Tidak. Berarti
tidak sama.
Maka kita umat
Islam tidak boleh punya anggapan bahwa semua agama itu sama.
Lihat AlQur’an Surat Ash Shaff ayat 9 :
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُ ۥ بِٱلۡهُدَىٰ
وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُ ۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ
ٱلۡمُشۡرِكُونَ (٩)
Dia-lah
(Allah) yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar
agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik
membenci.
Tanya
Jawab :
Pertanyaan:
1.
Mohon dijelaskan apakah Ulul Azmi?.
2. Tentang tanda Akhir zaman, yaitu :
Turunnya Nabi Isa ke bumi, orang-orang Yahudi dan orang Kafir akan dihancurkan.
Jawaban
:
1. Ulul
Azmi
adalah kelompok para Nabi/Rasul yang paling tinggi tingkat kesabarannya dan
paling kuat semangatnya dalam mendakwahkan agama Allah subhanahu wata’ala (Islam).
2. Kenapa menjelang Hari Kiamat yang dihancurkan adalah Yahudi dan
orang kafir lainnya, karena yang menghancurkan dan merusak agama di dunia
adalah Yahudi. Agama apapun akan dihancurkan dan dihilangkan oleh Yahudi dengan
segala cara.
Sekian bahasan, mudah-mudahan
bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
No comments:
Post a Comment