PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM
Yang Terdahsyat Dalam Hidup Kita
Ustad Ahmad Suja’i
Jum’at, 16 Jumadil Ula 1439H – 2 Feb 2018
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala.
Thema kajian
kali ini adalah Sesuatu Yang Dahsyat Dalam diri Seorang Mukmin. Berarti kita
bicara sesuatu yang paling dahsyat bagi orang yang beriman. Bisa jadi sesuatu
yang dahsyat itu yang terjadi di dalamnya, atau sesuatu yang membahayakan
sehingga kita harus menghindarinya. Karena ketika kita menjalankan Agama,
didalamnya ada perintah dan ada larangannya. Sementara dalam hidup kita ada kebaikan dan ada
keburukan.
Kita diuji oleh
Allah subhanahu wata’ala, bisa dengan
ketaatan bisa juga dengan kemaksiatan. Misalnya kita diuji dengan sehat, tetapi
mungkin juga diuji dengan sakit. Sering orang beranggapan bahwa yang dimaksud
“diuji” adalah sesuatu yang tidak enak atau penderitaan. Orang beranggapan
bahwa yang dimaksud “diuji” adalah kesulitan, kesusahan/kesedihan.
Padahal nikmat
juga merupakan ujian dari Allah subhanahu
wata’ala.
Kesenangan juga
merupakan ujian dari Allah. Bahkan ujian
yang paling berat adalah ujian kesenangan dibanding ujian kesulitan. Dalam
riwayat Hadits, ada Atsar (ucapan) dari seorang sahabat yaitu Abdurrahman bin ‘Auf rodhiyallahu
‘anhu, berkata : “Kita bisa bersabar
bila diuji dengan bala’(kesusahan, sakit, derita), tetapi yang paling berat adalah ketika manusia diuji
dengan kesenangan”.
Ketika kita
diuji dengan badan sehat, itu terasa biasa saja. Tetapi arti sehat itu terasa ketika kita
sedang sakit. Ketika kita berbaring dalam kondisi sakit, disitulah kita
meraskan betapa tingginya nilai kesehatan. Betapa bahagianya ketika orang bisa
makan-enak, beribadah dengan maksimal, tetapi ketika kita sakit maka kita tidak
bisa beribadah dengan maksimal.
Maka dalam
Hadits Shahih, Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Kunci kebahagiaan adalah : Berdo’alah kepada
Allah ketika hati kita senang, maka Allah akan menolong kita ketika kita dalam
kesulitan/kesedihan”.
Dalam riwayat
lain, Rasulullah saw bersabda : “Salah-satu
sebab do’a kita dikabulkan oleh Allah adalah apabila ketika kita dalam keadaan
lapang, senang, maka kita perbanyak do’a kepada Allah subhanahu wata’ala, maka Allah
akan menolong kita di saat kita mengalami kesulitan”.
Hendaknya ketika
kita dalam keadaan senang, bahagia, maka kita banyak-banyak berdo’a kepada
Allah, maka Allah akan mengabulkan do’a
ketika kita mengalami kesulitan. Sementara itu orang banyak berdo’a kepada
Allah ketika ia dalam keadaan susah, sulit dan sedang menderita. Ia sangat
bersungguh-sungguh dalam beribadah, banyak sholat malam, berdo’a, dzikir,
dst. Padahal yang paling baik adalah
berdo’a, beribadah ketika badan dalam kondisi sehat dan hati dalam keadaan
senang. Rasulullah saw bersabda : “Ingatlah Allah ketika kamu dalam keadaan
lapang, maka Allah akan mengingat engkau ketika engkau dalam keadaan sempit”.
Allah subhanahu wata’ala mengingatkan kepada
kita dalam AlQur’an Surat Alam Nasyrah :
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
إِذَا جَآءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ (١)
وَرَأَيۡتَ ٱلنَّاسَ يَدۡخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجً۬ا (٢) فَسَبِّحۡ
بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُ ۥ ڪَانَ تَوَّابَۢا (٣)
1. Bukankah Kami
telah melapangkan untukmu dadamu?,
2.
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3.
yang memberatkan punggungmu?
4.
dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
5.
karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
8.
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Menurut para Ahli
Tafsir AlQur’an, bila kita sering mengulang-ulang membaca Surat tersebut, maka
kita akan diberi kelapangan dan keluasan hati oleh Allah sub hanahu wata’ala.
Terutama ketika menghadapi kesulitan hidup. Dalam hidup ini kita sering mendapat
kesulitan kecil saja bisa berakibat menjadi masalah besar, karena faktor hati
yang tidak lapang. Tetapi ada orang yang diberi ujian hidup yang berat, tetapi
karena ia diberi kelapangan dada, lapang hati, maka ujian itu terasa ringan dan
bisa diselesaikan dengan baik.
Karena sebenarnya,
masalahnya bukan terletak pada ujian (cobaan) itu melainkan ada pada hati
kita. Kalau memang hati kita lapang,
maka menghadapi segala persoalan menjadi mudah. Maka yang kita mohon kepada Allah adalah
kelapangan karena Iman.
Dalam riwayat
Hadits, Umar Bin Khathab rodhiyallahu ‘anhu, salah seorang
sahabat Nabi Muhammad saw ketika belum masuk Islam ia sangat membenci Islam dan
membenci Nabi Muhammad saw. Tetapi
setelah Umar bin Khathab r.a. diberi hidayah dan di beri kelapangan hati oleh
Allah, maka beliau masuk Islam dan menjadi sahabat Nabi Saw yang paling tegas
dan keras dalam membela kebenaran Islam. Masuknya Umar bin Khathab ketika itu
sangat berpengaruh dalam perkembangan dakwah Islam. Karena Umar bin Khathab sangat ditakuti oleh
orang-orang Mekah ketika itu.
Maka ketika Umar
bin Khathab hendak mengikuti Hijrah Nabi
Muhammad saw, kalau orang lain bersembunyi-sembunyi ketika Hijrah, karena takut
diancam oleh para penggede dan tokoh Mekah
ketika itu, maka Umar bin Khathab bahkan menyeru kepada penduduk Mekkah : “Hai
orang-orang Mekkah, aku, Umar bin Khathab hari ini akan berangkat Hijrah ke
Yatsrib (Madinah), siapa yang mau ikut, silakan bersama aku. Tetapi siapa yang ingin menghalangi, silakan,
tetapi anda akan menghadapi pedangku. Siapa yang ingin isterinya menjadi janda
silakan cegat aku di lembah seberang gunung itu. Siapa yang ingin anaknya menjadi yatim, siapa
yang ingin berumur pendek, silakan cegat aku di lembah balik gunung itu”.
Tidak ada orang
yang berani menjawab tantangan tersebut, semua terdiam. Karena memang mereka
takut dengan ketegasan Umar bin Khathab r.a.
Dalam Surat Alam Nasyrah tersebut disebutkan
:
Kami
(Allah) telah menghilangkan bebanmu yang telah memberatkan punggungmu –
Maksudnya, karena beban Nabi Muhammad saw ketika itu sangat berat. Beliau ingin seluruh manusia di muka bumi ini
beriman kepada Allah subhanahu wata’ala,
dan ternyata terbukti saat ini penduduk bumi ini bermilyar orang menjadi
Muslim.
Dan disebutkan
dalam sebuah Hadits Shahih, bahwa: Tidak
akan terjadi Kiamat sehingga Islam tersebar dari sebelah timur sampai sebelah
barat, tidak ada sejengkal tanah di muka bumi ini keculi disitu terdapat
kalimat “Lailaha illallah” sehingga
Romawi akan ditaklukkan oleh kaum Muslimin”.
Anda lihat sat ini
bahwa di seluruh muka bumi ini, di benua manapun, selalu ada orang Islam. Baik
di Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Australia selalu ada orang-orang
Islam. Bahkan bila kita perhatikan
perkembangan di Eropa terjadi perubahan yang sangat drastis, banyak orang non muslim yang masuk Islam. Banyak gereja yang berubah menjadi masjid,
karena banyak gereja yang sudah tidak laku. Sementara itu orang-orang di Eropa
sangat antusias dengan Islam dan masuk Islam.
Syaikh
Yusuf Al Qardawi (Mesir) salah seorang Ulama besar yang saat ini masih
hidup, mengatakan : Ditaklukkannya Romawi (Eropa) tidak mesti dengan invasi (peperangan)
tetapi dengan cara damai, yaitu dengan banyaknya orang-orang Eropa
berangsur-angsur masuk Islam. Inilah
salah satu cara Allah subhanahu wata’ala
ingin memenangkan kaum Muslimin di Eropa. Saat ini komunitas Muslim di Eropa
sungguh luar biasa banyaknya.
Bahkan ada yang
mengatakan bahwa persoalannya saat ini adalah pembinaan. Karena setelah mereka masuk Islam perlu
dibina dan diajarkan tentang Syariat Islam yang benar. Inilah yang dimaksudkan
: Wal
mua’allafati qulubuhum (Dan
orang-orang yang baru masuk Islam itu harus dijaga hatinya).
Bahwa beban Nabi
Muhammad saw ketika itu demikian berat. Bahkan beliau sebelum wafat, saat-saat
menjelang wafat beliau beliau bersabda : Ummati,
ummati (Umatku, Umatku), yang beliau
ingat adalah kita semua umat Islam.
Dalam sebuah
Hadits shahih, beliau pernah mendapatkan tawaran dari Allah subhanahu wata’ala “Wahai Nabi, bagaimana
bila saparuh dari umatmu Aku masukkan ke dalam surga ? Maka aku menjawab :
Jangan hanya separuhnya, ya Allah, tetapi semuanya. Bahkan aku mohon agar
Engkau memberikan syafa’at bagiku untuk memberikan syafa’at kepada umatku kelak
di Hari Kiamat”.
Sehingga umat yang
paling besar kelak yang akan masuk Surga adalah umat Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wasallam. Dan umat
yang pertama-tama akan masuk Surga adalam Umat Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Apalagi dalam
Hadits shahih, Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Masa umatku
(Umat Islam) tidak lebih dari seribu limaratus tahun”.
Dan kita tahu
bahwa Islam sejak Nabi Muhammad saw sampai saat ini sudah berumur 1439
tahun. Itupun dihitung sejak Hijrahnya
Nabi Saw, padahal sebelum itu ada 13 tahun ketika Nabi Saw dan umatnya ketika
di Mekkah (sebelum Hijrah).
Maka bila dihitung
: 1439 tahun + 13 tahun = 1452 tahun.
Artinya kurang-lebih 48 tahun lagi umat Islam akan berakhir di dunia. Dan
memang sudah disebutkan dalam Hadits bahwa umat Islam adalah umat terakhir di
dunia. Artinya Kiamat sudah dekat, dunia akan berakhir.
Dan Islam adalah
umat Akhir zaman, dan umat akhir zaman akan menjadi terdepan ketika Hari
Kiamat, terdepan untuk masuk Surga. Dan tidak akan dibuka pintu Surga kecuali
oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam dan beliau-lah manusia pertama yang akan masuk Surga kemudian
diikuti oleh para umat beliau (Umat Islam).
Dalam ayat : Warofa’na
lakadzikraq – Kami (Allah)
mengangkat namamu, wahai Muhammad. Sebagaimana kita saksikan sampai saat ini,
nama yang paling banyak di sebut-sebut oleh manusia setiap saat, sepanjang masa
adalah nama Nabi Muhammad shollallahu
‘alaihi wasallam.
Mungkin saat ini
ada orang yang namanya populer, tetapi tidak se-populer (sebanyak) sebutan nama
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi
wasallam. Bahkan ada seorang penulis Barat (Michel Hart) menyusun buku dan
menyatakan bahwa orang yang paling berpengaruh di dunia ini adalah Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Misalnya: Dalam
setiap Adzan (panggilan untuk
sholat) selalu disebut-sebut nama Nabi Muhammad saw, minimal lima kali sehari-semalam. Juga ketika
sholat pada duduk Tahiyat.
Juga ketika orang
selesai Wudhu ada do’anya : Asyhadu alailaha illallah huwahdahu lasyarikalah, wa asyhadu anna
Muhammadan ‘abduhu warasuluhu. - Dan bila do’a ini dibaca, maka sipembaca
do’a tersebut kelak di Akhirat dipersilakan masuk Surga dari pintu mana saja
yang ia mau.(Hadits Shahih).
Maka hendaknya
ketika selesai Wudhu anda membaca do’a tersebut. Boleh juga ditambahkan :
Allahummaj’alni minattawwabina,
wa-aj’alni minal mutathohhirin. Wa-aj’alni
min ‘ibadikashsholihin.
Itulah do’a
terbaik setelah kita ber-Wudhu.
Selanjutnya nama
Muhammad saw selalu disebut (diucapkan) ketika umat Islam sholat pada duduk Tahiyat
awal maupun Tahiyat Akhir. (Menurut
beberapa Hadis shahih : Ketika duduk Tahiyat boleh kita menggerakkan atau
menggerak-gerakkan jari telunjuk, boleh sejak awal duduk, boleh ketika
mengucapkan Asyhadu an lailaha illallah
wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah).
Dan setiap hari Jum’at
kita dianjurkan untuk membaca Sholawat : Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali
Muhammad. Inallaha wamalaikatahu yushulluna ‘alannabiy, Ya ayyuhalladzina amanu
shollu ‘alahi wassalimu taslima. Kita
ber-Sholawat kepada Nabi Saw.
Dan ketika kita
berdo’a, maka tidak akan diterima do’a kita, kecuali dengan diawali (diakhiri)
dengan membaca Sholawat Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasalalam.
Dalam ayat :Fa inna
ma’al ‘usri yusran – inna ma’al ‘usri yusran
( Bahwa bersama kesulitan ada
kemudahan. Maka bersama kesulitan ada kemudahan), sampai diulang dua kali. Menurut para Ahli Tafsir AlQur’an, kalau dalam
AlQur’an ada kalimat sampai diulang dua
kali, maka maknanya untuk menguatkan.
Padahal kalau Allah firman-kan satu kali saja, semua umat akan percaya.
Tetapi agar lebih menguatkan kepada kita, lebih meyakinkan kepada umat-Nya,
maka Allah sampaikan dua kali (diulang). Bahwa
bersama kesulitan ada kemudahan.
Artinya, bila kita
sedang mendapatkan kesulitan, sedang diuji oleh Allah subhanahu wata’ala, pasti Allah sudah siapkan kemudahan-kemudahan
dan solusi-nya. Tetapi manusia sering
tergesa-gesa. Minta segera diberi kemudahan.
Kalau sedang
sakit, lalu minum obat, minta segera disembuhkan. Dst. Itulah sifat kita,
manusia.
Dalam ayat : Fa
idza faroghta fanshob wa ila robbika farghob – Maka apabila kamu sudah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmu-lah
hendaknya kamu berharap (ber-tawakkal).
Maka ketika hendak
berangkat bekerja, keluar rumah, hendaknya kita membaca do’a : Bismillahi
tawakkaltu ‘alallah, la haula wala quwwata illa billah. – Dengan nama-Mu ya Allah aku berserah-diri
(bertawakkal) - tidak ada daya kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
Dalam Hadits
shahih, Rasulullah saw bersabda : Bila
setiap kalian membaca do’a tersebut ketika keluar dari rumahmu untuk bepergian,
maka Allah berikan tiga hal : Hudita (kalian
diberikan hidayah), Wawukita (diberi
perlindungan dalam perjalananmu, Wakufita
(diberi kecukupan kebaikan) oleh Allah subhanahu wata’ala.
Menurut para
Ulama, ada sesuatu yang dahsyat yang Allah Ta’ala berikan kepada orang-orang
yang beriman, terutama orang-orang yang suka bangun malam. (Qiyamul Lail –
Sholat Malam, Tahajud) :
1.
Maqomam Mahmuda
(kedudukaan yang terpuji). Maka bila kita ingin baik (terhormat) di kantor, di
kalangan keluarga, di pergaulan masyarakat, biasakan Sholat Malam (Tahajud).
Allah akan tempatkan kita pada tempat yang terhormat.
2.
Do’a - do’anya diijabah. Bila
kita membiasakan sholat malam, maka do’a – do’a kita pasti diijabah oleh Allah subhanahu wata’ala. Ibarat orang
berjalan, maka lebih cepat diterima do’a-do’a kita. Bila kita selalu
melakasanakan Tahajud setiap malam. Lihat Surat Al Furqon ayat 64 :
وَٱلَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمۡ سُجَّدً۬ا
وَقِيَـٰمً۬ا (٦٤)
Dan orang yang melalui malam hari dengan
bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
(Maksudnya
orang-orang yang sholat Tahajjud di malam hari semata-mata karena Allah). Dalam
Hadits disebutkan, Rasulullah saw ketika
sholat Tahajud, beliau sujudnya lama
sekali, sambil berdoa (apa saja) kepada Allah subhanahu wata’ala.
3.
Mendapat perlindungan dari 4 hal yang
paling ditakuti , yaitu dengan membaca do’a (biasa
dilakukan oleh Rasulullah saw ketika sholat Fardhu yaitu ketika duduk Tahiyat
Akhir sebelum Salam) :
Dan berikut Yaitu lafadz bacaan doa mohon perlindungan dari fitnah
dajjal selengkapnya:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ
النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari
jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
a.
Alluhmma inni a’udzubika min ‘adzabi
Jahannam (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam).
b.
Wamin ‘adzabi qobri, (Dan dari siksa kubur).
c.
Wamin fitnatil mahya wal mamati (Dari fitnah hidup dan kematian). Ketika
hidup di dunia, kita banyak mendapat fitnah
(ujian, cobaan) maka kita berdo’a agar terhindar dari itu. Fitnah kematian : Adalah ujian ketika
sakaratulmaut, menjelang kematian. Syaithan ingin agar manusia meninggal dalam keadaan Su’ul
Khotimah (Akhir hidup yang
buruk).
d.
Wamin syarri fitnatil masihi Dajjal, (Dan dari keburukan fitnah Dajjal).
Inilah
fitnah yang paling berat yang akan dihadapi oleh umat manusia di akhir zaman,
yaitu yang disebut Fitnah Dajjal. Yaitu
seperti disebutkan dalam Hadits : Dajjal
adalah manusia yang mengaku dirinya sebagai Tuhan, ia mampu menurunkan
hujan, mampu menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan orang sakit seketika,
dan kelebihan-kelebihan lainnya yang hebat. Pada dahinya, Dajjal ada tulisan Kafir.
Dajjal akan mengelilingi bumi ini selama 40 hari. Fitnah Dajjal akan
terjadi luar-biasa di akhir-zaman. Dan banyak manusia yang mengikutinya menjadi
Kafir.
Sekian bahasan,
mudah-mudahan bermanfaat.
Berikut ini doa kafaratul majlis
:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ
إِلَيْكَ
Wassalamu'alaikum Wr. . wb.
No comments:
Post a Comment