Translate

Tuesday, July 24, 2018

Masuk Surga Lewat Pintu VVIP, oleh ustadz Ahmad Bani Hasyim, Lc, Msi.


PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM



             
   Jum’at,  22 Syawal 1439H – 6 Juli 2018



Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Dalam Hadits shahih diriwayatkan bahwa suatu hari para sahabat beliau bertanya : “Ya Rasulullah, kami melihat  engkau sudah mulai beruban (rambut memutih)”.  Beliau menjawab : “Yang menyebabkan aku mulai beruban ini karena Surat Huud dan beberapa Surat yang lain dalam AlQur’an”.

Menurut para Ulama, yang menyebabkan rambut beliau mulai beruban (memutih) adalah Surat Huud ayat 112 :
سُوۡرَةُ هُود

فَاسۡتَقِمۡ كَمَاۤ اُمِرۡتَ وَمَنۡ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطۡغَوۡا‌ ؕ اِنَّهٗ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ‏ ﴿۱۱۲﴾  


Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Maksud : “Tetaplah kamu pada jalan yang benar”  adalah Istiqomah.
Istiqomah adalah berat, itulah yang membuat Rasulullah saw cepat beruban. Amalan dan sikap yang istiqomah (rutin, ajeg, terus menerus) itulah yang berat.


Masuk Surga melalui jalur VVIP.
Berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Ibnu Abbas rodhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Kelak pada Hari Kiamat akan diperlihatkan kepadaku Umat-umat terdahulu, lalu aku melihat seorang Nabi yang bersama satu orang pengikut, ada seorang Nabi dengan pengikutnya sebanyak puluhan orang, bahkan ada sorang Nabi yang sama sekali tidak ada pengikutnya.

Sampai aku diperlihatkan sekelompok manusia yang sangat banyak, maka aku pertanyakan kepada Allah : Ya Allah, apakah itu umatku ?.  Jawab Allah : Bukan, mereka adalah Nabi Musa dan Nabi ‘Isa beserta umatnya. Aku bertanya lagi : Kalau begitu, manakah umatku ya Allah ?.  Allah menjawab : “Lihat tempat terbitnya matahari (ufuk Timur)”  Maka aku melihat di ufuk timur dari ujung utara sampai ujung selatan penuh dengan manusia, tidak ada celahnya.  Maka jawab Allah : “Itulah umatmu” (Umat Nabi Muhammad saw).

Maknanya,  bahwa yang paling banyak adalah Umat Nabi Muhammad saw sehingga memenuhi Padang Mahsyar.  Selanjunya Allah menjelaskan : Bersama mereka ada tujuhpuluh ribu umat-mu yang masuk Surga langsung, tanpa Hisab dan tanpa Siksa.

Itulah yang dimaksud jalur VVIP (Very very Importan Person).  Jumlah itu hanya sedikit bila dibandingkan dengan seluruh Umat Nabi Muhammad saw.  Mudah-mudahan meskipun jumlah tersebut tergolong sedikit, tetapi  kita termasuk yang ada dalam kelompok tersebut.
Di Padang Mahsyar, semua orang di-Hisab (dihitung) amal dan dosanya, tetapi yang tujuhpuluh ribu itu tidak dihbisab dan tidak terkena siksa.

Manusia dari sejak zaman Nabi Adam sampai datangnya hari Kiamat, semua akan ditanya.  Menurut Hadits yang diriwayatkan Imam At Thirmidzy, minimal 4 (empat) perkara yang akan ditanyakan, yaitu :
1.     Tentang Umur, selama diberi umur (usia) di dunia dipergunakan untuk apa,
2.     Tentang Harta, dari mana  (cara mendapatkannya) dan dipergunakan untuk apa.
3.     Tentang Ilmu yang didapatkan dipergunakan untuk apa,
4.     Tentang masa muda, dipergunakan untuk apa.

Golongan orang-orang yang tujuhpuluh ribu yang masuk Surga Tanpa Hisab tidak lagi dihisab, tidak lagi ditanya-tanya, melainkan langsung masuk Surga. Siapakah mereka ? Menurut Hadits Rasulullah saw, syaratnya ada empat :
1.     Mereka yang tidak pernah meminta untuk di Ruqyah. Ruqyah adalah membacakan sesuatu kepada orang yang sakit, bisa jadi karena terkena ‘Ain (pandangan mata),  yang memandang  dengan  perasaan hasad (dengki), bisa menyebabkan penyakit. Maka Rasulullah saw mengajarkan bila ada orang memuji kita, maka bacalah  : “Masya Allah”. untuk menghindarkan kita dari penyakit ‘Ain (Penyakit karena pandangan orang yang dengki, iri). Ruqyah yang Syar’i, yang diijinkan oleh Rasulullah adalah bacaan dari ayat-ayat Suci AlQur’an, Surat Al Baqarah Surat Al Fatihah, ayat Kursi, dst. Yang tidak Syar’i  biasanya dari dukun, inilah yang dilarang.

2.     Tidak ber-Tathoyur, yaitu percaya kepada suara burung.  Misalnya : bila ada suara burung tertentu di malam hari, pasti akan ada orang meninggal. Kalau ada suaru burung tertentu maka itu pertanda buruk, akan terjadi halangan dst. Kepercayaan Tathoyur yang demikian itu dilarang, haram hukumnya. Tidak hanya burung, tetapi ada hewan atau makluk lain yang dipercaya membawa nasib baik atau buruk maka itu disebut Tathoyur.

3.     Mereka yang tidak percaya kepada Ramalan Nasib, misalnya tentang jodoh, perbintangan, Zodiak, dst, adalah dilarang. Haram hukumnya. Termasuk percaya kepada kitab Primbon, kepada Fengsui, dst, semua itu dilarang oleh Islam. Juga  percaya kepada angka, misalnya angka 13 adalah angka sial.  Kepercayaan demikian dilarang. Mereka hanya percaya bahwa keburukan dan kebaikan adalah Kehendak Allah subhanahu wata’ala. Mereka hanya ber-Tawakkal kepada Allah subhanahu wata’ala, atas apa yang diberikan kepada mereka, hanya Allah-lah yang menentukan kebaikan dan keburukan.
 
4.     Tidak pernah melakukan Yaqtawun (pengobatan dengan besi panas). Yaqtawun tidak disukai oleh Allah dan Rasul-Nya.

5.     Hanya kepada Allah-lah mereka ber-Tawakkal.

Tawakkal adalah menyerahkan hasil dari ikhtiar yang maksimal kepada Allah subhanahu wata’ala. Sehingga orang yang ber-Tawakkal bisa dilihat ciri-cirinya. Yaitu :

1.     Orang itu bekerja keras. Tidak membutuhkan pujian dari manusia.  Dipuji atau tidak, ia tetap bekerja keras.
2.     Ketika orang itu behasil, ia tidak sombong.
3.     Ketika ia gagal (tidak berhasil) maka ia tidak putus asa atau frustrasi, tidak minder dan tidak mencari “kambing hitam”. Karena semua diserahkan kepada Allah subhanahu wata’ala.

Demikianlah syarat-syarat bila kita ingin masuk Surga tanpa Hisab, melalui Jalur VVIP.  Tentunya dengan tidak meninggalkan kewajiban utama kita, yaitu Sholat, Puasa Romadhon, membayar Zakat, dst.

Tanya-Jawab.

Pertanyaan :
1.     Bagaimana dengan mimpi, karena Nabi sering mendapat wahyu melalui mimpi?
2.     Bagaimana dengan Hari Jum’at yang disebut juga hari yang utama ?

Jawaban:
1.     Tentang mimpi, bolehkah kita pecaya dengan mimpi?  Padahal Rasulullah saw sering mendapat wahyu melalui mimpi.   Memang beberapa Nabi dan Rasul  banyak mendapatkan wahyu melalui mimpi beliau, tetapi itu khusus hanya untuk para Nabi dan Rasul. Termasuk orang-orang sholih yang mendapatkan petunjuk dari Allah subhanahu wata’ala melalui mimpinya.

Pernah datang Abubakar as Siddik kepada Rasulullah saw yang meminta pendapat beliau karena semalam  Abubakar as Siddiq mimpi buruk. Maka Rasulullah saw bersabda :  “Ketika engkau bermimpi, maka mimpi yang buruk jangan diceritakan kepada orang lain.  Mimpi yang baik, boleh diceritakan kepada orang lain, tetapi jangan sepenuhnya percaya”.

2.     Tentang Hari Jum’at, bahwa Hari Jum’at disebut juga Sayyidul Ayyam (Induk segala hari),  Menurut Rasulullah saw : Hari Jum’at adalah Hari diciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam ‘alaihissalam. Hari Jum’at adalah Hari terjadinya Kiamat kelak. Dan masih banyak kejadian yang terjadi dan ke-istimewaaan pada Hari Jum’at.
Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.

SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
                                                           _____________

No comments:

Post a Comment