PENGAJIAN DHUHA
MASJID BAITUSSALAM
Jum’at, 22
Syawal 1439H – 6 Juli 2018
Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Muslimin
dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu
wata’ala,
Dalam Hadits shahih diriwayatkan bahwa
suatu hari para sahabat beliau bertanya : “Ya
Rasulullah, kami melihat engkau sudah
mulai beruban (rambut memutih)”. Beliau
menjawab : “Yang menyebabkan aku mulai
beruban ini karena Surat Huud dan beberapa Surat yang lain dalam AlQur’an”.
Menurut para Ulama, yang menyebabkan
rambut beliau mulai beruban (memutih) adalah Surat Huud ayat 112 :
سُوۡرَةُ هُود
فَاسۡتَقِمۡ كَمَاۤ اُمِرۡتَ وَمَنۡ تَابَ مَعَكَ وَلَا
تَطۡغَوۡا ؕ اِنَّهٗ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ ﴿۱۱۲﴾
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan
janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu
kerjakan.
Maksud : “Tetaplah kamu pada jalan
yang benar” adalah Istiqomah.
Istiqomah adalah berat,
itulah yang membuat Rasulullah saw cepat beruban. Amalan dan sikap yang istiqomah
(rutin, ajeg, terus menerus) itulah yang berat.
Masuk
Surga melalui jalur VVIP.
Berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim, dari Ibnu Abbas rodhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Kelak pada Hari Kiamat akan diperlihatkan kepadaku
Umat-umat terdahulu, lalu aku melihat seorang Nabi yang bersama satu orang
pengikut, ada seorang Nabi dengan pengikutnya sebanyak puluhan orang, bahkan
ada sorang Nabi yang sama sekali tidak ada pengikutnya.
Sampai aku diperlihatkan sekelompok
manusia yang sangat banyak, maka aku pertanyakan kepada Allah : Ya Allah,
apakah itu umatku ?. Jawab Allah :
Bukan, mereka adalah Nabi Musa dan Nabi ‘Isa beserta umatnya. Aku bertanya lagi
: Kalau begitu, manakah umatku ya Allah ?.
Allah menjawab : “Lihat tempat terbitnya matahari (ufuk Timur)” Maka aku melihat di ufuk timur dari ujung
utara sampai ujung selatan penuh dengan manusia, tidak ada celahnya. Maka jawab Allah : “Itulah umatmu” (Umat Nabi
Muhammad saw).
Maknanya,
bahwa yang paling banyak adalah Umat Nabi Muhammad saw sehingga memenuhi
Padang
Mahsyar. Selanjunya Allah
menjelaskan : Bersama mereka ada tujuhpuluh ribu umat-mu yang masuk Surga langsung,
tanpa Hisab dan tanpa Siksa.
Itulah yang dimaksud jalur VVIP (Very very Importan Person).
Jumlah itu hanya sedikit bila dibandingkan dengan seluruh Umat Nabi
Muhammad saw. Mudah-mudahan meskipun jumlah
tersebut tergolong sedikit, tetapi kita
termasuk yang ada dalam kelompok tersebut.
Di Padang Mahsyar, semua orang di-Hisab
(dihitung) amal dan dosanya, tetapi yang tujuhpuluh ribu itu tidak dihbisab dan
tidak terkena siksa.
Manusia dari sejak zaman Nabi Adam sampai
datangnya hari Kiamat, semua akan ditanya.
Menurut Hadits yang diriwayatkan Imam At Thirmidzy, minimal 4 (empat)
perkara yang akan ditanyakan, yaitu :
1. Tentang Umur,
selama diberi umur (usia) di dunia dipergunakan untuk apa,
2. Tentang Harta,
dari mana (cara mendapatkannya) dan
dipergunakan untuk apa.
3. Tentang Ilmu yang
didapatkan dipergunakan untuk apa,
4. Tentang masa muda,
dipergunakan untuk apa.
Golongan orang-orang yang tujuhpuluh ribu
yang masuk Surga Tanpa Hisab tidak lagi dihisab, tidak lagi ditanya-tanya,
melainkan langsung masuk Surga. Siapakah mereka ? Menurut Hadits Rasulullah
saw, syaratnya ada empat :
1. Mereka yang tidak pernah meminta untuk di Ruqyah.
Ruqyah adalah membacakan sesuatu kepada orang yang sakit, bisa jadi karena
terkena ‘Ain (pandangan mata),
yang memandang dengan perasaan hasad (dengki), bisa menyebabkan
penyakit. Maka Rasulullah saw mengajarkan bila ada orang memuji kita, maka
bacalah : “Masya Allah”. untuk
menghindarkan kita dari penyakit ‘Ain (Penyakit karena pandangan orang
yang dengki, iri). Ruqyah yang Syar’i, yang diijinkan oleh Rasulullah adalah
bacaan dari ayat-ayat Suci AlQur’an, Surat Al Baqarah Surat Al Fatihah, ayat
Kursi, dst. Yang tidak Syar’i biasanya
dari dukun, inilah yang dilarang.
2.
Tidak ber-Tathoyur, yaitu percaya kepada suara burung. Misalnya : bila ada suara burung tertentu di
malam hari, pasti akan ada orang meninggal. Kalau ada suaru burung tertentu
maka itu pertanda buruk, akan terjadi halangan dst. Kepercayaan Tathoyur
yang demikian itu dilarang, haram hukumnya. Tidak hanya burung, tetapi ada
hewan atau makluk lain yang dipercaya membawa nasib baik atau buruk maka itu
disebut Tathoyur.
3.
Mereka yang tidak percaya
kepada Ramalan Nasib, misalnya tentang jodoh, perbintangan, Zodiak, dst,
adalah dilarang. Haram hukumnya. Termasuk percaya kepada kitab Primbon, kepada
Fengsui, dst, semua itu dilarang oleh Islam. Juga percaya kepada angka, misalnya angka 13
adalah angka sial. Kepercayaan demikian
dilarang. Mereka hanya percaya bahwa keburukan dan kebaikan adalah Kehendak Allah subhanahu wata’ala. Mereka hanya ber-Tawakkal kepada Allah subhanahu wata’ala, atas apa yang
diberikan kepada mereka, hanya Allah-lah yang menentukan kebaikan dan
keburukan.
4. Tidak pernah melakukan Yaqtawun (pengobatan
dengan besi panas). Yaqtawun tidak
disukai oleh Allah dan Rasul-Nya.
5. Hanya kepada
Allah-lah mereka ber-Tawakkal.
Tawakkal
adalah
menyerahkan hasil dari ikhtiar yang maksimal kepada Allah subhanahu wata’ala. Sehingga orang yang ber-Tawakkal bisa dilihat
ciri-cirinya. Yaitu :
1. Orang itu bekerja
keras. Tidak membutuhkan pujian dari manusia.
Dipuji atau tidak, ia tetap bekerja keras.
2. Ketika orang itu
behasil, ia tidak sombong.
3. Ketika ia gagal
(tidak berhasil) maka ia tidak putus asa atau frustrasi, tidak minder dan tidak
mencari “kambing hitam”. Karena semua diserahkan kepada Allah subhanahu wata’ala.
Demikianlah syarat-syarat bila kita ingin
masuk Surga tanpa Hisab, melalui Jalur VVIP.
Tentunya dengan tidak meninggalkan kewajiban utama kita, yaitu Sholat,
Puasa Romadhon, membayar Zakat, dst.
Tanya-Jawab.
Pertanyaan
:
1. Bagaimana dengan
mimpi, karena Nabi sering mendapat wahyu melalui mimpi?
2. Bagaimana dengan
Hari Jum’at yang disebut juga hari yang utama ?
Jawaban:
1. Tentang mimpi,
bolehkah kita pecaya dengan mimpi? Padahal
Rasulullah saw sering mendapat wahyu melalui mimpi. Memang beberapa Nabi dan Rasul banyak mendapatkan wahyu melalui mimpi
beliau, tetapi itu khusus hanya untuk para Nabi
dan Rasul. Termasuk orang-orang sholih yang mendapatkan petunjuk dari Allah
subhanahu wata’ala melalui mimpinya.
Pernah datang
Abubakar as Siddik kepada Rasulullah saw yang meminta pendapat beliau karena
semalam Abubakar as Siddiq mimpi buruk.
Maka Rasulullah saw bersabda : “Ketika
engkau bermimpi, maka mimpi yang buruk jangan diceritakan kepada orang lain. Mimpi yang baik, boleh diceritakan kepada
orang lain, tetapi jangan sepenuhnya percaya”.
2. Tentang Hari Jum’at,
bahwa Hari Jum’at disebut juga Sayyidul Ayyam (Induk segala
hari), Menurut Rasulullah saw : Hari
Jum’at adalah Hari diciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam ‘alaihissalam. Hari Jum’at adalah Hari
terjadinya Kiamat kelak. Dan masih banyak kejadian yang terjadi dan
ke-istimewaaan pada Hari Jum’at.
Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN
LAILAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
_____________
No comments:
Post a Comment