Translate

Thursday, April 6, 2017

Meluruskan Tauhid, oleh : Ustad Haikal Hassan

PENGAJIAN DHUHA MASJID BAITUSSALAM

Meluruskan Tauhid
Ustad Haikal Hassan

 Jum’at,  3 Rojab 1438H – 31 Maret 2017
 ________________________________________________________________

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Muslimin dan muslimah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Bila kita memperhatikan sejarah, maka umat Islam di Indonesia saat ini sedang diganggu dan dikacaukan.  Yang mengacau sejarah Islam di Indonesia adalah sejak penjajah Belanda  sampai saat ini. Sejarah itu dibikin oleh pihak penjajah Belanda sehingga menyesatkan kita bangsa Indonesia terutama umat Islam.

Ketika kita bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan dan kita mengusir penjajah Belanda, penjajah Belanda pergi tetapi  Hukum di negeri ini masih memakai Hukum Belanda. Termasuk buku-buku sejarah masih kita pakai sampai hari ini. Maka perlu dan penting reformasi Hukum dan reformasi sejarah Indonesia. Khususnya sejarah Islam di Indonesia harus direformasi, karena buku-buku sejarah yang kita pakai saat ini adalah buku-buku sejarah karangan orang Belanda (Penjajah).

Dan yang diserang adalah sejarah Islam, dan itu ada hubungannya dengan Tauhid Islam yang benar.  Banyak sejarah Islam yang diserang oleh penulisan sejarah oleh Belanda.   Dalam buku-buku sejarah terutama buku pelajaran Sejarah untuk Sekolah Dasar (SD), dikatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dibawakan oleh para pedagang dari Gujarat (India).  Itu bohong, dusta, tidak benar. 
Yang benar adalah bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui dakwah Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, melalui para sahabat beliau.
Tahun 620 Masehi Abu Kasbah, Abdullah bin Mas’ud (Ibnu Mas’ud), tahun 646 Masehi ketika zaman Khalifah Utsman bin ‘Affan mengirim utusan (Tabi’in) ke wilayah Nusantara (Indonesia) dan peninggalan sejarah itu adalah Makam di Barus (Sumatera Utara) adalah salah satu makam Sahabat,  tertulis di makam itu tahun 625 Masehi.   Sebagaimana kita ketahui Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam wafat tahun 632 Masehi di Madinah.

Makam tersebut di Barus (Sibolga) adalah makam Kabilah Thayib adalah Sahabat (Tabi’in) yang sebelumnya melakukan dakwah di daerah Aceh. Itu menunjukkan dan membuktikan bahwa kita telah dibohongi oleh sejarah bikinan Belanda. Dan sejarah bikinan Belanda itu selalu menanamkan bibit agar kita jauh dari Tauhid, untuk menuju Tauhid yang salah dan menyalahi Dua Kalimah Syahadat, sehingga akhirnya akan membatalkan Syahadat kita. 

Sampai saat ini kurikulum pelajaran anak-anak sekolah (SD-SMA) dalam buku-buku pelajaran agama disebutkan :

-         Taurat adalah Kitab agama Yahudi,
-         Injil adalah Kitab agama Nasrani (Kristen),
-         Al Qur’an adalah Kitab Agama Islam.

Benarkah pelajaran tersebut ?  Sekarang kita minta bukti, fakta atau dalil secara Ilmiah, dari kitab apa yang menyebutkan bahwa  Taurat adalah kitab agama Yahudi. Mana fakta, bukti dan dalil yang mengaatakan bahwa Injil adalah kitab agama Nasrani ? 

Adakah fakta bahwa kitab orang Yahudi adalah Taurat ? Apakah dalam AlQur’an atau Hadits pernah dikatakan bahwa Kitab orang Yahudi adalah Taurat?
Atau adakah fakta atau dalil bahwa kitab orang Nasrani adalah Injil ?

Dalam kitab pelajaran agama di sekolah-sekolah dari tingkat SD – SMA di seluruh Indonesia dikatakan bahwa Islam adalah agama yang dibawakan oleh Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Benarkah demikian faktanya ?. 
Bila memang benar faktanya demikian sebagaimana tersebut di atas, lalu agama Nabi Isa ‘laihissalam apa ? Agama Nabi Musa ‘alaihissalam apa, dan seterusnya agama para nabi-nabi sebelumnya apa?  

Demikian itulah yang membuat anak-anak kita lari dari Islam. Padahal penduduk Indonesia mayoritas (85%) adalah Islam. Maka doktrin sejarah di atas yang menjadikan anak-anak kita dan saudara-saudara kita keluar dari Islam dan ikut menjadi Nasrani.
Terutama di daerah-daerah dihembus-hembuskan sejarah yang salah sebagaimana disebutkan diatas. Dengan mengatakan : Islam dibawakan oleh Nabi Muhammad saw. Kristen  dibawakan oleh Nabi Isa, lebih dahulu ada sebelum Islam.  Itu salah- satu yang menjadikan anak-anak kita menjadi kacau Tauhidnya.

Lihat Surat Al Haj ayat 78 :
سُوۡرَةُ الحَجّ

وَجَـٰهِدُواْ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ‌ۚ هُوَ ٱجۡتَبَٮٰكُمۡ وَمَا جَعَلَ عَلَيۡكُمۡ فِى ٱلدِّينِ مِنۡ حَرَجٍ۬‌ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمۡ إِبۡرَٲهِيمَ‌ۚ هُوَ سَمَّٮٰكُمُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ مِن قَبۡلُ وَفِى هَـٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيۡكُمۡ وَتَكُونُواْ شُہَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ‌ۚ فَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعۡتَصِمُواْ بِٱللَّهِ هُوَ مَوۡلَٮٰكُمۡ‌ۖ فَنِعۡمَ ٱلۡمَوۡلَىٰ وَنِعۡمَ ٱلنَّصِيرُ (٧٨)


Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia (Allah) telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dia-lah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.

Bahwa Allah subhanahu wata’ala telah memutuskan bahwa Islam adalah agama untuk umat manusia sejak dahulu kala. Yaitu agama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang Muslim (Islam).

Yahudi dan Nasrani tidak pernah diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala.  Yahudi adalah bikinan manusia (keturunan dari Yahuda) cucu Nabi Ya’qub ‘alahissalam. Nasrani dibikin oleh Konstantinus dan Paulus pada tahun 325 Masehi. Padahal yang benar adalah :
Nabi Musaalaihissalam mengajak kepada Islam kepada kaumnya (Bani Israil). Nabi ‘Isa ‘alaihissalam mengajak kepada Islam kepada kaumnya (Bani Israil).

Lihat Surat Yunus ayat 84 :

سُوۡرَةُ یُونس

وَقَالَ مُوسَىٰ يَـٰقَوۡمِ إِن كُنتُمۡ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ فَعَلَيۡهِ تَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّسۡلِمِينَ (٨٤)


Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri. (Muslim).

Lihat Surat Ash Shaff ayat 6 – 7 :
سُوۡرَةُ الصَّف

وَإِذۡ قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ يَـٰبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم مُّصَدِّقً۬ا لِّمَا بَيۡنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَٮٰةِ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٍ۬ يَأۡتِى مِنۢ بَعۡدِى ٱسۡمُهُ ۥۤ أَحۡمَدُ‌ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالُواْ هَـٰذَا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬ (٦) وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُوَ يُدۡعَىٰٓ إِلَى ٱلۡإِسۡلَـٰمِ‌ۚ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٧)

6. Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

 Artinya Yahudi tidak pernah diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala, Yahudi adalah sebuah  nama suku bangsa keturunan  anak-cucu Nabi Ya’qub a.s. yang bernama Yahuda dan ia yang paling banyak anaknya di antara anak-anak Nabi Ya’qub ‘alaihissalam.  Yahudi bukan nama agama.

Nashrani adalah sebutan para pengikut  Nabi Isa’ yang menolong (Nashron) Nabi Isa dalam menyebarkan agama Allah subhanahu wata’ala ketika itu.
Nashrani bukan nama agama.



Maka dengan ini kami menyeru agar kita kembali kepada Tauhid yang benar bahwa : Hanya Islam agama dari Allah subhanahu wata’ala sejak Nabi Adam sampai hari Kiamat kelak. Hilangkan pikiran-pikiran tentang agama Yahudi dan Nasrani yang memang bukan agama itu.

Sedangkan Moshe Sharon seorang Dosen Sejarah di Universitas Hebrew di Tel Aviv dia juga salah seorang tokoh Yahudi,  berpendapat bahwa tidak ada agama Yahudi atau Nashrani.  Dia berpendapat bahwa Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang diturunkan oleh Allah Ta’ala.
“Islam adalah dimunculkan kembali di masa Nabi Muhammad saw”. Demikian kata Moshe Sharon yang hafal Taurat, Injil dan AlQur’an.

Awal mula pendapat tersebut adalah karena di kalangan orang Barat (Yahudi Nashrani) berpendapat ada Agama Samawi  (Agama Langit) yaitu agama yang berasal dari Allah Ta’ala, ialah Yahudi, Nashrani dan Islam.  Pendapat itu bathil, dusta dan salah. Karena Allah subhanahu wata’ala tidak pernah  menurunkan agama Yahudi dan agama Kristen (Nashrani).

Paham adanya Agama Samawi adalah paham peninggalan zaman Belanda yang sampai sekarang masih ada di pikiran kita. Demi Allah, paham tersebut bathil, karena Allah subhanahu wata’ala tidak pernah menurunkan Agama Yahudi dan Nashrani.  Yang diturunkan adalah Kitab Taurat,  Kitab Injil dan Kitab AlQur’an semuanya adalah Islam. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Ash Shaff ayat 6 dan 7 tersebut di atas.

Bahwa Nabi Musa a.s. dan Nabi  Isa a.s. mengajak kepada Islam. Nabi Sulaiman juga mengajak kepada Islam, demikian kata Ratu Bilqis yang diajak oleh Nabi Sulaiman untuk memeluk Islam. Demikian pula Nabi Ya’qub ‘alaihissalam beserta anak-anaknya, adalah mengajak kepada Islam. Tidak pernah ada satu Nabi-pun yang mengajak kepada Nasrani atau Yahudi. Tidak pernah.

Maka paham istilah “Agama  Samawi” adalah konsep orang Belanda yang kafir. Kata Belanda itu bahwa agama Samawi adalah agama dari Tuhan, yaitu Yahudi, Nashrani dan Islam, semuanya sama semua baik. Tidak demikian. Paham itu kita tolak.  Satu-satunya agama adalah Islam. Maka marilah kita tegakkan kebenaran serjarah  Islam di Indonesia. Mereka orang-orang Barat menuduh bahwa Nabi Ibrahim yang menciptakan agama Yahudi, Nashrani, Sunni, Syi’ah, dst. Yang jelas semua itu bertentangan dengan AlQur’an.


Lihat Surat Al Baqarah ayat   136 :
سُوۡرَةُ البَقَرَة

قُولُوٓاْ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡنَا وَمَآ أُنزِلَ إِلَىٰٓ إِبۡرَٲهِـۧمَ وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَآ أُوتِىَ ٱلنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمۡ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٍ۬ مِّنۡهُمۡ وَنَحۡنُ لَهُ ۥ مُسۡلِمُونَ (١٣٦)

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Maksudnya bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam beserta anak-cucunya sampai kepada Nabi Isa ‘alaihissalam adalah muslim (Islam). Dan semua Nabi-Nabi dari sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad shollallahu a’aihi wasallam adalah Islam.  Maka hendaknya jangan sampai kita ikut-ikutan menyebut Yahudi dan Nasrani sebagai agama. Agama satu-satunya yang ada di muka bumi hanyalah Islam. Dan itu ada faktanya dan termuat dalam buku-buku sejarah  manapun di dunia ini.

Mulai sekarang luruskan Tauhid kita :
Taurat adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam.
Zabur adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Dawud ‘alaihissalam.
Suhuf Ibrahim adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. 
Injil adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
AlQur’an adalah Kitab orang Islam sejak Nabi Muhamad shollallahu ‘alaihi wasallam.

Itulah yang harus ditanamkan kepada anak-anak kita dan juga saudara-saudara kita kaum Muslimin yang masih salah dalam ber-Tauhid.

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mempunyai isteri dua orang : Sarah dan Hajar.
Oleh orang Yahudi/Nashrani (Belanda) dikatakan bahwa Hajar adalah seorang budak. Padahal tidak ada sama sekali baik dalam AlQur’an maupun Hadits maupun kitab-kitab sejarah Islam yang bukti yang mengatakan bahwa Hajar adalah budak. Karena Hajar adalah isteri Nabi Ibrahim a.s.   yang menurunkan Nabi Ismail dan turun-temurun  sampai Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.

Mereka (Belanda) mengatakan bahwa Hajar adalah budak, sehingga Ismail bukan Nabi, termasuk Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam adalah keturunan budak, bukan Nabi.
Itu kata mereka (Belanda) yang menulis sejarah untuk pelajaran sekolah-sekolah di Indonesia.

Padahal yang benar adalah : Hajar (isteri Nabi Ibrahim a.s.) adalah anak Raja Hexos dari Mesir yang terbunuh oleh Amr bin Amru, dan Amr bin Amru bertemu dengan Nabi Ibrahim bersama Sarah suami-isteri.  Rupanya Amr bin Amru tertarik kepada Sarah.  Lalu ditanyakan kepada Ibrahim, siapa Sarah itu. Ketika itu dikatakan oleh Nabi Ibrahim bahwa Sarah adalah adiknya (Adik Nabi Ibrahim). Lalu Amr bin Amru mengambil Sarah sebagai isterinya. Dan Amr bin Amru memberikan (menyerahkan) Hajar yang ketika  itu adalah tawanan dan Hajar adalah anak raja Hexos yang dibunuh oleh Raja Amr bin Amr. Hajar diserahkan dan dinikahkan kepada Ibrahim.

Belanda sengaja menulis sejarah bahwa Hajar adalah budak.  Untuk menghinakan kepada keturunan Ibrahim (Ismail dan selanjutnya menghinakan kepada Nabi Muhammad saw, karena beliau masih keturunan Ismail). Maka orang-orang Barat (Yahudi) tidak mengakui bahwa Ismail adalah Nabi dan Nabi Muhammad adalah Rasul).  Tega-teganya mereka mengatakan bahwa Nabi Ismail dan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam adalah keturunan budak.  Sejarah demikian itulah yang harus diluruskan.

Dalam perjalanan sejarah selanjutnya Nabi Ibrahim a.s.kembali ke Babilonia (Irak Kuno) punya anak Ismail dari ibu Hajar dan Ishaq dari Ibu Sarah.  Ibrahim lahir tahun 1979SM, Ismail lahir pada tahun 1882 SM, Ishaq lahir tahun 1879 SM. Ketika mereka berkumpul dalam satu keluarga Nabi Ibrahim selalu memerintahkan kepada keluarganya (anak-anaknya) untuk selalu menyembah Allah subhanahu wata’ala, bukan yang lain . Lihat Surat Al Baqarah ayat 132:
سُوۡرَةُ البَقَرَة

وَوَصَّىٰ بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ (١٣٢)

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama (Islam) ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Demikian wasiat Nabi Ibrahim kepada anak-keturunannya. Agar mereka beragama Islam dan jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam.

Sekian bahasan, m,udah-mudahan bermanfaat.
SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU  AN LAILAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

                                                         ______________

1 comment:

  1. Sungguh sangat bermanfaat pengajiannya bagi kami...
    Terima kasih Wassalam...

    ReplyDelete